...Tere tersenyum lebih lebar saat hari berganti menjadi esok dari ucapan Darryl di perpustakaan. Tebalnya awan tak membiarkan bayang benda terlukis. Tere terdiam sejenak melihat jam di tangannya. Darryl berulang kali melewatinya tanpa memperhatikan sama sekali. Mereka seringkali bertemu di perpustakaan, namun Darryl seperti siswa yang tidak mengenal Tere. Ia sesekali menoleh dan mengabaikan kehadiran dalam ruang yang sama....
...Dua hari, tiga hari berganti dengan keadaan langit yang sama. Matahari masih terus tertutup awan....
...Tere mulai bertanya-tanya apakah Darryl akan menemuinya di bawah langit seperti saat itu?. Darryl bahkan tidak pernah berkunjung, dan Cecile pun hanya terkekeh mendengar permaianan Darryl pada Tere. Cecile juga mengukuti permainan Darryl dan sama sekali tak pernah membiarkan Darryl berbincang langsung dengan Tere....
...Apakah ini permaianan untuk tiga orang? Atau hanya tentang Darryl dan Tere? Apa lagi setelah itu?!...
...Saat itu Darryl dihukum lagi. Ia berdiri dengan seorang wanita yang terdiam muram. Cecile terkekeh dan akan berlari menghampiri. Tere menarik tangan Cecile....
..."Jangan mendekati orang yang sedang dihukum" singkat Tere....
..."Kenapa?" tanya Cecile....
..."Sebaiknya jangan" tukas Tere....
..."Yah lagipula sudah terlihat ujung-ujungnya" singkat Cecile tanpa memberikan opini kontra seperti biasanya....
...Tere mulai memandang heran....
...Satu pekan berlalu. Permaianan dari orang segila Darryl memang sebaiknya tidak perlu dipikirkan dengan serius....
...Tere membaca buku sakunya. Melirik sedikit kearah langit. Darryl sedang beradu argumen dengan gadis yang pernah sama-sama di hukum....
...Darryl dan wanita itu menoleh kearah Tere. Wanita itu memeluk Darryl dan pergi. Darryl tersenyum lebar. Tere berjalan menghindari Darryl. Darryl berlari mengarah pada Tere....
..."Apa kabar orang asing?" tukas Darryl tampak berbeda....
...Tere tersenyum lebar, kemudian mengubah gurat wajahnya dengan spontan....
..."Jangan membuat lelucon. Ada apa?" tukas Tere dengan ketus....
..."Bertemu denganmu seperti dalam perjanjian. Aku punya perekam suara untukmu. Setelah ini kita bisa sering bertemu dan aku akan menjelaskan semua ucapan guru-gurumu dengan bahasa yang lebih mudah kamu pahami" tukas Darryl seraya membuka tasnya....
...Tere mengangkat satu alisnya....
..."Apa yang kamu dapatkan?" tanya Tere dengan spontan....
..."Pertemuan" singkat Darryl....
..."Jangan curang mengandalkan Cecile untuk mendapatkan perhatian seseorang. Aku tidak terima pemberian dari orang asing" tukas Tere dengan serius....
..."Cecile juga sibuk dengan permaianannya, tapi aku selalu sibuk memperhatikanmu" singkat Darryl dengan tenang....
..."Jika tidak sampai satu pekan, apa yang akan kamu berikan padaku dihari berikutnya setelah hari itu?" tanya Tere spontan....
..."Sebuah kamus elektronik yang sudah mati" tanggap Darryl....
..."Aku lebih baik membuangnya" tukas Tere....
..."Aku juga tau itu poinnya. Tapi aku akan menunjukkan wajah yang paling menyedihkan dan membuat hidupmu lebih tidak tenang lagi" tukas Darryl....
..."Jujur saja, aku tidak menyukai orang dengan sikap sepertimu" tukas Tere dengan serius....
..."Bukan lagi menyukai, tapi bisa sampai tergila-gila" tanggap Darryl....
..."Aku sudah gila meladenimu sebagai orang yang serius" singkat Tere....
..."Kali ini aku serius berbicara denganmu seperti layaknya anak remaja yang normal. Tere cobalah ganti buku atau apapun yang sedang kamu baca saat ini. Itu sangat..ah entahlah!" tukas Darry dengan serius....
..."Harusnya kata-kata itu untukmu" tukas Tere....
..."Aku tau. Oh, kemarin aku sudah memilih menjadi orang yang asing untuk meneliti. Jadi sekarang kita bisa menjadi teman untuk saling membantu" jawab Darryl dengan tenang....
...Tere hanya memutar kedua bola matamya. Tere menyadari ia sudah terlanjur tercebur dalam wilayah permainan Darryl yang menyebalkan....
..."Ingat ya, aku hanya pemeran ketiga!" tukas Tere seraya mulai berjalan pulang....
..."Memangnya apa kemenangannya setelah menjadi pemeran utama?" tanya Darryl dengan spontan....
..."Aku wanita yang lebih kuat untuk menyelamatkan Cecile dari kutukanmu" jawab Tere dengan serius....
...Darryl menggelengkan kepalanya. "Kamu harus melawan Terryl" singkat Darryl....
...Melawan Terryl?! Tere terkekeh sendiri. Ternyata memang tidak pernah bisa. Terryl sangat kuat, dan perasaan benar-benar rapuh untuk masa remaja yang seringkali terbawa arus semu keadaan....
"Mempelai pria datang, Harry datang!!” ucap salah satu dari lima wanita yang semalam menginap.
Percakapan nostalgia antara Cecile dan Tere berakhir. Tere tersenyum lebar menanggapi.
Tere ikut turun menyambut sang idola lain yang masih teringat dengan baik. Harry yang selalu terlihat menawan.
“Ternyata sudah lama tidak bertemu ya?" tanya Harry pada Tere dengan spontan.
Harry tersenyum lebar menyambut Tere. Harry benar-benar terlihat sempurna.
"Ya, sudah sangat lama. Aku turut bahagia" jawab Tere.
"Padahal aku sudah memilihmu dulu, harusnya sekarang kamu sudah menjadi pengantinku. Bagaimana kabarmu dan keluargamu di sana? tukas Harry masih tersenyum lebar.
"Sayang sekali waktu tidak bisa memutar kisah. Keluargaku baik di sana. Mereka mengucapkan salamnya padamu juga" tukas Cecile seraya tersenyum lebar.
"Terimakasih untuk salamnya dan sayang sekali, karena aku selalu mengira Darryl masih terus berada di sekitarmu" ungkap Harry.
Tere mulai terkekeh.
"Sayangnya sudah banyak yang berubah dan dilupakan" singkat Tere.
“Ya, rasanya memang seperti mengedipkan mata saja. Dulu aku selalu merindukan Tere kecil, dan rasanya aku sungguh masih ingin berbincang banyak denganmu lagi" tukas Harry dengan spontan.
"Tentu saja setelah acaramu terselenggara dengan baik” tanggap Cecile.
"Sempurna. Berjanjilah" tukas Harry.
Tere masih tersenyum seraya mengangguk.
Tere tau, memang tak ada wanita di dunia ini yang bisa menolak pria seperti Harry. Harusnya Tere bisa melihat itu saat sedang memiliki kesempatan besar dimasa lalunya. Tapi saat ini bukan lagi menjadi penyesalan yang serius atas semua itu.
...Saat itu, kala SMA, ketika hari terus berganti, Darryl sudah menjadi teman yang baik bagi Tere, dan Tere selalu berusaha akrab sewajarnya dengan Darryl. Tere sudah mulai mengerti untuk menghindari kisah yang dramatis....
...Tere berjalan mondar-mandir seraya menghafal dialognya. Saat itu Tere mulai menyadari ada adegan siluman yang misterius saat latihan....
...Tere menjadi sangat heran, kenapa pak pelatih harus terus-menerus menjadi pengganti pemeran dalam drama?. Sepertinya masih ada kekosongan pemeran inti yang dibiarkan dengan sengaja....
...Saat itu Tere mulai berpikir, kenapa Darryl dan Cecile justru memilih kembali lagi menjadi seperti sahabat karib seperti dulu? Ah, apa karena ada keadaan yang tak disangka justru hadir tiba-tiba?. Pak Pelatih akhirnya menyambut hangat kedatangan sang bintang pementasan yang lain....
...Harry lah jawaban atas tanda tanya pemeran dalam pementasan drama. Kabarnya Darryl yang merekrutnya. Tere juga baru tau kalau ternyata mereka saling mengenal, dan selama latihan, keduanya juga terlihat sangat akrab....
...Hal yang lebih asing justru terjadi juga belum lama ini. Cecile juga sering keluar bersama ratu populer yang pernah menjadi kekasih Darryl. Kala itu, mereka juga sering berbincang di sekolah dan terlihat sering berkumpul bersama saat sedang istirahat. Tere tak pernah ikut berkumpul, karena ratu populer seringkali melirik sinis pada Tere....
...Hey, apa yang sebenarnya sedang mereka berdua mainkan?...
..."Ups!" ucap Tere setelah melihat Darryl mencium bibir lawan main wanitanya di belakang tirai dalam gedung yang sudah sepi. Wanita itu salah tingkah....
...Darryl menoleh. Tere tersenyum kuda....
..."Aku hanya ingin mengambil.... hmm" Ucap Tere seraya menoleh kekanan dan ke kiri....
..."Ini?!" tukas Darryl seraya mengangkat rok rombe yang terbuat dari tali rafia....
..."Iya. Itu" ucap Tere seraya mengambilnya dengan terburu-buru....
..."Yang benar?!" tanya Darryl lagi....
..."Benar" tanya Tere dengan serius....
..."Untuk kostum pohon?" tanya Darryl lagi....
..."ya" singkat Tere....
...Tere berlari keluar dengan perasaan yang ternyata masih kesal. Tere menepuk-nepuk dadanya untuk menyamarkan detak jantungnya yang tidak beraturan....
...Tere menghentakkan kakinya berulang kali....
...Harry tertawa. Tere menoleh dengan tatapan yang mengherankan....
..."Jadi baru pertama kalinya melihat Darryl seperti ini? Aku kira dia atau Cecile sering membiarkanmu melihat yang seperti itu" ucap Harry dengan tenang....
...Tere mulai merubah gurat wajahnya....
..."Iya. Memang baru pertama kalinya. Memang kenapa?" singkat Tere....
..."Tidak mengapa, oh, Aku siswa yang baik. Ayo pulang bersama. Ini sudah malam" ucap Harry dengan tenang....
..."Aku bisa menjaga diri, dan aku tidak punya hal yang bisa membuat pria tergoda, seperti tubuh atau...." ucap Tere dengan polos. Tere melotot merenungi ucapannya sendiri. Kalimatnya seharusnya bukan itu....
..."Ternyata benar mereka memperlakukanmu dengan baik. Tapi percayalah aku lebih baik dari mereka" tukas Harry dengan tenang....
..."Hmm maaf, rasanya aku masih inginmenunggunya sampai mereka selesai" ucap Tere dengan serius....
..."Baiklah aku akan menemanimu sampai Darryl keluar" ucap Harry seraya tersenyum lebar....
...'Bagaiamana hubungan Harry dengan Cecile??' hanya itu kata tanya yang seringkali muncul dalam benak Tere, tapi Tere mencoba menahan diri untuk tidak ikut campur dengan setiap kata tanya yang muncul dalam kepalanya....
...Sudahlah....
...Darryl keluar setelah wanita tadi keluar lebih dulu. Wanita itu tersenyum seraya memilih jalan pulang yang berbeda....
..."Hanya menemani anak pertukaran pelajar sambil mencuri ilmu yang ada di kepalanya" tukas Harry dengan senyum lebar....
...Darryl mengucapkan terimakasih dengan hangat. Harry berpamitan setelah itu....
...Waktu di masa lalu, ketika SMA sedang berganti....
...Dibandingkan yang lain, Tere yang selalu konsisten hadir dalam latihan pementasan. Pertengahan waktu sebelum hari pementasan memang seringkali membuat siapapun bosan. Banyak pemain yang memilih absen tanpa keterangan yang masuk akal....
...Pelatih memanggil Tere yang sedang duduk membaca naskahnya....
..."Tere berlatihlah dialog yang ini dengan Harry!" ucap pelatih....
..."Naskahku hanya tentang pohon, pak pelatih" ucap Tere dengan serius....
..."Setiap pemain harus bisa semuanya, Oke ya.. Tolong ya Tere" ucap pelatih seraya kembali fokus melihat Darryl dan pemeran utama wanita berlatih....
...Harry tertawa berulangkali melihat gaya bicara Tere....
..."Aksen suaranya benar-benar khas. Rasanya aku tidak bisa serius sama sekali" ucap Harry masih terkekeh....
..."Pak pelatih! Aku tidak jadi membantu si pemeran raja api,!" ucap Tere seraya mengangkat tangannya....
...Darryl menoleh. Harry menepuk-nepuk pundak Tere....
..."Oke-oke. Tidak lagi-tidak lagi" ucap Harry masih terkekeh....
...Tere dan Harry melanjutkan dialognya sampai malam. Rasanya lebih mudah akrab dengan Harry, karena Harry orang yang supel. Apakah Tere menjadi mudah lupa diri? Tere tak mau membuat rahasia soal kedekatan antara pria dan wanita. Sebelum ada kesalahpahaman dari sikap dramatis, Tere segera mengatakan hal itu pada Cecile. Tere sudah berjanji....
...Cecile mudah menerimanya....
...Latihan terus dilakukan. Tere menjadi tidak banyak mengatakan hal lain selain hanya berucap lirih naskah drama yang harus ia hafalkan. Sejak saat itulah Harry mulai melihat Tere dari sisi yang berbeda. Harry yang bisa melihatnya lebih dulu....
..."Berapa persen kemungkinannya gadis lugu menyukai seorang pria?" tanya Harry tiba-tiba....
..."Seratus persen. Semua gadis sama, yah.. Mesikpun ada brberapa" ucap Tere seraya tersenyum lebar....
..."Memangnya apa yang membuat mereka tidak memilih siapapun?" jawab Harry lagi....
..."Agak idealis. Prinsip" ucap Tere....
..."Bagaiamana cara menaklukannya?" tanya Harry dengan serius seraya mendekatkan wajahnya pada Tere seraya memejamkan matanya....
...Tere msngerutkan dahi karena Harry semakin mendekatkan wajahnya. Tere terkejut dan segera menolehkan wajahnya. Tere mulai membuang pandangannya dari Harry. Tere memilih terkekeh....
..."Mana aku tau? Tanyakan saja pada gadis lugu di luar sana" ucap Tere....
...Harry memegang pundak Tere seraya berbisik....
..."Semakin dilihat semakin cantik. Cantik memang relatif dan perasaan memang sangat liar menerkam siapa saja. Tapi aku sangat tertarik" ucap Harry dengan serius....
...Tere mulai tersenyum lebar....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Queen Bee✨️🪐👑
bagaimananya selalu typo kakk wkwkwk semangatt!!!
2023-01-23
0
Queen Bee✨️🪐👑
ohhhh ternyata paragraf tengah untuk flashbackk??
2023-01-23
0
Queen Bee✨️🪐👑
hilihh ryl
2023-01-23
0