Bab 16

...~Happy Reading~...

Setelah drama yang cukup panjang. Kini akhirnya tante Kiara pasrah, ia membiarkan putra nya kembali merebahkan badan di atas sofa dengan menutup diri dengan bed cover nya.

"Ada apa kak Clayton kemari? Kak Ken gak ada disini," tanya Kiano mulai membuka pembicaraan.

Seolah sadar akan apa tujuan nya datang. Saat itu juga Clayton langsung tersadar, ia berpindah tempat duduk agar lebih dekat dengan Kiano.

"Kamu sakit?" tanya Clayton, "Sakit apa?"

Kiano menggelengkan kepala nya, "Gak sakit, cuma lagi ada problem sedikit."

"Problem apa? Kamu menghamili cewek?" tanya Clayton to the point.

Deg!

Kiano yang semula berada di posisi rebahan, kini seketika laki laki itu langsung berpindah posisi dan duduk dengan tegap.

Tatapan matanya langsung menyorot ke arah mata Clayton.

"Siapa gadis itu?" tanya Clayton kembali, dan Kiano masih diam karena ia memang tidak tahu siapa gadis itu.

Namun, yang menjadi pertanyaan di dalam hati Kiano, mengapa Clayton bisa langsung menebak seperti itu? Mengapa Clayton tahu bahwa dirinya kemungkinan besar memang sudah menghamili seorang gadis.

"Kenapa kak Clayton bisa—"

"Kalau bisa, aku sangat ingin menghajar mu dan bahkan mengubur mu hidup hidup!" ucap Clayton langsung memotong pertanyaan Kiano.

Suara nya begitu pelan namun begitu penuh penekanan, tangan nya sudah mengepal erat sejak tadi dengan rahang yang sangat keras menahan amarah agar tidak meledak.

"Kenapa?" tanya Kiano yang masih belum mengerti akan kata kata Clayton.

"Karena gadis yang kau perkosa itu adik ku!" jawab Clayton dengan raut wajah datar, dingin namun sangat menyeramkan.

Jeduaarr!

Bagai tersambar petir di tengah teriknya siang hari yang begitu panas di tengah sawah. Benarkah gadis itu adalah adik dari Clayton? Bagaimana bisa, batin Kiano merasa kurang percaya.

"Aku masih memberikan mu kesempatan. Datangi rumah orang tua ku, menikahlah dengan adik ku! Atau kau akan berurusan dengan ku! Aku tidak perduli, kau adik Kenzo sekalipun, karena apapun yang sudah menyangkut adik ku, maka—"

"Aku paham!" kata Kiano dengan cepat memotong penjelasan Clayton, "Jadi dia adalah adik dari kak Clayton?" imbuh nya dengan tersenyum getir.

"Aku sudah mencari nya sejak lama. Tapi sampai sekarang aku belum menemukan nya. Aku tahu bahwa aku bersalah, tidak seharusnya aku melakukan itu. Tapi, itu semua bukan pyur kesalahan aku. Aku sudah berusaha mencari nya, berusaha untuk bertanggung jawab, akan tetapi aku kehilangan jejak nya!" ucap Kiano panjang lebar.

"Baguslah kalau niat mu memang akan bertanggung jawab." kata Clayton berusaha menahan marah nya.

Kini, amarah yang tadi sempat meluap, seolah berangsur dan hilang setelah mendengar ucapan Kiano. Clayton juga sebenarnya tidak tega melihat keadaan adik dari sahabat nya itu yang kini terlihat sangat tidak baik baik saja, hanya karena couvade syndrom.

"Claudia tidak mau menikah dengan mu! Maka dari itu, kau yang harus membujuk dan merayu nya. Buat dia mau menikah dengan mu! Terserah kau akan melakukan dengan cara apa, yang penting aku tidak mau anak kalian lahir di luar pernikahan!" ucap Clayton kembali bersuara.

"Dan satu lagi, di keluarga ku tidak ada yang namanya perceraian. Jadi, jangan coba coba mengajak adik ku untuk menikah kontrak, sepeti kebanyakan novel. Jangan sakiti dia, karena dia sangat berharga di keluarga ku!"

"Jadi, kau bisa memilih dari sekarang. Mundur atau maju, jika maju aku akan memaafkan mu. Akan tetapi jika kau mundur sekarang, aku juga tidak akan melarang mu.. Justru aku yang akan mengantarkan mu langsung bertemu Sang pencipta Mu!" imbuh Clayton panjang lebar, lalu ia segera pamit pulang.