Hari hari Zhu Xian

"Kuuowwwkk..... Kkuuooowwwkkk"Suara binatang liar saling sahut di tengah belantara hutan yang sunyi.

Di bawah pohon besar yang sudah mengering, tumbang karna keropos usia,,, Seorang bocah lelaki berusia sepuluh tahun, memeluk pedang kecilnya diam tanpa suara.

Selama berhari hari dia hanya akan keluar sekedar memakan apapun yang bisa dia makan,, lumut, dedaunan, buah buahan liar burung kecil dan lainya,yang telah di sediakan oleh alam, lalu kembali ketempat itu dan berdiam diri.

Tanpa keluh kesah,bahkan setelah semua hal yang menimpa dirinya,,, bocah itu hanya mengingat kata kata dari ibunya seraya tragedi yang telah di saksikannya beberpa hari lalu.

Zhu Xian, Nama bocah yang mentalnya di tempa sedari awal tragedi yang melenyapkan semua orang yang dia kenal, dia sayangi dan ingin dia lindungi.

Semua itu telah di ambil paksa oleh orang orang yang selamanya akan Zhu Xian ingat.

"Ibu,,, Ayah?? " Gumaman kecil dari seorang bocah yang seharusnya sedang menghabiskan waktu bersma kedua orang tuanya,bermanja dan bermain, terucap dari mulut kecilnya.

Zhu Xian kecil memeluk erat pedangnya,seperti membayangkan keadaan yang dia inginkan dalam hatinya.

Bocah yang baru dua tahun lalu memulai jalan kultivasi itu, harus menunda pelatihanya karna kehancuran sekte Naga Perak yang di pimpin oleh ayahnya.

Zhu Xian berada di awal kultivasi,, yaitu ranah Bintang perunggu tahap awal paling dasar.

Beruntung, bocah sepuluh tahun itu, cukup ahli dalam ke ahlian fisik, seperti beladiri dan teknik menggunakan berbagai senjata, meski sangat sangat jauh dari kata sempurna.

Dalam pelariannya,, Zhu Xian tak membawa apapun selain pedang berukuran kecil yang menjadi modal bocah itu bertahan hidup di belantara hutan yang sepi.

*

*

Dalam seminggu ini,sekitar 25 sekte aliran putih menjadikan wajah Zhu Xian, Bocah lelaki berusia sepuluh tahun itu terpampang di papan misi sekte mereka.Zhu Xian berada di urutan pertama sebagai buronan ke 25 sekte tersebut.

Yan Shian,patriak dari sekte pedang tunggal sekaligus kakak dari Raja Shian adalah orang yang paling gigih mengejar jejak dan sosok Zhu Xian kecil.

Dia bahkan membuat sayembara yang di peruntukan bagi siapapun dengan imbalan yang menggiurkan, hanya untuk menangkap seorang bocah.

"Bagaimana tetua Shun? apa ada informasi yg masuk mengenai keberadaan bocah itu" Yan Shian yang saat ini berada di paviliun misi sekte pedang tunggalnya, seperti tak sabar ingin mendapatkan informasi apapun ttg keberadaan Zhu Xian.

"Belum patriak,,, bahkan semua murid yang mengambil misi yang sama, belum kembali dan melaporkan appun" Jawab tetua Shun, yang merupakan tetua yang mengurus dan bertanggung jawab pada paviliun misi sekte pedang tunggal.

"Bagaimana bisa, bocah seusianya hilang tanpa jejak sama sekali??? aahh... apakah mungkin jika anak itu pergi ke suatu sekte yang menjadi Sekutu Naga Perak? " Yan Shian yang masih penasaran, menyampaikan beberapa kemungkinan pada tetua Shun.

"Saya kira tidak patriak!! sebab,, kita tau semua sekte yang selama ini menjadi Sekutu Naga Perak, lebih memilih aman" tukas tetua Shun menepis pemikiran patriak Shian.

"mm... tetua Shun memang benar,namun tetap saja,,,, bagaimana bisa?? "ucap patriak Shian, sambil memanjakan jenggotnya.

" Lalu,,, bagaimana dengan semua Sekutu kita?? apa mereka juga belum mendapatkan informasi itu? "lanjut patriak yang tetap dengan rasa penasaranya.

" Ya,, sama seperti kita patriak,,, mereka semua menemui jalan buntu mencari keberadaan bocah itu"jawabnya

"Aiszzzz....... sebenarnya, dimana kau bersembunyi bocah??? " gumam patriak Yan Shian, lalu memutuskan untuk keluar dari paviliun misi tersebut.

*

*

Di dalam lubang yang hanya tertimbun oleh pohon besar,, saat ini Zhu Xian seperti biasanya.Dia berdiam diri di sana yang hanya di ramaikan oleh suara binatang liar.

Hari hari berlalu dan berganti minggu,,, minggu pun berganti bulan, Zhu Xian mulai nyaman dengan dirinya meski tanpa teman bicara.

"sraahhkkkk..... cleppppp..... "

"kkaaooookkkk,,, kkaaoookkkkkk"

Se ekor ayam hutan berkokok keras kesakitan, setelah mendapat tembakan anak panah di dadanya.

"Dapattt......hehehee" Zhu Xian menengok ke berbagai arah memastikan ke amanan, lalu menghampiri ayam buruan yang dia dapatkan.

"Terimakasih sudah mau menjadi bahan makanan ku, ayam" Zhu Xian berucap pada ayam buruanya sambil mengelus bulu ayam itu, sebelum akhirnya mati.

Tiga bulan ini,, Zhu Xian sudah dapat membiasakan diri dengan lingkungan hutan di sekitarnya,,, selain menghabiskan waktunya dengan berburu,,, Zhu Xian juga sesekali waktu,memasang jebakan ataupun penanda bahaya.

Beberapa jam, setelah Zhu Xian selesai dengan ayam bakarnya,,, dia berlatih fisik dengan berlari membawa beban batu sebagai pemberat, meski tidak terlalu berat.

selesai dengan latihan berlari,,, maka Zhu Xian akan berlatih pernafasan sekaligus berenang di sungai yang lumayan jauh dari tempat persembunyianya.

Selesai dengan latihan pernafasan dan berenang,,, Zhu Xian berlatih Parkour dengan memanjat pohon meloncati apapun yang ada di hadapanya.

Semua pelatihan fisik yang pernah dia lihat di sekte Naga Perak dulu, Zhu Xian praktekan pada dirinya sendiri, dan hal itu sudah di mulai dua bulan lalu,, atau sebulan sesudah Zhu Xian mulai terbiasa dengan lingkungan hutan tempatnya bersembunyi.

Bocah se usianya, di paksa keadaan untuk bisa bertahan sendiri, namun Zhu Xian yang terbilang memiliki mental seorang kultivator hebat, tidak merasa keberatan dengan ke adaanya.

"apa yang harus aku lakukan sekarang?" sambil menggaruk bagian belakang kepalanya,, Zhu Xian memikirkan appun untuk mengisi waktunya.

"Apa aku meneruskan kultivasi saja? " pikirnya.

"ah... tidak... tidak... itu masih terlalu sulit" Zhu Xian menepia pikiranya, lalu...

Degghhhhhh...........

tiba tiba jantung Zhu Xian, berdegup kencang saat selintas, pikiranya mengajaknya kembali ke sekte Naga Perak sebagai ide nya saat ini.

"tak mungkin aku kembali, lagi pula aku lupa jalan pulang,,, hhaaiiiihhh" lirih Zhu Xian dengan pasrah dan kesal.

Dia pun memilih mencabut pedangnya, dan mulai mengayun ayunkanya perlahan,, Zhu Xian yang memang sedikit mengerti dasar permainan berpedang, tak menemukan kesulitan.

"Jika aku mahir nanti,,, akan ku ubah semua nama jurus yang berasal dari sekte Naga Perak" gumam Zhu Xian, yang memahami, jika dia menggunakan jurus yang berkaitan dengan sekte Naga Perak, tentu akan sangat beresiko untuk dirinya sendiri.

Zhu Xian, tak berhenti memainkan pedangnya,, di sertai lompatan lompatan pendek, serta gerakan kuda kuda dan bertarung lainya.

Hampir dua jam, Zhu Xian bermain main dengan pedang, sebelum akhirnya Zhu Xian memilih kembali ke lubang kecil di bawah pohon besar.

Bocah itu kembali menyantap sisa setengah daging buruanya di tempat yang sudah dia anggap sebagai kediamanya, tanpa berkeinginan meninggalkan tempat persembunyiannya tersebut.

Tempat itu adalah tempat yang dapat meredam semua kesedihan dan dendam hatinya sementara.

........................

Terpopuler

Comments

kamir

kamir

boleh nih thour di lanjutkan ceritanya sampai pada ending nya tanks

2024-05-01

0

Sibuhuan Buhuan

Sibuhuan Buhuan

mantap thor

2024-04-09

0

Derajat

Derajat

Keren bocah kecil jadi Buronan No 1👍

2023-07-29

4

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 60 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!