Jangan bahas Steve!

"Kamu masuk dulu" Jisung mengusap kepala sebelum Alika masuk ke dalam apartemen Arion. Alika mengangguk patuh, ia masuk sementara Jisung masih menunggu di depan pintu.

"Baru pulang, dek?" Arion berbasa- basi saja.

"Hm. Ini buat abang, tadi di beliin Jisung" Alika menyerahkan bungkusan di tangan nya.

"Makasih, gimana jalan- jalan nya?" tanya Arion sambil menyantap makanan nya.

"Seru, dia baik juga" Alika duduk di seberang, berhadapan dengan Arion.

"Bagus lah. Abang sedikit tenang. Ada yang bantu abang buat awasin kamu" Arion memandangi Alika yang tersenyum sendiri.

Ia merasa bahagia saat ada Jisung, meski baru bertemu sebentar tapi mengenalnya terasa lebih dari pada saat bersama Steve.

Entah lah, sebenarnya enggan membandingkan tapi begitu lah yang di rasa.

"Kenapa senyum- senyum?" Senyuman di wajah Alika pudar saat ditanya begitu oleh Arion.

"Nggak ada apa- apa. Emang nggak boleh senyum?" Alika memicing menatap Arion.

"Bukan nggak boleh dek, boleh banget malah. Senyum itu tanda bahagia, tapi kalau berlebih ya tanda gila" Arion terbahak melihat wajah kesal Alika.

Gadis itu menimpuk nya dengan bantal sofa, lantas melenggang pergi ke kamar nya. Tidur adalah tujuan nya saat ini.

***

"Alika lagi apa, ya?. Dia seneng nggak yah jalan sama aku? Kira- kira udah punya pacar belum sih dia?" Jisung hanya berguling- guling saja sepulang nya dari berjalan- jalan bersama Alika. Hingga ia mengabaikan semua notif di hp nya.

"Mandi dulu lah, daripada memikiran Alika terus. Bisa- bisa aku gila" Jisung terkekeh sambil pergi ke kamar mandi. Ia harus membersihkan diri, sebab ia belum mandi lagi sejak kemarin sore seperti nya. Sebab saat diajak sarapan bersama oleh Aron tadi pagi, ia memang belum mandi.

Cukup lama ia mandi, menikmati momen- momen kebersamaan nya dengan Alika meski sesaat. Bagaimana lembut nya tangan itu, hangat nya sentuhan serta sapaan ramah menyapa pendengaran.

Sungguh, Jisung terbuai oleh segala tingkah Alika yang sangat manis di mata nya.

Ting..tong...ting..tong...

Seseorang datang ketika Jisung baru selesai mandi.

"Siapa, sih yang datang?" Jisung cepat memakai celana selutut beserta kaos hitam. Merasa sudah rapi, ia membuka pintu tanpa melihat siapa yang datang.

"Kau?. Ada apa kemari?" Tanya Jisung tanpa berniat menyuruh tamu nya masuk.

"Kau ini, istri datang ya seharus nya di sambut dengan baik. Di peluk dan di cium" Tamu itu mendekati Jisung, hendak memeluk nya namun segera di tepis nya.

"Jaga sikap mu. Mau apa kesini?. Aku tak punya banyak waktu untuk meladeni mu" Jisung sama sekali tidak memasang wajah ramah terhadap wanita di hadapan nya.

"Sayang, aku dan anak mu rindu. Ia ingin di belai oleh mu" ungkap nya dengan di buat selembut mungkin.

"Seperti nya kau salah, anak itu rindu ayah nya. Bukan aku, jadi kau cari saja ayah nya" Ketus Jisung. Ia tak akan pernah lupa dan menerima begitu saja masa lalu.

"Tapi kamu suami ku. Ayah dari anak ku" Tegas nya.

"Perlu ku ingat kan jika kau lupa. Aku memang suami mu, tapi itu hanya sementara. Dan anak itu jelas bukan anak ku. Selama lima tahun, aku belum pernah menyentuh mu. Apa lagi melakukan itu dengan mu. Jadi jangan mimpi" Tegas Jisung.

"Kau tidak bisa melakukan ini pada ku." Bentak wanita itu.

"Kenapa tidak?. Kau saja bisa. Sekarang pergi lah, aku tak ingin melihat mu" Jisung membuka pintu apartemen nya lantas mendorong tamu nya agar segera pergi.

Tak butuh etika, ia membanting pintu. Ia mengacak rambut nya, kepala nya terasa pusing. Beberapa bulan ini hidup nya tenang, tak ada yang tahu mengenai tempat tinggal nya ini. Tapi sekarang wanita itu tahu. Bagaimana ia bisa lepas dari jerat Kang Ye rin?, wanita yang seperti lintah. Akan terus menempel sambil menghisap darah nya.

Jisung masuk ke dalam kamar nya, ia menenggak obat tidur nya guna mengurangi rasa sakit yang menyerang kepala nya. Lalu merebah kan tubuhnya, berharap ia akan memimpikan Alika.

***

"Makan, dek" Ajak Arion kala Alika keluar dari kamar nya. Ia mendekati Arion yang tengah menyiapkan makan malam mereka. Alika bergelayut manja, sama seperti dulu saat ia bangun tidur dan baru setengah sadar maka ia akan menempel seperti upil.

"Lepas dulu, dek. Nanti tumpah ini" Arion meletak kan dua piring nasi goreng serta satu wadah kimchi. Dengan raut wajah kecut Alika melepaskan dekapan pada kakak nya. Ia menarik kasar kursi makan di dekat nya.

"Udah jangan ngambek lagi. Buruan makan" Arion mengambil kan satu sendok kimchi ke piring Alika.

"Jisung gimana?. Seru tadi jalan- jalan nya?" tanya Arion memulai percakapan.

"Baik. Lumayan" Alika menjawab ala kadar nya.

"Abang tau Jisung itu baik. Tapi jangan terlalu dekat" pesan Arion membuat Alika mengernyit heran, secara tidak langsung Arion lah yang mendekat kan diri nya dengan Jisung dan sekarang ia bilang jangan terlalu dekat?. Sungguh aneh lah Arion Fernandes itu.

"Kenapa?" tanpa sadar Alika bertanya seperti itu.

"Inget lah kalau sudah ada Steve. Jangan karena Jisung baik, terus kamu jadiin cadangan. Jangan jadi play girl" Tutur Arion.

Alika mendorong piring di depan nya. Mendengar nama sang mantan di sebut, sekali lagi membuat mood nya kacau.

Bukan salah Arion juga, sebab ia tak tahu kisah cinta dari Alika Fernanda. Yang menjadi seorang sadgirl. Arion mulai menyadari perubahan sikap Alika. Gegas ia mendekati adik nya itu.

"Ada apa, hm?" tanya Arion. Alika enggan berkisah. Ia hanya menahan agar tak lagi menangisi si mantan sompl*k.

"Bang.. bisa nggak Alika minta jangan lagi sebut nama itu?" Ujar nya dengan suara serak nya.

"Kenapa kalau boleh tau?" Arion masih menuntut jawaban. Alika masih terus bungkam untuk alasan nya. Ia belum sanggup untuk itu.

"Pokok nya jangan aja" cicit Alika.

"Oke, yang penting kamu jangan sedih lagi" Alika mengangguk dan di iringi senyuman. Ia senang dengan pengertian abang nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!