Setelah kekacauan yang mereka buat kini mereka berempat duduk santai di taman belakang sekolah yang jarang ada siswa di sana kebetulan jam kosong jadi mereka bebas mau kemana saja.
"Kita ngapain sekarang bosan gua"ucap Agnes.
"Gua juga bosan"ucap Indah menyenderkan tubuh nya di kursi menatap ke atas yang seketika mata nya berbinar.
"Woyy mangga di atas"tunjuk Indah membuat mereka ikut mendongak ke atas dan benar saja ada mangga lumayan banyak di atas.
"Bisa nih buat rujak"ucap Agnes berdiri dari duduk nya segera memanjat pohon mangga tersebut dengan mudah.
Agnes segera mengambil mangga-mangga tersebut dan melemapar nya ke bawah agar di ambil mereka yang ada di sana.
"Udah Nes kebanyakan nanti"ucap Indah melihat ke atas di mana Agnes yang masih asyik mengambil mangga tersebut.
"Bawa ke kelas aja kita ngerujak bareng anak-anak mereka juga pasti bosan di sana"ucap Agnes.
"Yaudah"ucap Indah kembali mengambil mangga-mangga yang sudah tergeletak di tanah.
Setelah mengumpulkan cukup banyak akhir nga mereka membawa mangga tersebut ke kelas mereka,meski pun mereka selalu berempat kemana-mana namun mereka tetap kompak dengan teman satu kelas tersebut.
"Woyy kalian ikut ngerujak gak ini kami bawa mangga lumayan banyak"ucap Agnes.
"Wihh boleh Nes"ucap mereka.
"Kalau begitu bagi tugas sebagian ke kantin beli cabe dan lain nya juga pisau kater aja buat ngupas mangga sebagian ambil air buat cuci mangga"ucap Indah membagi tugas yang di angguki mereka segera melakukan apa yang Indah katakan.
"Kita ngapain"tanya Diva.
"Geser meja dan kursi ke belakang kita duduk di lantai depan ini biar lebih seru dan satu tempat kalau di kursi nanti beda-beda jadi nya"Jelas Inda.
"Ok"ucap ketiga nya segera menggeser meja dan kursi ke belakang dan menyapu nya agar mereka duduk di lantai bersih.
Tak berapa lama teman mereka yang mengambil air dan juga membeli pisau datang dengan kompak mereka ikut duduk di lantai seperti ke empat nya yang sudah lebih dulu duduk di lantai.
"Kita kupas saja duluan kalau nanti yang lain datang tinggal makan saja"ucap Agnes di angguki mereka segera mengupas mangga tersebut.
"Kalian ambil mangga banyak gini di mana"tanya salah satu dari mereka.
"Di belakang sekolah mangga di sana lumayan banyak besok-besok kalau jam kosong gini kita ambil lagi buat ngerujak begini"ucap Diva.
"Emang boleh di ambil"tanya yang lain.
"Selagi kita anak sekolah di sini gak masalah lagi pula mereka juga gak akan pada mau dari pada mubazsir di atas mending kita makan gak rugi juga ni sekolah"ucap Agnes santai.
"Tumben kata-kata lo benar Nes"ucap Mia membuat Agnes mendelik.
"Gua kan kalau ngomong emang bener lo nya aja yang gak tau"ucap Agnes ketus.
"Helleh biasa nya juga tu mulut asal ngongong keluar aja tuh mana kadang gak di saring"celetuk Mia lagi.
"Njingg lo kalau ngomong memang suka benar"ucap Agnes yang membuat mereka terkekeh mendengar nya.
"Sebentar lagi ujian semester biasa nya kalau libur untuk kelas tiga akan di manfaatkan untuk belajar lingkungan"ucap salah satu dari mereka.
"Dari mana lo tau"tanya Mia.
"Memang biasa nya begitu memang kalian gak tau"tanya nya kembali.
"Gak tuh"jawab Mia.
"Iya kalian gak tau yang kalian tahu cuma bolos aja"celetuk nya membuat keempat kawanan sahabat itu meringis mendengar nya.
"Gimana cerita nya tuh belajar lingkungan"tanya Diva.
"Biasa nya menurut kelas kalau kita anak Ipa akan belajar alam kalau anak Ips mereka bersosialisasi dengan masyarakat gitu deh gua kurang paham juga"ucap nya di angguki mereka.
"Jadi kita anak Ipa belajar alam bagaimana mana biasa nya"tanya Agnes yang sedikit tertarik.
"Tahun kemaren mereka ke hutan sekalian berkemah gitu untuk mempelajari tanaman di sana"jelas nya di angguki mereka.
"Semoga tahun ini juga seperti itu biar sekalian refresing gitu setelah lelah berpikir karna ujian itu"ucap Diva.
"Dih lo seperti orang pintar yang banyak berpikir saat ujian biasa juga lo ngitung kancing baju udah selesai"ucap Mia di balas kekehan oleh mereka.
"Gua masih mending ya ngitung kancing dari pada lo gak ada sama sekali cuma asal coret gitu gak ada usaha nya"balas Diva.
"Ngapain juga kalian ribut gak jelas mending kalian ke kantin dah beli minum gua lupa tadi bilang nya mumpung orang itu belum datang"ucap Agnes.
"Ok lah sekalian gua juga haus nih"ucap Diva menarik tangan Mia agar berdiri.
"Gak usah tarik gua bisa berdiri sendiri"ucap Mia menepis tangan Diva dan berdiri.
"Kalian mau nitip yang lain gak"tanya Mia setelah ia berdiri.
"Permen aja deh sekalian buat ngilangin pedas nya"ucap salah satu dari mereka di angguki Mia segera keluar dari kelas bersama Diva menuju ke kantin.
"Kalian asyik ya dari kelas masuk sekolah sampai sekarang selalu bersama"ucap cewek itu.
"Iya sih kami juga gak nyangka gitu tapi ada untung nya juga kami selalu satu kelas"jawab Indah.
"Untung bolos bersama"celetuk Agnes terkekeh begitu juga dengan yang lain.
"Kalian teman dari kecil"tanya nya lagi.
"Kami baru kenal saat sekolah menengah pertama dari situ kami berteman sampai sekarang"jawab Agnes.
"Pertemanan kalian awet gitu pasti enak"ucap nya di balas anggukan oleh mereka.
"Semoga pertemanan kami sampai nenek-nenek nanti nya"ucap Indah di angguki Agnes.
"Aminn"ucap mereka serentak.
"Kalian habis siap baca doa apaan sampai sudah amin saja"ucap Mia baru datang dengan yang lain nya membawa plastik lumayan besar dengan minum di dalam nya.
"Lo kepo banget sih jadi orang"ucap Indah.
"Oh jelas dong Mia gitu"ucap Mia dengan wajah songong nya membuat Indah dan Agnes berdecih mendengar nya.
"Ayo lebih baik kita mulai gua udah gak sabar nih dari tadi"ucap Agnes saat mereka semua sudah duduk dengan melingkar.
"Bentar gua aduk dulu bumbu nya"ucap Diva segera mengaduk semua bumbu yang ada di mangkok lalu manaruh nya di tengah-tengah mereka begitu juga dengan mangga yang telah di kupas sebelum nya.
"Jangan lupa baca bismillah woy"ucap Agnes membuat mereka tersedak mendengar nya.
"Nah kan ketahuan gak baca bismillah"sambung Agnes lagi kini mulai mencolek sambal rujak tersebut dengan mangga di tangan nya dan langsung memakan nya dengan santai tanpa peduli tatapan horor teman-teman nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments