19

Keyla yang meninggalkan perempuan gila yang melemparinya uang kini berada dalam mobilnya, Dia yang duduk di kursi kemudi memegang erat-erat setir mobilnya dan belum ada niatan untuk menyalakan mesin kendaraannya.

'Siapa perempuan tadi? Kenapa dia datang mengatakan omong kosong di hadapanku dan bahkan begitu kurang ajar padaku?' ucap Keyla dalam hati yang sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia alami.

Meski dia berhasil menghadapi perempuan itu dengan baik dan benar, tetapi dia juga merasa agak takut jika nanti masih ada perempuan-perempuan lain yang datang menghampirinya dengan cara seperti itu hingga bisa saja membuatnya terluka.

Masih sementara berpikir, lalu ponsel yang diletakkan dalam tas tiba-tiba saja berdering membuyarkan pikiran perempuan itu.

Drrriiingg.... Drrriiingg.... Drrriiingg....

Keyla mengulurkan tangannya mengambil tasnya lalu dia mengambil ponsel dari dalam tas itu dan melihat bahwa penelpon ialah kakak angkat pertamanya.

Saat itu lah Keyla mengingat bahwa tadinya sebelum perempuan tak dikenal itu datang mendorongnya, dia menghubungi pria itu sehingga Keyla dengan cepat menekan tombol warna hijau yang ada di ponselnya.

Setelah mendekatkan ponselnya ke telinganya, Keyla hendak berbicara ketika pria yang menelponnya mendahuluinya berbicara.

"Apa kau baik-baik saja?" Suara cemas dari seberang telepon membuat Keyla mengerutkan keningnya, sebab itu kedua kalinya sang pria itu menanyakan tentang kabarnya yang membuat Keyla merasa aneh.

"Ah, aku baik-baik saja, tapi ada apa kau terus menghubungiku menanyakan kabar?" Tanya Keyla pada orang di seberang telepon karena tentunya dia merasa sangat aneh dengan pria itu.

"Kau yakin kau baik-baik saja? Katakan padaku kau di ada di mana supaya aku segera ke situ!" Ucap Genta dari seberang telepon.

Keyla yang mendengarkan itu menatap sekelilingnya, Tetapi dia tidak berniat memberitahukan keberadaannya pada pria itu sehingga Keyla berkata, "Aku sedang menyetir untuk kembali ke restoran. Aku benar-benar baik-baik saja, jadi kau tidak perlu khawatir."

"Benarkah? Kalau begitu, kirimi aku fotomu!" Perintah pria dari seberang telepon diikuti dengan nada panggilan telepon yang langsung dimatikan.

Hal itu membuat Keyla menghela nafas lalu dia kemudian menyalakan mesin kendaraannya dan menyetir mobilnya meninggalkan parkiran itu lalu dia mengambil video dirinya yang sedang menyetir di jalanan.

Setelah selesai, Keyla mengirimkan video itu pada pria yang meminta fotonya lalu meletakkan ponselnya dan terus menyetir menuju restoran.

💥💥💥

Ting!

Suara notifikasi ponsel Genta langsung membuat pria itu membuka ponselnya lalu dia melihat video yang dikirimkan oleh adik angkatnya.

Genta yang saat itu berada di kantornya kini merasa legah bahwa ternyata Keyla baik-baik saja, sehingga pria itu kemudian menutup aplikasi pesannya lalu membuka aplikasi panggilan dan melakukan panggilan telepon pada Marisa.

Drrtt.... Drrtt... Drrtt...

Silakan tinggalkan pesan suara karena nomor yang anda tuju tidak menjawab.

Tut!

Genta merasa kesal mematikan panggilan telepon itu, lalu dia mengulangi panggilan kedua untuk Marisa ketika panggilan itu juga tidak terjawab.

'Perempuan ini, berani beraninya dia menyewa seorang perempuan dan melukai perempuan milikku?!!' kesal pria itu dalam hati sembari mengambil jasnya dan berniat untuk mencari Marissa, ia ingin membuat perhitungan dengan perempuan itu ketika tiba-tiba saja ponselnya berdering lagi.

Sembari melangkah meninggalkan ruangannya, Genta kemudian mengangkat panggilan telepon yang berasal dari ayahnya.

"Ya, Ayah," jawab Genta.

"Tuan hardison ingin bertemu dengan mu, datanglah ke ruanganku!" Ucap pria dari seberang telepon langsung membuat pria itu menyertakan giginya lalu dia mengubah tujuannya dengan pergi ke ruangan ayahnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Episode berikutnya

20.



Terpopuler

Comments

