kemudian Alea meletakkan ransel mini nya di meja, lalu berjalan ke kamar mandi untuk berendam dengan air hangat, seperti nya cukup merilekskan otot otot nya yg sudah kaku.
selesai berendam, Alea kemudian berganti pakaian. ia menggunakan kaos tipis dan celana pendek santai. Alea berjalan menuju dapur karena ingin mengambil air putih
Alea kemudian merebahkan tubuh nya yg lelah sekali. tidak butuh waktu lama Alea sudah terlelap dalam tidurnya. berbeda dengan alex yg saat ini tengah duduk di meja kerjanya di temani segelas wine dan rokok. terlihat tenang, namun pikiran nya sedang melalang buana melintasi waktu.
"keruangan ku sekarang!" ucap alex sambil menelpon stev
tidak butuh waktu lama stev sudah masuk keruangan nya. melihat bos nya yg sedang menikmati wine kemudian stev duduk di sofa bersama bos nya itu. stev pun menghidupkan sebatang rokok .
meskipun stev berstatus bos dan anak buah. tapi alex tetap menganggap stev, lexi, dan lukas adalah sahabatnya. jadi mereka mengetahui kapan dan dimana mereka harus bersikap menjadi sahabat atau bawahan.
"gimana Alea?" tanya stev
"belum ada hasil" jawab stev sambil mengeluarkan asap rokok nya
alex terdiam berfikir kemana pergi nya Alea, kenapa bisa menghilang begitu saja.
"lo udah cek penumpang penerbangan?" tanya nya lagi
"sudah lex, Alea masih di sini. hanya saja kita gak tau kemana dia bersembunyi" jelas stev
Alex terlihat gusar, ternyata gadis itu bukan gadis bodoh yg hanya bisa berdiam diri. dia pandai bersembunyi juga. "ah kelinci nakal" batin alex sambil tersenyum
"dia tersenyum?" batin stev
"lo itu mau tanggung jawab atau malah sudah jatuh cinta sih lex?" tanya stev sembari mengejek
"keduanya benar stev " jelas alex
"ah baiklah, segera kita temukan pujaan hati mu lex" jawab stev mengejek alex
malam itu berlalu. alex dan stev dengan obrolan malam para pria, sedang Alea tertidur pulas di apartemen nya.
beberapa hari Alea sudah bekerja di resto ini, bahkan Alea sudah sangat akrab dengan para pegawai disana. dan sudah pasti orang yg paling akrab dengan nya saat ini adalah vincent. entah karena setiap hari menemani Alea sebagai pegawai baru, atau karena ada benih cinta yg timbul pada vincent.
"san, kamu sudah selesai?" tanya vincent.
"sudah kak" jawab alea sambil tersenyum.
"ah bagus lah, besok kamu libur ya?" tanya vincent lagi.
"iya kak, besok Sandra libur" jawab Alea lagi
"hmm, besok kamu ada acara gak san?" tanya vincent ragu ragu
"mmm, enggak kak, cuma di apartemen aja" jawab Alea keceplosan.
"eh, apartemen?" tanya nya lagi
"hah, iya kk. Sandra tinggal di apartemen dekat sini" jawab Alea yg sudah telanjur keceplosan
sudah hampir seminggu bekerja, vincent selalu berusaha mengantar kan Alea pulang, tapi Alea selalu menolak karena ia tidak ingin ada yg mengetahui dimana ia tinggal. tapi baru saja Alea keceplosan menyebutkan dimana ia tinggal.
"oh begitu, kalau begitu boleh gak besok aku main ke apartemen mu san?" tanya vincent.
"eh aduh gimana ya kak, gimana kalau kita ketemu di luar saja." jawab Alea.
"bertemu di luar juga boleh, nanti kamu kabarin aku ya kita ketemu dimana" ucap vincent kemudian mereka bersiap untuk pulang.
Alea berjalan kaki menuju ke apartemen nya. sedang vincent menggunakan motor sport nya untuk pulang, Alea selalu menolak jika di antar vincent.
saat berjalan pulang, Alea tibatiba teringat dengan wajah alex, dia sedikit tersenyum mengingat wajah tampan alex.
"ah apa apaan kamu Alea, untuk apa kamu memikirkan pria aneh itu" tepis alea karena memikirkan alex.
keesokan harinya, Alea sengaja bangun siang. karena menurutnya hari ini adalah hari libur. jadi bisa bangun agak siang agar tubuhnya juga tidak terlalu lelah. Alea kemudian menuju balkon kamarnya menikmati cuaca yg cukup bagus. Alea melihat ke arah jalanan yg terlihat tidak begitu ramai, tapi juga tidak bisa dibilang sepi.
Alea lalu kembali ke dalam, kemudian mandi. setelah selesai membersihkan diri, Alea kemudian berganti pakaian, kali ini tidak menggunakan pakaian keramatnya, tidak juga dengan kaca mata besar nya. Alea dengan kaos hitam dan celana pendek nya duduk di sofa, kemudian Alea membuka laptop nya. membuka email yg berisi laporan resto nya yg di kirim oleh Reva, teman yg mengolah bisnis nya itu.
"kinerja yg bagus Reva. tidak salah aku memilihnya menjadi pengurus resto ku" ucap Alea sambil tersenyum melihat laptop nya.
Alea kemudian menelpon Reva,
"kamu lagi sibuk va?" tanya Alea dari panggilan video nya
"gak lea , kamu dimana? kok sudah seminggu gak pernah kelihatan?" tanya Reva
"aku lagi di paris va" ucap Alea.
"apaaa? di paris. ngapain lo sampe sana tiba tiba ?" ucap Reva terkejut
"jadi waitress" ucap Alea santai
"dasar gila, lo jauh jauh dari indo ke paris cuma jadi waitress, resto lo nih urusin" ucap Reva ketus
"haha kan ada elo. jadi lo yg harus ngurusin tuh resto" jawab Alea sambil tertawa terbahak
"lo ga lagi becanda kan le?" tanya Reva.
"sejak kapan gue bercanda Reva?" terungkap Alea sambil berjalan menuju balkon kamarnya.
"nih loh liat gue dimana" ucap Alea sambil menunjukan pemandangan menara eifel kepada Reva.
"iya gue tau lo gak bercanda lagi di paris. maksud gue jadi waitress leaaaa!" ucap Reva kesal
"ih ga percaya banget ni orang di kasih tau. gue emang jadi waitress va. untuk menyambung hidup disini" jawab Alea santai sembari kembali duduk di sofa.
"menyambung hidup apaan, blackcard lo buat belanja sampe jungkir balik juga ga bakal habis le. trus lo bilang menyambung hidup?? hidup lo yg mana" celetuk Reva heran dengan sahabat nya yg satu ini
"hidup gue yg sekarang lah va, emang hidup yg mana lagi!" ungkap Alea
"lo ga lagi ada masalah kan le?" tanya Reva curiga.
alea tersenyum namun wajah nya tak dapat menutupi kesedihannya.
"cerita le kalau ada masalah tu, bukan di pendam sendiri. gue selalu ada buat lo!" ucap Reva.
"gue kabur dari rumah, tapi keluarga tau nya gue ke Jepang, bukan ke paris. gue juga sengaja ga pakai black card gue karena gak mau mereka tau lokasi gue Reva, lo jangan kasih tau siapa pun ya. lo harus janji itu" ungkap Alea
"alasan lo kabur apa?" tanya Reva heran
"lo tau, papa mau jodohin gue sama Bagas, gila gak sih va, Bagas Adiatma yg hobi nya main perempuan. trus gue harus nikah sama dia. gila gila. gue ga mau va" ucap Alea
"kok bisa sih papa lo jodohin sama Bagas. emang ga ada lagi ya laki laki di muka bumi ini selain Bagas, jadi lo alesan ke Jepang demi kabur dari perjodohan itu?" ucap Reva
"iya, gue sih bilang nya liburan , seminggu doang. tapi ini gue udah seminggu pergi dari rumah. mungkin sebentar lagi mereka bakal heboh karena gue belum balik ke indo." ungkap Alea.
"tapi kenapa lo bisa sampe paris? jadi waitress lagi?" tanya Reva heran
"ya kalau gue ke Jepang beneran, mereka tau dong gue di jepang. bisa bisa papa kirimin noh pasukan keamanan perang ke Jepang buat cari gue. jadi ya gue ke paris aja. biar mereka ga bisa nemuin gue" jawab Alea santai
"trus lo mau sampe kapan disana?" tanya Reva lagi
"sampe ketemu jodoh, haha" ucap Alea sambil tertawa bahagia dengan obrolan nya
"jadi tema nya menolak perjodohan untuk menjemput jodoh , hahaha" Reva tertawa terbahak bahak
"haha sialan lo va. tapi lo janji ya ga bakal kasih tau dimana gue. oh ya nomor ponsel gue juga jangan lo kasih tau ke siapa pun ya!" ucap alea sedikit mengancam.
"gak, lo tenang aja. yg penting lo harus kabarin gue ya apapun yg terjadi. plis deh le kalau mau berbuat nekat kabarin dulu. ini resto kalau lo mati mau gue apain? malah resto juga bukan kalengkaleng lagi kalau mau ditinggalin gitu aja. capek deh punya bos begini" ungkap Reva
hai teman teman terima kasih sudah membaca novel karya ku. jangan lupa like nya yaaa ❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments