Tragedy befall one of them

Rico dan Clara tidak langsung pulang ke apartemen mereka, mereka mencari makanan dulu untuk di bawa pulang ke apartemen. Mereka berjalan jalan mengelilingi boulevard kelapa gading. Ketika sedang berboncengan, jantung Rico mendadak berdegup kencang, tapi kali ini tidak menyakitkan. Dia merasa kan degup jantung Clara yang menempel pada nya di belakang. Karena takut terjadi sesuatu, Rico pun berhenti di tepi jalan. Dia langsung membuka helm nya dan menarik nafas panjang. Setelah itu dia langsung menengok ke belakang melihat keadaan Clara. Rico langsung berbalik dan membuka helm Clara. Ternyata Clara sedang tidur sambil menempel padanya.

“Loh dia tidur….kok bisa ya naik motor dia tidur……” Pikir Rico.

Dia langsung mengoyang goyangkan badan Clara untuk membangun kan nya. Tak lama kemudian Clara pun bangun. Dia kaget karena dia ada di pinggir jalan dan di atas motor.

“Eh…kok kita di sini Rico ?” Tanya Clara.

“Kamu tidur tadi, kalau aku tidak berhenti bagaimana kalau jatuh.” Balas Rico.

“Oh aku tidur ya hehe…maaf….”

“Iya ga apa apa….lalu kita mau beli makanan apa nih ?” Tanya Rico.

“Aku mau nasi padang sih…”

“Hmm tadi rasanya aku lihat ada resto padang di sebelah sana…yuk jalan lagi.”

Mereka langsung memakai helm mereka dan jalan kembali. Karena restoran padanya ada di belakang mereka, langsung mereka mencari putaran dan berbalik. Setelah sampai mereka, memarkir motor di pinggir. Mereka turun dan langsung masuk ke dalam restoran. Kondisi restoran sedang ramai karena sudah sore menjelang malam. Akhirnya mereka makan di restoran dan tidak jadi membawa pulang.

“Rico, boleh tanya ya….kamu belajar taekwondo ya ?” Tanya Clara.

“Iya benar…kamu tau ya….”

“Iya, aku juga belajar bela diri soalnya…”

“Oh taekwondo juga ?”

“Bukan, karate. Sudah sabuk hitam. Kamu sabuk apa ?”

“Hitam juga, tujuan nya supaya melatih jantung, tapi malah keterusan hahaha.”

“Hehe sama, awalnya aku juga karena waktu kecil sering sakit. Ga tau nya malah di suruh ikut tanding terus hahaha….”

Mereka terus berbincang bincang sambil menikmati makanan nya. Karena dalam situasi yang membingungkan, mereka berusaha berkomunikasi dan terbuka satu sama lain. Setelah makan, mereka duduk dulu sebentar. Rico memesan jus jeruk panas sebab dia tidak boleh memesan kopi oleh dokter sebelum dia pulang. Dia juga memesankan untuk Clara.

“Ngomong ngomong Clara, orang tua kamu di bandung ?” Tanya Rico.

“Umm orang tua ku sudah tidak ada, mama bercerai dari papa dan sekarang keduanya sudah lama meninggal, aku di bandung sama kakek dan nenek.”

“Maaf…aku salah tanya…”

“Tidak apa apa kok…kalau kamu sendiri gimana ?”

“Sama seperti kamu, orang tua ku juga sudah meninggal, bahkan aku sudah tidak punya rumah lagi selain apartemen itu.”

“Sudah lama meninggal nya ?”

“Sebelum aku di operasi….”

“Aduh…maaf Rico…aku tidak tahu…..”

“Tidak apa apa…santai saja…..yah nama nya hidup, iya ga….”

“Kamu benar….awalnya aku merasa sedih karena berpisah sama kakek dan nenek, tapi begitu aku pikir lagi, aku malah bersyukur, sebab aku jadi beban buat mereka walau kata mereka hanya perasaan ku saja.”

“Hahaha ya benar, aku bersyukur ada yang membiayai aku sekarang walau orang nya sudah tidak ada. Hanya saja aku masih penasaran pekerjaan om itu apa ya….”

“Sama aku juga penasaran, aku juga bersyukur tante membiayai aku, jadi aku tidak membebani kakek dan nenek yang sudah tua. Tapi masalah pekerjaan itu sampai sekarang aku tidak bisa membayangkan nya.”

“Pekerjaan yang bisa menyelamatkan dunia….apa  ? Superhero ? hahaha…” Rico tertawa.

“Hahaha memang nya ini film, walau terlalu bagus juga kalau di anggap kenyataan…”

“Maksudnya ?”

“Bagus lah, operasi di biayai, sekolah sudah di urus, di kasih tabungan apa lagi coba, punya apartemen lagi…..”

“Hmm iya juga, justru itu yang bikin aku rada takut…”

“Kenapa ?”

“Dimana mana tidak ada yang gratis kan ?”

“Makanya aku bilang terlalu bagus kalau di anggap kenyataan kan….”

Mereka terdiam dan meminum minuman mereka. Setelah selesai minum, mereka pun bersiap siap pergi. Mereka langsung berdiri dan memanggul tas punggung mereka. Setelah membayar makanan dan minuman mereka, langsung mereka keluar dan berjalan ke motor mereka.

“Clara, gimana kalau kita jalan jalan dulu ? besok kan sabtu juga.” Ajak Rico.

“Mau kemana memang nya ?” Tanya Clara.

“Jalan jalan saja…..sampai cape….”

“Hehehe…ayo saja….”

Mereka langsung naik motor dan jalan keluar dari tempat parkir. Sekali lagi mereka mengelilingi Jakarta naik motor berdua. Akhirnya mereka sampai di daerah kuningan. Rico berjalan kepinggir dan duduk di kursi yang ada di trotoar pejalan kaki untuk istirahat. Setelah cukup beristirahat, mereka langsung jalan lagi berkeliling. Sampai pada akhirnya mereka kembali ke ancol. Tanpa pikir panjang, Rico langsung mengajak Clara masuk ke dalam. Mereka membeli tiket dan masuk menuju pantai. Ketika sampai, mereka langsung ketengah melewati jembatan.

“Enak ya di sini kalau malam…..” Gumam Clara sambil melihat bulan yang besar di atas nya.

“Iya…kamu kedinginan ga ? kita masih pakai seragam soalnya dan hanya di lapis jaket.”

“Tidak, biasa saja…malah enak begini hehe….di bandung aku tidak pernah ke pantai.”

Clara berjalan di pinggir batu batu dan merentangkan tangan supaya seimbang. Rico berjalan di bawah mendampingi nya. Tiba tiba hp Clara berbunyi. Clara langsung turun dan mengambil hp nya di saku seragam nya. Dia melihat nomor tidak di kenal menghubungi nya.

“Halo…..?” Tanya Clara yang memutuskan mengangkat nya.

“Halo, apa benar ini saudari Clara ?”

“Iya benar, ini siapa ?”

“Saya dari kepolisian kota bandung. Mohon maaf, baru saja kakek dan nenek saudari meninggal dunia karena di bunuh oleh sekelompok orang. Para pelaku dan dalang nya sudah kita amankan untuk di interogasi, kami akan mengirimkan foto kepada anda dan tolong identifikasi apakah anda mengenal nya untuk tidak…”

Hp Clara langsung terlepas dari pegangannya, Rico yang sigap langsung menangkap hp tersebut. Dia melihat panggilan nya belum terputus.

“Halo….halo….saudari Clara ?”

“Maaf pak, Clara sedang tidak bisa terima telepon, mohon mengerti.”

“Anda siapanya ?”

“Saya teman nya…..”

“Baik, nanti kami hubungi kembali, terima kasih. Dan turut berduka cita.”

Telepon pun di tutup. Karena mendengar kata kata turut berduka cita dan melihat Clara yang syok, Rico sudah bisa menduga ada apa. Dia langsung jongkok dan memeluk Clara yang terdiam.

“Rico…sekarang aku sama seperti kamu…sebatang kara……..” Ucap Clara perlahan.

“Kamu masih ada aku kan…….keluarkan saja semuanya….tidak apa apa.” Bisik Rico.

“Huaaaaaaaaaaaaa………..huaaaaaaaaaaaaaa……” Clara langsung berteriak dan menangis tersedu sedu di pelukan Rico.

Rico terus memeluk Clara dengan erat. Tiba tiba telepon Clara yang di pegang nya menerima pesan. Rico langsung mengintip pesan itu karena hp Clara belum terkunci kembali. Polisi mengirimkan foto dalang pembunuhan menggunakan wa. Begitu melihat fotonya, Rico langung kaget, karena walau baru bertemu dua kali, dia ingat wajah nya. Ternyata pelaku nya adalah Jerry anak seorang pejabat di bandung. Polisi meminta Clara untuk mengidentifikasi pelaku.

Rico langsung membalas chat nya dan mengkonfirmasi kalau mereka kenal dengan pelaku nya. Setelah itu, polisi juga mengirimkan foto langsung di tkp, Rico yang melihat nya langsung trenyuh, dengan cepat dia menghapus foto itu sebelum Clara melihat nya. Clara masih menangis tersedu sedu walau sudah tidak hiteris. Mereka berdua menjadi tontonan banyak orang di sekitar sana. Beberapa orang mau maju menolong tapi di cegah oleh Rico, karena orang yang menolong belum tentu memiliki maksud baik.

Rico langsung melepas tas punggung Clara dan memakainya, kemudian dia langsung menggendong Clara yang masih syok dan menangis merangkul leher Rico. Dia langsung berjalan menerobos kerumunan orang dan menjauh. Dia masuk ke kawasan pasar seni yang sedang kosong dan mendudukkan Clara di kursi yang ada di sana. Dia terus merangkul Clara yang masih belum berhenti menangis.

“Rico….besok aku kebandung……” Gumam Clara sambil menangis.

“Iya, aku temani kamu ke bandung…..” Tambah Rico.

“Aku tidak mau merepotkan mu…..” Balas Clara.

“Tidak merepotkan….aku temani kamu, kamu yang tenang dan tegar ya…..”

“Iya…makasih ya…..”

Rico akhinya berpikir, dia merasa ada yang tidak beres, kematian papa dan mama nya, sikap paman nya dan sekarang kakek nenek Clara, walau pelaku nya sudah tertangkap. Dia merasa rentetan peristiwa ini ada kaitannya dengan jantung nya dan jantung Clara.

“Ini pasti ada yang tidak beres, tidak mungkin kejadian beruntun ini hanya kebetulan…tapi aku dan Clara kan tidak ada hubungan apa apa.” Pikirnya sambil mengelus ngelus rambut Clara yang tertidur di dadanya.

Tiba tiba, jantung nya mulai berdetak keras dan sangat menyakitkan. Rico langsung memegang dadanya dan melihat ke arah Clara yang juga memegang dadanya sambil meringis.

“Aaaaaaa……” Rico berteriak karena sakit nya.

Air matanya pun mengalir menahan sakit. Dia langsung memeluk Clara yang juga meringis kesakitan. Perlahan lahan, nafas keduanya mulai teratur. Rasa sakit juga sudah berkurang dan jantung mereka kembali tenang. Dengan nafas terengah engah, Rico mulai melepaskan Clara yang juga terengah engah.

“Aku benci jantung ini…..” Clara mulai memukuli dada nya.

Rico mencegahnya dengan memegang tangannya. Dan langsung memeluk nya dengan erat.

“Jangan begitu….bersyukur Clara, bersyukur……”

“Aku cape Rico…………aku mau pulang….”

“Ayo kita pulang….sabar ya….”

“Aku mau ke bandung…..”

“Besok pagi kita pergi sama sama ya….”

“Aku mau malam ini……..”

Rico langsung terdiam, dia mengerti perasaan Clara, dia juga takut kalau sampai Clara melihat tkp, sebab jantung nya belum tentu kuat menerima nya. Tapi akhirnya Rico memutuskan.

“Baiklah, kita pergi malam ini, sekarang kita pulang ke apartemen dan mengambil baju, langsung kita ke stasiun, kalau sudah tidak ada kereta, kita naik travel, kalau sudah tidak ada travel, kita naik motor…”

Clara hanya mengangguk. Mereka langsung bergegas menuju motor mereka dan langsung jalan menuju apartemen mereka. Jam 7 malam, mereka sampai di stasiun jatinegara. Mereka membeli tiket untuk kereta terakhir jam 8 malam. Rico langsung membeli makanan ringan, makanan berat dan beberapa kaleng minuman di mini market yang berada di dalam stasiun. Sesudah itu, dia langsung kembali menghampiri Clara yang duduk di pinggir peron dan duduk di sebelah nya.

Jam 7.50, kereta datang dan mereka langsung masuk ke kereta untuk memilih tempat duduk. Clara duduk di dekat jendela dan Rico duduk di sebelah nya. Begitu duduk, Clara langsung menyenderkan kepalanya di bahu Rico. Melihat itu, Rico langsung mengangkat tangannya dan merangkul Clara. Jam 8 pas, semua pintu kereta tertutup dan kereta langsung berangkat. Perjalanan ke bandung menggunakan kereta memakan waktu selama 3 jam, karena kelelahan keduanya langsung tertidur.

“Kakek…nenek….aku kangen…..” Gumam Clara di dalam tidurnya.

Rico yang masih setengah tidur langsung mengelus rambut Clara, dia juga mengusap mata Clara yang masih basah karena menangis. Rico termenung, dia juga sebenarnya kangen dengan papa dan mama nya. Tak lama kemudian dia juga terlelap tidur.

“Permisi mas, mas….mas……”

Seorang petugas kereta menepuk nepuk pudak Rico yang telelap. Tak lama kemudian, Rico bangun dan melihat petugas.

“Oh maaf mas…..kita sudah sampai…..”

“Ah…iya mas, maaf kami ketiduran.” Balas Rico.

Melihat Rico sudah bangun, petugas langsung meninggalkan nya untuk membangunkan penumpang lain yang masih tertidur. Rico langsung menggoyang goyang pundak Clara.

“Clara…Clara…bangun, kita sudah sampai..”

“Uhmmmm…..Rico…sudah sampai ya…..”

“Iya…yuk kita turun, kita pesan taksi online saja untuk ke rumah kamu….”

“Iya Rico, ayo kita turun…..”

Kemudian mereka mengambil tas mereka dan langsung turun dari kereta. Setelah keluar stasiun mereka langsung memesan taksi online. Tak lama kemudian taksi online datang, mereka menaruh tas mereka di bagasi dan langsung berangkat. Sepanjang jalan, Clara terlihat lemas. Rico tidak melepaskan pelukan nya.

Setelah 30 menit perjalanan, mereka sampai di jalan setia budi. Rumah Clara, adalah rumah model belanda dengan luas tanah 1000m2 dan kondisi masih bagus terawat. Di pagar rumah sudah ada garis kuning polisi dan beberapa orang polisi yang berjaga. Rico langsung bertanya kepada polisi, untuk supaya bisa masuk kedalam. Polisi tidak mengijinkan nya, ketika polisi mengkonfirmasi kalau yang datang adalah Clara, cucu dari kakek dan nenek yang terbunuh di dalam, polisi yang berjaga langsung membawa mereka ke kantornya.

Beberapa pertanyaan di ajukan polisi kepada Clara, karena Clara tidak bisa menjawab, hampir semua pertanyaan Rico yang menjawab nya dengan bertanya kepada Clara. Setelah itu, polisi membawa mereka ke ruang tahanan. Begitu sampai ruang tahanan, Clara langsung maju kedepan dan menendang jeruji besi. Jerry yang berada di dalam ketakutan. Polisi berusaha mencegah Clara, tapi Clara malah mengamuk. Rico langsung maju dan memeluk Clara. Melihat Clara sudah sedikit tenang, Jerry memberanikan diri untuk maju.

“Clara…bukan aku pelaku nya….semua fitnah, kebetulan aku datang ke rumah mu untuk memberikan berkas pindah ku ke kepala sekolah, kakek mu…..aku mau pindah ke Jakarta menyusul kamu……percayalah pada ku Clara.”

“Lo bisa diam ?” Rico melihat Jerry dengan garang.

Jerry pun mundur kembali ke dalam dengan wajah takut dan kesal. Kemudian polisi membawa mereka kembali ke atas  karena reaksi Clara yang mengamuk barusan, polisi lalu menjelaskan hasil interogasi mereka, memang pelaku yang menyuruh beberapa orang masuk ke dalam rumah adalah Jerry dan tidak sengaja membunuh kakek dan nenek Clara. Alasannya karena surat pindah nya di tolak oleh kakek Clara sebab dia tidak mau Clara terganggu studi nya. Karena di tolak Jerry jadi marah, dia membayar beberapa orang untuk mengancam dan akhirnya mereka malah memukuli kakek nenek Clara yang berujung kematian. Polisi berhasil menginterogasi orang yang di bayar oleh Jerry.

Setelah mendengar semua itu, Clara menyalahkan dirinya kalau kematian kakek dan nenek nya karena dirinya yang menolak Jerry.

“Kamu tidak salah Clara, mana ada cinta yang di paksakan seperti itu….tenang saja kamu tidak salah, dia yang salah, jadi jangan salahkan diri mu lagi…..” Rico berusaha menenangkan Clara.

“Rico…..tapi aku sekarang sudah tidak punya siapa siapa…….”

“Sama kan, aku juga tidak punya siapa siapa, tapi sekarang aku punya kamu dan kamu punya aku……mengerti kan Clara apa maksud ku…..”

Clara hanya mengangguk tanpa bisa bicara apa apa lagi mendengar ucapan Rico. Sebenarnya maksud Rico hanya ingin menenangkan Clara, ketika dia sadar akan apa yang dia ucapkan, dia menjadi sangat malu. Tiba tiba Clara langsung melihat wajah Rico yang merah.

“Iya benar, aku punya kamu…..selamanya punya kamu….aku cinta kamu suami ku….” Setelah berkata demikian, Clara langsung pingsan.

Rico yang mendengarnya menjadi bingung. Sama seperti Clara, dia juga mengucapkan beberapa kata, seperti contoh kata kata kamu milik ku dan aku milik mu secara tidak sadar. Itulah sebab nya dia menjadi malu ketika dia sadar apa yang dia katakan dan merasa bersalah karena memanfaatkan kelemahan Clara yang saat itu sedang terguncang. Setelah mendengar Clara berbicara dan langsung pingsan, dia yakin kalau yang berbicara bukan dirinya dan Clara.

“Mas, sekarang bawa pacarmu tidur di sofa di belakang sana. Dia masih terpukul….” Seorang polisi membuka pembicaraan.

“Baik pak, terima kasih…..” Balas Rico.

Dia langsung menggendong Clara dan membaringkan nya di sofa. Dia menoleh kepada polisi yang menegurnya dan sekarang sedang berbicara dengan rekan nya.

“Huh, pacar apa nya, orang baru ketemu kemarin…….dia tidak tahu apa apa.” Pikirnya.

Tiba tiba, jantung nya langsung terasa sangat sakit dan berdegup kencang. Nafasnya langsung tersengal sengal. Dia memegang dadanya dan roboh. Dua polisi yang sedang berbicara itu langsung menengok karena kaget, mereka langsung menghampiri Rico. Rico masih sempat melihat Clara yang meringis sambil memegang dadanya dengan kedua tangannya.

“Lagi lagi…kenapa……gara gara aku menyangkal ? iya iya Clara pacarku…puas ?”  Pikirnya.

Ajaib, jantung nya langsung berdetak normal dan nafasnya mulai teratur. Dia menarik nafas panjang dan merasakan sakit di dada nya sudah hilang. Dia juga melihat Clara yang tenang kembali. Dua polisi yang membantunya berdiri mendudukkan dia di kursi dan memberi nya minum. Setelah minum, dia mulai berpikir.

“Kemarin juga gitu, kalau aku menyangkal soal Clara atau meragukan sesuatu yang berkaitan dengan kejadian kita berdua, jantung ini pasti bereaksi….dan ketika aku tidak menyangkal lagi, sakitnya berhenti.” Pikirnya.

Rico mulai mengerti dan akhirnya dia berniat untuk diam dan tidak mau berpikir macam macam lagi, demi dirinya dan Clara.

Episodes
1 Story of a boy and a girl having heart transplant
2 Meeting for the first time
3 City touring together
4 First day at school
5 Tragedy befall one of them
6 Funeral
7 Introducing the job
8 Unexpected meeting
9 Visits from friends and foes
10 Black Shadow in the sky
11 Revelation and the truth
12 Remember the past and move forward
13 Dark smoke incident
14 Moving to new house
15 First day in new house
16 Silver Heart and Gold Heart
17 New transfer students
18 Cut ties from organization
19 Neighbor problem
20 Refugees from neighbour
21 Got cold and the dream ( Rico version )
22 The dream (Clara Version)
23 Remnants of the past
24 Oracle
25 Secret from the future
26 First mission : Operation School
27 Vacation at beach part 1
28 Vacation at beach part 2
29 Bodyguard and escorting
30 Family feud
31 Infiltration and wiretapping
32 New helper from future, Amelia the maid android
33 Aftermath and new mysteries
34 Shocking truth and origin
35 New Hope begin
36 Back to action
37 Exposed
38 New agent joined
39 One baby is born
40 Save the mother, save my future wife
41 G.R.E.E.D
42 Follow the suspect
43 Awakening and new future
44 Officially become husband and wife
45 Prevent historical changes
46 Solved Red and White problems
47 Red and White awakening
48 hiatus sebentar
49 Planning to establish FFO
50 The underground city
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Story of a boy and a girl having heart transplant
2
Meeting for the first time
3
City touring together
4
First day at school
5
Tragedy befall one of them
6
Funeral
7
Introducing the job
8
Unexpected meeting
9
Visits from friends and foes
10
Black Shadow in the sky
11
Revelation and the truth
12
Remember the past and move forward
13
Dark smoke incident
14
Moving to new house
15
First day in new house
16
Silver Heart and Gold Heart
17
New transfer students
18
Cut ties from organization
19
Neighbor problem
20
Refugees from neighbour
21
Got cold and the dream ( Rico version )
22
The dream (Clara Version)
23
Remnants of the past
24
Oracle
25
Secret from the future
26
First mission : Operation School
27
Vacation at beach part 1
28
Vacation at beach part 2
29
Bodyguard and escorting
30
Family feud
31
Infiltration and wiretapping
32
New helper from future, Amelia the maid android
33
Aftermath and new mysteries
34
Shocking truth and origin
35
New Hope begin
36
Back to action
37
Exposed
38
New agent joined
39
One baby is born
40
Save the mother, save my future wife
41
G.R.E.E.D
42
Follow the suspect
43
Awakening and new future
44
Officially become husband and wife
45
Prevent historical changes
46
Solved Red and White problems
47
Red and White awakening
48
hiatus sebentar
49
Planning to establish FFO
50
The underground city

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!