Drama jatuh yang gak estetik.

Didalam kamar, Anna yang baru keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk melilit tubuh polosnya dibuat bingung dengan Vina yang sedang melamun dengan memegang bibirnya duduk ditepi ranjang kemudian merebahkan tubuhnya dan berguling-guling kekiri dan kanan seperti anak kecil yang merajuk bila tak dituruti keinginannya.

"Ini anak kenapa ya?" gumam Anna yang bingung dengan kelakuan sang sahabatnya itu mulai memakai pakaian yang sudah disiapkan diujung ranjang.

sedangkan diluar kamar terdengar bel berbunyi tanda kalau ada tamu didepan pintu unit tersebut, Edo yang baru saja selesai membersihkan kekacauan pecah kaca dari gelas yang jatuh tadi ditambah bulu kemoceng yang berhamburan karena ulah Vina.

Edo pun bergegas untuk membuka kan pintu untuk tamu yang sepertinya tak sabaran itu terbukti dengan bunyi bel yang berkali-kali.

"Astaga kenapa tidak sabaran sech!!" omel Edo sambil memeriksa siapa kah tamu yang tak sabaran tersebut dari layar kecil didekat pintu.

Yuna yang sudah tidak sabaran itu pun berulah dengan memencet bel berulang-ulang dengan maksud agar Anna atau Vina segera membukakan pintu tapi yang membukanya pintu unit itu sekarang adalah seorang pria yang bertubuh atletis, tinggi dan juga manis, Yuna sejenak terdiam dan terpesona dengan pemandangan didepan matanya sekarang.

"Apa kau mencari Anna?" tanya Edo datar kepada Yuna.

"Hahh... Ah iya aku mencari Anna." jawab Yuna tergagap dengan mata yang masih menatap Edo.

"Masuklah, Anna sepertinya ada didalam kamarnya itu." Edo menunjukkan arah dimana kamar Anna kepada Yuna dengan telunjuk nya.

"Ohh iya, baiklah." ucap Yuna yang masih berdiri didepan pintu, masih dengan menatap Edo.

Edo yang sudah melangkah kembali kedalam dibuat berbalik karena Yuna yang masih berdiri didepan pintu tak bergerak.

"Heii... Apa kau hanya mau berdiri disana atau masuk?" tanya Edo yang bingung melihat Yuna yang hanya berdiri saja didepan pintu.

Yuna pun bergegas masuk namun matanya masih saja memperhatikan Edo yang kini sudah duduk dimeja makan kembali bergelud dengan berkas-berkas yang tadi iya bawa sambil memakan buah yang dibawanya tadi. Merasa diperhatikan, Edo pun melirik kearah Yuna dan mengerutkan dahinya melihat tingkah Yuna yang aneh menurutnya.

Yuna terus saja memperhatikan Edo dengan berjalan pelan itu pun mempercepat langkah kakinya masuk kedalam kamar Anna setelah melihat Luke turun dilantai dua.

Yuna masuk kedalam kamar lantas dengan cepat menutup pintu kamar tersebut lantas Yuna tiba-tiba saja menjerit dan melompat naik keatas ketempat tidur, dimana Vina juga ada disana sedang membungkus dirinya dengan selimut seperti kepompong.

Anna yang sedang duduk didepan kaca meja rias pun dibuat terkejut hingga botol skincare yang dipegangnya pun jatuh kelantai dan pecah, yang mana itu memancing kekesalannya dengan ulah sahabatnya itu.

"Bisa ga sech kalian itu kaya orang normal hah?!!!" Anna berkata dengan menggertak giginya menahan kesal.

"Ann.. Kamu kenapa gak pernah bilang kalau ada cowok ganteng. Astaga cakep banget ihh... Seksi ahhh!!!"

Yuna tak menghiraukan Anna yang nampak kesal akibat ulahnya, Yuna masih saja histeris sendiri sambil senyum-senyum tak jelas mengingat Edo yang membukakan pintu untuknya tadi.

Vina sendiri masih betah membungkus tubuhnya dengan selimut pun mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut dan memandang kearah Anna yang sepertinya sebentar lagi akan meledak, kemudian menoleh kearah Yuna yang sepertinya sedang kesambet jin gatal setelah melihat cowok ganteng yang entah siapa iya yang dimaksud.

"Yun... Memang nya kamu lihat cowok ganteng dimana?" tanya Vina yang penasaran.

"Itu tadi yang bukain pintu, sumpah badannya itu lho astaga ihhh...." jawab Yuna tersenyum karena membayangkan tubuh Edo yang atletis dengan dada bidangnya.

Mendengarkan perkataan Yuna, Vina yang masih berbungkuskan selimut pun berusaha untuk bangun dan duduk tapi yang ada malah dirinya justru terguling dan berakhir secara dramatis karena setengah badan menggantung ditepian ranjang.

Untung saja separo selimut yang dia gunakan untuk membungkus dirinya tadi sedang diduduki oleh Yuna sekarang yang mana hal tersebut menahan tubuh Vina sehingga tidak jatuh langsung kelantai.

Yuna dan Anna yang melihat keadaan Vina dengan separo badannya menggantung ditepi ranjang pun seketika berteriak heboh karena mengira Vina akan jatuh dengan posisi kepala yang akan mendarat terlebih dahulu kelantai.

"Viinaaaaaa...... Astaga, kamu gak kenapa-kenapakan?" Anna seketika berdiri dan berlari kearah Vina yang sedang berusaha bangun dari posisi nya.

"Vin, sini-sini aku bantu." Yuna pun menarik tangan Vina agar bisa duduk dari posisinya namun urung dilakukan setelah sadar bila iya bangun maka Vina akan jatun akibat ujung selimut yang iya duduki akan meluncur indah.

Luke dan Edo yang sedang mengobrol membahas pekerjaan dimeja makan pun dibuat kaget dengan suara teriakan Anna dan Yuna terdengar nyaring dan histeris, membuat keduanya saling pandang dan segera bangun dan berlari menuju kamar Anna untuk memastikan apa yang sedang terjadi.

Setibanya mereka didepan kamar Anna tanpa aba-aba kedua nya langsung masuk saja yang mana membuat para gadis yang ada dikamar tersebut terkejut dan Anna yang tadi memegang tangan Vina pun melepaskan tangannya dikarenakan terkejut dengan kedua laki-laki yang tiba-tiba menerobos masuk kamar tersebut.

Dikarenakan Anna yang melepaskan tangannya akibat terkejut, membuat Vina benar-benar jatuh kali ini dan terjerembab ketepian ranjang. Dan beruntung kali ini selimut yang tadi dipakainya untuk membungkus badannya itu sudah terlebih dahulu jatuh sehingga Vina tidak langsung bertemu dengan lantai yang terbalut karpet tebal dikamar itu.

Melihat Vina yang terjatuh dari tepi ranjang membuat Luke langsung berlari mendekat dan memeluk tubuh mungil tersebut kemudian menggendongnya seperti anak koala dan membawanya keluar dari kamar tersebut menuju keruang tengah, ketiga orang yang ada kamar itu pun terdiam dan saling pandang melihat Luke membawa Vina keluar dari kamar tersebut.

Melihat Vina yang digendong oleh Luke keruang tengah Edo pun segera ikut mengekor keduanya juga keruang tengah, Luke perlahan membaringkan Vina diatas sofa yang ada disana.

Yuna dan Anna pun ikut keluar dari kamar menuju ruang tengah dimana disana Vina tengah terbaring meringkuk, dan tampak Luke sedang menelpon dokter untuk segera datang ke unit apartemen sekarang.

Yuna dan Anna yang melihat dan mendengar kalau Luke sedang menelpon dokter seketika dibuat panik dan khwartir ada apa dengan keadaan sahabat mereka itu setelah kejadian jatuh yang tidak estetik tadi.

Keduanya pun mendekati Vina dengan muka panik dan khawatir, dan juga rasa bersalah juga karena Vina sampai jatuh dengan posisi yang gak bangetlah.

Tampak tubuh mungil itu bergetar walau pelan dan samar terdengar suara isak tangis pelan, yang mana membuat keempat orang yang sedang memperhatikannya semakin panik.

Keempat orang tersebut pastilah berpikir pastilah Vina sekarang sedang merasakan kesakitan yang luar biasa akibat jatuh tadi, Yuna dengan segera mendekati sahabatnya itu dan mengelus rambutnya pelan berusaha menenangkan sang sahabat yang kesakitan.

Sedangkan Anna dengan segera kembali kekamar untuk mengambil gawainya agar bisa menghubungi dan mengabarkan kepada Jack tentang keadaan Vina sekarang, diri nya pasrah bila nanti nya sang kekasih akan marah pada dirinya.

Sedangkan Edo sendiri merasa kasihan melihat tubuh mungil itu sedang meringkuk kesakitan, namun dirinya hanya cukup memperhatikan saja dari salah satu sofa dimana dirinya mendudukkan diri seraya memperhatikan mereka yang terlihat panik.

Terutama Luke yang sekarang sedang berusaha membuat Vina nyaman dengan mengelus punggungnya dengan lembut berharap bisa mengurangi rasa sakitnya.

Tak lama terdengar suara bel yang menandakan ada tamu yang datang, Luke memberi kode kepada Edo untuk membukakan pintu, yang langsung dikerjakan oleh Edo.

Dari arah luar datanglah seorang perempuan cantik berpakaian dokter berserta asistennya dan Edo mempersilahkan menuju ruang tengah unit apartemen tersebut dimana mereka berkumpul mengelilingi sofa dimana Vina masih terbaring sambil meringkuk masih dengan tangisan nya.

Yuna berdiri dan bergeser dari posisinya demi memberi ruang kepada dokter cantik tersebut untuk dapat memeriksa Vina. Awalnya dokter cantik yang bernama Dita itu bingung ketika masuk keruang tersebut, terlihat Luke dalam keadaan baik-baik saja dan tak lupa Anna maupun Edo juga dalam keadaan sehat-sehat saja tak ada yang perlu diperiksa.

Kenapa Luke menyuruh untuk datang secepatnya, sampai matanya menangkap ada dua orang gadis yang tak iya kenal dimana salah satunya sedang berbaring dengan posisi meringkuk disofa dan yang lebih membuatnya heran kenapa Luke mengusap punggungnya dengan lembut dan perhatian.

Ini pertama kalinya dirinya melihat Luke bertingkah lembut kepada perempuan lain selain dengan Anna, Dita pun mendekati Vina setelah Yuna bergeser dari posisi nya tadi yang mana duduk dikarpet dengan posisi menghadap Vina.

Merasa dokter yang mendekat dan akan memeriksa dirinya Vina semakin meringkuk seperti udang, dokter Dita meminta Vina untuk terlentang namun Vina tak menanggapinya ditambah kini suara tangisannyanya semakin terdengar dengan jelas.

Luke yang mendengar suara tangisan tersebut pun berbisik ditelinga Vina, entah apa yang dia bisikan tapi dari posisi Luke dan Vina sekarang seperti Luke sedang mencium pucuk kepala Vina, dikelima pasang mata yang ada disana.

Dokter Dita pun merasa terkejut melihat apa yang Luke lalukan terhadap gadis mungil yang tengah meringkuk tersebut, dokter Dita dibuat penasaran siapa gadis itu karena posisi Vina sekarang rambutnya terurai sehingga menutupi wajahnya.

Tak lama setelah Luke berbisik ditelinga Vina, Vina pun bergeser dan bangun secara perlahan tapi bukan untuk diperiksa oleh dokter yang telah menunggunya melainkan kembali masuk kedalam pelukan Luke dan meminta Luke membawanya kembali kekamar dengan menyembunyikan wajah nya didada Luke.

Luke pun menggendong Vina kembali seperti koala, tangannya dengan cepat memeluk erat leher Luke dan kedua kakinya pun melingkar sempurna di badan Luke tak lupa wajah nya yang dia sembunyikan di balik leher kokohnya Luke.

Lagi-lagi dokter Dita dibuat melongo melihat gadis tersebut dengan entengnya meminta digendong oleh Luke, yang dokter Dita tau selama ini Luke hanya berinteraksi dengan wanita-wanita disekitarnya sebatas profesional kerja dan profesi orang tersebut saja.

Dan gadis satu-satunya paling dekat dengan Luke hanyalah Anna, namun kini siapa sebenarnya gadis yang berada digendongannya Luke itu kenapa dia bisa begitu intim dengan Luke.

💜💕💜💕💜💕💜💕💜💕💜💕💜💕💜

Terima kasih untuk dukungannya 💜borahe💜

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

wahhh mulai nempel ajj🤭🤭

2023-08-12

0

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

Apakah si Luke yang memanggil tuh dokter si Vina emang ada gejala serius pasca kejengking tadi ya

2023-08-09

0

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

walah Luke tanpa basa-basi langsung ambil alih aja dan bawa di Vina kabur dari situ

2023-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!