"Sweet Bride, Vevina & Luke Story"
Pagi hari dikediaman keluarga Tirtayasa...
“Bu semua nya sudah siap, apa ada yang bisa saya bantu lagi?” Tanya mbak Jum sambil menuangkan susu dalam beberapa gelas yang sudah tersedia.
“Hhmm... Seperti nya sudah semua, ya udah makasih ya mbak.”
“Kalau begitu saya permisi kebelakang ya bu”
“Iya mbak” Mamah Laura menatap meja makan yang sudah siap terhidang berbagai macam makan yang disajikan sebagai menu sarapan pagi ini.
“Selamat pagi ibu negaraku yang cantik” sapa ayah David yang datang dari arah bekakang sang istri seraya memeluk dan juga mengecup pipi mamah Laura.
“Selamat pagi juga kesayangan” mamah Laura tersenyum malu-malu (meong) dengan pipi nya yang merona.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedari tadi menatap malas kedua pasangan yang telah lumayan berumur tersebut, Jack hanya bisa bersandar ditembok pembatas ruangan sambil menunggu adegan romantis tersebut selesai dan iya bisa ikut bergabung duduk untuk menikmati sarapan pagi nya.
“Yah, duduk dulu biar mamah siapkan makan nya”
Mamah Laura mengurai pelukan ayah David berniat menyiapkan makan untuk ayah David tapi saat berbalik mamah laura terkejut melihat sang anak bujang nya sudah ada berdiri ditembok pembatas ruangan. Mamah Laura salah tingkah seperti anak remaja yang sedang kepergok, melihat sang mamah yang salah tingkah Jack hanya pura-pura tak melihat muka sang mamah yang sudah merah padam.
Jack segera bergabung duduk dimeja makan dengan mengabaikan sang mamah yang masih salah tingkah, lain hal nya dengan ayah David yang justru merasa gemas melihat tingkah sang istri tersebut.
“Yah, ini makanan nya. Jack mau makan yang mana sayang?” tanya mamah Laura.
“Makasih sayang” Ayah David mengedipkan sebelah mata nya sambil tersenyum memakan sarapan nya.
“Hhmm.. Jack mau makan roti aja mah.”
“Mau pake selai apa?” tanya mamah Laura.
"Coklat aja mah." jawab Jack setelah meminum susu yang sudah disediakan oleh mbak Jum.
“Jack adek mu mana?” tanya ayah David sambil terus menyantap makan nya pagi ini dengan menu nasi uduk dan ayam goreng.
“Paling masih tidur yah.” Jawab Jack juga sambil menyantap roti nya.
“Inaaa.......... Bangun sayang, matahari sudah hampir tenggelam loo ini, Inaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!” Tiba-tiba mamah laura berteriak kencang.
“Astaga mamah, bisa-bisa budek juga ini orang-orang dirumah kalau mamah teriak-teriak kaya bini nya Tarzan tau gak mah!” protes ayah David kepada sang istri.
“Hahahaha.... Berarti ayah Tarzan nya dong.”
Jack dan mamah Laura tertawa melihat ayah David yang cemberut karena dikatain Tarzan oleh mamah Laura.
Dari arah tangga yang berhadapan dengan ruang makan, terdengar suara nyaring...
Braaakkkkk!!!!
Diiringi dengan suara teriakan menggelegar, memekakkan telinga.
“Wuuuuaaaaaaa...... Aduh pantat ku hikkkk.” Vina merengek seperti anak kecil, sambil berdiri dan berjalan kearah meja makan sambil meringis menahan sakit.
“Kamu kebiasaan dech dek, ada aja drama nya.” Ucap Jack santai sambil terus melanjutkan makan nya.
“Bukan nya udah biasa juga gitu ya...” Ayah David ikut menimpali ucapan Jack.
Vina menatap mereka satu persatu dengan bibir melengkung kebawah. Mereka yang ditatap pun tak menggubris, sibuk dengan sarapan nya masing-masing.
“Sudah-sudah ayo duduk, ini sarapan nya.” Mamah Laura sudah menyiapkan sarapan buat anak gadis nya.
“iya mah.” Vina pun duduk dan memulai sarapan nya.
"Makanya dek, jangan kebanyakan gaya." Jack kembali menggoda sang adik yang kini cuek dengan mulut sibuk mengunyah sarapanlnya.
“Ina, kapan kamu mau mulai masuk kuliah lagi? Mau berapa lama lagi kamu cuti nya?”
Mendengar mamah Laura yang bertanya tentang kuliah nya, Vina mulai menggeleng ribut sampai badan nya ikut goyang-goyang juga.
“Kamu kenapa dek? Ditanya koq goyang-goyang, kesurupan apa mau dangdutan?” Jack menatap heran dengan tingkah adik nya..
“Dihhh.... Siapa yang kesurupan ih kakak ngaco dech! Mah, rasanya Vina gak mampu dech buat lanjut kuliah lagi mah, nanti otak Vina ngebul mah kaya simerah kalau lagi mogok. Vina mau kerja aja ya mah.” Vina mulai melancarkan ngeles ala bajai nya dengan muka nya yang memelas.
“Duh koq gitu sech sayang, kan kamu masih muda. Sayang dong kalau gak dilanjutin kuliah nya tu. Mamah tu mau nya kamu bisa lanjut kuliah lagi sampai selesai trus nanti bisa ikut acara wisudaan gitu, kan kita bisa photo-photo keluarga pake kebaya cantik lengkap pakai sanggulan juga trus dipajang dech photo nya yang gede gitu.”
Semua orang yang ada disekitar meja makan dibuat melongo mendengarkan apa yang mamah laura katakan, termasuk mbak Jum yang mengantarkan kopi untuk sang majikan.
“Kenapa kalian, koq pada bengong gitu? Apa yang salah atau ada apa gitu dimuka mamah?” tanya mamah Laura dengan panik.
“Tidak ada apa-apa koq mah, mamah cantik seperti biasa sayang.” Ucap ayah David menenangkan sang istri.
“Iya yah, makasih sayang.” balas mamah Laura disertai flying kiss nya untuk sang suami.
“Mulai dech, bucin nya gak liat-liat tempat." Vina menatap malas kedua pasangan didepan nya yang ditanggapi santai oleh sang ayah.
“Kita dikira astral kali ya dek.” Jack ikut menimpali.
Vina menganggukkan kepala nya sambil lanjut mengunyah sarapan nya kembali.
Ayah David dan mamah Laura sudah biasa mengumbar kemesraan mereka didepan anak-anak nya yang tidak jarang mendapatkan protes dari kedua buah hati nya itu, walau tak jarang mamah laura kuga bisa dibuat salah tingkah dan malu-malu (meong) atas perlakuan romantis dari sang suami yang tak tau tempat.
Selesai sarapan nya kini mereka siap-siap menuju tujuan masing-masing. Jack pun bangkit dari duduk nya dan pamit kepada orang tua nya akan berangkat ke kampus kemudian akan langsung kekantor setelah urusan nya di kampus selesai.
Jack sendiri sekarang semester akhir disalah satu universitas yang cukup ternama dan juga bekerja magang di firma hukum yang dimiliki dan dipimpin oleh pengacara ternama bernama Laura Maure yang tak lain adalah sang mamah tercinta.
“Ahh... Aku juga pamit yah, mah.” Vina bangkit dari duduk nya dan ikut berpamitan, mereka bergantian mencium pipi kedua orang tua nya. Setelahnya keduanya melangkah kan kaki menuju pintu yang ada disamping ruang makan yang langsung terhubung dengan garasi.
“Mau berangkat bareng dek?” Jack bertanya pada adek nya yang melenggang menuju motor antik nya yang terparkir di garasi juga.
“Gak ah kak, kalau Vina nebeng kakak nanti kasihan simerah didiemin dirumah aja bisa-bisa nanti dia ngambek trus gak mau lagi menemani Vina jalan-jalan.” jawab sang adek dengan mimik wajah yang seolah-olah sedih dan takut simerah ngambek.
Jack menatap malas adek nya yang selalu ngedrama di tiap kali ada kesempatan.
“Ya sudah kalau gitu, kakak duluan ya.” Jack kemudian mendekati sang adik dan mencium pipi nya dan mengusap sayang pucuk kepala sang adik sebelum masuk kedalam mobil nya.
“Iya kak.” Vina melambaikan tangan lalu menaiki simerah sang motor antik kemudian melaju ke toko bunga tempatnya bekerja.
Sedangkan didalam rumah, ayah David dan mamah Laura pun sudah siap dan hendak berangkat ketempat kerja masing-masing. Mereka biasa akan berangkat bersama dengan satu mobil dengan diantarkan oleh sang supir dan biasanya akan mengantarkan mamah Laura ke kantornya terlebih dahulu dan barulah setelahnya ayah David menuju keperusahaan.
💕💜💕💜💕💜💕💜💕💜💕💜💕💜💕
Terima kasih untuk dukungannya 💜borahe💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Pena dua jempol
poor Jack /Facepalm/
2024-07-22
0
@❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀🤎ᴹᴿˢ᭄MAMI•§¢•❀∂я
good lah menurut quh🥰🥰
2024-02-19
0
IbuNaGara
aku mampir
2023-12-27
0