Kenapa?

 “Kayak nggak ada perempuan lain aja. Ibu Zea itu sudah bersuami dan simpanannya Pak Abraham … masa kamu mau dekati juga. Cantik kalau rusak, buat apa,” tutur Mery.

Arjuna hanya diam dan mendengarkan, saat Mery terus bicara menghina Zea. Menunggu lift karena yang lain sudah naik lebih dulu.

“Jadi hati-hati aja ya, dia pinter merayu. Memang cantik sih, tapi untuk apa kalau ... ” Kini Mery dan Arjuna sudah berada di lift.

“Ah iya, apa kamu ada bukti bahwa Ibu Zea ada hubungan dengan Pak Abraham?”

“Tidak, tapi dia pernah menjenguk Pak Abraham hanya berdua dengan Pak Leo.”

Berharap bicara lebih banyak dengan wanita di sampingnya akan mendapatkan informasi lain, nyatanya zonk. Arjuna mengeluarkan ponsel mengirimkan pesan pada Leo.

“Jangan lupa ya,” ujar Mery saat mereka keluar lift dan menuju kamar masing-masing. Arjuna memastikan Mery sudah masuk ke dalam kamarnya, agar tidak melihat kalau dia akan ke kamar Leo. Kamar Arjuna sendiri agak jauh dari kamar yang lainnya dan bersebelahan dengan Leo.

Tok tok

Tidak lama Leo membuka pintu, Arjuna langsung masuk bahkan dengan sengaja bahunya menabrak bahu Leo.

“Lo cari gara-gara ya, kayaknya sengaja banget mau nyiksa gue.”

“Apa sih, aku nggak ngerti,” sahut Leo yang kembali duduk di sofa dan menekuni berkas  dan laptopnya.

Arjuna malah merebahkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit kamar. Memikirkan apa yang tadi Mery sampaikan. Dia merasa, semakin mengenal Zea apa yang dia duga semakin tidak terbukti kebenarannya termasuk tuduhan Mery.

“Ngapain tidur di sini? Sana ke kamarmu sendiri,” usir Leo.

Arjuna beranjak duduk, “Kamar Zea nomor berapa?”

Leo langsung menoleh, “Kamu jangan macam-macam ya, ingat dia masih istri orang. Nggak mau disebut pebinor ‘kan?”

“Gue masih waras kali, Cuma nanya kamar dia dimana. Tapi kalau dianya mau diajak senang-senang doang, ya nggak masalah dong.”

“Kamu salah orang, aku yakin Zea bukan perempuan seperti itu,” bela Leo. Meskipun tidak berada dalam hubungan kerja yang in_tim atau kedekatan tersendiri dengan Zea. Leo tahu Zea adalah perempuan baik-baik, hanya nasibnya kurang baik mendapatkan suami yang tidak baik (Kurang baik apalagi, wkwkwk)

“Ck, gue curiga lo juga ada main sama dia. Kalian pernah bareng-bareng nemuin Papi. Mau ngapain?”

“Otak kamu memang isinya racun semua. Kami temui Pak Abraham karena permintaan beliau.”

Srek.

Leo melempar berkas ke atas meja lalu melipat kedua tangan di dada menatap Arjuna Kamil yang duduk di atas ranjangnya.

“Lama-lama kamu menyebalkan. Ingat, kamu disini adalah OB bukan sebagai putra Abraham. Kembali ke kamarmu sendiri,” usir Leo sambil menunjuk pintu. Arjuna malah mengejek dengan mengulang apa yang Leo katakan.

“Nggak asyik. Bos kaya lo nggak asyik.” Arjuna menyeret kopernya dan membuka pintu kamar Leo. “Eh, kamar Zea nomor berapa?”

“Aku tidak tahu.”

...***...

Arjuna melewati makan siang karena tertidur. Bahkan Leo yang menghubungi berkali-kali tidak mendapatkan jawaban. Sempat menghubungi Zea, khawatir jika Arjuna bersama perempuan itu. Tapi ternyata Zea sedang berada di kamarnya, sendirian.

“Arjuna kemana sih, tadi nggak ikut makan siang sekarang udah mau makan malam lagi. Yang ada nanti gangguin aku,” keluh Leo.

Henry dan Mery sudah berada di resto, Leo pun menyusul. Saat makan malam mereka hampir selesai, Zea baru tiba di resto.

“Bu Zea, lihat Juna?” tanya Leo.

“Tidak pak.”

“Ya sudahlah, setelah ini ke kamar saya. Ada hal yang perlu kita bahas.”

Zea sudah berada di depan buffet, memilih menu yang akan dia nikmati.

“Ehem.”

“Loh, kamu di sini? Pak Leo cari kamu,” seru Zea pada Arjuna.

“Sudah, barusan aja ketemu. Ponsel kamu mana?”

“Untuk apa?”

“Coba lihat.”

Zea mengeluarkan ponselnya dan membuka kunci layar. Arjuna langsung merebut ponsel itu, membuat Zea bingung dengan ulah Arjuna.

“Mau ngapain sih, kamu nggak sopan kalau buka riwayat panggilan dan chat aku.”

“CK, bukan.” Ternyata Arjuna menghubungi nomornya sendiri menggunakan ponsel Zea, lalu menyimpan kontak dirinya pada ponsel Zea dengan nama “Orang Ganteng.”

“Kamu lebay banget deh.”

Arjuna kembali menyerahkan ponsel Zea, lalu mengantri ambil makan. Cukup banyak porsi yang Arjuna ambil, bahkan lengkap dengan dessert dan buah potong.

“Udah malam mau makan sebanyak itu?” tanya Zea.

“Tadi siang aku nggak makan.”

“Loh, kenapa?”

“Ketiduran, jangan bilang Pak Leo. Dia nyariin aku dari siang.”

“Ya ampun, pantesan sempat hubungi aku tanya lihat kamu atau nggak.”

Arjuna menghentikan kunyahnya. “Serius dia telepon kamu?”

“Iya.”

Leo bener-bener cari mati, ngapain hubungi Zea nyarin gue. Iya kali gue ngerayap di kamarnya Zea. Tapi nggak tau kalau nanti, ini masih gue pantau, batin Arjuna.

“Makannya dipercepat, Pak Leo nunggu di kamarnya.”

“Biarin aja, biar dia nunggu dulu,” sahut Arjuna.

“Nggak boleh begitu, Pak Leo itu atasan kita. Aku duluan ya,” pamit Zea.

“Ehhh, tunggu. Bentar, aku habiskan ini aja. Tunggulah, dari pada aku malah balik kamar.”

Zea menunggu arjuna sambil fokus pada ponselnya. Pernah dibantu oleh Arjuna saat dia celaka, termasuk saat Ibunya datang dan menghujatnya. Arjuna Lah yang menjadi pahlawan dan Zea sungkan kalau sekarang menolak permintaan Arjuna. Walaupun dalam hati berteriak senang.

Ingat Zea, status kamu masih istri orang dan nggak mungkin juga Juna gimana-gimana dengan kamu, batin Zea.

Sedangkan Arjuna yang duduk dihadapan Zea, sangat menikmati momen tersebut. Memandang Zea yang sudang asyik dengan ponselnya.

Emang bener sih, makin dilihat makin cantik. Tunggu, lo bukan pebinor Arjuna. Kayak nggak ada perempuan lain aja, batin Arjuna.

“Ayo,” ajak Arjuna setelah menyudahi makan malamnya. Kelamaan memandang Zea tidak baik untuk kesehatan jantung dan jiwanya. Ada pergolakan batin antara menyadari suka atau benci pada makhluk di hadapannya.

Saat ini Zea dan Arjuna sudah berada dalam lift, “Hm, boleh aku tanya?”

Zea menoleh, “Tanya apa?”

“Proses perceraian kamu, sudah sejauh mana?” tanya Arjuna lagi.

“Hm, baru pengajuan. Aku belum dapat kabar lagi dari pengacaraku. Nggak akan mudah, karena lawanku adalah orang yang berpengaruh. Dia jelas-jelas menolak dan dari keluargaku juga tidak mendukung aku pisah.”

Arjuna terkekeh, “Maksud kamu, mungkin saja perceraian kalian akan lama prosesnya karena suami kamu orang yang … berduit mungkin.”

“Hm. Bukan karena serius tidak ingin pisah, tapi tidak ingin melihat aku bahagia. Eh, kok aku malah curhat sih.”

Pintu lift terbuka di lantai tujuan, Zea melangkah keluar diikuti oleh Arjuna menuju kamar Leo. Saat hendak mengetuk pintu kamar Leo, tangan Zea ditahan oleh Arjuna. Zea menoleh dan menatap Arjuna yang juga menatapnya.

“Ke-kenapa?”

 

 

 

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Juna sbg OB trll berani niii sama bu manager .... 🤔
tp takapa juga dink ... bu manager nya aja gak keberatan .... koq Neng Gemoy rese ... 😂😂😂

2023-10-18

2

romian pandiagan

romian pandiagan

udah ada getaran" nih

2023-07-02

1

Bryant Ibrahim

Bryant Ibrahim

Juna dan zea udh mulai ada rasa tuh...
lanjut up ny Thor

2023-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Bermula
2 Penolakan Arjuna
3 Dasar Gil*
4 Arjuna VS Juna
5 Aneh ....
6 Menyakiti Diri Sendiri
7 Masih Ada Perempuan Lain
8 Aku Pasti Sudah Gila
9 Tunggu Saja
10 TamubTak Diundang
11 Aku Tidak Selingkuh
12 Arjuna Mencari Cinta
13 Karena Cinta
14 Zea Yang Aneh
15 Apa Yang Akan Terjadi
16 Kenapa?
17 Bukan Marah Tapi Cemburu
18 Siapa Zea ?
19 Tawaran Mery
20 Terbawa Suasana
21 Tingkah Arjuna
22 Zea Cemburu
23 Bertemu Maureen
24 Tapi Kamu
25 Hanya Ingin Peluk
26 Apa Kabar, Sayang?
27 Calon Suamimu
28 Belum Ada Judul
29 Ikut Saya
30 Trending Topic
31 Kedatangan Lea
32 Tamu Di Pagi Hari
33 Siapa Mauren?
34 Undangan Dari Abraham
35 Dua Syarat
36 Pria Yang Sama
37 Berusaha Tegar
38 Jangan Menghindariku
39 Cemburu
40 Perjuangan Arjuna
41 Semoga ....
42 Mencintainya
43 Wanita Itu ....
44 Ancaman Si Pria Tua
45 Rencana
46 Menyesal
47 Hukuman
48 Batalkan
49 Calon Mertua
50 Arjuna ....
51 Dengan Atau Tanpa Restu
52 Bucin
53 Rencana Gavin
54 Gagal ....
55 Pergi
56 Move On
57 Antara Denpasar dan Seminyak
58 Bayi Siapa?
59 Rencana Arjuna
60 Bertanggung jawab
61 Akhirnya, SAHHH
62 Malam Kedua
63 Kejutan
64 Gara-gara Parfum
65 Kamu ....
66 Kangen Anak
67 Percaya Aku
68 Marahnya Arjuna
69 Arjuna's Family (End)
70 BOSKU DUDA AROGAN
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Kisah Bermula
2
Penolakan Arjuna
3
Dasar Gil*
4
Arjuna VS Juna
5
Aneh ....
6
Menyakiti Diri Sendiri
7
Masih Ada Perempuan Lain
8
Aku Pasti Sudah Gila
9
Tunggu Saja
10
TamubTak Diundang
11
Aku Tidak Selingkuh
12
Arjuna Mencari Cinta
13
Karena Cinta
14
Zea Yang Aneh
15
Apa Yang Akan Terjadi
16
Kenapa?
17
Bukan Marah Tapi Cemburu
18
Siapa Zea ?
19
Tawaran Mery
20
Terbawa Suasana
21
Tingkah Arjuna
22
Zea Cemburu
23
Bertemu Maureen
24
Tapi Kamu
25
Hanya Ingin Peluk
26
Apa Kabar, Sayang?
27
Calon Suamimu
28
Belum Ada Judul
29
Ikut Saya
30
Trending Topic
31
Kedatangan Lea
32
Tamu Di Pagi Hari
33
Siapa Mauren?
34
Undangan Dari Abraham
35
Dua Syarat
36
Pria Yang Sama
37
Berusaha Tegar
38
Jangan Menghindariku
39
Cemburu
40
Perjuangan Arjuna
41
Semoga ....
42
Mencintainya
43
Wanita Itu ....
44
Ancaman Si Pria Tua
45
Rencana
46
Menyesal
47
Hukuman
48
Batalkan
49
Calon Mertua
50
Arjuna ....
51
Dengan Atau Tanpa Restu
52
Bucin
53
Rencana Gavin
54
Gagal ....
55
Pergi
56
Move On
57
Antara Denpasar dan Seminyak
58
Bayi Siapa?
59
Rencana Arjuna
60
Bertanggung jawab
61
Akhirnya, SAHHH
62
Malam Kedua
63
Kejutan
64
Gara-gara Parfum
65
Kamu ....
66
Kangen Anak
67
Percaya Aku
68
Marahnya Arjuna
69
Arjuna's Family (End)
70
BOSKU DUDA AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!