Bab 2

🌺

Raka memikirkan hal ini cukup lama, ia menatap dalam gadis cantik di depannya itu.

"Baiklah" ia pun menerima tawaran tersebut. lagian ia juga sedang butuh uang untuk biaya sekolah adiknya.

Dengan senyum semringah yang terpasang, Shinta pun segera memberikan surat perjanjian pada Raka.

"Ini, bacalah" ucapnya seraya tersenyum. Raka pun mulai membaca selembar kertas tersebut,

----------------

Surat Perjanjian Pernikahan Kontrak

Pihak 1: Elshinta Cahaya Winata

Pihak 2: Raka Dirgantara

Perjanjian yang harus ditaati:

Pihak 1 akan memberikan uang senilai 100 juta, itu termasuk biaya sekolah adik pihak 2,

Pihak 1 akan mengontrak pihak 2 dalam pernikahan selama 6 bulan dan setelahnya akan bercerai,

Pihak 2 tidak boleh mencampuri urusan pribadi pihak 1 termasuk dalam hubungan asmara dengan kekasihnya,

Pihak 2 tidak boleh menyentuh tubuh pihak 1 sedikit pun, bila terjadi uang gaji dipotong 1juta oleh pihak 1 kecuali sedang berada didepan keluarga.

----------------

"Deal??" tanya Shinta sembari mengulurkan tangannya pada Raka. Raka menatap wanita di depannya ini dan dengan ragu ia pun turut mengulurkan tangannya. namun ia pun kembali menarik tangan itu membuat Shinta tampak keheranan.

"Ada apa?" tanya Shinta

"Ada satu yang kurang, dan kamu harus menambah poinnya" ucap Raka

"Apa itu?" tanya Shinta

"Ayo kita ke warnet, kamu harus menambah dua poin lagi" ajaknya sembari menarik tangan Shinta. Shinta pun segera mengikuti langkah kaki pria itu, entah kemana ia akan membawanya.

Shinta menatap dirinya dan juga Raka, ia terkesima dengan kegagahan pria itu,

"Dia tinggi sekali, hanya saja tubuhnya kurus dan tidak atletis" gumam Shinta dalam hati. ya, disitulah letak kekurangan dari Raka, tinggi kurus dan tidak atletis.

Setiba di warnet, Raka menyuruh Shinta untuk duduk didepan komputer itu. ia menyuruh untuk menambah dua poin lagi didalam selembar kertas. Shinta mengerti dan ia pun akan melakukannya.

"Apa poinnya?" tanya Shinta yang sudah bersiap untuk mengetik.

"5. Pihak 1 juga tidak boleh mencampuri urusan pribadi pihak 2 dalam hubungan asmara bersama wanita lain" jawabnya. Shinta yang mendengarnya seketika kaget dan menatap Raka dengan sorot matanya yang tajam.

"Kenapa? bukankah kamu ingin pertolongan dariku?" tanyanya

"Ya ya, baiklah" Shinta pun mengetik poin tersebut.

"6. Bila pihak 1 terlihat cemburu melihat pihak 2 bermesraan dengan wanita lain, pihak 1 harus menambah uang 2 juta pada pihak 2" lanjutnya.

Sontak mendengar poin terakhir ini membuat Shinta semakin shock. matanya membulat, semakin menatap tajam pria itu.

"Kamu memerasku?! lagian mana mungkin aku jatuh cinta padamu, apalagi cemburu!" gerutunya kesal. Raka hanya tersenyum seringai, enak saja hanya wanita ini yang berkuasa sedangkan dirinya sendiri tidak. apalagi Raka sudah menjatuhkan harga dirinya didepan wanita itu.

"Kalau begitu ya tulis," ucapnya santai.

"Huh! kalau begitu aku juga akan membuat poin 7 dengan isi yang sama" ucap Shinta tak mau kalah. Shinta langsung mengetik poin 6 lalu berlanjut ke poin 7 yang tertuliskan,

Bila pihak 2 terlihat cemburu melihat pihak 1 bermesraan dengan pria lain, pihak 1 harus memotong gaji pihak 2 senilai 2 juta.

"Hah kamu itu ternyata tidak mau kalah" ledek Raka menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dasar pria menyebalkan! pantasan saja tidak ada yang mau bersamanya" bathin Shinta.

Hingga pada akhirnya tugas itu telah selesai. Shinta segera memprintnya lalu menatap selembar kertas dengan rasa campur aduk.

"Sekarang kita harus tanda tangan" ucap Shinta. ia mengambil pulpen dan memberikannya pada Raka. Raka pun segera menanda tangani diatas materai, lalu kembali beralih pada Shinta.

"Oke siap" ucap Raka. ia pun segera pergi meninggalkan Shinta. namun langkahnya terhenti sebab Shinta kembali memanggilnya.

"Eh, tunggu!" teriaknya berlari kecil menghampiri Raka.

"Ya???"

"Kita harus ke rumah orangtuaku. mereka menunggumu" ajak Shinta yang enggan memegang lengan pria itu.

"Ohya, surat itu berlaku dari sekarang dan ingat, kamu tak boleh menyentuhku kecuali di depan keluargaku" peringat Shinta.

"Ya ya ya, baiklah gadis tak laku" ucap Raka meledeknya. seketika langkah Shinta terhenti mendengar perkataan itu, ia menoleh sembari berkacah pinggang, sorot matanya tampak kesal.

"Apa kamu bilang?"

"Gadis tak laku. hahahaha"

🌺

*bersambung*

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!