#5

Alea hanya membawa tote bag nya pergi. kemudian Alea berjalan keluar dari kamar. Alea kemudian melakukan cek out , ia menitip pesan kepada resepsionis untuk menyimpan koper miliknya di kamar vip yg Alea pesan tadi malam, dan meminta resepsionis itu menghubungi Alea besok agar Alea bisa mengambil koper nya. Alea kemudian pergi dengan terburu- buru dari hotel itu.

setelah Alea pergi, Alex pun mulai terbangun. ponsel nya masih saja berdering sedari tadi. tentu siapa lagi kalau bukan asisten pribadinya, Lexi. alex mencari sumber suara ponsel nya " hei tuan muda yg terhormat, apa kau terlalu mabuk sampai tidak bisa terbangun pagi ini?!" teriak lexi dari balik ponsel nya

"memang nya sudah jam berapa sekarang?" tanya Alex dengan suara serak parau khas bangun tidur.

"coba perhatikan jam di kamar mu baikbaik lex!" jawab lexi dengan kesal

alex kemudian memperhatikan sekitar Tapi ini seperti bukan di kamar nya. dia seperti bingung dengan apa yg terjadi tdi malam. kemudian dia melihat ke ponsel nya

"lexi kenapa kau tidak membangun kan ku dari tdi!" teriak alex langsung bergegas bangkit dari tempat tidur nya.

"hei coba kamu lihat berapa ratus kali aku menelpon mu tapi tidak ada jawaban sama sekali lex! cepat lah. 10 menit lagi meeting dengan client penting mu akan di mulai!" ucap lexi langsung mematikan panggilan.

"ah sialan, bisa bisa nya aku tertidur pulas sampai tidak terbangun" keluh alex sambil mencari kemana kemeja nya. Tapi yg iya temukan malah sobekan baju wanita, dan sebuah koper.

"apa apaan ini? barang siapa ini?" Alex tidak mengingat kejadian semalam.

saat membuang selimut dari tubuhnya, ia melihat bercak darah, kemudian Alex melihat tubuh nya yg masih polos tanpa pakaian. Alex pun tersadar apa yg sudah terjadi tadi malam.

"astaga, siapa perempuan itu. kenapa dia bisa di kamar ini? padahal seharusnya tidak ada yg bisa masuk ke kamar ini? apalagi dia membawa koper?" tanya Alex penasaran karena dia sudah merenggut kesucian seorang gadis yg tidak ia kenali sama sekali.

Alex kemudian menuju ke lemari yg tersedia disana. ia memasukan koper milik wanita itu kedalam sana, kemudian mengambil kemeja yg ada di lemari. karena kamar ini khusus untuknya, jadi disana sudah tersedia beberapa pakaian dan perlengkapan nya. alex kemudian menghubungi Lexi.

"atur pertemuan ku dengan client dulu. aku akan terlambat. ada urusan yg lebih penting" kemudian alex mematikan panggilan nya.

"hei sialan, kamu bos nya harus nya kamu yg bertemu. ah nasib ku menjadi asisten pribadi seorang alex." keluh lexi karena kesal dengan bos nya yg suka semena mena itu.

alex lalu turun dan menemui resepsionis hotel.

"siapa yg bertugas di sini tdi malam?" tanya Alex dengan wajah datar dan dingin.

"tuan alex, saya tuan alex" jawab resepsionis itu dengan ketakutan karena ia menyadari bahwa dirinya salah memberikan card masuk tadi malam.

"lalu, kenapa bisa ada perempuan yg masuk ke kamar ku?" tanya Alex lagi.

"maaf tuan, saya salah memberikan card masuk kepada nona itu tuan" jawab resepsionis itu dengan ketakutan.

"berikan data wanita itu, lalu kirim ke email ku sekarang!" perintah alex dengan wajah penuh amarah.

"baik tuan baik, tolong maafkan saya tuan" pinta resepsionis sambil mengirimkan data nya.

Alex kemudian akan berjalan keluar. Tapi resepsionis itu memanggilnya. "tuan, maaf. nona tersebut bilang dia meminta saya menghubungi nya karena koper miliknya masih tertinggal di atas" ucap nya.

"biar aku yg menghubungi nya" ucap Alex kemudian pergi meninggalkan lobi.

pukul 10 Alex tiba di kantor nya, saat ini meeting sudah selesai. alex langsung menuju keruangan CEO, Alex kemudian duduk sambil memikirkan kejadian tadi malam.

"awas kamu Ricard, berani sekali kamu memasukan obat perangsang ke minuman ku. kita lihat saja bagaimana kamu akan menangis menanggung perbuatan mu ini" batin alex penuh dendam

tok tok.

lexi masuk dengan berkas di tangan nya. dia menatap wajah alex yg terlihat penuh amarah. sepertinya terjadi sesuatu padanya.

"kenapa lo?" tanya lexi.

"bajing*n ricard, lo urus dia, hubungi semua perusahaan sekutu yg memiliki hubungan dengan mereka untuk mencabut investasi nya, biarkan perusahaan nya bangkrut!" ucap alex penuh amarah.

"Oke baik lah" jawab lexi santai. dia sudah menduga pasti perbuatan ricard yg membuat singa tidur ini terlihat murkah sekali.

"lexi, coba periksa identitas gadis itu" perintah alex sambil menunjuk ponsel lexi. karena dia sudah mengirim identitas nya kepada lexi.

lexi mengeryitkan dahi nya, sejak kapan bos nya ini menyelidiki seorang wanita. wanita yg cukup menarik sepertinya, pikir lexi.

"cepat cari, bukan malah berfikir konyol disitu!" ucap alex.

dengan keahlian yg di miliki lexi, cukup mudah mencari informasi seseorang dalam beberapa menit saja.

"dia berasal dari indonesia, baru tiba disini kemarin. Anak bungsu dari keluarga Wijaya, keluarga kaya di indonesia. baru lulus perguruan tinggi, dan dia single " jelas lexi

"tidak penting dia single atau tidak. temukan dia sekarang!" perintah alex.

"hei tuan muda ku yg terhormat, kamu memberikan tugas perusahaan ini kepada ku , sekarang aku juga harus merangkap sebagai detektif? Ayo lah lex, aku sangat sibuk sampai besok. apa kamu lupa dengan pekerjaan ku akhir akhir ini?!" ucap lexi kepada bos sekaligus sahabat nya itu.

"bonus mu aku potong!" ucap alex santai

"oh tuhan, baik lah baik lah" gerutu lexi lalu pergi dari dalam ruangan CEO itu.

Alex kemudian berfikir "gadis itu kan meminta resepsionis menghubungi nya untuk mengambil koper. lalu kenapa aku repot repot meminta lexi menemukan nya" ucap Alex baru tersadar karena otak nya sering melambat akhir akhir ini.

"hei lexi, tidak perlu mencari gadis itu, aku sudah menemukan nya!" ucap alex dari balik ponsel nya.

"Oke ba" baru saja lexi akan menjawab, Alex langsung mematikan panggilan nya.

"oke baik lah tuan besar yg terhomat. astaga tuhan, kenapa aku punya bos yg sesuka hatinya saja tuhaaaaan. belum sampai 2 menit aku keluar dia sudah menemukannya , terus ngapain dia minta gue cari tu cewek , astaga capek gue punya bos begini, tapi ga punya bos juga gue pusing ga ada yg kasih bonus" ucap lexi dengan kesal nya.

alex kemudian menghubungi Alea untuk mengambil koper nya.

"halo? siapa?" ucap alea dalam panggilan telpon nya

"selamat pagi, kamu bisa ambil koper mu dikamar 001 nanti sore" ucap alex dengan merubah nada bicara nya

"oh ya? baik lah aku akan kesana nanti sore, terima kasih" ucap alea dengan suara yg terdengar bahagia , kemudian Alea mematikan panggilan nya.

"semudah itu bukan menemukannya" ucap alex setelah panggilannya berakhir.

Alea saat ini berada di sebuah restoran di paris, iya sedang makan siang, sambil memikirkan hal bodoh yg terjadi pada nya. bagaimana bisa mahkota berharga nya di renggut oleh lelaki tak dikenal. sungguh menyedihkan sekali nasib nya.

halo semuanya, terima kasih sudah membaca novel karya ku . jangan lupa beri dukungan untuk ku ya. like nya dong jangan terlewat kan. sayang kaliaaan ❤❤❤

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!