episode 5

Tiiiiiiinnnn...

Aaaaaaaaa....

Teriak Qila saat sebuah mobil menuju kearahnya.

Qila langsung terduduk di pinggir jalan tepat di depan mobil yang hampir saja menabraknya.

" Anda tidak apa-apa nona...?' tanya seseorang yang baru saja keluar dari mobilnya dan langsung melihat orang yang hampir saja ia tabrak.

" Bawa mobil bisa ga sih, orang sudah berjalan di pinggir jalan masih saja hendak di tabrak, kenapa tidak berjalan di tengah kan masih luas tu jalan. " sahut Qila yang terkejut dan langsung marah pada orang itu.

" Maafkan saya nona, saya memang salah, saya terlalu kepinggir mengemudi mobilnya, sekali lagi maafkan saya nona. " kata orang itu karena memang salahnya.

" Kamu harus..." perkataan Qila terhenti saat setelah melihat orang itu.

" Aqila... " kata orang itu.

" Ka Adit, ini beneran ka Adit... ?" tanya Qila memastikan lagi penglihatannya.

" Iya ini aku Adit, kamu kenapa bisa ada di sini Qila ?" tanya Adit.

" Ka Adit... Qila kangen... ka Adit kemana saja selama ini, sudah lama tidak memberi kabar. " kata Qila yang langsung memeluk Adit.

" Aku juga kangen banget sama kamu, kamu sedang apa disini malam - malam begini hmm ?" tanya Adit

" Panjang ceritanya ka, ka Qila boleh minta tolong, bawa Qila pergi dari sini. " jawab Qila dengan muka melasnya.

" Ya sudah, ayo masuk ke mobil kakak, kamu bisa ceritakan nanti di dalam. " ajak Adit dan langsung di anggukan oleh Qila.

Setelah itu Adit langsung menuntun Qila masuk kedalam mobilnya, setelah itu Adit juga langsung masuk dan langsung menjalankan mobilnya.

" Bagaimana kabar mu sekarang Qila?" tanya Adit sambil mengemudi mobilnya saat di perjalanan.

" Selama ini Qila baik ka, hanya saja saat ini keadaan Qila sangat buruk haaah... " jawab Qila sambil membuang nafas beratnya.

" Syukurlah, oh ya penampilan mu aneh sekali, memangnya kamu habis dari mana? " tanya Adit lagi.

" Itulah yang menjadi masalah Qila saat ini ka, nanti Qila cerita, tapi sekarang kita mampir ke toko baju dulu ya ka, Qila mau ganti pakaian, tidak nyaman pakai pakaian ini. " kata Qila yang langsung di anggukan oleh Adit.

Setelah itu mereka hanya diam dengan pikiran masing-masing, sambil menuju ke toko baju.

Adit adalah kakak kelas Qila saat di sekolah menengah atas, Adit sangat populer di sekolahnya, karena ketampanan, kepintaran, dan jabatannya yang menjadi ketua OSIS di sekolah itu sehingga banyak para siswi mengidolakannya.

Tak terkecuali Qila, ia juga begitu mengagumi pria yang ada di sebelahnya ini saat sekolah dulu, tapi hanya sebatas mengagumi saja tidak sampai mengidolakan banget seperti para siswi lainnya.

Makanya Qila hanya biasa saja saat bertemu dan melihat Adit, karena itu menjadi daya tarik tersendiri untuk Adit, Adit dan Qila berteman sangat akrab, bahkan mereka selalu bersama saat di sekolah bahkan banyak siswa dan siswi mengatakan kalau mereka memiliki hubungan, padahal mereka berdua hanya sebatas teman saja.

Sebenarnya Adit memiliki perasaan pada Qila saat di sekolah dulu, tapi Qila tidak menanggapinya, bahkan sampai tiga kali Adit menyatakan perasaannya pada Qila, tapi Qila selalu menolak dengan alasan ingin pokus dengan sekolahnya saja, dan menunda dulu mengenai perasaannya.

Setelah tiga kali di tolak oleh Qila, tidak membuat Adit menjauh, malah membuat mereka semakin dekat tapi hanya sebatas teman dan sahabat saja, dan Adit tidak mempermasalahkan hal itu, ia juga mengerti dan ingin sukses dulu baru mengenal cinta.

Karena Adit lulus lebih dulu dari Qila, sehingga membuat mereka langsung terpisah karena Adit meneruskan pendidikannya ke luar negeri.

Setelah lima tahun, baru sekarang mereka bertemu lagi, dan itu tidak membuat mereka lupa satu sama lain, malah mereka berdua merasakan rindu karena sudah lama tidak bertemu.

Saat di perjalanan mereka mengingat kembali kenangan mereka saat di sekolah dulu, dan sesekali mereka berdua tersenyum bersama.

" Kamu tambah cantik saja sekarang Qila " kata Adit sambil tersenyum.

" Kak Adit bisa saja, kakak juga semakin tampan sekarang. " sahut Qila yang kagum melihat Adit yang sekarang.

" Benarkan, yah begitulah aku. " kata Adit dengan pedenya.

" Hahahaha... kakak masih belum berubah, masih tetap sama pedenya selangit hahaha... " kata Qila sambil tertawa.

Adit pun ikut tertawa, begitu lah saat mereka bersama, mereka berdua selalu bercanda dan tertawa bersama, bahkan saling berbagi kesedihan saat salah satu dari mereka merasa sedih, begitulah yang namanya sahabat.

Tanpa terasa mereka sampai di sebuah toko baju, dan Adit menemani Qila untuk membeli pakaian yang akan ia pakai.

Setelah selesai membeli pakaian dan mengganti pakaiannya Qila dan Adit pun keluar dari toko itu, dan saat keluar Qila sangat terkejut melihat seseorang dan langsung bersembunyi dibelakang Adit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!