Istri Bar-bar

★★★

”Sssaaaattt... Ahhhh... Sakit... Sakit, pelan-pelan, dong,” terdengar rintihan di kamar pasangan

pengantin.

“Sabar, jangan bergerak kesana kemari. Gak fokus nih.” Susi.

“Sialan, jangan tekan yang luka!” umpat Star.

“Dasar cerewet!” omel Susi

“Awas kau, nanti ku hajar bolak balik tau rasa," kata Star geram.

“Wah pa, bentar lagi kita punya cucu nih. Rencana sukses pa, apa menantu kita ganas ya pa? Kenapa yang kewalahan si Star?" tanya Mama Divya di depan pintu kamar pengantin baru itu. Wanita itu merasakan sedikit ke ganjalan.

“Bener nih Ma, awalnya aja sok nolak di kawinin sama si Susi, lah baru berbagi ranjang beberapa menit, sudah ambil Star malam pertama, tanpa mangkir-mangkir tuh anak. Padahal hanya di sengat obat jatuh bangun lagi, obat itu kan evek sampingnya kecil, hanya mendorong keinginan itu," kata Papa Dion.

“Papa kagak tau anak papa saja. bahkan tadi ia bilang capek pa," kata Mama Divya.

“Kalog urusan ranjang mana ada rasa capek ma anak itu, liat yang seger langsung gerr dia," kata Papa Dion mengingat petualangan sepak terjal putranya yang main injeksi sana sini.

“Heh," seorang pria berkumis berdiri di belakang emak bapak si Star.

“Eh besan," sapa Mama Divya salah tingkah, bayangkan saja mereka terpergok tengah mengintip kamar pengantin putranya, ini sungguh konyol.

“Uhukk,” batuk papa Dion.

“Eh, Dion kau tak apa-apa?" Tanya pak Bowo.

“Maaf Wo, tadi aku kembali karena lupa memberikan kunci mobil putraku. Aku harus kembali ke rumah karena ada operasi dadakan di rumah sakit,” kata papa Dion sok memberikan alasan.

“Oh gitu, panggil aja Star di dalam," kata Pak Bowo.

“Ohhhh, nah yang itu, jangan tekan kencang-kencang. Pas, emaknya," gumamam di dalam sana seketika membuat wajah semua orang memerah.

“Gak usah, kayaknya sudah tak bisa di cabut, aku titip sama kamu aja lah Wo," kata Papa Dion memberikan kunci ke tangan pak Bowo.

“Ayok sayang," ajak Papa Dion.

“Oh ia, saya pamit pak Bowo," pamit Mama Divya.

“Baiklah kalog seperti itu, hati-hati di jalan. Kau jangan lupa mampir ke sini ya Yon,” kata pak Bowo sedih.

“Ok Wo, kau yang sehat-sehat ya, tawaran ku masih berlaku, kau tak ingin melihat cucu kita kelak?” tanya Papa Dion.

“Sudah sana pulan," usir pak Bowo pada sahabatnya.

“Dasar besan Edan!" Umpat si Papa Dion.

Pak Bowo menutup pintunya, seketika ia menghela nafas panjang, tadi wajahnya memerah karena dag Dig dug takut besannya masuk ke dalam kamar, “Dasar anak bar-bar!” gerutu pak Bowo memasuki kamarnya.

Flashback On:

“Apa kata mu, Sus?" Tanya teriak Bowo.

“Anu pak, tadi itu reflek," kata si Susi.

“Emang suami mu ngapain kamu hingga kau buat Kelenger?" Tanya pak Bowo.

“Ngajak injeksi pak. Karena Susi kaget ya kenak getok kepalannya menggunakan helm yang Susi pakek ini" kata gadis itu meringis, siap di ikat terbalik macem kelelawar di kandang kambingnya.

“Apah!" Terima bapak Susi, “Menantu!” pak Bowo berlari menaiki tangga dimana kamar sang putri berada.

“Cih, lebay. Hanya kejedug helm doang sudah khawatir, anaknya di serempet motor pasti ngomel, mata itu taruk di mana Sus! Jalan macem anak TK!” gerutu Susi sambil mengisi nasi panas di dalam sapu tangan.

Setelah itu ia menaiki tangga membuka pintu kamarnya, “Kau lama sekali Sus, cepat kompres menantu bapak. Awas kau KDRT lagi," ancam si bapak yang duduk di samping Star yang entah kapan pria itu sadar, tau tau si Susi sudah melihat pria itu duduk di atas ranjang, “Nak maafkan anak bapak ya, kelakuannya macem preman, nantik jika Susi kasarin kamu lagi, teriak aja. Nantik bapak ikat dia di kandang kambing," kata si bapak Bowo.

“Gak apa-apa pak, Star maklumi kok, istri Star ini masih labil perlu menyesuaikan diri dulu. Bapak istirahat saja,” kata Star sok menjadi menantu pengertian.

“Duh beruntungnya kamu sus. Punya laki model Star ini, sudah ganteng toh, kaya penyayang. Awas macem-macem bapak jual kau ke pasar besok pagi,"

Cih dasar bermuka dua. Batin Susi dongkol.

“Baiklah pak, sana istirahat. Susi mau ngerawat suami Susi yang pengertian ini!" Kata Susi dengan penuh penekanan di akhir kalimat.

“Mari suami, Susi mau obatin dahinya,” Susi mengompres dahi Star perlahan, setelah bapaknya pergi gadis itu sedikit menekan dan ada unsur kesengajaan maka dari itu ada adu ah uh didengar oleh kedua orang tua suaminya.

Flashback off.

****

****

Sedangkan di dalam kamar pengantin kejadian di luar dugaan...

“Sudah sudah, kau itu memang cewek bar-bar!” umpat Star.

“Kau itu bencong, sudah sukur aku kompres tuh lebam jika tidak pasti hitam dahi mu besok," bela Susi, dalam hati gadi itu tak ikhlas menolong suaminya.

“Yang bikin kepala ini benjol siapa? Seandainya saat ini aku datang ke Komnas HAM di tangkap Luh, masuk lokab luh biar tau rasa," kata Star tak terima di buat Kelenger (pingsan) oleh gadis teri macam si Susi ini. Hilang sudah pamor sosok mafia kejamnya di tangan sang istri. Padahal gini gini si Star mafia Besty.

“Gue gak salah, elo yang salah disini. Salah siapa tadi elo ngagetin gue, mana tiba-tiba disuruh ngangkang! Bener-bener laki edan!" Umpat si Susi.

“Oh masih gak ngaku kalog kamu yang salah main ngelak ya, padahal permintaan ku itu wajar lah suami mintak jatah, kalog kagak ngangkang saya mau suruh kamu lompat gitu," kata Star yang tak mau di salahkan, padahal ia memang yang salah.

“Dasar laki-laki, Mesum. Mungkin karena sudah tua makanya tidak tau caranya melakukan injeksi dengan baik dan benar," gerutu Susi terdengar jelas di telinga pria itu.

“Daebak... Kau meragukan keperkasaan ku rupanya.” Dia meragukan master nih pemirsa! Batin Star.,

“Berani macem-macem,” ancam Susi sambil memberikan ancang-ancang anu, belum apa apa sesuatu terjadi di lakukan oleh Star , “ Pakkk... Bapak,” teriak Star tapi dengan sigap Susi mengambil bantal lalu membekap mulut suaminya itu hingga si Star yang mulanya duduk jatuh terlentang di kasur.

Star kejang-kejang, ia tidak tau jika istrinya ini perawakannya kecil nayatanya tenaganya bak Samson.

Sialan salah pilih bini. Batin Star...

TBC...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***