Setelah melakukan segala tes pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter kepada Jessi, ia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, dengan syarat ia tidak boleh kelelahan.
mama rena membereskan segala perlengkapan yang akan dibawa pulang, sedangkan papa alfian sedang mengurus administrasi, setelah selesai ia menemui istrinys dan menantunya itu.
"Apakah semuanya sudah selesai ma? " tanya alfian kepada istrinya
"sudah ayo pa kita pulang sekarang" sembari mendorong kursi roda menantu nya itu, dan papa alfian membawa tas.
Jessi sudah mengatakan kepada mama rena, bahwa ia sudah sehat dan sanggup untuk berjalan, tidak perlu memakai kursi roda, tetapi mama rena memaksa untuk menggunakan kursi roda, ia terpaksa menuruti keinginan nya itu.
"Nak pasti albian akan sedang bertemu lagi dengan ibunya, ia sangan merindukan ibunya, " ujar mama rena
Jessi hanya bisa terdiam, ia baru ingat kalau wanita ini pernah mengatakan bahwa iya memiliki seorang putra, dan juga ia sudah bisa mengingat bagaimana rumah tangga, wanita yang dimasuki oleh raganya ini, kehidupan rumah tangga yang tidak begitu baik, dirinya berfikir bahwa ia akan memulai kehidupan yang lebih baik, ternyata semua salah karena ia bisa mengingat kehidupan wanita ini begitu menyedihkan, yang memiliki suami sangat kejam.
"ayo nak mama bantu kamu masuk kedalam mobil" ujar mama rena
papa alfian menaruh kembali kursi roda kedalam rumah sakit, setelah itu mereka pulang, selama perjalanan pulang, mama rena mengajaknya berbicara, tetapi Jessi hanya menjawab seadanya saja, ia tidak terlalu serius mendengarkan nya, ia sedang berfikir bagaimana ia kedepanya, suaminya ini sangat kejam kepadanya, ia tidak mau mengemis cinta kepada suaminya lagi ia akan mengubah semuanya, ia tidak akan mau bersabar lagi, ia akan melakukan apapun yang menurutnya baik.
sampai lah mereka didepan rumah, pintu mobil langsung dibukakan koleh pengawal, selamat datang tuan dan nyonya, mereka disambut oleh pelayan dan pengasuh albian.
"Dimana albian dan juga reyhan? " tanya mama rena kepada mereka
"tuan muda albian sedang tidur nyonya, tadi ia mengunggu kedatangan ibunya sambil bermain, tapi ia kelelahan dan tidur nyonya, " jawab pengasuh mira
"Lalu dimana reyhan, bukanya tadi waktu aku menelfon ya, dia mengatakan akan menunggu dirumah saja? " tanya alfian kepada mereka
semua orang diam, "Tuan Reyhan tadi sebenarnya dirumah tuan, tapi tadi ia pergi buru-buru, tuan bilang ada urusan penting dikantor, " jawab sri kepala pelayan rumah itu.
"Baiklah kalian bisa melanjutkan pekerjaan kalian, " perintah pak alfian
sementara Jessi hanya melihat saja, karena ia tahu itu hanya alasan suaminya itu, ia memang tidak suka melihatnya.
"Nak ayo kita ke kamarmu, kau harus banyak istirahat, kau tidak boleh stress atau kelelahan, ayo mama antar kamu, " ujar mama rena sembari membantu menantunya itu naik ke lantai atas, kamar anak dan menantunya.
alfian pergi ke ruang kerjanya, setelah memastikan menantunya tidur dengan nyaman, mama rena mendatangi suaminya diruang kerjanya.
"Pa, pokoknya kamu harus menasehati putra kamu yang keras kapala itu, sampai kapan ia harus menyakiti istrinya itu dan tidak menggangap keberadaan istrinya, " ucap mama rena dengan perasaan kesal dan marah
alfian mengela nafasnya, ia juga sudah cukup capek untuk menasehati, dang memberitahukan putra nya itu, bahwa apa yang dilakukannya kepada istrinya itu salah, tapi putra nya tidak pernah mau mendengarkan apa katanya.
"iya ma, aku pasti akan memarahinya, dan menasehati reyhan, "jawab alfian
*****
sementara itu di sebuah rumah sakit, elin sedang menjenguk sahabatnya Jessi, ia sedih melihat sahabat nya lemah seperti ini, ia rindu mendengar suara Jessi dan apapun semuanya kebersamaan mereka.
Elin akan terus menunggu sahabatnya itu sampai sadar, walaupun ia tahu itu pasti akan lama dan tidak tahu kapan.
sedangkan di sebuah kamar seorang wanita bernama Jessi terbangun, karena ada yang menggangunya, ia melihat ternyata ada seorang anak laki-laki yang sangat tampan sedang duduk diatasnya.
" Ini pasti putra dari keyla itu albian namanya, "batinnya mengamati anak yang sedang duduk diatasnya, yang tidak menyadari bahwa ia telah bangun.
Jessi yang memang menyukai anak kecil, langsung memeluk anak itu, albian terkejut dan langsung menangis, Jessi menenangkan anak itu, mengusap rambutnya secara lembut, akhirnya anak itu diam.
" Ada apa sayang mengapa kamu menangis? "tanya Jessi sambil mengusap air mata anak itu.
" aku lindu pada ibu, jangan pelgi lagi ya, "ucap albian dengan suara candelnya yang lucu dan imut menurut Jessi.
" iya ibu tidak akan pergi lagi sayang, ibu akan disini ,"jawab Jessi yang sebenarnya agak aneh saat menyebut dirinya sebagai ibu, tetapi ia harus membiasakan dirinya.
Saat mereka berpelukan, pintu dibuka oleh seorang pria yang melihat kami dengan tatapan datarnya, tidak memiliki ekspresi sama sekali, albian yang melihat ayahnya datang langsung berlari memeluknya.
"Apakah ayah sudah pulang,? " tanya albian dengan suara khasnya yang candel.
Reyhan hanya mengangukan kepalanya sebagai jawaban." al kamu dipanggil oleh oma, sana sama oma, "albian hanya mengangukan kepalanya, kemudian pergi meningggalkan ayah dan ibunya.
Reyhan menatap Jessi dengan tatapan dinginya" Apakah kau puas sekarang!!"ucapnya dengan nada marah.
Jessi heran dengan pria dihadapanya ini, Tiba-tiba datang dan marah aneh, Jessi tidak memperdulikan Reyhan, ia masa bodo, ia tidak mau ditindas lagi, dan tidak mau bersabar lagi, ia hendak pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.Tiba-tiba Reyhan mencengkal pergelangan tangannya dan mencengramnya dengan kuat"kau wanita tidak tau diri berani sekali kau mengabaikan ku ha!!"ujarnya marah.
Jessi meringis, merasakan pergelangan tangannya yang memerah dan rasanya sakit sekali, ia menatap Reyhan dengan tatapan tajam.
"Apa yang kau lakukan, lepaskan! ini sakit, "teriak Jessi marah.
" Beraninya kau Berteriak kepadaku ha! , kau belum mengerti juga ya, jangan pernah kau melakukan hal bodoh lagi, atau kau akan tau akibatnya,"jawab Reyhan kemudian mendorong Jessi begitu saja hingga ia terjatuh.
Reyhan memasuki kamar mandi, sedangkan Jessi mengumpat pada lelaki kasar itu, datang-datang marah-marah, "apa katanya tadi bodoh, dasar pria gila, " Jessi berdiri dan merapikan pakaian nya kemudian ia kaluar kamar, lebih baik ia tidak berlama-lama sama pria itu, atau ia bisa menjadi tidak waras.
Saat Reyhan selesai membersihkan diri dan keluar kamar mandi, ia tidak menemukan siapapun didalam kamar, ia juga tidak melihat baju yang biasanya disiapkan oleh istrinya itu ia heran, tapi ia menepis semua pemikiran nya itu, dan mencari baju santai nya, kemudian Reyhan keluar kamar dan pergi kemeja makan, karena memang sudah waktunya makan malam.
Sedangkan dimeja makan, semua sudah berkumpul, Jessi juga sudah membersihkan diri dikamar anaknya tadi, Reyhan datang dan duduk tepat disamping Jessi, kemudian semua mulai makan malam, mama rena melayani makanan suaminya, sedangkan Jessi setelah menyiapkan makanan albian, Jessi mengambil nasi dan lauknya, dan mulai memakan makanan nya.
Semua yang dimeja makan heran melihat Jessi, biasanya ia akan antusias melayani makanan Reyhan, walaupun selalu ditolak, tapi kali ini ia sama sekali tidak melakukannya.
"nak kenapa kamu tidak menyiapkan makanan suaminya?" tanya mama rena
"Bukankan ia selalu menolak ma, jadi biarkan kali ini ia menyiapkan makanan nya sendiri, " ujar Jessi santai, tanpa melihat Reyhan yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ayu Dani
Lanjut lah
2024-03-08
0