Bab 13

...~Happy Reading~...

"Kenapa kamu bisa berjalan sejauh ini Clau?" tanya Clayton dengan suara yang begitu berat.

Saat ini, di dalam kamar itu hanya tertinggal Clayton dan Claudia saja. Karena dokter sudah pergi dan bunda Ella yang di bawa oleh ayah Stive.

"Hiks hiks hiks, maafin Claudi Kak, maafin Claudi. Claudi salah, tapi gak sengaja hiks hiks," jawab Claudia terisak, memohon ampun kepada kakak nya.

"Kakak akan menemui laki laki itu, agar dia bertanggung jawab dan menikahi mu!" ucap Clayton mengusap kepala adik nya.

Seketika itu juga Claudia langsung menggelengkan kepala nya, ia menggenggam tangan Clayton dengan erat, "Jangan kak! Dia gak salah!"

"Bagaimana bisa kamu mengucapkan dia tidak bersalah? Dia sudah menghamili kamu Clau!" seru Clayton menatap adik nya tak percaya, bagaimana bisa Claudia malah melarang nya untuk menemui Kiano.

"Dia memang yang menghamili Claudi, tapi Claudi lah yang salah. Claudi yang sudah memaksa nya dan memperkosa nya, jadi jangan salahkan dia," balas Claudi menundukkan kepala nya hingga membuat Clayton semakin tak habis pikir.

"Dia sudah punya pacar, atau bahkan kekasih, atau mungkin istri. Claudi gak mau mengganggu mereka, biarkan seperti ini. Claudi yang salah hiks hiks hiks." imbuh Claudia kembali menundukkan kepala nya.

"Apa bedanya pacar dan kekasih?" tanya Clayton terlihat begitu frustasi, "Dan juga dari mana kau tahu kalau dia sudah menikah?"

'Hingga detik ini, laki laki itu masih memiliki gelar jomblo abadi!' decak Clayton dalam hati seraya mengepalkan tangan nya.

"Claudi lihat ada foto cewek di ponsel nya!" jawab Claudia pelan.

Ia mengingat kembali, saat dirinya akan pergi, tanpa sengaja ia melihat ponsel milik Kiano karena ada panggilan suara yang masuk. Dan di sana, Claudia melihat sebuah foto yang terpampang jelas, seorang dokter cantik yang tengah tertawa begitu lebar dan nampak sangat bahagia.

"Dia masih single Clau! Dia belum menikah!" ucap Clayton dengan penuh penekanan.

"Pokoknya kakak gak boleh temui dia. Jangan mencari tahu tentang nya, biarkan Claudi sendiri saja. Dan kalau Kakak dan Ayah gak mau menganggap anak di kandungan Clau ada, gapapa. Claudi bisa pergi dari rumah!" ancam gadis muda itu seketika membuat mata Clayton semakin menatap nya begitu tajam.

"Jangan macam macam kamu Clau!" Bentak Clayton yang sudah hilang kesabaran, "Tau apa kamu mengurus anak, hah! Kamu mengurus diri sendiri saja belum bisa. Kamu masih mengandalkan Bunda. Jadi jangan macem macem atau kamu akan lihat bagaimana kakak marah!"

Setelah mengatakan itu Clayton memilih beranjak dari tempat duduk dan segera bergegas pergi. Sepertinya mengajak bicara adik nya baik baik dari hati ke hati, akan sangat sulit dan membuang waktu. Jadilah ia memilih untuk langsung saja pergi menuju rumah sakit, tempat dimana Kiano sedang bekerja.

Clayton mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi. Ia sudah tidak sabar untuk melampiaskan rasa kesal dan marah nya akibat perdebatan dan kondisi adik nya.

Dan setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, kini Clayton sudah tiba di rumah sakit, namun sepertinya ia harus menelan kekecewaan.

"Maaf Pak, sudah hampir satu minggu ini, dokter Kiano tidak datang. Beliau sedang sakit dan istirahat di rumah!" ujar seorang perawat yang tanpa sengaja bertemu dengan Clayton.

"Dia sakit apa?" tanya Clayton, namun hanya mendapatkan gelengan kepala.

Heran, itulah yang Clayton rasakan. Pasalnya, adik dari sahabat nya, Kenzo itu, sangat giat dalam bekerja. Kiano hampir tidak pernah mengambil libur selama itu. Paling lama hanya dua hari saya sakit. Itu saja dia memaksa tetap bekerja meskipun belum sembuh total.