syukuran versi Selvia!

Aurel sedang bersiap untuk pergi kerumah sahabatnya yang katanya mau syukuran itu. Aurel menuruni anak tangga dan melihat kedua orang tuanya sedang duduk di meja makan untuk makan. Orang tua aurel yang melihat anaknya rapi pun heran.

"Kamu mau kemana sayang" tanya sang papa heran.

"Aurel izin keluar sebentar pa, ma"

"Mau kemana? " tanya sang mana.

"Mau kerumah Selvia" sahut aurel.

"Tumben kerumah selvia, biasanya kamu yang ajak teman-teman kamu kerumah jika ingin menginap bersama" heran sang papa karena biasanya teman-teman aurel menginap dirumahnya.

"Selvia mau syukuran katanya" sahut aurel.

"Syukuran apa, tumben anak tetesan dajjal kek kalian mau bersyukuran"celetuk sang papa tanpa beban.

Aurel menatap sang papa tajam" papa kira kami gak bisa gitu jadi sholeh bentar"ujar aurel ketus.

"Sholehah sayang" ralat sang mama, papa hanya terkekeh.

"Ya sama aja ma, aurel pergi dulu ya ma, pa. Ingat jangan dikunciin" pamit aurel.

"Papa kunciin kamu" canda sang papa, aurel memberi tatapan sinis ke sang papa.

"Ma kalau papa kunciin aurel, mama jangan kasih papa service selama satu minggu ya" goda aurel kepada sang papa. Papa yang mendengar itu gelagapan, apa apaan anaknya ini menyuruh sang istri tidak memberi service.

"Papa hanya bercanda, udah pergi gih nanti kemalaman pulangnya"

"Hahaha papa takut yaaa" ledek aurel.

"Gak, papa gak takut" sang papa berusaha tetap tenang agar anaknya tidak meledek.

"Iya udah iya, aurel pamit bye bye" pamit aurel melambaikan tangannya dan dibalas lambaian oleh kedua orang tuanya.

Aurel menaiki motor sport nya dan segera melaju kerumah Selvia, sesampainya dirumah Selvia dia heran kenapa rumah Selvia tidak ramai, kan kalau syukuran biasanya banyak org yahh, kok ini sepi? Tetangga Selvia juga berada di kandang masing-masing. Aurel heran tapi dia tetap masuk dan ternyata didalam sudah ada ciara dan beberapa sepupu Selvia cuma ustadz yang belum ada. Tidak banyak orang bahkan orang tua Selvia pun tidak ada.

"Sel orang tua lo mana?" tanya aurel.

"Keluar kota untuk perjalanan bisnis rel" sahut Selvia.

"Lo ngadain syukuran tanpa orang tua sel? " heran aurel. Bisa bisa nya sahabat nya ini ngadain syukuran  tanpa kedua orang tua, apakah berkah syukuran yang diadakan?.

"Lo tenang aja, nyokap sama bokap gue tau kok" beri tahu Selvia dan aurel mengganguk.

"Jadi kapan nih mulainya" tanya ciara yang sedari tadi diam karena laper.

"Bentar, tunggu ustadz nya datang dulu"

Tak lama ada seseorang mengetuk pintu dan segera dibukakan oleh Selvia, ternyata yang datang adalah ustadz.

"Assalamu'alaikum maaf saya terlambat" ujar ustadz ramah.

"Walaikumsalam, ah iya tidak masah pak ustadz" sahut mereka.

"Bisa kita mulai tadz? " tanya Selvia.

Ustadz tersebut mengangguk"bisa, apa yang mau di syukurin? "Tanya ustadz.

" bentar tadz, saya mau membawa kesini dulu"sahut Selvia yang berjalan entah kemana. Semua orang termasuk ustadz penasaran apa yang akan Selvia bawa,tak lama muncul sosok Selvia yang membawa kardus mie sedap, eummm enakkkkk, ehh kok iklan xixi.

Selvia meletakkan kardus itu dihadapan ustadz, ustadz yang melihat isi kardus heran, kenapa gadis ini membawa itu pikiranya.

"Ini pa kucing saya baru lahiran pagi tadi jadi saya mau syukuran karena kucing saya selamat melahirkan 20 anak, dan setelah lahiran masih kuat untuk bercocok tanam dengan kucing tetangga sebelah" jelas Selvia panjang lebar kali tinggi.

Dongg

Semua orang menganga tak percaya apalagi aurel, apa apaan ini dia dateng kerumah Selvia dengan malas tapi harus tetap dateng karena tak ingin membuat sahabatnya kecewa justru dirinya lah yang kecewa setelah melihat semua ini, harusnya dia dirumah aja kan nonton sinetron india yang ber judul nagin.

"Ci" panggil aurel dan ciara menoleh.

"Apa" tanya ciara.

"Tahan gue ci untuk tidak memutilasi Selvia" sahut aurel frustasi yang melihat ke absurd an Selvia.

Semua orang yang ada disana juga frustasi dengan kelakuan Selvia, dan juga apakah ada kucing yang melahirkan 20 anak secara bersamaan, biasanya paling banyak 5 kan? Terus ini kenapa 20? Heran mereka semua.

"Bukan sepupu gue" ujar salah satu sepupu Selvia. Sepupu Selvia disini ada 5 yahh.

"Bukan sepupu gue juga" ujar sepupu yang lainnya.

Aurel yang sedari tadi terlihat frustasi mengajak ciara mendekat kearah Selvia dan ustadz yang sedari tadi berbicara entah apa yang dibicarakan.

"Lo pegangin tangan Selvia kebelakang ya" bisik aurel kepada ciara.

Ciara pun dengan segera mengambil kedua tangan Selvia yang sedang menggaruk ketiaknya.

"Ustadz kayanya teman saya ini kesurupan deh, mohon rukyah tadz" pinta aurel yang khwatir sahabatnya kesurupan makhluk tak kasat mata.

Ustadz yang tadi heran dengan kelakuan Selvia menurut saja apa yang diperintahkan aurel, dengan segara ustadz memasang sarung tangan agar tidak bersentuhan antar kulit karena bukan mahram ya guysss.

Ustadz segera memegang dahi Selvia dan mulai membaca Ayat Kursi dan do'a do'a lainnya. Yg lain hanya menyaksikan nya.

"Lepas ege, gue masih waras yahh" berontak Selvia minta dilepas tangannya ini, apa apaan ini masa Selvia yg sholehot ini dikatakan kesurupan kan gak mungkin karena Selvia ini temannya setan xixi.

Ciara yang memegangi tangan aurel tak kuat lagi karena saking kuatnya tenaga Selvia. Akhirnya ciara melepas kan pegangan tangannya.

"Kalian ini ke apa sihh, sakit tau tangan gue, gue gak kesurupan ya, gue emang baik ingin bantu kucing gue buat adain syukuran atas kelahiran anak anaknya" sungut Selvia kesal.

"HEH LO MIKIR GAK, GUE RELAIN KESINI CUMA BUAT LIAT SYUKURAN KUCING LO DOANG" teriak aurel kesal, dia belum makan malam padahal dirumah tadi karena ingin makan dirumah Selvia aja, tapi yang dilihat cuma pisang yang ada hidangannya. Gimana gak kesal coba.

"Yaelah tinggal jahat amat lo sama kucing" ujar Selvia.

"HEH KAMI YANG DATANG KESINI BELUM MAKAN SEMUA YAHHH" murka aurel.

"Tinggal makan pisang aja sih ribet" celetuk Selvia tanpa beban.

Aurel menganga, apa katanya tadi? Makan pisang, ohhh itu tidak mengenyangkan besteii jadi wajar aurel dipecinta makanan ini murka.

Ustadz yang sedari tadi diam menyaksikan tontonan live dihadapan pun berdiri dan pamit pulang, ustadz nya juga lapar guys, tak lupa aurel meminta maaf kepada ustadz karena ulah sahabatnya itu.

"Udah lah balik aja gue" ujar aurel berdiri, Selvia yang melihat aurel kesal cekikikan, senang sekali dia berhasil buat aurel murka, ciara yang melihat Selvia cekikikan heran, bukannya seharusnya dia takut karena telah membuat seorang aurel murka? Tapi bagi Selvia murka nya aurel tidak menakutkan baginya, karena Selvia tau aurel kalau sedang lapar emang suka marah marah, nanti kalau kenyang semua kembali seperti sedia kala kok.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!