Bugh.
Arjuna melayangkan tinjunya pada perut Leo saat mereka bertemu. Leo membungkuk sambil memegang perutnya. “Dasar gi la, kenapa memukulku, hah?”
“Lo yang gila Leo, jangan-jangan kamu bersekongkol dengan Zealia. Untuk apa lo bersama wanita itu bertemu dengan Papi.”
Leo berusaha berdiri dan duduk di salah satu sofa, sedang Arjuna sudah bersandar sambil menyulut rokoknya. Saat ini keduanya sedang berada di apartemen Arjuna. Arjuna dan Leo sebenarnya berteman sejak sekolah termasuk kuliah, tapi nasib mereka yang berbeda.
Jika Arjuna adalah putra pengusaha ternama, tidak dengan Leo. Bahkan kuliahnya dibiayai oleh Abraham, tentu saja setelah selesai pendidikan dia mengabdi dengan keluarga Abraham. Bukan hanya dengan orangtua itu tapi juga dengan putranya.
“Kamu tahu aku bekerja dengan Pak Abraham, jadi aku ikuti apa yang dia perintahkan termasuk membimbing wanita itu agar siap menjadi seorang CEO. Aku tidak mengkhianati siapapun,” seru Leo membuka bungkus rokok yang ada di hadapannya, mengeluarkan satu batang dan menyulutnya.
Keduanya saat ini sedang menghembuskan asap rokok yang mereka hi_sap. Leo sempat menatap sekeliling area apartemen Arjuna yang tidak seperti biasanya.
“Tumben, biasanya ada yang nemenin,” ejek Leo.
“Ck, lagi males gue. Masalah lon_te Zea ini cukup menyita konsentrasi. Bukan masalah posisi CEO-nya tapi karena gue sebagai anak Abraham tergeser sama wanita yang hanya bisa ngang_kang untuk Papi.”
Leo menatap Arjuna, sangat tahu Pak Abraham bukan pria yang senang bermain wanita seperti anaknya. Jadi apa yang disampaikan Arjuna hanya sebuah tuduhan tanpa bukti.
“Percaya deh, mereka nggak ada urusan begituan,” sahut Leo menekan puntung rokok pada asbak.
“Halah, ya jelas aja lo dukung Abraham. Sekarang ‘kan lo asistennya.”
“Aku akan mengabdi dengan siapapun yang menduduki posisi itu.”
Arjuna mencondongkan tubuhnya, “Kalau gue yang jadi CEO gimana? Lo mau mengabdi sama gue atau gue mutasi.” Leo hanya mengedikkan bahunya membuat Arjuna memakinya.
“Buat gue masuk ke perusahaan,” titah Arjuna.
“Maksudnya?”
“Gue mau menyamar untuk membuktikan kalau perempuan itu dengan Papi memang ada hubungan. Gue juga mau tahu siapa aja yang memang akan setia sama gue jadi saat gue jadi CEO sudah tahu mana yang akan gue buang karena nggak mendukung langkah gue.”
“Wajar Pak Abraham nggak ingin CEO di pegang putranya.”
“Memang apa alasan Papi?”
“Karena putranya bego.”
“Shiitttt.” Arjuna melemparkan bantal sofa ke arah Leo. “Udah bosan hidup ya lo.”
“Lalu, mau nyamar jadi apa? Nyamuk,” ejek Leo.
“Bangk* banget, jadi apa kek yang dengan aman gue bisa masuk ke ruang manapun termasuk bisa dekat dengan bagian manapun.”
Leo mengusap dagunya memikirkan posisi yang tepat untuk Arjuna. Untuk wajah tidak usah heran, Arjuna bisa buat para wanita klepek-klepek bahkan hanya dengan diberikan senyum atau kedipan mata. Karena wajahnya dia dengan mudah menaklukan wanita.
“Hm, kalau security kayaknya nggak mungkin …..”
“Eh, apaan security. Nggak ada posisi yang lebih keren gitu.”
“Ini judulnya menyamar, kalau mau menunjukkan identitas asli bukan menyamar tapi kenalan. Ah, ini pasti cocok.” Leo menjentikkan jarinya.
...***...
“Ingat, namamu bukan Arjuna tapi Juna. Kalau ada yang tanya karyawan baru atau lama. Bilang aja karyawan lama, pindah dari lantai lain. Jangan mengacau apalagi sampai dikenali. Merubah penampilan selama di kantor, urusan data di HRD nanti aku yang urus.”
Arjuna mengumpat mengingat apa yang Leo ucapkan semalam. Berdiri dihadapan cermin memperhatikan tubuhnya dengan seragam OB.
“Awas kau Leo, bisa-bisanya kasih gue kerjaan begini.” Arjuna berdecak kemudian mengambil jaketnya dan keluar dari apartemen. Mengenakan helm, karena tidak mungkin seorang OB membawa mobil mewah yang biasa dia pakai.
Sesampainya di parkiran motor perusahaan milik Papi-nya, Arjuna segera menuju ke lantai dimana Leo arahkan.
“Lantai sepuluh, ke ruang pantry temui Ucup untuk pembagian tugas,” gumam Arjuna.
“Pagi,” sapa Arjuna pada seorang laki-laki dengan seragam yang sama dengan Arjuna. Rambut klimis dengan titik-titik kumis di atas bibirnya. Kulitnya hitam manis dan bicara dengan logat Jawa yang kental.
“Pagi? Ini sudah jam sembilan, sampean minum di mana kok mabuknya disini.”
Arjuna berdecak mendengar ceramah laki-laki yang akan menjadi rekan kerjanya. “Maaf, tadi ada trouble di jalan.”
“Aku juga ada trouble dengan dompetku tapi tetap datang tepat waktu,” sahut Ucup. “Pasang galon ini ke depan ruang Ibu Zea,” titah Ucup pada Arjuna.
“Aku harus angkat galon ini?”
“Oh, jangan. Bapakmu aja sana yang suruh angkat.”
Arjuna sempat memaki dalam hatinya, seumur hidup baru kali ini dia diminta mengangkat galon.
“Letaknya di ....”
Ucup menjelaskan singkat, Arjuna kemudian mengangkat galon dan memanggulnya menuju lokasi yang dimaksud. Menatap sekeliling sambil mencoba memasang galon baru pada dispenser yang ada di sana. Tatapannya terpusat pada seorang wanita yang keluar dari bilik kerjanya, memutus pandangannya karena wanita menuju ke arahnya dengan tumbler berada di tangan.
“Masnya baru ya, kok saya baru lihat?”
“Eh, iya Mbak. Silahkan,” ujar Arjuna menggeser sedikit tubuhnya.
Ternyata lebih cantik aslinya dibandingkan fotonya. Kedua mata Arjuna menatap tubuh Zea yang agak menunduk mengisi tumblrnya.
“Memang Ucup kemana?”
“Oh, ada. Saya pindah kesini untuk bantu pekerjaan Ucup.”
“Oh. Rolling kali ya. Aku Zea,” ujarnya sambil mengulurkan tangan.
Arjuna ragu-ragu, tapi akhirnya dia menjabat tangan Zea.
“Juna,” ucap Zea membaca name tag yang ada di seragam Arjuna. Karena Arjuna tidak menyebutkan namanya. “Mudah-mudahan kerasan bekerja dengan divisi aku, kadang aku suka galak,” ujarnya dengan senyum lalu meninggalkan Arjuna yang masih terpesona.
“Ucup ... eh kok berubah jadi ganteng,” panggil seorang staf perempuan. “Bisa bantu antar ini ke divisi keuangan,” titahnya menyerahkan setumpuk map.
“Bisa Bu,” jawab Arjuna. Saat baru melangkah akan meninggalkan tempat itu, pintu ruangan Zea terbuka.
“Juna, kalau sudah kembali tolong bantu isi tinta ya. Udah habis nih,” titah Zea.
“Siap, Bu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ceritanya seru
2025-02-10
0
Sri Widjiastuti
ob aja....
2024-08-17
1
alien
😂😂😂
2024-08-07
0