Pemerintah Ganivhera - Keterlambatan

“Kenapa lama sekali?”

Sudah lima hari mereka semua menunggu pesawat dari ADF, tetapi belum kunjung datang....

Setelah empat jam menunggu waktu juga sudah berada di pukul 14.30 tetapi bantuan belum datang.... 5 menit kemudian tiga pesawat dengan lambang angkatan udara ADF mendarat di landasan secara vertikal di landasan yang telah disediakan oleh tim Harphera dan pasukan khusus beserta beberapa personil penjaga posko.

Pendaratan berjalan dengan sempurna, dan pesawat mulai membuka pintu kargo di belakang pesawat.

Beberapa personil prajurit turun keluar dari belakang pesawat dan mereka semua disambut baik oleh semua orang.

“Mereka sudah datang!” ucap para warga yang mengerumuni pesawat yang baru saja sudah mendarat.

Tim Harphera menyambut semua personil dan meminta mereka untuk beristirahat sebentar di posko...

Gustiano berjabat tangan dengan kapten angkatan luar angkasa divisi penyelamatan, “Kita istirahat dulu sebentar, ada hal yang ingin kubicarakan dengan....”

Personil prajurit dan pilot beristirahat sebentar setelah perjalan yang cukup panjang....

Seorang prajurit wanita berjalan menjumpai Adara yang sedang melihat para warga yang sedang sibuk, “Hai! Kamu anggota baru ASGU itu ya? Siapa eee oh ya Adara Folkvhore!” seru prajurit wanita itu.

Adara menoleh ke belakang memerhatikan prajurit wanita itu, “Oh? Hai, dan siapa kamu?” tanya Adara saat wanita itu berhenti tepat di depannya.

“Namaku Leovani Yunita panggil saja aku Yunita. Senang bisa bertemu denganmu tuan Adara Folkvhore!” ucap Leovani sambil menjinjitkan kaki di hadapan Adara.

“Hei hei sabarlah..., sebut saja namaku Adara,” Adara menurunkan Yunita agar dia tidak terlalu berdekatan dengannya, “Baiklah Yunita. Apakah kamu bagian dari personil pesawat?” tanya Adara sambil menatap Yunita ke bawah.

“Ya! Aku adalah kapten dari Regu 112 divisi perhubungan dan komunikasi.”

Adara dan Yunita berkenalan dan Yunita mengatakan bahwa dia penasaran dengan tugas yang dilakukan oleh anggota seperti apa.

Setelah berbincang-bincang selama beberapa menit. Raska berjalan menemui Adara dan melihat bahwa Adara berbicara dengan seseorang.... Adara dan Yunita menoleh ke arah Raska saat

“Hai Adara! Ada Yunita juga?” Raska berhenti di depan mereka.

“Kau mengenalnya?” tanya Adara pada Raska.

“Ya! Dia sepupuku,” tutur Raska yang membuat Adara terkejut kebingungan.

“Serius? Aku tidak menyangka jika kau memiliki sepupu di ADF....”

“Ya. Dan sepertinya kamu sudah memimpin regu kamu sendiri Yunita,” ucap Raska yang menoleh ke arah Yunita.

“Hehe iya kak!” seru Yunita.

Mereka bertiga berbincang satu sama lain dan Raska mengatakan bahwa Yunita adalah orang selain Raska dikeluarga besarnya yang bergabung menjadi prajurit ADF.

Mereka berbincang cukup akrab dan menjadi teman satu sama lain. Setelah berbincang-bincang cukup lama Gustiano memanggil mereka untuk bersiap mengatur para warga masuk ke pesawat.

“Hei kalian! Bersiaplah! Pengiriman para warga akan dilakukan,” seru Gustiano.

Adara, Raska, dan Yunita segera pergi menuju pesawat dan membantu mengatur para penduduk untuk masuk pesawat agar tidak terburu-buru dan berantakan.

Semua penduduk Tontavi telah masuk ke dalam pesawat dan sisa para personil prajurit di luar pesawat.... semua prajurit menjauhi lokasi landasan karena mesin pesawat akan menyala.

Mesin pesawat menyala dan pesawat mulai terbang meninggalkan tim Harphera dan pasukan khusus sebelum akhirnya keluar dari atmosfer....

“Yah untung mereka juga mengirim kita pasokan makanan dan minuman,” ucap Raska sambil melihat pesawat yang terbang meluncur ke atas.

Posko yang awal dijadikan sebagai tempat untuk para warga mengungsi kini berubah menjadi markas tim Harphera dan pasukan khusus untuk bertugas di planet Tontavi. Yang tersisa di planet Tontavi hanyalah tim Harphera dan pasukan khusus serta organisasi GDR yang menjadi tujuan utama tim Harphera dan pasukan khusus masih berada di Tontavi....

Sementara itu pesawat-pesawat yang telah berada di luar angkasa mengaktifkan membuka sebuah portal agar mereka dapat dengan cepat kembali ke planet Caza.

Dikarenakan paksaan dari pemerintah pusat Ganivhera yang tidak ingin warga Tontavi mengungsi di kota yang ada di planet Caza, ADF dengan terpaksa harus mengurus para warga Tontavi dan membuatkan tempat tinggal sementara untuk mereka semua....

Hal ini juga yang menjadi pembahasan Gustiano dengan kapten angkatan luar angkasa divisi penyelamatan yaitu Kimatova Lansey saat mereka beristirahat, Kimatova mengatakan pada Gustiano bahwa pemerintah Ganivhera tidak ingin warga Tontavi berada di kota-kota mereka karena menurut mereka itu adalah hal yang merepotkan, juga hal inilah yang membuat pemindahan warga ke Caza menjadi terlambat dikarenakan perdebatan antara ADF dan pemerintah Ganivhera. Tidak ada yang tahu dengan alasan pemerintah Ganivhera yang tidak ingin warga Tontavi berada di kota mereka..., tetapi ini berhubungan erat dengan pergantian kekuasaan presiden di pemerintahan Ganivhera.

ADF bagian Caza pernah memohon kepada markas pusat ADF di Zaphyari untuk melakukan investigasi terhadap pemerintah Ganivhera. Namun, usulan tersebut ditolak karena markas pusat ADF Zaphyari masih memperhitungkan dampak dari investigasi jika memang benar-benar dilakukan.

Sementara ADF bagian Caza mencurigai bahwa adanya perilaku 'Nepotisme' pada pemerintah Ganivhera saat ini..., Bahkan warga Caza dipengaruhi untuk mendemo ADF agar keluar dari planet Caza....

ADF bagian Caza mulai khawatir dengan kondisi yang terus panas karena perselisihan yang tak kunjung selesai.

Gustiano berpikir bahwa ada satu hal yang sangat diinginkan oleh presiden Ganivhera hingga berani melakukan hal yang dapat mengancam hubungan antara ADF dan Pemerintah Ganivhera....

“Hmmm pasti ada hal yang mereka incar...,” ucap Gustiano yang masih memikirkan perilaku pemerintah Ganivhera....

Bagaimanapun itu, tim Harphera dan pasukan khusus harus tetap menjalankan misi di Tontavi..., dan sekarang misi mereka telah berubah yang awalnya penyelamatan menjadi invasi balik melawan organisasi GDR.

Tim Harphera dan pasukan khusus langsung mempersiapkan semua hal untuk melawan balik organisasi GDR.

Pasukan khusus dan tim Harphera dengan dibantu robot perang membangun menara militer di sekitar markas baru.

Walau dunia mereka sudah canggih, tetapi mereka tetap tidak boleh terlalu bergantung pada teknologi....

Setelah beberapa hari membangun menara di sekitar markas dan juga mereka memperkuat benteng pertahanan. Kini tim Harphera bisa melakukan serangan lebih ganas terhadap pasukan dari GDR dengan menggunakan kekuatan mereka masing-masing..., juga pihak ADF telah mengirim pasukan khusus tambahan untuk menjaga markas dan ikut melakukan perlawanan balik.

“Sekarang kita bisa bermain kasar....”

Gustiano ditunjuk untuk memimpin markas tersebut oleh ADF, tetapi ia menolak hal tersebut dan menyerahkannya pada kapten pasukan khusus regu 19 untuk mengelola markas militer mereka.

Tetapi ASGU tetap memiliki kebebasan untuk menentukan kapan mereka harus bertindak dan mereka juga dapat melakukan misi sendiri tanpa melalui perintah langsung dari ADF selama misi yang mereka lakukan sendiri selalu melaporkan hasil pada markas pusat ADF.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!