Selamat datang di karya kedua Author"-"
Yang sudah mampir, please take the time to like and comment.😊
🍒 Happy reading 🍒
...***...
"Ini akan menjadi pertemuan terakhir kita. Kamu dipecat." Suara bariton seseorang terdengar dari belakang, dan semua orang yang berada diruang konferensi pun bergegas berdiri dan langsung membubarkan diri keluar ketakutan dari ruangan tersebut. Siapa lagi kalau bukan bos mereka, Dominic Knight Winston.
'Dominic Knight Winston' nama yang ditakuti oleh kebanyakan orang di perusahaan. Dia adalah anak tengah dari keluarganya dan putra kedua dari keluarga Winston.
Keluarga Winston dikenal terlibat dalam bisnis yang berbeda selama itu memberi mereka keuntungan yang mereka inginkan maka tidak akan menjadi masalah. Mereka dikenal sebagai DEMON KING.
Puncak tertinggi kepemimpinan pada DEMON GROUP OF INDUSTRIES yakni diketua oleh Dominic Knight Winston. Seorang pria yang berpengalaman dalam bisnis dan sangat terkenal dalam dunia bawah. Semua orang memujinya tapi tak sedikit juga banyak yang mengira kekayaannya berasal dari hal kotor. Namun, hal itu tidak berpengaruh bagi keluarga Winston.
Meski Dominic Knight Winston menjabat sebagai seorang pemimpin, tetap saja yang menangani semuanya adalah putra pertama dari keluarga Winston yakni Lucian Winston. Dia tetap menjalani tugas sebagai anak pertama.
Semenjak kejadian tiga tahun yang lalu, sekarang Dominic menjadi sosok yang dingin dan pendiam. Berita insiden itu menyebar keseluruh pelosok negeri dan merupakan insiden yang sangat memalukan bagi keluarga Winston. Bagaimana tidak, seorang putra dari keluarga Winston ditipu oleh seorang wanita yang notabene nya adalah kekasihnya sendiri. Hal itu membuat hubungan ayah dan anak itu semakin renggang karena Wesley sangat membenci putra keduanya.
Saat insiden itu, Dominic memohon agar tidak membalas perbuatan wanita itu dan sebagai gantinya dia akan bekerja menuruti perintah dari ayahnya. Sejak saat itulah, sikap dan perilakunya berubah 180 derajat.
"Apa kamu sudah mendapatkan semua informasi yang ku minta?" Dominic bertanya dengan dingin saat mereka berjalan melewati gedung-gedung tinggi menuju kantornya. Asistennya, Kai, memperbaiki kacamatanya dan berdehem.
"Belum, Sir."
"Belum? Apa maksudmu? Apa kamu tahu sudah berapa lama ini tertunda? Sudah tiga tahun penuh dan kamu masih belum bisa menemukan apapun tentang dia?" Dominic berteriak padanya membuat Kai mundur beberapa langkah.
Sebelum mendekatinya lagi, Kai sengaja diam sambil menunggu bosnya masuk kedalam ruangan kerjanya dan memastikan bosnya duduk dengan nyaman. Kemudian Kai berinisiatif untuk membawakannya segelas air lalu kemudian dia meletakkan gelas tersebut dihadapan Dominic.
"Aku bisa mendengar teriakanmu dari jauh, jangan terlalu menekan pemuda itu. Kamu hanya mencari hantu yang tak tahu keberadaannya." Kata seseorang dan Dominic memutar matanya malas.
Samuel Connor yang merupakan sahabat Dominic. Pria yang terkenal dengan sifat manjanya karena merupakan anak terakhir dari keluarga Connor.
Keluarga Connor dikenal karena satu hal di seluruh Negara A yaitu proses pengiriman produk; baik impor maupun ekspor. Ini adalah bisnis keluarga namun anak-anak nya diberikan izin untuk memilih apapun profesi yang mereka inginkan kecuali anak laki-laki pertama.
"Samuel, apa yang kamu lakukan di sini?" Dominic menghela nafas, dia akan menghadapi teman manjanya ini.
"Aku datang untuk mengunjungi temanku yang sudah lama hilang." Samuel menjawab dengan polosnya.
Dominic melirik Kai, "Kamu boleh pergi."
"Thank you Sir." Kai segera melarikan diri.
Samuel menarik kursi mendekat ke arah Dominic yang sudah mulai mengerjakan pekerjaannya. Samuel mengeluarkan dua tangkai permen lolipop, dia mengulurkan satu tangkai permen lolipop ke arah Dominic tetapi Dominic hanya menatapnya dan mendengus kesal.
"Apa dimata mu aku terlihat seperti anak berusia lima tahun?" Dominic bertanya.
"Bilang saja kalau kamu tidak mau." Samuel merajuk dia membuka plastik permen itu dengan kasar dan memasukkannya kedalam mulutnya.
"Kamu tahu sendiri kalau Kai tidak dapat menemukan wanita misterius mu itu. Kamu tidak boleh menyalahkan dia terus. Bagaimana bisa seseorang membantumu mencarinya kalau kamu sendiri saja tidak mengetahui nya. Kai itu bukan penyihir."
"Aku juga tidak tahu alasan mu mengapa kamu begitu bertekad untuk menemukan wanita itu. Aku yakin dia sudah pindah dari negara ini atau bahkan dia sudah melahirkan lima orang anak." Samuel berkata asal sambil menghisap permen lolipopnya. Sementara Dominic yang mendengarnya langsung melototkan matanya kemudian dia pun memalingkan wajahnya.
Setelah dipikir-pikir apa yang dikatakan Samuel ada benarnya.
Bagaimana jika wanita itu tidak perduli padanya? atau bahkan sama sekali tidak memikirkan dirinya?
...THREE YEARS AGO...
"King, kami tidak dapat menemukan apapun tentang dia." Seorang pria datang memberitahu Dominic dengan gugup. Mendengar laporan dari anak buahnya, Dominic melempar gelas didepannya dengan sangat frustrasi.
"Haaaaaa." Dia berteriak dan memukul meja dengan keras.
Apa yang sudah dia lakukan dulu?
Apa ini karmanya?
Mengapa takdir mempermainkannya dengan begitu kejam?
"Jalankan pemeriksaan latar belakang atau apa pun itu." Dominic memberikan perintah dengan dada naik turun.
"King, kami sudah melakukan semuanya tapi sepertinya Nona.....maksud saya mantan kekasih anda tidak seperti yang kita lihat." Jawab pria kedua.
"Dan apa artinya itu?" Dominic bertanya perlahan seolah mengharapkan ada bom otomatis lain yang akan siap meledak diotaknya.
"Sepertinya dia penyamar yang handal King. Saat dia bersama Anda dia akan memakai wajah yang berbeda. Begitu juga sebaliknya, sehingga kami tidak bisa mengenali wajahnya dalam kehidupan nyata. Sepertinya dia ahli dalam hal ini." Pria kedua menjelaskan kecurigaannya dan kemudian kembali menatap komputernya.
Darah Dominic mendidih. Dia meraih kunci mobilnya dan berlari keluar ruangan itu tanpa mengindahkan panggilan dari anak buahnya. Dia masuk ke mobilnya dan meluncur dalam keadaan marah.
Dominic sudah mencari mantan kekasih nya selama sebulan ini dan sekarang dia sudah ditipu olehnya. Sakit, tentu saja rasa itu yang dia rasakan saat ini. Semua alasan yang diberikan pada keluarganya ternyata hanya omong kosong faktanya sekarang kekasihnya pergi secara tiba-tiba tanpa ada kabar apapun darinya.
Pikirannya belum sepenuhnya tenang. Sesekali Dominic membenturkan kepalanya pada stir mobil dan kemudian dia akan mengerang kesal.
Mobilnya berhenti disebuah hotel mewah. Tak tunggu lama, Dominic pun masuk menuju meja resepsionist.
"Selamat datang..."
"Kunci!" Dominic langsung memotong perkataan wanita itu, dan mengulurkan tangannya meminta kunci.
Wanita receptionist itu pun dengan cepat memberikan kuncinya saat dia melihat aura berbeda diwajah Dominic. Setelah mendapatkan kunci, Dominic bergegas pergi menaiki tangga.
"Ada apa dengan King malam ini?" Wanita itu berbicara berbisik sambil melihat kepergian Dominic.
Setelah sampai dikamar, Dominic masuk dan langsung membuka pakaiannya. Dia membersihkan dirinya dan kemudian dia pergi keluar meninggalkan kamarnya dalam keadaan tidak terkunci.
Hotel ini dilengkapi dengan ruang khusus Club bagi penginap. Disini, Dominic cukup banyak minum sehingga dia mabuk hingga pingsan. Dia hampir tidak bisa berpikir jernih lagi untungnya disana tidak ada yang menyaksikan kegilaannya.
Mantan kekasihnya adalah orang yang sangat dia percayai. Semuanya akan Dominic lakukan deminya. Namun, sekarang semuanya sirna. Jerih payahnya selama ini telah diambil darinya dengan sengaja. Hanya sedikit yang tersisa.
Bagaimana dengan keluarganya? terutama ayahnya jika beliau mengetahui hal ini?
Mungkin ini adalah salah satu lelucon yang paling kejam yang pernah terjadi dalam hidupnya. Dalam keadaan mabuk, Dominic mengeluarkan ponselnya, dia berusaha sekali lagi untuk menghubungi mantan kekasihnya berharap akan ada jawaban dari setiap panggilannya. Namun, nihil, hanya suara operator yang selalu terdengar olehnya.
Dominic terkekeh... lalu mengejek... lalu menertawakan dirinya sendiri sebelum dia menemukan jalan kembali ke kamarnya.
"Kamu sudah mati, Dominic." Dia berkata mengejek dirinya sendiri.
Saat masuk ke kamarnya, Dominic melihat cahaya senter dan kemudian dia mendengar suara merdu.
"Miles, apakah itu kamu?"
Dominic tidak dapat mengatasi apa yang dia lihat atau dengar, tanpa sadar dia menjawab.
"Hmm."
"Oh. Aku sudah berusaha mencari tombolnya..."
Dominic langsung meraih orang itu, yang menyebabkan tabrakan di antara mereka. Tubuhnya yang hangat mampu membangunkan sesuatu dalam dirinya. Dominic mendorongnya ke tempat tidur, ditengah gelapnya kamar.
Cukup mengejutkan baginya ternyata wanita tersebut bersedia bekerja sama dengannya tanpa adanya penolakan. Karena pengaruh dari alkohol, Dominic kehilangan rasionalitasnya dan yang dia inginkan hanyalah menikmati momen ini tanpa adanya gangguan.
...BACK TO THE PRESENT...
"Hei." Samuel menjentikkan jari didepannya.
"Apa kamu tidak mendengarkanku sama sekali?" Samuel bertanya.
Dominic berkedip dan menghela nafas. Dia berdiri dan mulai berkemas.
"Kamu mau kemana?" Samuel bertanya lagi.
"Rumah."
"Boleh aku ikut?"
Dominic membawa tas kerjanya, kemudian dia melihat temannya dengan alis yang terangkat.
"Kalau aku mengatakan tidak, apa kamu akan tetap tinggal?"
"Tentu saja tidak," Samuel menjawab dengan senyum ceria dan ikut dengan temannya.
Sepanjang jalan menuju parkir, Samuel terus saja berceloteh tentang jumlah gadis yang mengantri karena melihat wajah tampannya.
"Percayalah padaku, semua gadis yang mendekati mu itu buta." Dominic menyela ucapannya dan pergi lebih dulu. Sementara Samuel menekuk wajahnya cemberut.
"Dasar pria iri dengki! Pantas saja kamu masih lajang di usiamu ini!"
"Aku mendengarnya." Dominic setengah berteriak dan Samuel pun berlari mengejarnya.
To be continued........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
LISA
Ceritanya menarik jg
2023-02-12
1