Lenora 5

MASIH MASA LENORA PART 3

Setelah beberapa waktu mantan suami nya pergi, kini Yasmin mencari putri kecil nya yang berada di taman bunga di samping rumah nya.

Dari kejauhan, Yasmin sudah melihat kalau putri kecil nya yang sedang menangis.

Dengan gerakan langkah kaki yang lembut, Yasmin duduk di samping putri nya yang terlihat sedih menatap ikan yang berada di dalam air tersebut.

''Putri ibu, kenapa menangis.?'' Mengusap lembut pundak putri nya.

''Cerita sama ibu, hmm.'' Bujuk Yasmin.

''Aku sangat benci sama Ayah, ibu.'' Adu Nora dengan satu tangan bergerak lembut menghapus air mata nya.

''Kenapa kamu membenci Ayah mu, Nora sayang.?'' Mengusap lembut rambut indah milik putri nya dengan penuh kasih sayang.

''Karena dia tak pernah menginginkan aku ada.'' Ucap Nora dingin.

DEG

Jantung Yasmin berdetak tidak normal, rasa nya ingin melompat pada tempat nya. Apa mungkin tadi putri nya mendengarkan apa yang Ayah nya katakan,? pikir Yasmin di buat terkejut.

''Ibu.''

''Iya, sayang.''

''Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membenci kehidupan.?" Menatap bola mata indah milik ibu nya.

''Berdamai lah dan memaafkan, itu lebih indah dari pada menahan amarah tanpa berujung.''

''Sejahat apa pun Ayah kamu, dia tetap akan menjadi Ayah kamu sampai kapan pun itu.'' Jelas Yasmin.

''Ingat Nora, berdoa lah ke pada Tuhan yang Maha Kuasa dan juga Maha Penyayang. Karena melalui berdoa, Tuhan akan selalu mengabulkan doa kita.''

''Berdoa lah, semoga Ayah mu bisa berubah seperti Nora ingin kan.'' Hibur Yasmin.

''Iya ibu, Nora akan selalu berdoa ke pada Tuhan setelah menjalankan sholat lima waktu.''

Dan di jawab anggukan kepala dari Yasmin. ''Anak pintar. !'' Puji Yasmin dengan hati yang hancur berkeping-keping.

''Ku pikir langit sebentar lagi akan berubah menjadi gelap, lebih baik kita masuk ke dalam. Dan untuk putri ku yang manis ini untuk segera mandi, setalah itu kita berdua baru makan malam bersama.'' Tutur Yasmin dengan nada begitu lembut.

''Baiklah lah ibu.'' Beranjak dari tempat duduk nya dan di ikuti oleh Yasmin ibu nya dari belakang.

...****************...

Sesi makan malam ini penuh dengan keheningan.

Tidak seperti biasa nya, yang sedikit ada obrolan mengenai menu makan malam sekarang ini.

Yasmin yang di landa rasa takut sejak suami nya pergi dari rumah yang dia tempati. Yang kini giliran dia dan putri nya terancam pergi dari rumah mantan suami nya itu.

Sudah hampir empat belas tahun dia sudah tinggal di Rumah mewah minimalis satu lantai nuansa putih ini.

Dan untuk malam ini, malam yang terakhir untuk dia dan putri nya tempati, karena besok dia dan putri nya harus pergi dari rumah yang penuh kenangan bahagia mau pun sedih.

Bahagia, karena ada nya rumah ini, putri nya bertumbuh dengan sehat dan juga baik.

Sedih, melihat putri nya yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari Ayah kandung nya sendiri. Hanya ada sorot mata kebencian dan wajah dingin nya yang selalu putri nya dapatkan. Belum juga pertengkaran yang selalu menghiasi setiap Ayah nya pulang ke rumah.

Yasmin berulang kali menghembuskan nafas panjang nya. Kini dia mulai mengingat kembali masa kecil nya yang tidak berbeda jauh dengan putri nya saat ini.

Hanya hidup sebatang kara di pinggiran kota ini. Dahulu dia hidup bersama dengan ibu nya, yang sebelum ibu nya meninggal dunia karena sakit keras.

Dan sekarang ini, putri nya juga hanya merasakan hidup dengan ibu nya saja tanpa sosok Ayah yang selalu melindungi dan juga menjaga nya.

Ya Tuhan, kenapa yang ku rasakan dahulu, kini putri ku juga ikut merasakan nya.

Kenapa hidup ku dan putri ku sesakit ini.?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***