Ken baru saja mengantar sebuah paket, dia kembali melanjutkan perjalanan.
Lampu merah di sebuah perempatan jalan raya.
Ken menghentikan motornya.
Tiba-tiba hologram muncul.
...[ URGENT ALERT!🚨 Maps menuju TKP! ]...
Sebuah peta penunjuk arah muncul.
'Eh? Apa ini? Maps menuju TKP? TKP apa nih? Tempat kejadian perkara??' Dalam hati Ken kebingungan.
Tin.. tiiiiiiin..
Suara klakson kendaraan di belakang Ken menyadarkannya bahwa lampu sudah berubah hijau. Ken melaju, mengikuti peta petunjuk arah.
"Aku mau dibawa kemana nih kira-kira? Jadi takut." Gumam Ken sambil terus mengikuti peta petunjuk arah pada hologram yang muncul dari kacamata super.
Peta mengarahkan jalan menuju sebuah desa, dan berakhir di sebuah rumah yang usang.
...[URGENT ALERT!🚨SELAMATKAN KORBAN!]...
"Korban?" Ken turun dari motor lalu masuk ke gerbang perlahan, dia masuk ke rumah yang tampak tidak berpenghuni dan…..
"Heh! Mau ngapain kamu?!" Teriak Ken pada dua orang pemuda yang sedang mencoba melucuti pakaian seorang wanita berseragam SMA.
Wanita itu ditutup mulutnya dengan kerudung putihnya dia tampak menangis putus asa.
Hologram muncul.
...[KEMAMPUAN SUPER MODE ON]...
Ken merasa badannya seperti tersengat sesuatu dan merasakan aliran aneh. Secara otomatis keberaniannya bertambah sepuluh kali lipat.
BUG!
BUG!
Ken menendang bagian vital seorang lelaki hingga tersungkur kesakitan.
"Eh! Siapa lo!" Teriak lelaki satunya.
PLAK!
BUG!
BUG!
Ken melayangkan sebuah pukulan pada rahang lelaki kedua hingga terjatuh. Ken menendang lelaki itu dengan tenaga super yang dia dapat.
Bagaikan kerasukan roh Ken menjadi jago berkelahi dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Ken merasa sangat marah pada kedua pemuda itu.
Berkali-kali kedua pemuda mencoba kabur tapi gagal, Ken mengalahkan kedua pemuda itu.
Setelah babak belur Ken berhasil menali kaki kedua pemuda itu dengan jaketnya.
Ken menghubungi polisi, namun wanita itu terlihat menolak.
Ken berjalan mendekatinya membuka tali rafia yang pada tangan dan kakinya, dan kerudung yang menutup mulutnya.
"Jangan kak, saya mohon!" Wanita itu menangis memohon untuk Ken agar tidak menghubungi polisi.
"Tapi dua ba*ing*n itu harus menerima pelajaran dari apa yang mereka lakukan." Ken masih dalam kendali sistem, dia tidak bisa mengendalikan emosinya yang meluap-luap.
"Saya malu kak, nanti orang-orang tahu kalau saya korban pemerk*s*an." Dia menangis.
"Mereka sudah melakukannya?" Ken berjalan ke arah kedua pemuda lalu menginjak alat vital kedua pemuda bergantian hingga kesakitan.
Wanita itu menggeleng.
"Kita harus membuat mereka kapok." Ken mendekati wanita itu lagi.
Wanita itu memandang kedua pemuda penuh kebencian, lalu mengangguk.
Ken langsung menghubungi polisi. Tak lama kemudian polisi daerah setempat datang.
Polisi membawa kedua pelaku.
"Terima kasih mas sudah melapor, anda dan korban harus ikut ke kantor polisi." Kata seorang polisi.
"Baik." Ken mengikuti mobil polisi menuju kantor polisi.
Sesampainya di kantor polisi, seorang polisi dengan pangkat tinggi berlari dengan wajah cemas.
"Pita, kamu baik-baik aja?" Polisi berwajah garang itu memeluk wanita berseragam SMA.
Pita menangis di dalam pelukan ayahnya. "Pita takut pah."
Sesaat kemudian polisi bernama Tama itu mendekati kedua pelaku, dia memukul dan menendang kedua korban dengan brutal.
Polisi setempat tidak ada yang melarangnya, Tama adalah wakil kepala kepolisian kabupaten ini, seorang polisi menjelaskan pada Ken.
Ken juga tidak menghentikan Tama, dia marah karena anaknya hampir menjadi korban pemerk*s*an.
"Maaf pak, mereka sudah hampir kehabisan tenaga." Kepala kantor polisi akhirnya menghentikan Tama.
"Saya akan penjara mereka seberat-beratnya!" Teriak Tam sambil menampar pelaku pergantian.
Polisi membawa kedua pelaku ke dalam penjara sementara.
"Maaf mas, kami butuh informasi dari anda." Seorang polisi mengajak Ken menuju ruang interogasi.
Ken menuruti, dia pergi ke ruang interogasi untuk dimintai keterangan atas perkara kriminal tersebut. Hampir satu jam polisi menginterogasi Ken.
KREK..
Tama masuk ke ruang interogasi. Duduk di hadapan Ken.
"Selamat malam mas, saya Tama. Ayah Pita, orang yang anda selamatkan tadi." Tama memegang kedua tangan Ken.
"Saya.. benar-benar berterima kasih mas." Tama menangis, dia tampak sangat berbeda saat menghajar pelaku. Sebagai seorang ayah dia merasa sangat bersalah pada putrinya.
"Sama-sama pak." Ken bingung harus menjawab apa.
"Saya tidak tahu lagi mas harus membalas kebaikan mas pakai apa. Jika mas butuh bantuan jangan sungkan menghubungi saya. Nama saya Tama Gentara, wakil kepala kepolisian kabupaten ini. Anda siapa?" Tama melepaskan tangannya dari Ken.
"Oh.. saya Ken Shankara pak."
Tama mengeluarkan kartu namanya. "Tidak banyak orang yang menerima kartu nama ini mas, anda bisa memanfaatkan kartu nama ini."
"Terima kasih pak." Ken menerima kartu nama itu.
"Saya yang berterima kasih mas Ken. Boleh saya minta nomor ponsel mas?" Tama menyodorkan ponselnya pada Ken.
Ken menerimanya mengetik nomor ponselnya, lalu mengembalikannya pada Tama.
"Terima kasih."
"Bagaimana keadaan anak bapak?" Tanya Ken.
"Namanya Pita, dia sudah dibawa pulang oleh ibunya. Kalau begitu mas boleh pulang juga, sekali lagi saya terima kasih." Tama memberi hormat pada Ken.
"Ah.. iya pak, sama-sama. Saya permisi." Ken keluar ruang interogasi menuju tempat parkir. Dia melihat paket yang belum dia kirim, lumayan banyak.
Adzan maghrib berkumandang.
"Udah maghrib ternyata."
Hologram kembali muncul.
...[*K**EMAMPUAN SUPER MODE OFF*]...
Seketika badan Ken terasa sedikit lemah dan ototnya terasa kaku, dan lelah menyelimutinya.
"Wah.. apa yang sebenarnya terjadi? Apa aku dapat kekuatan berkelahi secara otomatis dari kacamata super ini?"
...[Selamat reward tambahan (100 juta) karena sudah berbuat baik tanpa pamrih telah berhasil masuk ke akun anda. Teruslah berbuat baik tanpa pamrih. Jangan lupa check-in esok hari. Terima kasih Ken!]...
"Haaah.." Ken menutup mulutnya karena kaget melihat nominal reward yang dia dapat.
"Subhanallah.. Alhamdulillah." Ken mengucap syukur. Ken mengangkat tangan kirinya.
...[Penarikan dana berhasil!]...
Ken mengecek saldo rekeningnya dari ponsel. Mata Ken membulat sempurna melihat nominal saldonya, angka yang tidak pernah disangka akan ada di saldo rekeningnya. Bahkan membayangkan saja dia tidak pernah karena merasa tidak akan pernah mendapatkan nominal sebanyak itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Putra_Andalas
ada brpa emang SALDO nya...kog gk pernah di jelasin TOTAL nya brapa !??
2024-06-06
0
Inyoman Raka
beli rumah ken
2023-12-02
1
Hades Riyadi
Hidup kalo punya sistem rasanya uenaakk bangeett, ga usah memikirkan beban hidup, mo memberi sebanyak apapun selalu dapetin ganti...kalo misqueen kayak gw ini mah berat, pelanggan mie instan kelas akut gineee...🤔🙄😩😛🤣
2023-03-11
1