Asosiasi Pemusnah

Elena dengan Aya di bahunya bersama Lisa berjalan-jalan di kota. Belum jelas mau ke mana mereka bertiga.

"Jadi, Lisa, kamu adalah 'penyihir', ya?" tanya Elena. "Tak kusangka akan bertemu dengan salah satu dari mereka secepat ini."

"Benar." Lisa mengangguk. "Ngomong-ngomong, aku menyebut kekuatanku 'mengintip'. Aku bisa melihat tempat lain dari jarak yang jauh."

'Dia ini bego atau apa? Jelas-jelas penyihir diburu di era ini, tapi dia dengan santai mengatakannya di tempat umum. Tapi memikirkan kemampuannya — mengintip — bukankah itu mirip dengan 'penerawangan' milikku? Belum yakin juga, sih. Akan kucari tahu nanti saja. Tapi baguslah bisa bersama seorang penyihir dari dunia ini.'

"By the way, Elena, kamu itu penyihir juga, 'kan? Apa kemampuanmu?" tanya Lisa.

"Aku bukan penyihir, aku ahli pedang," jawab Elena.

"Eh?" Lisa terdiam.

"Baka, mana mungkin aku membocorkan krkuatanku pada orang asing," tambah Elena.

"Begitu ya, kupikir kamu bukan penyihir." Lisa menghembuskan napas lega.

"Memangnya kenapa kalau aku bukan penyihir?"

"Soalnya, kalau kamu bukan penyihir, kamu bisa melaporkan ke ksatria dan aku dieksekusi. Tapi kalau kita sama-sama penyihir kan mau kamu melaporkannya kamu akan ragu sebab kamu sendiri bisa dieksekusi, hehe."

'Kalaupun aku sama-sama penyihir aku tetap bisa mengkhianatimu dan menyembunyikan kemampuanku. Dia ini… bukankah terlalu santai?'

"Tapi kamu benar-benar penyihir, 'kan, Elena."

"Bukan. Mau kau katakan berapa kali pun jawabanku tetap 'bukan' untuk menjaga keamanan."

Elena mempercepat laju langkahnya. Lisa dibuat tertinggal karenanya.

"Tunggu! Memangnya kita mau ke mana, sih!"

Lisa terus bertanya berkali-kali perihal ke mana tempat yang mau Elena tuju. Namun tak peduli berapa kali Lisa bertanya, Elena tetap mengacuhkan begitu saja dan terus berjalan. Aya sampai bosan mendengar suara Lisa. Dia mengalihkan pandangannya saking tak maunya melihat wanita itu.

Beberapa menit mereka berjalan, sampailah keduanya di sebuah bangunan.

"Ini… bukankah tempat ini Asosiasi Pemusnah? Untuk apa kita ke mari?"

Asosiasi Pemusnah, sejak dulu asosiasi ini didirikan untuk mengatasi masalah pekerjaan dan dan pengangguran. Beberapa pekerjaan ada yang tidak ingin mengambilnya sebab beberapa faktor dan di sisi lain ada pengangguran yang mau menerima pekerjaan apa saja meski nyawa taruhannya. Asosiasi Pemusnah menjadi fasilitator untuk mengatasi keduanya.

Adapun mengapa namanya adalah Asosiasi Pemusnah. Semenjak adanya EztEnd di dunia ini dunia menjadi tempat yang berbahaya. Kalau di kota masih aman dengan adanya ksatria, tapi bagaimana dengan hutan dan melakukan perjalanan? Tempat yang berada di luar yuridiksi ordo ksatria manapun menjadi tempat berbahaya yang tak seorangpun ingin datangi.

Sayangnya ada sisi yang membuat Lisa tidak senang dengan mereka, yaitu bahwa salah satu yang dimusnahkan adalah para penyihir. Dengan kata lain, Lisa berdiri tepat di depan markas musuhnya kali ini.

"Ayo masuk," ajak Elena dingin.

Yah, mengabaikan itu sisi positif Asosiasi Pemusnah adalah dia merupakan organisasi internasional dan anggotanya mendapatkan kartu identitas. Lebih aman dan nyaman bila kau menjadi pengelana dan harus transit di suatu kota atau negara.

"I-Iya." Lisa tak senang. Dia merasa tertekan. Dalam benaknya, dia membayangkan seluruh kejadian kejam yang menimpa rekan-rekannya — para penyihir."

~

Di dalam sana bukan atmosfer yang bagus. Orang-orang yang berkunjung di sana memiliki perawakan kasar dan kebanyakan dari mereka ada pria. Pria tinggi bongsor dengan tubuh berotot dan nampak kejam.

Mengabaikannya itu semua, Elena langsung menuju ke meja resepsionis. "Aku ingin mendaftar," ucapnya acuh, "Berapa biayanya, aku membayar tunai."

"Kamu itu …." Resepsionis menghentikan kalimatnya. "Elena, bukan?"

Elena agak terkejut. Hanya "agak". Ekspresi datar di wajahnya sangat bagus. "Dari mana kau tahu?"

"Seorang gadis kecil dengan mudah mengalahkan orang dewasa. Tentulah namamu menyebar dengan cepat," ucap resepsionis itu, "Oh, dan kata-katamu sebelum pergi yang mengatakannya 'akan mengubah dunia' juga diingat banyak orang. Mereka mulai berpikir kalau kamu mungkin akan memusnahkan EztEnd dan membawa kedamaian."

"Hah, itu hanya rumor." Elena tertawa kecil. 'Yah, kedatanganku di dunia ini memang untuk mengatasi mereka, sih. Jadi tidak salah juga.'

"Maaf, sudah berbasa-basi. Saya akan mengurus pendaftaran Anda. Juga …." Si resepsionis mengubah pandangannya ke Lisa. "Apa dia rekanmu? Apa dia ikut mendaftar?"

"Ti-Tidak aku…," berkata gagap Lisa.

"Ya, dia ikut mendaftar," sela Elena.

"Baik, akan segera saya urus pendaftaran kalian berdua. Bisa Anda bayar biaya pendaftaran? Biaya ini hanya untuk membuat plat tanda pengenal."

Elena tidak berkata apa-apa. Dia memberikan sekeping koin emas dalam diam.

"Menggunakan koin emas untuk pembayaran. Dari keluarga kaya mana kau berasal?" Resepsionis itu tersenyum.

"Itu bukan urusanmu."

Elena menuju ke meja salah satu meja diikuti Lisa. Kebetulan bangunan ini selain sebagai gedung Asosiasi Pemusnah juga sebagai kedai makan.

"E-Elena, kenapa kau mendaftarkanku? A-Aku kan benci dengan Asosiasi Pemusnah."

"Sudah, diamlah," jawaban dingin Elena, "Kalau kau ikut denganku, kau butuh identitas. Lagi pula, banyak yang bisa kau lakukan dengan identitas resmi."

Elena mengingat saat-saat baru datang di dunia ini, ketika masuk ke kota ini. Dia ingat betapa ribetnya penjaga gerbang menginterogasinya dan harus menunggu selama berjam-jam. Bahkan setelah dibolehkan masuk, dia harus membuat kartu identitas sementara. Dia juga harus membayar di balai kota setiap minggunya untuk memperpanjang kartu identitasnya — paspor — dan itu sungguh menguras dompetnya.

Lisa tidak menyukainya. Tapi berpikir menggunakan kepala dingin, dia sendiri paham bahwa akan lebih mudah dengan bergabung di Asosiasi Pemusnah — pihak musuhnya sendiri.

"Lihatlah." Elena mengalihkan pandang. Dia melihat pengunjung lain di kedai ini. Kebanyakan dari mereka tertunduk dengan mata tidak ada harapan. "Bukan hanya kalian yang kesusahan, kebanyakan orang juga dalam kesulitan."

Dunia itu keras. Teknologi terbelakang, alam buas, dan masyarakat keras. Sulit mendapatkan kenyamanan di sana. Bahkan bila kau menjadi pedagang kaya atau kalangan ningrat, bisa saja EztEnd muncul dan menghancurkan semuanya dalam sekejap. Itu bukan dunia indah dalam dongeng.

"Keberadaanku di sini adalah untuk mengatasi krisis oleh EztEnd. Aku memiliki tujuan untuk menaikkan keamanan umat manusia. Apa kamu tidak punya tujuan yang serupa?"

"Tujuan yang serupa?"

"Maksudku, apa kamu tidak ingin berusaha mengubah cara pandang masyarakat tentang penyihir, memajukan ilmu pengetahuan, atau apapun itu. Yah, walau aku bicara begitu aku yakin kamu sudah memiliki tujuan sendiri."

"Ya, benar." Lisa memandang ke langit-langit. "Tujuanku menjelajah, aku ingin menolong mereka dan menempatkan mereka di tempat di mana mereka bisa hidup damai."

Di kala asyik keduanya mengobrol, seorang pegawai kedai datang dan bertanya, "Kalian berdua tidak memesan apapun? Apa yang ingin kalian lakukan di sini?"

"Yah, aku hanya menunggu plat identitas kami selesai," jawab Elena.

"Apa kamu yakin?" tanya pegawai itu. "Maksudku, butuh waktu dua sampai tiga hari untuk menyelesaikannya. Bukankah kalian berdua baru saja mendaftar?"

Elena terdiam, lalu dia tertunduk dalam malu. 'Sial, aku lupa kalau peradaban di dunia ini sangat terbelakang. Kalau di duniaku, berkat Noctis teknologi lumayan maju dan hanya butuh beberapa menit untuk mengerjakannya.'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!