4. Hari yang buruk

"Sialan, benar benar sialan. Areka sialan! Anak babi kurang ajar, tidak tahu diri. Seharusnya dunia tahu betapa iblisnya dia"

Asera tertawa mendengar umpatan Alicia di pagi hari ini saat melihat Areka dan Bryan berjalan mendekat ke rumah makan yang sudah mereka pesan.

"Mau pulang saja?" tawar Asera.

"Tidak usah. Aku bisa mengatasinya." Alicia meremat syal yang ia pakai. Segera duduk dan memesan seluruh menu yang ada di sana.

Asera melambaikan tangan saat Areka dan Bryan sudah sampai di depan pintu. Dua laki laki itu menyusul duduk di kursi berhadapan dengan mereka.

"Wuaahh seperti double date." celetuk Areka yang langsung mendapat lemparan serbet dari Alicia.

Alicia melirik sekilas pada Bryan, laki laki yang mengenakan hoodie biru dan celana training santainya itu sedang sibuk dengan gadget sejak sampai di sana. Ia terlihat senyum senyum sendiri melihat layar telepon genggamnya.

Asera menginjak kaki Areka. Mereka beradu mata, berbicara dengan mata batin.

'Kenapa kau mengajak Bryan, bego?!' - Asera

'Kok kenapa? Alicia bilang boleh mengajak siapa saja' -Areka

Asera menepuk keningnya. Tidak percaya jika mahasiswa yang digadang gadangkan sebagai anak jenius ternyata punya kepekaan yang sangat buruk.

'Kau sengaja ya?! Mau bikin Alicia badmood seharian?!' -Asera.

Areka menggeleng gelengkan kepalanya, sambil menggoyangkan telunjuknya. Tidak terima dituduh sembarangan.

"Jangan salah paham, aku kesini karena Areka yang mengajakku. Katanya mau diajak makan enak. Tidak kusangka malah bertemu kalian berdua." Bryan tiba tiba ikut dalam percakapan batin antara Areka dan Asera.

"Ya gimana ya bro, habisnya sekalian ke lapangan. Aku gak enak kalau makan sendiri. Lagian Alicia bilang boleh mengajak siapapun."

Alicia menarik napas panjang, kenapa jadi dia yang disalahkan?

"Aku kan tidak mengatakan apapun. Aku tidak masalah Bryan ikut." ujar Alicia membela diri.

"Iya, tapi ekspresimu itu menggangguku." Bryan menatap iris mata Alicia. Tatapan yang membuat Alicia tahu bahwa dia bukan lagi Bryan yang ia kenal, tatapan yang teramat dingin seolah benar benar tak peduli lagi padanya.

Tapi Alicia tidak mau kalah. Gadis itu menyipitkan mata, mengangkat sebelah bibirnya, Tersenyum sinis.

"Ekspresiku yang mana? Haah Bryan, kau ini tidak berubah ya, tetap kekanak kanakan. Kau bisa terganggu dengan hal yang tidak ada hubungannya denganmu? Pasti hatimu sempit sekali, suka merasa tersindir. Heyy, dunia ini tidak berpusat padamu dude."

Areka dan Asera serempak menutup mulut mendengar apa yang Alicia katakan.

ITU SUPER BADDAS!

Bagaimana bisa gadis yang terkenal bergantung pada Bryan mengatakan hal sekejam itu? Bahkan Bryan juga terdiam, masih tidak percaya dengan apa yang Alicia ucapkan padanya.

Tapi salah besar jika mengira seorang Bryan Adrewa Damian sudah kalah hanya dengan sebuah kata kata. Dia Bryan Adrewa Damian Lo! Ulangi lagi, Bryan Adrewa Damian! Putra satu satunya dari Damian group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT dan memonopoli produk produk digital hampir di 10 negara dunia. Bryan adalah anak jenius yang mewarisi genetik kedua orang tuanya. Sejak sekolah dasar sudah memiliki banyak prestasi dan diikutkan les les hingga ke luar negeri. Kuliahnya saja sudah hampir lulus di tahun kedua. Itupun dengan 2 gelar sekaligus.

Dan bukan hanya pelajaran akademik, pelajaran non akademik Bryan juga luar biasa. Dia adalah salah satu mahasiswa yang tergabung dalam 3 besar lomba debat internasional. Kalau soal bersilat lidah jangan diragukan lagi. Bukan hanya kemampuan berfikir dan menjawab cepat, Bryan bahkan menguasai 4 bahasa di usianya yang baru 20 tahun.

Maka dari itu, dengan prestasi yang segudang membuat orang orang mendewakan pria tampan blasteran itu. Tidak ada yang peduli meskipun Bryan mengencani 100 wanita setelah baru saja putus dengan tunangannya. Wanita wanita yang pernah dekat dengan Bryan juga akan mendapat banyak keuntungan seperti uang dan popularitas.

"Alicia Arsya, jangan jadi gadis menyedihkan begitu dong." Bryan balas tersenyum licik.

"Apa maksudmu?"

"Aku tau kau insecure, tapi tidak perlu memakai cup untuk membuat dadamu lebih besar. Bisa bisa banyak cowok yang tertipu sepertiku."

Jika ada predikat pria terjahat dengan mulut sepedas cabe carolina (jenis cabe terpedas di dunia), pasti Bryan akan mendapatkan predikat yang pertama.

Laki laki usia 20 tahun itu benar benar manipulatif. Mampu menjatuhkan mental lawan hanya dengan beberapa kalimat singkat. Bryan adalah orang yang tidak segan segan menyerang kelemahan lawannya.

Tangan Alicia bergetar, gadis itu mengangkat gelas berisi air langsung menyiramkannya ke wajah Bryan. Tanpa bisa menghindar Bryan basah oleh air, laki laki itu menatap dingin wajah memerah Alicia yang matanya sudah berkaca kaca.

Tanpa mengatakan apapun, bahkan tidak penunggu pesanan datang Alicia pergi meninggalkan restoran.

"Lo bener bener sakit Bry!" Asera menekankan setiap kata pada Bryan sebelum berlari menyusul sahabatnya.

Sementara Areka hanya menghela napas. Tidak menyangka jika perseteruan antara Bryan dan Alicia seserius itu.

"Sudah sudah ma frend, yang jelas aku tidak mau tahu kau yang harus membayar semuanya. Karena 'dompetku' pergi gara gara ulahmu." Areka mengambilkan tisu untuk mengeringkan wajah Bryan.

"Haha... Hahahahaaa... Alicia sangat menyedihkan. Bagaimana mungkin gadis sebodoh itu jadi tunanganku?! Sepertinya aku sudah gila karena pernah menyukainya."

Areka tidak melepaskan pandangannya dari mata Bryan. Ekspresinya serius sekali mengamati, tapi ia langsung tersenyum santai saat Bryan balas menatapnya.

...****************...

"Memangnya kenapa kalau dadaku kecil?! Memangnya dada kecil itu sebuah aib?!"

"Tidak kok, dada kecil itu imut kok." Asera menenangkan sahabatnya yang sedang berada di level insecure tertingginya. Mereka tengah duduk di sebuah bangku di taman dekat alun alun kota.

"Sudah sudah ya, tidak apa apa, pasti akan ada pria yang menerima dadamu yang minimalis itu. Pasti akan ada pria yang suka dengan yang kecil kecil."

Jika tidak sedang berada di luar, Alicia pasti sudah menjahit mulut sahabatnya ini. Asera tidak punya bakat menghibur sama sekali.

Tapi yang dikatakan Asera benar. Pasti ada pria yang menerimanya apa adanya. Hey bukankah pria itu sudah ia temukan?

Lagi lagi Alicia menyentuh syal yang ia kenakan. Untunglah sekarang sedang musim dingin, jadi dia tidak terlihat aneh mengenakan syal setiap saat.

"Sekarang kau punya kebiasaan aneh Cya."

"Kebiasaan apa?"

"Syal ini, kau selalu tiba tiba merematnya atau tersenyum seperti orang gila. Hey bukankah mirip Bryan?! Tapi Bryan tersenyum karena sedang chatingan dengan ceweknya, sedangkan kau... Kau ngapain coba senyum senyum dengan syal?!"

Alicia tersenyum lagi, moodnya membaik ketika membicarakan tentang syal dan seseorang memberikannya syal ini.

Gadis itu pun dengan semangat kembali bercerita tentang apa yang ia alami tadi malam.

Sudah bisa menebak kan bagaimana reaksi Asera. Ya! Gadis itu sekarang berusaha keras untuk menarik tangan sahabatnya untuk pergi ke psikolog atau rumah sakit jiwa terdekat.

...****************...

Bryan mendribble bola basket melewati 3 orang, melakukan tembakan lay up di three poin.

Seluruh gadis yang tengah menontonnya sparing bersorak riuh. Tembakan itu masuk sempurna.

Satu satunya saingan Bryan dalam permainan basket hanyalah Areka, dan mereka berada di satu tim yang sama. Menjadi duo combo maut yang menjuarai banyak turnamen olahraga basket.

Selesai sparing dengan kemenangan telak Bryan langsung dikerubungi oleh perempuan perempuan dari berbagai usia. Bahkan ada yang 24 tahunan, kating jurusan kedokteran yang digosipkan akan menjadi pengganti Alicia.

"Minum dulu Bry." kating itu menyodorkan botol minum.

"Gak deh, makasih." Bryan menolak, mengabaikan para wanita cantik yang jelas sekali sedang mencari perhatiannya.

Laki laki berusia 20 tahun itu mendekat ke Areka yang sedang duduk di bangku dekat lapangan. Areka adalah benteng paling sempurna, terkenal dingin dan tidak segan mengatai perempuan yang caper dengan sebutan 'pick me' membuatnya dijauhi kaum hawa.

"Fans mu kecewa tuh." celetuk Areka.

Bryan mengangkat bahu, tidak peduli. Mengambil alih air mineral dari tangan Areka, meneguknya sampai habis.

"Setelah ini mau ngerjain proyek bareng?" tawar Areka. Bryan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kau ini sok sok an gak peduli padahal kepikiran terus kan. Maksudku dengan Alicia."

Bryan mengangkat sebelah bibirnya.

"Alicia tidak cocok denganku. Dia terlalu lemah."

"Yeah I know ma fren. Awalnya kupikir hidupmu itu enak, kau jenius, punya tunangan yang cantik, anak tunggal kaya raya, tapi ternyata mau dapat warisan pun harus bersaing dengan para sepupumu ya. Benar, tidak melibatkan Alicia dengan masalahmu adalah keputusan yang baik."

Bryan menarik napas panjang. Sebenarnya hari ini dia yang meminta Areka untuk mengajaknya. Laki laki itu begitu merindukan tunangannya, gadis yang menjadi cinta pertamanya hingga saat ini.

Perihal 'dada kecil' itu sungguh tidak benar. Bryan bukan cowok berotak mesum yang memilih wanita berdasarkan body ataupun gairah seksual. Dia laki laki yang cerdas, dan membuat keputusan dengan logis.

"Ayo sparing denganku." tantang Bryan tiba tiba.

"Gila! Ogah! Capek! Main sendiri sono."

Bryan menatap kesal, tapi tak urung pergi ke lapangan sendiri. Mengambil bola basket, mendribel dan melakukan shooting sendiri.

Saat sedang fokus melakukan dribble tiba tiba Areka datang merebut bolanya, memasukkannya ke ring.

"1-0"

"Haha... cara mainmu tidak berubah ya."

"Yeah, aku memang licik."

Dua laki laki paling populer yang terkenal sebagai rival abadi baik dalam fisik, kecerdasan, maupun kekayaan itu langsung menjadi tontonan. Baik kaum hawa yang kagum maupun kaum Adam yang iri menyaksikan keduanya. Mereka penasaran siapa yang lebih hebat perihal basket diantara Bryan dan Areka.

"Kau itu sebenarnya sangat suka dengan Alicia kan?" tanya Areka di sela sela merebut bola.

"Biasa saja." Bryan menjawab, melakukan putaran melewati kaki Areka. Melakukan tembakan. Tapi Areka ikut melompat menghalangi pandangan Bryan ke ring, bola tidak masuk.

"Cih."

"Kau tau Bry, sebenarnya kupikir Alicia tidak selemah itu untuk masuk ke konflik perebutan harta keluargamu. Gadis itu cerdas dia pasti bisa menerima alasanmu yang sebenarnya daripada kau mengarang alasan konyol begitu."

"Kau tidak mengenal Alicia. Dia adalah gadis yang menangis saat aku sakit. Gadis yang tidak memakai sepatu kesukaannya lagi saat aku bilang sepatunya tidak cocok. Gadis itu tidak memiliki tekad sedikitpun. Tidak akan cocok bersanding dengan siapapun dari Damian group."

"Yeah tapi kau tidak harus mendekati banyak wanita hanya untuk membuat Alicia cemburu kan."

Bryan tertawa kosong.

"Membuat Alicia cemburu? Aku tidak se kekanakan itu. Aku sedang melakukan seleksi calon tunangan lagi. Aku butuh gadis kuat yang mampu menopang statusku."

Areka menelan susah salivanya, mata Bryan yang penuh ambisi benar benar membuatnya sedikit takut. Bryan adalah laki laki yang melakukan segala cara untuk memenuhi keinginannya.

Poin seri 10-10. Meski tidak menyepakatinya, Areka dan Bryan sudah memutuskan siapa yang mendapat poin berikutnya adalah pemenangnya.

Bola dimonopoli oleh Bryan, sorakan menyemangati dari luar lapangan semakin keras. Areka kesulitan merebutnya, mungkin faktor besar dan tinggi badan mereka yang sedikit berbeda.

Saat Bryan berlari mendekati ring, Areka tiba tiba mencegat di depannya.

"Memangnya kau rela kalau Alicia punya pacar baru?"

Game berakhir. Kemenangan tipis Areka membuat para gadis berseru kecewa.

"Damn!"

Areka tertawa, dia berhasil membuat Bryan lengah di saat saat terakhir dan merebut bolanya dengan mudah.

Areka tahu, Bryan sudah menyadari jika satu satunya kelemahannya adalah Alicia. Karena itu Bryan membuangnya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

bingung aku sama Bryan

2024-09-22

0

Pra Eva

Pra Eva

AREKA tuh siapa y ,kok misterius gitu


terus KEN ,tuh sebenernya apa


lanjut baca aja daripada penasaran

2023-02-26

0

𝐀⃝🥀Alyyaaa🥑⃟🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

𝐀⃝🥀Alyyaaa🥑⃟🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

dihh😑cwoknya bego bett🗿

2023-01-23

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!