Perjalanan Kaki

Pagi hari, setelah semalaman Zhu Xian menghabiskan setengah malamnya untuk berlatih di alam kesadaranya...

Penginapan itu terlihat sudah ramai dengan orang orang yang sedang menikmati sarapan dan teh mereka.

Hampir semua Obrolan mereka, semuanya ttg sosok Zhu Xian, dan kajadian semalam, mereka saling membanggakan pemuda berpakaian serba hitam itu.

Karena hampir semua dari mereka adalah pedagang,, sudah tentu sosok Zhu Xian akan menjadi nama yang akan di beritakan dari mulut ke mulut,dan hal itu terjadi hanya dalam waktu singkat.

Pengunjung yang keluar masuk dari penginapan itu, tak hanya di suguhkan dengan menu hidangan makanan dan minuman, namun juga informasi tentang kejadian semalam serta sosok Zhu Xian.

"Saudara,,, itu dia datang?!! " bisik salah satu pengunjung restaurant penginapan, melihat kedatangan Zhu Xian.

"apa kau yakin, dia adalah orang semalam? " tanya yang lain

"benar,,,, aku sangat yakin saudara! lihatlah pedang kecil di punggungnya, dan juga pakaianya!!! "

"Tapi,, bukankah dia terlalu muda?? "

"Iya juga,,,?? tapi aku sangat yakin saudara,itu memang dia"

Beberapa dari mereka membicarakan Zhu Xian yang baru datang ke tempat makan penginapan itu,, sedangkan bebrapa yang lain hanya termangu melihat wajah dari pemuda 17tahun yang memiliki wajah sangat tampan, terutama anak perempuan dari mereka juga istri istri mereka.

"Pelayan,, aku pesan singkong rebus dan satu teko kecil teh hangat,, tolong antar ke meja kosong ujung sebelah sana" Zhu Xian menunjuk salah satu meja untuk pesananya.

"bbaa.. ik tuan muda,, silahkan di tunggu pesananya" pelayan itu tak menunggu, dia langsung berbalik menuju ruang penyajian makanan.

Semua wajah menunduk, saat Zhu Xian melewati meja mereka, dan melihat Zhu Xian saat Zhu Xian telah melewatinya.

Zhu Xian mengambil tempat duduknya lalu berdiam diri dengan tenang sambil menunggu pesanan datang, wajah tampan yang kini tak lagi tertutup oleh rambut panjangnya mengarah tenang keluar penginapan melihat orang yang berlalu lalang memulai pagi hari mereka.

Zhu Xian,mangucuh kan setiap pasang mata yang mencuri pandang pada dirinya.

"Ini pesanan anda tuan muda,, silahkan di nikmati" pelayan datang dengan nampan yang berisi makanan yang di pesan Zhu Xian.

"Terimakasih" ucap Zhu Xian, sambil menganggukan kepala pada pelayan yang membawakan pesananya.

Butuh dua jam, Zhu Xian menikmati teh di pagi hari itu,di temani lirikan mata setiap pengunjung yang mengagumi sosok pemuda tampan tersebut.

Zhu Xian mengakhiri waktu ngetehnya ketika matahari bergeser, dengan santai dia menuju tempat kasir.

"Tuan,, aku pergi hari ini,, ini kunci kamar anda" ucap Zhu Xian pada pemilik penginapan sambil menyodorkan kunci kamarnya.

"Oh ya tuan,,, apakah anda tau, arah menuju sekte Naga Perak" lanjutnya.

Sang pemilik penginapan sedikit heran dengan Zhu Xian yang menanyakan arah tempat sekte yang sudah lama hancur itu,, namun sang pemilik tetap menjawab.

"Tuan Muda,,, Sekte Naga perak, sekitar dua minggu perjalanan dari sini,,, tuan muda harus pergi ke arah timur,, karna sekte Naga Perak termasuk wilayah tengah jika dari sini" jawab pemilik penginapan.

"Baiklah,,, terimakasih atas informasinya tuan!! aku permisi pamit sekarang!?! " tutur Zhu Xian sambil meletakan beberapa koin emas di meja, kemudian berlalu pergi dari penginapan tersebut.

"Tuan Ba,, apa yang di katakan pemuda itu?? "

"iya tuan Ba,, apa anak muda itu mengatakan tujuan nya?? "

"Tuan Ba, pemuda tadi tak terlihat bersama wanita,, apa dia mengatakan sesuatu ttg pasanganya? "

Setelah Zhu Xian, pergi dari penginapan itu,,, para tamu yang penasaran dengan sosok Zhu Xian menyerang pemilik penginapan dengan berbagai pertanyaan.

Bahkan, pemilik penginapan tak dapat kesempatan menjawab karna hampir semua orang menyampaikan rasa penasaran mereka.

Terlebih para wanita yang memiliki kesan mendalam pada Zhu Xian.

*

*

"Dua minggu perjalanan ya,,?? "

"Baiklah,,, tak ada salah nya menikmati perjalanan kaki " Zhu Xian yang saat ini telah keluar jauh dari penginapan sebelumnya berjalan santai dengan kesendirianya.

Namun yang Zhu Xian lupa, adalah bahwa benua selatan sedang bergejolak karna peperangan yang belum usai tanpa penyelesaian.

Di manapun tempat takan sulit menemukan sebuah pertarungan dan peperangan skala kecil, di kota, perkampungan, hutan di manapun selalu ada situasi seperti itu.

Seperti saat ini,, ketika Zhu Xian baru beberpa jam berjalan meninggalkan penginapan.

"Aahh... oowhhh... oowhh, tolong hentikan, aahh... oowwhh,Jangan tuan,, jangan!!! aahh... tolong hentikan... owwhh!!! "

Suara ******* perempuan yang sedang di rudapaksa oleh lima begundal terdengar keras,, perempuan itu tak berhenti memohon agar para begundal itu menghentika perbuatan mereka.

Zhu Xian yang tak jauh dari TKP hanya tetap berjalan santai, meski dari jarak Lima belas meter,dia sangat jelas melihat kelima begundal yang dengan beringas menggilir perempuan muda itu.

"heii...lihat!!ada yang datang kemari! "

"biarkan saja dia lewat,, kalau macam macam, tinggal habisi saja" Para begundal itu tak menghiraukan Zhu Xian yang berjalan searah ke tempat mereka sedang berbuat asusila.

Hingga Zhu Xian tepat berada dua meter dari mereka.

"tuan,,, tolong tuan,, tolong selamatkan aku" ucap perempuan yang masih di Anu oleh salah satu begundal itu.

Zhu Xian, yang memang baru melihat hal semacam itu, merasa jijik.

"Aku pernah melihat hal semacam yang kalian lakukan, tapi bukan manusia,,, melainkan kuda, ayam, rusa, harimau dan hewan lainya?? " ucap Zhu Xian pada kelima begundal, yang lalu segera menghentikan perbuatanya.

"Keparat,,, maksudmu, kami ini hewan,,, begitu?? " salah satu begundal langsung naik pitam mendengar perkataan Zhu Xian.

"Ya,,, perbuatan kalian sama seperti hewan yang pernah aku lihat" lanjut Zhu Xian.

"kau ingin mati, rupanya,,, pemuda sialan" begundal itu, langsung menghunus kan pedangnya dan menyerang Zhu Xian.

whooosss.....

Takkkk.........

Zhu Xian, menangkap pedang yang mengarah pada lehernya dengan dua jari, yang langsung dia patahkan dengan sangat mudah.

"bunuh mereka tuan,, bunuh mereka semua" teriak perempuan yang saat ini menangis sambil memeluk kain untuk menutupi tubuhnya.

sreeettt.... srrreeettt..... srretttt...

"aaarrrggggghhhhhhhhhh" kelima begundal itu berteriak keras,,, mereka menjerit kesakitan,setelah menyadari kedua kaki mereka telah terpotong oleh sayatan pedang Zhu Xian.

"Aarrrggghhh.... ampun,, ampun tuan muda,, mohon ampuni nyawa kami" begundal begundal tadi memohon ampunan Zhu Xian, yang menatap dingin kelimanya.

Zhu Xian tak menggubris kelima begundal yang tak berhenti meminta ampun,, sebaliknya,,, tatapanya Zhu Xian alihkan pada perempuan yang masih dalam keadaan menangis memeluk pakaianya.

"Nona,,, jika nona ingin kematian mereka, maka bunuhlah!!! " ucap Zhu Xian pada perempuan itu, yang lalu Zhu Xian bersikap tak perduli, melanjutkan perjalanan kakinya.

Melihat sikap pemuda sedingin Zhu Xian, Perempuan tadi mengumoulkan keberanianya... dengan kondisi tubuh yang masih telanjang,,wanita itu mengambil salah satu pedang milik begundal yang merudapaksanya.

"Bersyukur, tuan muda tadi memberiku kesempatan untuk membunuh kalian semua,lelaki mesum keparat"

Slaaaasssshhhhhh.....

Slaaaassshhhhhhhhhh.......

"Rasakan itu bajingan,,, aa... aa... aahh"sambil berteriak dan menangis, wanita itu menebas kepala kelima begundal yang tak memiliki kaki itu satu persatu.

Tubuh telanjang wanita itu, berlumur darah dari cipratan darah para begundal yang menodainya.

Mata yang sebelumnya penuh ketakutan, seakan lenyap dan menjadi mata yang sangat tajam.

Wanita itu menatap punggung Zhu Xian, dari kejauhan, lalu kembali menatap kelima jasad para begundal.

ssrreeepppp.........

Wanita itu menjilat darah pada pedang yang di gunakan untuk menebas kepala sebelumnya.

....................................

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***