Bab 11. Kebodohan Davio

"Ada apa ini? Apa si cungkring bikin ulah lagi?" Tiba-tiba suara berat laki-laki yang bersumber dari arah dapur itu berhasil mengalihkan perhatian anak dan orang tua yang sedang berdebat.

Tatapan Wilia tampak terkejut, namun sedetik kemudian berubah menjadi berbinar.

"Aaaaa domba...! I miss you...!" Teriak Wilia seraya berlari kearah pria yang dijuluki domba. Dan di detik berikutnya Wilia melompat pada tubuh gembul nya yang seperti domba dengan tangan melilit leher di domba dengan begitu erat agar tak terjatuh, sedangkan kedua kaki nya mengapit di dua sisi pinggang laki-laki itu.

Dia sangat senang, akhirnya setelah sekian lama bisa berjumpa kembali dengan domba nya.

"Dasar adik durjana! Sekali lagi kau memanggilku domba, kau akan tahu akibat nya." Ketus nya tak terima dikatai domba. Adiknya ini memang selalu memanggil dirinya domba lantaran bentuk tubuh nya yang gendut seperti domba katanya, padahal sih aslinya biasa-biasa saja. Sepertinya penglihatan Wilia yang sudah bermasalah.

"Nggak takut ancaman mu wlek, domba ... domba ... domba ... Hahahaha...!"

"Kamu nantangin kakak, hm?"

"Ahahaha ... Jangan di gelitik hahaha ... kakak iya, maaf nggak ulangi lagi hahaha ... berhenti ..!" Tubuh Wilia berjingkat-jingkat dalam gendongan Boy karena laki-laki itu tak berhenti menggelitikinya.

"Ahahaha .... Sudah hahaha.... kak boy ... Aku nyerah...!" Perut Wilia rasanya sudah sangat kaku, tapi Boy belum juga menghentikan gelitikan nya. Terpaksa deh, Wilia berkata menyerah. Padahal sih, nanti kalau sudah terlepas akan mengejek kakak gendut nya lagi. Bahagia sekali rasanya bila bisa mendzolimi sang kakak.

"Sudah, sudah! Kalian kenapa sih, tiap kali bertemu selalu bikin kepala mom pusing gara-gara keonaran kalian. Boy, Hentikan! adikmu bisa mati kalau kau terus menggelitiknya!" Cegah mom Sandra sembari memijat pelipisnya. Baru saja selesai melakukan perjalanan jauh, dirinya kembali dibuat pusing dengan ulah putra-putrinya.

Jika tak bertemu mereka selalu bilang rindu, tapi saat bersama selalu saja membuat keonaran. Membuat kepala mom Sandra terasa berdenyut. Vertigo nya kambuh seketika bila dua anaknya saling bertemu.

Boy langsung menghentikan gelitikan nya, bukan karena perintah dari sang mommy, melainkan karena sudah mendapat tatapan tajam dari dad Andrew yang selalu berhasil membuat nyali Boy menciut.

Mau sen nakal-nakal nya Boy, tetap saja bila sudah berurusan dengan sang daddy dia tak akan berani melawan. Sifat keras dad Andrew lebih tepatnya yang membuat Boy menurut. Sebenernya bukan hanya Boy, melainkan mom Sandra dan juga Wilia pun tak ada yang berani membantah apalagi melanggar semua perintah dan larangan dad Andrew.

Sejak dulu memang dad Andrew terkenal dengan sifatnya yang keras dan juga kejam. Dan hal itu bukan hanya berlaku pada bawahan-bawahan nya, melainkan juga pada keluarga.

Dad Andrew akan bersikap keras dan sangat kejam bila putra-putri nya berbuat salah. Perlu digarisbawahi, salah disini bukan berarti salah terhadap melakukan tugas atau pekerjaan, melainkan salah karena telah berbuat buruk dan perilaku tak baik sesuai norma dan kesopanan. Itu pula sebabnya yang membuat Wilia tak mencintai hubungan bebas seperti yang meski saat ini sedang berada di negara bebas. Aturan yang ditanamkan daddy-nya sejak kecil lah yang membuat nya tak suka melakukan itu. Karena Wilia sudah sangat terbiasa tak melakukan sekks, dia pun biasa-biasa saja. Tidak seperti teman-teman nya yang seakan-akan sekks adalah suatu kebutuhan utama, yang terkadang tak melakukan satu malam pun mereka menjadi gila.

Andai Wilia ikut terjerumus di keadaan seperti itu, mau jadi apa jadinya?

Yang pastinya tubuh nya mungkin sudah tak lagi utuh, daging-daging nya mungkin sudah dicincang dan dijadikan sushi, astaga ... ngeri sekali rasanya.

"Wilia, mandilah! Daddy tunggu di ruang tamu, ada yang ingin daddy sampaikan." Perintah nya. Yang segera dipatuhi Wilia.

Sedangkan Boy, laki-laki itu masih menatap Wilia dengan senyum mengejek dan mulut yang terus komat-kamit yang diyakini Wilia, si domba itu sedang mengejeknya.

Sebenarnya hati Wilia berdebar tak karuan, tak biasanya sang daddy membicarakan sesuatu sampai harus menunggu nya selesai mandi jika memang bukan hal penting.

Ah, hatinya jadi was-was. Apakah dia akan segera dijodohkan dengan laki-laki bangkotan rekan bisnis Dad Andrew? Tapi sepertinya tidak mungkin, bukankah dulu dad Andrew pernah mengatakan tak akan mencampuri urusan percintaan apalagi pernikahan?

Jadi mana mungkin perkiraan nya itu benar. Tidak tidak, Wilia sangat percaya daddy nya sangat menyayangi diri nya dan tak akan mungkin rela menukar putri nya demi uang apalagi hanya demi sebuah kesepakatan.

Yah, sedikit banyak nya Wilia sangat memahami kalau Daddy-nya benar-benar memperjuangkan anak-anak nya dengan sebaik-baiknya. Tak akan rela anaknya dibuat susah, terlebih penyebab nya adalah dirinya sendiri. Jadi fix! Tak ada perjodohan sialan seperti yang ada dipikiran Wilia saat ini.

.

.

.

Di tempat lain, Davio baru saja mengakhiri panggilan video bersama sang mami. Mami Davio tampak sedikit kurus, dan katanya itu semua karena terlalu memikirkan Davio yang tiba-tiba memutuskan pergi setelah perusahaan otomotif yang dibangun sudah begitu besar.

Tak dapat dipungkiri, siapa pun yang berada di posisi mami bulan pasti akan sangat khawatir. Terlebih Davio pergi karena patah hati setelah Dave dan Ana menikah.

Entah takdir apa yang menimpa keluarga Grey baru-baru ini. Masalah itu terus saja datang silih berganti, setelah Dave berbulan-bulan lamanya koma, kini pikiran mami bulan kembali dibuat tak tenang karena kepergian Davio demi menghindari Ana dan Dave.

Walau bagaimanapun, dia harus menerima suratan takdir. Se cinta apapun dia pada Ana, yang wajib dilakukan saat ini hanya lah melupakan. Wanita itu sudah terlalu bahagia bersama saudara kembar nya yang tak akan mungkin dirinya tega merebut kebahagiaan mereka. Terlebih saat ini Ana dikabarkan mengandung anak kedua. Cih, putra pertama nya saja baru berumur 1 tahun, tapi Dave dengan tak sopan nya menaburkan benih kembali pada sang istri.

Ck, menyebalkan sekali mereka! Padahal dirinya belum sempat mendapatkan pengganti Ana, lalu ini? Dengan tega nya mereka kembali merakit anak. Isshh, jangan kan mendapat pengganti, move on saja belum. Lalu bagaimana Davio bisa mendapat pengganti??

Hehehe ... Malang nya nasib Davio. Laki-laki itu bahkan menertawakan diri nya sendiri saat mengingat tingkah bodohnya satu tahun lalu. Menjaga Ana dengan sepenuh jiwa dan raga yang sedang mengandung benih saudara kembar nya yang sangat tak bertanggung jawab itu karena malah ditinggal koma.

Lalu, setelah bayi itu lahir, dengan tidak tahu malunya Dave justru bangun dari koma. Ah, sepertinya memang sengaja sekali Dave, menghindar dari bumil yang ngidam nya membuat orang pusing tujuh keliling yang sialnya Davio lah yang dibuat pusing.

Davio benar-benar menertawakan dirinya sendiri saat mengingat hal konyol itu. Meski bibir itu menyungging kan tawa, nyatanya mata nya tak bisa dibohongi. Cairan bening itu sudah berkumpul di pelupuk nya yang dalam satu kedipan saja pasti membanjiri pipi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!