...****************...
Rumah Bu Yessi.....
Jam menunjukkan waktu jam 1 siang lewat 2 menit, "Waduhh.... ini sudah jam ," ucap Putra sambil melihat jam.
Dengan bergegas keluar diri nya mulai menghampiri Jecky.
Tiba-tiba Putra terhenti sejenak," Sepertinya ada yang Lupa nihh, tapi apa yaa...," ucap Putra. "Oh iya Bu rokok, Putra mau cepat-cepat pergi, Bu. yang lain mungkin sudah menunggu Putra."
Tergesa-gesa Bu Yessi menghampiri Putra sambil memegang sesuatu barang ya mungkin dari kejauhan itu nampak seperti gelang tangan yang jumlah nya 2 buah. Tampaknya gelang tersebut sudah lama tidak di pakai kerena dari kelihatannya sudah berdebu dan warnanya sudah tampak memudar.
Bu Yessi menyerahkan gelang tersebut, "Pakai Ini, Ini peninggalan Suami Ibu. Ini hadiah yang di berikan ibu darinya."
Dalam Hati Putra terbesit untuk tidak menerimanya karena itu barang pemberian orang yang sangat di sayang Bu Yessi dan harusnya tidak di berikan kepada orang lain. Namun, melihat ekspresi Bu Yessi seperti memberi kode bahwasanya Putra harus menerimanya.
"Yakin bu? ini kan barang pemberian kepada ibu," ucap Putra.
"Yaelah Put, buat kamu kan cuman satu dan yang satu lagi masih di Ibu," ucap Bu Yessi yang berusaha merayunya agar menerima gelang tersebut.
"Kalau begitu terimakasih ya, Bu. Bakal Putra pakai terus nantinya," ucap Putra sambil memasang gelang tersebut ke tangan.
Entah apa yang ada di pikiran bu Yessi yang memilih nya untuk menerima pemberian orang di sayangnya. Sambil memperhatikan gelang tersebut Putra berkata, "Kayaknya cocok sama aku, Bu. Putra pamit pergi dulu ya Bu."
Lalu Ia mencium tangan Bu Yessi
"Hati-hati ya, Nak Putra," ujar bu Yessi dengan suara lirih.
Begitulah Bu yessi Seorang wanita tua yang kira-kira umurnya 40 an Tahun. Merupakan sosok baik kepada Putra dan teman-teman nya. Walaupun mereka sering bising di warungnya. Namun, ia tidak pernah sekalipun memarahi mereka ataupun mengeluarkan kata-kata kasar untuk menegur.
"Eitss ... ya lupa,Bu. Rokok nya?" tanya Putra sambil tersenyum.
"Nich... nanti bayar ya kalau gak nanti ibu catat nama mu di daftar orang berhutang di dinding warung ini," ucap bu Yessi sambil menunjuk sebuah Banner bekas yang di balik sehingga yang tampak hanya bagian putihnya.
Tulisan di bagian atas tertuliskan, "Daftar buronan warung Bu Yessi."
"Siap komandan, nanti tak bayar secepatnya. Nanti secepat kilat aku bayar ya, Bu," ujar Putra meyakinkan Bu Yessi.
Karena, waktu sudah menunjukkan jam 1 siang ia pun bergegas meninggalkan warung Bu Yessi bersama Jecky. Dengan Sebuah Barang baru pemberian bu Yessi di tangan.
Yappp.... Betul gelang.....
Sementara itu di rumah Akhil......
"Mana nih anak kok makin telat makin hari," ucap Akhil dengan nada kesal karena mereka sudah menunggu di rumah Akhil hingga waktu menunjukkan pukul jam setengah 2 siang.
Seharusnya sudah berangkat jam 1 siang tadi. Mereka berbaris dengan peralatan dan perlengkapan untuk mendaki sambil menunggu Putra.
"Coba hubungi lagi Kil teman mu satu lagi itu, mungkin ada kenapa-kenapa di jalan," ucap Billa.
"Yaelah Bill,kamu belum tau aja sih anak itu orang nya yang mana dan gimana wataknya soal kedisiplinan," ucap Yoga sambil tertawa.
Sementara, yang lain menunjukkan ekspresi sepakat dengan pendapat Yoga itu.
"Yaudah kita tunggu aja dulu sebentar lagi, yang penting barang-barang kita semua sudah di mobil kan?" tanya Billa.
"Aman kalau soal itu," jawab Satria sambil meyakinkan Billa.
"Kalau yang lain ini sudah aku kenal Kil, satunya lagi teman kamu itu siapa namanya?" tanya Billa tiba-tiba.
Dengan sedikit termenung Akhil terdiam,
"Ada teman aku namanya Putra satu sekolah dengan kita. Nanti juga aku suruh kenalan dengan mu Bill. Tapi jangan terlalu akrab kebiasaan suka telatnya itu loh." Sambil tertawa Akhil menjawab pertanyaan Billa.
Mendengar nama Putra sedikit membuat Billa terdiam sejenak, Merengguh ingatannya di masa lalu sekitar 4 Tahun yang lalu.
4 Tahun yang lalu.......
Di sebuah pasar malam, "Aku senang kamu ajak kesini, menghabiskan waktu semalam dengan mu. Apapun itu yang penting sama kamu. Aku gak perlu kita beli barang-barang ataupun makan sesuatu yang mahal asal kamu bisa berdua dengan ku seperti ini, terimakasih ya," ucap Bia yang masih remaja kelas 3 Sekolah menengah pertama berumur 14 Tahun.
Tiba-tiba, "Maaf ya aku cuman bisa mengajak mu kesini itu pun mungkin hanya jalan. Maklum aku gak ada uang. Kamu Yakin mau sama aku terus? Apa kamu gak malu sama teman-teman kamu kalau ketahuan kamu pacaran dengan ku?
Aku kan bukan anak orang kaya," tangkas lelaki bersama Billa.
Mereka berada di tengah keramaian pasar malam, lalu lalang pengunjung pasar malam itu pun tak di hiraukan oleh mereka yang sedang berdiri di tengah-tengah lorong jualan pasar malam itu. Sambil menggenggam tangan si lelaki itu pun Billa berjalan ke arah depan dengan menariknya ia menjawab,
"Ngapain harus malu, aku kan sayang banget sama kamu, malah aku beruntung punya kamu. Punya pacar yang suka ngambek kan, Suka cemburu, Suka bikin kesel, dan galak," ucap Billa sambil mengejek pria tersebut.
Di malam itu mereka menghabiskan waktu bersama sambil keliling pasar malam.
"Waktunya Pulang, Ini sudah jam 11 Malam. Nanti aku di ceramahin oleh ayah mu Loh," cap lelaki tersebut.
Lelaki tersebut nampak seumuran dengan Billa.
"Ayo tapii ... Tapi aku mau keliling motoran dengan mu dulu sebelum pulang gimana?" Dengan nada manja Billa merayu lelaki tersebut.
"Motoran kemana?" tanya lelaki itu.
Dengan sigap bila menjawab, "Bebas... Asal dengan mu."
Mereka pun berkeliling kota menggunakan motor. Dingin nya malam, serta gemerlap nya lampu kota di malam hari kian menambah suasana romantis di atas motor tersebut.
"Aku mau peluk, yah?? Boleh yah?" ucap Billa manja.
Dengan sedikit menengok ke arah belakang menghadap Billa yang sedang di boceng pria tersebut menjawab," Iya pegangan nanti kamu jatuh."
"Ya... dari pada aku jatuh ke jalan mending aku jatuh cinta dengan mu," gombal billa pada pria tersebut.
Hening nya dan dingin nya malam itu cukup membawa mereka tenggelam dalam suasana. Dengan pemandangan kota yang mulai sepi, para penjual di toko-toko mulai menutup dagangnya mereka menyusuri kota itu.
"Gimana Udah puas? saat nya pulang ya," ujar lelaki itu.
"Tapi masih kangen," jawab Billa dengan cemberut.
"Pokoknya harus pulang, udah malam," ucap pria itu dengan tegas.
Perjalanan menyusuri kota itu pun berakhir Billa pun akhirnya harus pulang ke rumah dengan tetap menahan rasa ingin nya untuk tetap bersama dengan pria tersebut. Sesampainya di rumah Billa, Billa turun dari motor.
"Dadahhh aku pulang ya..," ucap pria tersebut dengan keadaan sepeda motornya tetap menyala.
Billa memasang muka cemberut billa terdiam menunjukkan ekspresi kesal.
"Tenang.... kapan-kapan kita seperti ini lag," pria tersebut berusaha merayu Billa.
Dengan tiba-tiba pria tersebut menyium kening Billa dan membuat nya tersenyum sedikit sembari mempertahankan ekspresi cemberut nya. Namun hatinya terkejut dan sangat senang dengan apa yang di lakukan pria Tersebut. Dengan bergegas meninggalkan Billa yang masih dengan keadaan terdiam lelaki itu meninggal kan Billa.
"Hati-hati.... Kabarin kalau sudah sampai rumah .... terimakasih untuk hari ini." Terdengar sayup suara Billa tanpa menghiraukan keadaan sudah larut malam.
Dengan diam-diam Billa memasuki rumah,
"Krekkk..." Bunyi pintu rumah Billa yang ia buka. Tiba-tiba lampu menyala,
"Lagi-lagi kamu, jalan dengan anak miskin, Berandalan dan kampungan itu. Kamu ini baru mau masuk SMA sudah pacaran saja. Papa gak setuju kalau nanti akhirnya kamu sama dia, Papa sudah ada rencana masa depan buat Kamu, siapa jodoh kamu Papa sudah pikirkan saat kamu masih SD. Jadi kamu gak usah lagi nyari-nyari pacar lagi apalagi dengan Bocah itu!!!" ucap pria tua yang tiba-tiba menghidupkan lampu.
Ia dia adalah papanya Billa yang sangat membenci lelaki yang pergi jalan dengannya tadi.
"Sudah jam berapa juga ini!!! Apa kamu tidak ingat waktu ingin jadi apa kamu ini, Cepat masuk ke kamar dan Tidur!!!" ucap ayah Billa dengan nada sangat marah.
Dengan perasaan senang yang berubah jadi sedih Billa memasuki kamar.
Bayangan masa lalu itu datang secara tiba-tiba di pikiran Billa.
"Heyy.... Bil...Bill.. Kenapa kamu bengong," terdengar suara yang mulai menyadarkan Billa dari ingatan Masa Lalunya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
yrputri
ada yaa cwo sperti billa jaman sekarang!?
2023-01-31
1