Bab 8. Dikerjai

"Ck! Menyebalkan!" Gumamnya lirih namun masih bisa di dengar oleh Davio.

"Saya yang menyebalkan atau kau yang tak mengerti arti ucapan saya?" Tanya Mr. Davio seraya menaikkan satu alisnya. Tatapan laki-laki itu terlihat begitu mendominasi, membuat Wilia menelan saliva nya dengan susah payah.

"Te-tentu saja Anda yang menyebalkan. Eh!" Wilia membekap mulut nya dan merutuki diri sendiri. Padahal tadi saja dia tak berharap Mr. Davio mendengar umpatannya itu, dan secara tak sengaja dia justru mengiyakan apa yang Davio dengar.

Lagi-lagi Davio hanya bisa menaikkan satu alisnya seraya menampilkan seringai tipis dibibir nya. Dia dibuat greget sekaligus gemas dengan tingkah gadis di depan nya. Dan saking gemasnya ingin sekali rasanya Davio menjedotkan kepala Wilia ke kepala nya, mungkin dengan begitu dia bisa bertukar otak sedikit saja agar sedikit tertular otaknya.

"Ck! Kau adalah mahasiswa paling istimewa. Baru kali ini ada mahasiswa yang berani mengatai saya menyebalkan," Sahutnya dengan menggeleng-gelengkan kepala.

"Memang, M-mmpph ..." Belum selesai Wilia bicara, tiba-tiba telapak tangan besar Davio mendarat tepat di mulut hingga tak bisa membuka mulut.

"Ssttt..." Desis Davio dengan tatapan sudah berbeda. Jika tadi Davio menatap gemas si cantik yang suka ngomel-ngomel ini, sekarang benar-benar sudah berubah.

Davio merasa keimanan nya yang setipis kulit bawang ini sedang di uji saat melihat bibir indah itu menari dengan begitu lihai membuat nya ingin sekali merasakan nya. Hanya memperhatikan bibir itu bergerak sudah membuat jiwa ke playboy an David seketika bangkit.

Sudah lama sekali rasanya dia tak bermain dengan wanita, terlebih semenjak kepindahan nya ke kota ini setelah patah hati dengan wanita yang saat ini berstatus sebagai kakak ipar benar-benar membuat minatnya terhadap wanita sedikit menurun.

Akan tetapi, entah kenapa saat melihat wajah mungil Wilia yang menurut nya sangat cantik dan imut, terlebih bibir mungil itu membuat nya ingin sekali menikmati. Tapi dia cepat-cepat menghilangkan pikiran kotor itu sebelum terlanjur khilaf.

"Sebaiknya kau diam jika tak ingin saya khilaf dan mulut lincah mu ini sebagai korban nya."

Gleg.

Wilia menelan saliva nya dengan sangat susah saat tatapan Davio begitu mendominasi, terlebih suara nya sudah berubah menjadi berat. Dia tahu ancaman apa yang ada di depan nya. Dan tentu saja sebagai seorang gadis yang selalu ingin menjaga kegadisannya ini merasa terancam.

Meskipun Wilia terlihat seperti anak urakan, pecicilan, pemberani, suka bikin onar dan selalu menggoda banyak laki-laki, tapi tetap saja, itu semua hanya dia perlihatkan jika di tempat ramai dan tidak benar'menunjukkan serius. Dan percayalah, saat ini Wilia benar-benar merasa takut. Apalagi saat ini tubuh tegap Mr. Davio sedang berusaha bangkit dari tempat duduk nya dengan tatapan masih terus tertuju padanya.

"M-Mister, Anda mau apa?" Wajah Wilia seketika pusat pasi dengan kata-kata nya yang sudah gelagapan tak karuan.

Davio yang melihat wajah kepanikan Wilia itu seketika menyeringai licik, dia tak menyangka gadis bar-bar yang terlihat sebagai penggoda nyatanya takut hanya diberi gertakan seperti ini. Ah, Davio jadi ingin mengerjai wanita ini lebih dari ini.

Davio berjalan mendekati tempat duduk Wilia, lalu berhenti tepat di samping kursi wanita itu. Wilia benar-benar sudah tak mampu menatap tatapan laki-laki itu yang menurut nya adalah sebuah ancaman.

Wilia bukan nya takut diapa-apakan oleh Davio, tapi dia takut khilaf saat melihat ketampanan Davio yang benar-benar sudah di jamin oleh Standar Internasional akan ketampanan nya itu.

"Kau tahu apa kesalahan mu?" Bisik Davio tepat di samping telinga Wilia, membuat wanita itu dibuat meremang untuk pertama kalinya hanya dengan sebuah suara membuat Wilia menghentikan nafas. Bukan hanya suara yang membuat nya tak bisa bernafas, tetapi hembusan nafas nya sungguh membuat bulu roma nya meremang kuat, terlebih saat mencium bau mint dari hembusan itu, aaaa... Ini sungguh membuat nya gila!

"Saya tahu saya tampan dan sangat menggoda, tapi setidaknya kau harus bernafas." Bisik nya lagi, dengan satu tangan nya menelusuri wajah cantik Wilia.

Dan berapa bodohnya saat Wilia mengangguk dan buru-buru mengambil nafas sebanyak-banyaknya setelah mendapat perintah Davio, seakan-akan dia terhipnotis sehingga perkataan Davio itu seperti sebuah perintah yang harus dilaksanakan. Ck, benar-benar bodoh!

Davio yang melihat tingkah Wilia benar-benar ingin terbahak sekeras-kerasnya, namun tentu saja tak ia lakukan karena tak ingin membuat wanita ini malu. Ah bukan begitu, melainkan dia masih ingin mengerjai wanita ini lagi.

Dan kali ini, Davio semakin melancarkan aksinya. Dia sengaja memutar kursi yang diduduki Wilia yang kebetulan memang jenis kursi putar lalu duduk di depan wanita itu dengan jarak yang sangat dekat. Tangan Davio bahkan masih menumpu di kanan kiri kursi Wilia sembari menatap wajah itu dengan intens.

Sebagai wanita yang sangat percaya dirinya begitu cantik tentu saja malu bukan kepalang dipandang seintensif itu oleh laki-laki setampan Davio. Dia bahkan tujuan awal nya yang bahkan sudah marah-marah tak jelas.

"Kau tahu?" Davio menghentikan ucapan nya sejenak. "Kau cantik, dan ... Saya tergoda dengan bibir mu, sepertinya ini sangat manis jika dinikmati." Katanya dengan tatapan masih tertuju wajah Wilia.

Langsung saja pipi Wilia memanas dibuat nya, mungkin sudah banyak laki-laki yang memuji nya cantik, tapi entah kenapa untuk saat ini dia benar-benar merasa sangat melayang di puji cantik oleh nya. Dan tadi dia bilang apa? Tergoda dengan bibir nya? Oh ya Tuhan! Bahkan dia juga sangat ingin merasakan bibir tebal Dosen nya ini.

"Bibir mu ... sekksi." Bisik nya lagi dengan ibu jari Davio yang tak berhenti mengusap bibir itu dengan lembut dan perlahan. Wilia benar-benar dibuat terhipnotis, tubuhnya terasa kaku, ingin menolak dan menepis tangan lancang itu, nyatanya otaknya menolak. Sangat disayangkan jika ditepis , batin jahatnya.Tak memungkiri jika dia juga menginginkan sesuatu yang lebih.

Perlahan namun pasti, wajah Davio semakin mendekati wajah Wilia dengan kepala sedikit dimiringkan. Secara reflex Wilia memejamkan mata, sebagai pertanda mempersilahkan Davio melakukan sesuka hati.

"Kau tahu? Kesalahan mu karena tak pernah berangkat di jam kuliah saya, yang itu artinya kau tak memiliki nilai keaktifan." Bisik nya setelah dua bibir itu hanya berjarak tak ada setengah centi dan bahkan hampir saja menempel.

Wilia terkesiap mendengar nya sembari membuka matanya lebar-lebar. Dan kali ini, Davio benar-benar sudah tak bisa menahan tawa. Dia bahkan terbahak-bahak di ruangan yang hanya dihuni dua manusia sehingga tawa nya terasa menggema setelah berdiri dari tempat nya.

Sedangkan Wilia? Dia begitu begitu malu. Dan saking malunya, ingin sekali menjebloskan tubuh Davio ke lubang sekalian agar tak bisa kembali dan tak merasa malu lagi.

Aaarrrgghhh...

Dia bahkan ingin sekali menjerit sekeras-kerasnya. Perpaduan antara marah, malu, dan kecewa menjadi satu.

Dia bahkan tadi sudah sangat percaya diri Davio ingin mencium bibir nya, Nyatanya apa? Dosen laknatt nya itu hanya mengerjai dirinya!

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

😂😂😂😂😂

2023-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!