RR's Meal West End London
Alessandro menatap Eagle judes begitu pun dengan pria bermata biru itu. Tiba-tiba Alessandro teringat ucapan Clarissa kalau dia ditolong oleh pria bermata biru teduh. Eagle bermata biru teduh meskipun sekarang menatapku tajam.
"Apakah kamu yang menolong Clarissa, McCloud?" tanya Alessandro ke Eagle.
"Clarissa? Clarissa Moretti sepupu kamu yang alergi kacang pistachio dan almond?"
"Sì. Rissa bercerita ditolong oleh pria bermata biru."
"Iya aku yang menolong sepupumu. Kenapa?"
"Terima kasih. Kamu sudah menyelamatkan Rissa."
"Sama-sama. Oh bilang sama sepupu mu, jangan datang ke rumah McCloud lagi!" Eagle pun pergi meninggalkan Alessandro dan Sakura.
"Apa maksudnya Tulip? Rissa ke rumah McCloud?" tanya Alessandro ke Sakura.
"Honestly, iya. Clarissa tahu siapa yang menolong nya dan datang ke rumah mas Eagle tanpa janjian. Maksudnya baik tapi mas Eagle paling tidak suka ada orang asing datang ke rumah tanpa mengabarinya terlebih dahulu."
"Why?"
"Soalnya sepupuku pernah buat perkara, bikin party dan bawa pacar-pacarnya ke rumah mas Eagle. Waktu itu mas Eagle masih memberikan ijin siapa pun teman Dewa datang tapi disalahgunakan. Berantem deh berdua. Apalagi mas Eagle kena amuk Opa Arjuna dan Oom Rajendra karena permisif sama Dewa. Akhirnya mas Dewa ditendang dari rumah McCloud dan tinggal di apartemen."
"Memangnya Eagle kemana saat sepupu mu si Dewa membuat party?"
"Mas Eagle waktu itu sedang perjalanan bisnis ke Manchester bertemu dengan Oom dan Tante aku disana. Eh pulang-pulang, lihat rumah amburadul, ya ngamuk lah! Makanya sejak itu mas Eagle menolak keras siapapun boleh masuk ke rumahnya tanpa ijin darinya terutama Dewa. Kalau saudaranya kami yang lain, masih okelah. Kamu pas datang jemput aku kemarin kan harus ijin dulu kan?" ucap Sakura.
"Sepupumu satu itu benar-benar deh!"
"Parah tuh Dewa. Semua orang sudah kesal sama kelakuan nya. Bahkan papanya sampai mengancam memasukkan ke pesantren kalau tidak lulus tahun ini" kekeh Sakura.
"Pesantren? Apaan itu?"
"Pesantren adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para siswanya semua tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Basicnya agama Islam" jawab Sakura. "Seperti seminari."
"Oh i see." Alessandro menatap wajah chubby Sakura. "Jadi kamu serius minta aku menjauh darimu?"
"Dengar Ale-ale, aku sejak high school sudah diributi oleh kalian berdua, hampir lima tahun! Apa kalian itu nggak bosen gangguin anak chubby ini?"
Alessandro tertawa kecil. "Tidak pernah bosan mengganggu dirimu Tulip..."
"Oh astagaaa!" Sakura memegang pelipisnya.
"Kamu tahu Sakura, kita lihat bagaimana tiga tahun ke depan, apakah perasaan ku ke kamu masih sama atau berubah. Dan kamu juga sama kan? Apakah masih ada perasaan padaku atau nggak" jawab Alessandro dengan percaya dirinya.
"Seriously Manusia spidol, lima tahun kalian berdua menjahili aku, neror, rusuhi aku tapi tetap saja aku tidak mau menerima kalian kan?" Sakura memajukan tubuhnya menatap tajam ke Alessandro.
Pria Italia itu pun memajukan tubuhnya. "Apakah kamu merasa terganggu Tulip?"
"Sangat! Setidaknya ada waktu setahun saat kalian ditolak appa jadi aku bisa bernafas..."
"Apa selama ini kamu tidak bernafas?" kekeh Alessandro gemas dengan wajah chubby yang mencuri hatinya.
"Tidak, aku jadi zombie..."
Alessandro terbahak. "Ya ampun, kamu itu... " Tangan besar pria itu mengelus pipi Sakura. "Kamu akan merindukan aku Tulip..."
"Apakah kamu akan pergi?" Entah kenapa Sakura membiarkan tangan Alessandro memegang wajahnya dan ibu jarinya mengusap lembut pipinya.
"Sejujurnya saat kamu minta space dariku, aku rasa memang ini waktunya... Aku sudah terlalu lama meninggalkan Milan dan Roma... Kami ada sedikit permasalahan disana. Maka dari itu aku memaksa ingin makan siang bersamamu." Mata coklat Alessandro menatap lembut ke mata hijau Sakura.
"Selamat menyelesaikan permasalahan kalian" ucap Sakura.
"Apakah Raffa pernah melakukan ini padamu?"
"Melakukan apa?"
"Memegang wajahmu" jawab Alessandro masih menatap mesra ke gadis itu.
"Well, Raffa mencium aku beberapa kali tapi selalu kena hajar olehku dan appa."
Alessandro tersenyum smirk. "Ikut aku." Pria itu lalu berdiri dan mengajak Sakura pergi.
"Kemana?"
"Semua RR's Meal pasti ada taman kan?" Alessandro lalu menggandeng tangan Sakura menuju taman samping. Dan memang semua desain restauran peninggalan Ryu Reeves itu ada taman yang cantik dan instagramable.
"Mau ngapain kesini? Foto-foto terus posting di Instagram?" tanya Sakura yang bingung diajak ke taman yang memang cantik dilengkapi dengan gazebo disana. Jarang-jarang restaurant di London memiliki taman seperti RR's Meal.
"Kesini..." Alessandro mengajak Sakura duduk di dalam gazebo berbentuk telur itu.
"Ini kita mau ngapain disini?" tanya Sakura bingung. Makan belum selesai, main tarik saja.
"Sakura... " panggil Alessandro dengan suaranya yang terdengar lebih dalam dari sebelumnya membuat Sakura merinding.
"Kamu kesambet?" Mata hijau Sakura menatap tajam.
"Hah? Kamu ngomong apa?" Alessandro malah bingung dengan banyaknya kosakata aneh-aneh dari bibir gadis itu.
"Kamu kerasukan?"
Mata coklat Alessandro mendelik tidak percaya. "Aku? Kerasukan? Ohya Tulip, aku kerasukan kamu..."
"What? Aku memang sudah jadi arwah?" pendelik Sakura cuek.
"Iya arwah gentayangan yang membuat aku tidak bisa konsentrasi dan membuat gemas."
"Oh appa, mommy... Anakmu dibilang sudah jadi arwah..." ucap Sakura dramatis.
Alessandro terbahak lalu memegang wajah Sakura sambil tersenyum. "Kamu menggemaskan, tahu tidak?"
"Tidak. Menggemaskan itu keponakan aku..." suara Sakura menghilang ketika Alessandro mencium bibirnya yang semula lembut tapi makin lama makin menuntut.
Sakura belum pernah berciuman tapi terbiasa melihat kedua orangtuanya selalu berciuman setiap sebelum berangkat bekerja, bukan suatu hal yang aneh lagi. Tapi mengalami sendiri, dicium oleh orang yang super ngeyel dan tukang maksa itu sensasinya berbeda.
Entah karena instingnya, kedua tangan Sakura merangkul leher Alessandro yang membuatnya semakin semangat mencium gadis itu. Pria itu tahu Sakura belum pernah dicium oleh seorang pria dari caranya membalas dengan kaku tapi penasaran.
Merasakan hal itu, membuat Alessandro harus menahan gairahnya karena dia tidak mau membuat gadis itu kewalahan dengan hasratnya.
Sial! Kenapa yang bawah ikutan bangun! Padahal aku baru opening 5% ! Bahaya! Alessandro melepaskan pagu*tannya dan Sakura merasakan ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang enak dan membuatnya ingin mencoba lagi dan lagi ..
Mata Sakura terbuka setelah sebelumnya terpejam yang membuatnya semakin merasakan sensasi tersendiri. Mata hijau itu tampak sayu yang membuat Alessandro harus mati-matian menahan diri untuk mencium Sakura lagi.
Matamu memang menyihir semua pria Sakura.
"Maaf... karena menciummu tapi... aku tidak menyesal melakukannya..." ucap Alessandro pelan dan ada nada mesra disana.
"Kamu itu... "
"Apa?"
"Meshum!" bentak Sakura sambil menunjuk area tengah pria itu dan berdiri meninggalkan Alessandro yang melongo.
Brengseeekkk! Kok tahu punyaku bangun?
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sandisalbiah
si Ale-Ale bener² deh...
2024-01-21
1
Uniie Gentra
udah ada kisi² dikit nih jodohnya tulip🥳🥳🥳
2023-02-05
1
Yuli Budi
ha ha ha .... aq guyu wae mbk hana
2023-02-05
1