My Posesif Husband

My Posesif Husband

Kehancuran Kay

Seorang gadis dengan air mata berderai, menggenggam selimutnya dengan erat. Menyembunyikan tubuh polosnya di balik selimut itu. Air mata tak henti-henti membanjiri pipinya. Dia menatap pada lelaki yang kini terbaring di sebelahnya dengan nyenyak.

Dia tidak tau siapa lelaki itu, siapa namanya. Dia bahkan tidak ingat bagaimana dia bisa bertemu dengan lelaki itu.

'Siapa lelaki bajingan tampan ini?' tanyanya dalam hati.

Gadis itu keluar dari balik selimut, lalu berjalan tertatih menuju kamar mandi. Tak ada yang terbersit dalam pikirannya saat ini selain pergi secepatnya dari tempat ini. Bahkan untuk datang ke tempat itupun, dia tidak tau bagaimana bisa dia ada disana.

Dia merasakan bagaimana perihnya bagian inti dari tubuhnya saat ini. Seperti ada sesuatu yang robek, dan ia tidak sebegitu bodohnya untuk tidak tahu apa artinya itu. Iya, keperawanannya sudah di ambil oleh lelaki yang terbaring di balik selimut itu. Laki-laki dengan pahatan wajah bak dewa Yunani, dengan tubuh yang sangat sempurna itu tampak sangat nyenyak. Otot-ototnya tampak sangat menggoda untuk di sentuh, dan pasti banyak yang menginginkan untuk merasakan bagaimana rasanya tubuh liat tersebut.

“Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan?” gadis itu menangis di bawah guyuran air shower, mengusap tubuh yang menurutnya sangat kotor dan juga ternoda. Dia merasa benar-benar kotor saat ini.

Setelah benar-benar lelah untuk menangis, dia berjalan keluar dengan menggunakan handuk. Ia melihat sekitar, tapi tidak ada pakaiannya disana, jadi dia akan memakai apa untuk keluar dari tempat ini?

Lama berfikir, dia melihat pada sebuah lemari yang ada disana. Hanya ada baju pria itu didalamnya. Tak ada cara lain, hanya itu. Dan artinya dia harus menggunakan baju pria tersebut, agar tubuhnya tertutupi.

Baju yang terlihat sangat besar di tubuh mungil tersebut, membuat gadis cantik itu tampak sangat imut. Dilihatnya ada tas milik dirinya yang tergelak dibawah sana didekat lantai. Dia menyambar tas itu, lalu berjalan dengan mengendap-endap untuk keluar tanpa membuat laki-laki yang masih terlelap tersebut terbangun.

Entah bagaimana bisa, dia terdampar di hotel bersama pria yang sudah merenggut kesuciannya itu, tapi dia benar-benar merasa sangat kacau saat ini. Dengan berjalan tertatih, dia sampai di basement hotel, untuk bisa pulang ke rumah kontrakannya, dia menghentikan taksi yang lewat disana.

***

“Kayana....” suara seorang gadis berlari yang mendekat ke arah temannya.

“Ailen? Ada apa?” tanya Gadis itu bersikap seperti orang yang sangat menyebalkan menurut Aileen.

Kayana Malaika Syahla, gadis cantik yang beberapa hari yang lalu sedang berada dalam fase yang sangat menyakitkan. Kehilangan keperawanan karena laki-laki yang bahkan dia sendiri tidak mengenalnya. Hidupnya hancur saat itu, hingga dia bahkan tidak sampai kepikiran, untuk meminta pertanggung jawaban pria itu, sehingga memilih untuk kabur dari sana tanpa tau siapa nama pria yang sudah merenggut masa depannya tersebut.

Bagaimana jika dia hamil nanti?

Ah tidak, tidak mungkin! Dia sudah meminum pil penunda kehamilan sehari setelah peristiwa itu terjadi. Dengan penuh malu, dia keluar dari apotik menghindari tatapan tidak ramah dari apoteker tersebut.

Bagaimana mungkin seorang mahasiswa seperti dirinya membeli Pil itu, tentu saja mereka akan berfikir yang tidak-tidak tentang dirinya. Tanpa Kayana tahu, kalau pil itu tidak bisa membantunya.

“Lo kemana aja, sih? Gue nyariin! Gue telpon kok gak diangkat, abis itu gak aktif lagi, gue SMS juga gak di bales. Lo kemana aja sih seminggu ini, kenapa gak masuk kampus?” protes Aileen pada Kay dengan pertanyaan yang beruntun. Napasnya masih terengah-engah membuat Kay tergelak. Aileen adalah sahabat Kay. Mereka sudah bersahabat sejak pertama kali bertemu, pada saat ospek mahasiswa baru saat itu, dan hubungan persahabatan itu berlangsung sampai saat ini.

“Gue gak kemana-mana, emangnya ada apa?” tanya Kay santai. Dia tidak datang ke kampus beberapa hari ini, karena masih merasa sangat terpuruk. Dan hari ini dia meyakinkan dirinya untuk datang ke kampus karena tidak ingin terlalu lama absen dari jadwal kuliahnya.

“Kebangetan Lo ya, ngilang gitu aja, gak ngasih kabar ke gue!! Gue kan khawatir tau, ih Lo mah!” Aileen melipat tangannya di depan dada, dengan mengerucutkan bibirnya lucu. Kay tergelak, dengan melihat tingkah Aileen, dia merasa bahagia memiliki sahabat seperti gadis yang ada didepannya saat ini.

“Eh, Lo tau, gak? Kalau kampus kita udah di akuisisi, dan pemilik baru kampus ini bakal kesini hari ini.” Aileen dengan bersemangat bercerita pada Kay sembari memeluk tangan Kay untuk berjalan menuju kelas mereka.

“Masa, sih? Kok gue gak tau?” tanya Kay bingung.

“Ya iyalah Lo gak tau, Lo kan ngilang beberapa hari ini! Aih, dasar Markonah.” Aileen menoel kepala Kay dengan gemas membuat keduanya tertawa. Dan Kay bisa menyembunyikan kesedihannya saat bersama Aileen. Kay juga tidak ingin Aileen tau masalahnya, dia tidak ingin sahabatnya itu menjadi cemas memikirkan dirinya, jadi lebih baik dia diam dan tertawa bahagia bersama.

“Enak aja Markonah. Lo tuh Marpuah,” saut Kay tidak terima dikatakan Markonah.

“Ih, kok Marpuah sih?” protes Aileen. Dan akhirnya mereka tertawa bersama untuk melanjutkan perjalanan menuju ke kelas.

**

Semua mahasiswa berdesak-desakan, untuk melihat pemilik baru kampus tempat mereka menuntut ilmu. Menurut gosip yang beredar, pemilik kampus yang baru ini masih muda dan juga tampan. Dia juga belum menikah, sehingga banyak Mahasiswi yang menantikan kedatangannya, untuk melihat seberapa tampan pemilik kampus ini yang katanya sangat menggoda dan juga seksi, membuat setiap wanita rasanya ingin saja melemparkan tubuh mereka ke ranjangnya dengan sukarela tanpa diminta, hanya untuk merasakan satu malam bersama pria itu.

“Emang siapa sih namanya, Len?” tanya Kay pada Aileen. Gadis itu mendongak, lalu menggeleng.

“Gak tau juga gue, nanti ajalah kita cari tau, gue laper, nih. Makan dulu yuk?” ajak Aileen dengan mata yang memelas sehingga sangat mudah bagi Kay untuk menganggukkan kepalanya tanda setuju.

“Ayo!” ajak Kay. Lantas Aileen tersenyum, akhirnya mereka berjalan keluar dari kerumunan mahasiswa itu, dan menjauh untuk sampai di kantin kampus. Persoal siapa pemilik kampus ini nanti, itu bisa dilihat dari media sosial anak-anak kampus yang lain, sehingga Kay merasa tidak perlu untuk melihat secara langsung.

Sedangkan saat Kay berjalan menjauh dari kerumunan itu, ada seorang laki-laki yang tersenyum melihat kepergiannya.

“Aku menemukanmu sayang!” dia tersenyum sangat manis. Sedangkan seorang pria dibelakangnya, hanya terdiam tanpa ekspresi, dia adalah sekretaris pribadi dari pria itu. Sekretaris pribadi, tangan kanan, dan juga sahabatnya.

Kevin Zachary. Putra pertama pemilik perusahaan besar di Indonesia, dan juga sudah mulai merambah ke Asia dan juga internasional. Zachary Group, saat ini sedang merajai pasar industri perdagangan nasional dan juga internasional. Jadi bukan hal yang besar pagi pewaris Zachary untuk membeli kampus tempat Kay kuliah.

Kevin bukanlah seperti kebanyakan CEO. Dia tidak dingin dan juga datar. Dia adalah seorang pria yang royal, dan juga menyebalkan menurut Evan. Jadi, tidak salah jika dia mempunyai banyak teman, dan banyak yang mau berteman dengannya.

Jika biasanya, dalam novel kebanyakan, cerita fantasi dan juga Romance, seorang CEO itu akan datar, kaku, dingin dan juga sombong, maka hal itu tidak ada dalam diri Kevin. Hanya saja, kejadian malam itu membuat Kevin jadi gila pada Kay, hingga membuatnya harus mengeluarkan banyak dana untuk membeli kampus tempat Kay kuliah. Dan usahanya membuahkan hasil.

Pada pagi saat dia terbangun, dan tidak mendapati Kay di ranjang yang sama dengannya setelah kejadian itu membuat Kevin kalut. Dia tau itu yang pertama kali untuk Kay, karena dia menemukan bercak noda di sprei itu, dia berfikir Kay akan melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri, tapi nyatanya dia salah. Dia menyuruh anak buahnya mencari Kay, dan ketemu. Gadis yang sudah dia ambil keperawanannya itu ada di rumah kontrakannya dan berdiam diri selama beberapa hari, dan itu membuat Kevin lega.

“Apa kau senang Vin?” tanya Evan pada Kevin.

“Tentu saja aku senang. Kalau tidak untuk apa aku harus menghabiskan uangku, hanya untuk mengakuisisi kampus ini. Tentu saja untuk mendapatkan dia.”

“Kau sedang jatuh cinta ternyata,” ucap Evan menghembuskan nafasnya.

“Iya aku tau itu,” jawab Kevin dengan santainya. Sedangkan Evan hanya menggelengkan kepalanya.

“Sudah, ayo kita kembali. Kau sebentar lagi harus memberikan kata sambutan. Persiapkan dirimu dengan baik.” ujar Evan yang berjalan disamping Kevin.

“Iya ... iya. Bawel banget sih.”

***

Story by EGASRI atau dengan nama pena lain MYLIHU.

Terpopuler

Comments

💕 𝒘𝒐"_𝐩𝐨𝐞𝐧𝐲𝐚_𝙢𝙮💕

💕 𝒘𝒐"_𝐩𝐨𝐞𝐧𝐲𝐚_𝙢𝙮💕

waahhh karya baru,,,

2023-01-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!