Impian

Ksatria bukanlah profesi yang aman. Mereka bertarung di garis depan ketika melawan monster dan harus melakukan pekerjaan berbahaya lainnya. Itu sebabnya orang-orang lebih suka menghindari menjadi ksatria. Begitu pula menjadi prajurit dan bagian dari Asosiasi Pemusnah. Tetapi bila dibandingkan dengan Asosiasi Pemusnah dan prajurit biasa, seorang ksatria memiliki sedikit keunggulan meski pekerjaannya sama-sama berbahaya.

Pertama, beberapa ksatria yang sukses dan sampai diakui kerajaan tempat mereka tinggal biasanya mendapatkan tanah atau wilayah sendiri. Meskipun akan berada di tingkatan terendah dalam peringkat kebangsawanan, namun itu jauh lebih baik dibandingkan rakyat biasa yang hanya numpang. Kebetulan, feodalisme masih kental.

Kedua, bahkan jika kau tidak sukses sekalipun, kehidupanmu masih terjamin (selama tidak dikirim ke garis depan). Pasalnya mereka bakalan dapat jatah pembagian makanan. Makanan yang diberikan pun jauh lebih baik dibandingkan prajurit biasa (walau sama-sama hambar mengingat eranya).

Ketiga, bisa menjadi komandan pasukan dalam situasi tertentu. Pasukan yang biasanya dikomandoi kalangan ningrat, bila ada sesuatu yang mengharukan mereka tak memimpin, maka para kesatria lah yang menggantikan. Mulai dari ksatria dengan pangkat tinggi hingga ke pangkat terendah. Dan dalam peperangan itu, ada quotes yang mengatakan, "Prajurit mendapat kepahitan, komandan mendapatkan kejayaan." Dengan kata lain, di era sana, bahkan kalaupun komandannya tidak turun tangan tapi pasukannya berhasil menang, si prajurit itulah yang akan dapat kepahitan. Komandannya sih cuma bisa duduk manis di tenda — itu dalam salah satu kasus.

Keempat, di era di mana EztEnd bisa muncul di mana saja, lebih aman jika kamu memiliki kemampuan bertarung. Setidaknya kalau tiba-tiba muncul EztEnd bisa bela diri dulu. Beda sama pedagang kaya yang tidak bisa bertarung dan langsung mati duluan.

Karena itulah beberapa orang ingin menjadi ksatria, termasuk bocah yang satu ini — Fint.

Fint adalah bocah biasa dari kalangan rakyat jelata. Dia adalah bocah dengan kulit coklat agak gelap dan rambut hitam. Orangtuanya membuka toko kecil-kecilan sehingga mereka bisa hidup dengan pas-pasan. Tapi bagi Fint, itu sama sekali belum cukup. Maksudnya, bagaimana kalau EztEnd tiba-tiba menyerang? Tidak akan ada yang melindungi mereka. Dan kalaupun ada, biasanya terlambat. Pahlawan seringnya datang belakangan dibandingkan pembuat masalah yang beraksi lebih awal.

Hanya saja ada satu masalah bagi Fint untuk menjadi ksatria, dan itu adalah dirinya kurang berbakat dalam bertarung.

"Sudah kubilang, bocah! Kau sama sekali tidak pantas berada di sini!" Seorang pria mencengkeram kepala Fint dan melemparkannya ke jalanan.

"Ukh!" Fint jatuh di jalan. Dia segera bangkit. Orang-orang memperhatikan mereka, tapi Fint tak peduli dan memandang marah pada pria tadi. "Aku bisa! Aku pasti bisa! Berikan aku waktu berlatih dan akan kutunjukkan kalau aku bisa!"

"Menyerah saja, bocah! Kau hanya membuang nyawa yang diberikan orangtuamu!"

"Jangan remehkan aku!" Fint mengepalkan tangannya dan memukul pria tadi. Sayangnya pukulannya bisa dengan mudah ditangkap.

"Beberapa hal ada yang tidak bisa dilakukan, bocah!" Pria tadi mendorong Fint. Dia menghempaskan kepalan tangan Fint yang ia tangkap.

Fint yang kehilangan keseimbangan, dia terdorong mundur sampai punggungnya tanpa sengaja menabrak seseorang. Orang itu menahan Fint supaya tak jatuh.

"Anak kecil, bisa kau perhatikan sekelilingmu?" ucap orang yang menahan Fint. Dia adalah gadis kecil dalam jubah hitam dengan kucing di pundaknya — Elena. "Apa kamu tahu arti hablum minannas ( حَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ )?" Elena tanpa simpati mendorong Fint jatuh ke jalanan.

"Akh!" Lagi-lagi Fint jatuh ke jalanan.

"Maaf, Nona muda, anak ini memang susah dibilangi. Dia suka membuat masalah." Pria tadi meminta maaf pada Elena. "Sejak dulu dia selalu berisik ingin menjadi ksatria. Dia mengikuti pelatihan di tempatku sejak lama, tapi tidak ada kemajuan. Dia terlalu berisik. Aku ingin menyuruhnya berhenti sejak lama, tapi takutnya dia malah menjadi prajurit dan gampang mati."

"Menjadi ksatria, ya?" Elena bergumam.

"{Aku merasakan firasat buruk~}"

Elena mendekati Fint yang tersungkur di jalanan. Dia mendekatkan wajahnya yang membuat Fint bertanya-tanya. "Anak kecil, kau bilang kau ingin menjadi ksatria, 'kan? Mengapa kau ingin menjadi salah satu dari mereka? Apa untuk mendapatkan kekuatan? Atau kau hanya ingin mendapatkan kehormatan?"

"Tidak, aku tidak menginginkan kehormatan." Fint bangkit. "Yang kuinginkan adalah kekuatan untuk melindungi orang-orang yang kusayang."

"Kekuatan untuk melindungi orang tersayang, ya?" Elena berbalik dan menjauh. "Motif yang sangat umum." Dia berhenti dan lagi berbalik menghadap Fint. "Anak kecil, siapa namamu?"

"Fint," jawabnya, "Dan jangan panggil aku anak kecil. Bukankah kau lebih muda dariku?" Dia melihat tubuh Elena yang lebih pendek darinya dan menganggapnya lebih muda.

"{Nak, di balik penampilan mudanya yang seperti anak sepuluh tahun, aslinya dia ini di usia dua puluh tahunan.}" Aya mengeong. Tentunya tidak bisa dimengerti Fint.

Elena cemberut. Ekspresinya buruk. Dia dalam diam melemparkan wakizashinya pada Fint. Wakizashi terbuka tanpa sarung.

Fint menangkap benda itu dan bertanya, "Ini… apa maksudmu?"

"Mudah saja, aku ingin tahu sampai mana kemampuanmu." Elena mengambil sarung wakizashi dan memegangnya layaknya itu adalah wakizashinya sendiri. Dia mengarahkan ujungnya ke Fint. "Lawan aku," desisnya pelan.

"Ta-Tapi, aku membawa senjata asli." Fint gemetar. "Bu-bukankah ini berbahaya."

"Tunggu, Nona muda, apa kau yakin?" Pria tadi angkat bicara, "Meski ini bukan duel maut, tapi dia memakai senjata sungguhan. Apa ini tidak masalah untukmu?"

"Seakan aku lemah," ucapan pelan Elena.

Elena melesat. Dia hanya menggunakan kekuatan fisiknya untuk mendekati Fint.

"{Haiya, beneran menyusahkan kalau kamu terus bergerak!}" Aya melompat turun.

*Trank!*

Fint sempat terkejut dengan gerakan cepat Elena. Tapi dia segera memposisikan wakizashi untuk menangkis serangan Elena. Meskipun dia tidak memakai seni pertarungan semenjak ini kali pertamanya dia memegang benda itu. Dia lebih seperti menggunakannya sebagai tongkat besi dengan satu sisi tajam. Setidaknya Elena berbaik hati untuk tidak menghajar Fint. Dia sengaja mengarahkan serangannya ke wakizashi dan membuat serangan yang sengaja ditangkis.

*Trank!*

"Fint, kau mengatakan kalau kau ingin melindungi orang yang kau sayang," ucapan Elena disela rentetan serangannya, "Bagaimana bila mereka mengkhianatimu?"

*Trank!*

"Aku…." Fint berusaha mengikuti tempo serangan Elena. Dia kesulitan agaknya. "Aku tidak akan menyesal. Walaupun mereka akan mengkhianatiku sekalinya pun aku tidak akan menyesal waktu itu."

*Trank!*

"Lalu bagaimana bila orang yang kau lindungi itu adalah orang yang jahat?" Elena meneruskan rentetan serangannya. Dengan tempo yang lebih cepat walau jalurnya sangat mudah. "Bagaimana orang yang kau lindungi itu ternyata membuat kerugian pada lainnya?"

*Trank!*

"Walau mereka menjadi seperti itupun—"

*Trank!*

"Bagaimana jika orang yang kau lindungi sebenarnya pantas untuk mati." Elena tanpa menunggu jawaban memberikan pertanyaan lain. "Apa kau tetap akan melindunginya?"

*Trank!*

"Meski begitu pun—"

*Trank!* *Bugh!*

Elena mengayunkan sarung wakizashi dengan kuat hingga senjata di tangan Fint terhempas. Dia memukul kaki Fint hingga membuat anak kecil itu tumbang dan mengarahkan ujung wakizashinya ke wajah Fint.

"Baiklah, Fint, bagaimana jika kau bergabung dengan kami?" Elena tersenyum kecil. "Akan kutunjukkan kau dunia yang sebenarnya."

Mata Fint bergetar melihat ujung sarung wakizashi di depan matanya.

"{Nya, nya, anak dengan tekad yang kuat.}" Aya melompat ke bahu Elena dan bertengger di sana. "{Sayang sekali dia akan diperalat oleh gadis kecil tanpa simpatisan ini.}"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!