Nanti Tuman!

Kediaman Keluarga McCloud

Eagle menatap Clarissa bingung yang tiba-tiba berada di rumahnya tanpa janjian terlebih dahulu. Hanya keluarga saja yang boleh datang seenaknya ke rumah.

"Bagaimana kamu bisa masuk kemari?" tanya Eagle dingin membuat Sakura melongo.

"Aku masuk dari gerbang terus mobilku masuk ke halaman..."

"Maksud aku, siapa yang memberikan ijin kamu masuk kemari? Kamu kan tidak ada janjian dengan aku maupun Sakura" potong Eagle.

"Aku bilang aku sepupunya Alessandro Moretti hendak memberikan bingkisan untuk Sakura."

"Lalu? Apakah kamu memang hendak memberikan bingkisan untuk Sakura?" tanya Eagle dengan nada yang membuat Sakura melotot.

"Mas Eagle!" desis gadis itu gemas. "Iya, Clarissa tadi memberikan bingkisan untukku." Sakura menoleh ke Clarissa sambil memberikan kedipan sebelah matanya pertanda agar sepupu Alessandro itu mengikuti permainannya.

"Iya. Dan aku..." Clarissa menatap Sakura lalu gantian ke Eagle. "Aku hendak memberikan ini untukmu sebagai ucapan terimakasih sudah menyelamatkan nyawaku..." Clarissa memberikan paper bag dengan logo 'Morr' ke Eagle.

"Kamu tidak usah repot-repot tapi terimakasih" ucap Eagel sedikit melunak. "Hanya saja, aku tidak mau kamu datang ke rumah ini lagi jika bukan urusan bisnis."

"Why?" tanya Clarissa bingung.

"Karena kalau hanya berhandai-handai, aku tidak ada waktu. Sakura, kamu temani, aku mau ke kamar dulu." Eagle pun pergi meninggalkan dua gadis itu.

"Sakura, ada apa? Apa aku ada salah?" tanya Clarissa bingung.

"Well, mas Eagle agak sedikit parno soalnya dulu sepupuku datang kemari dengan pacarnya dan ... you know lah! Makanya mas Eagle tadi ngamuk karena Aston Martinmu mirip punya sepupuku itu. Dan... mungkin kedengarannya kuno tapi di keluarga aku anak gadis tidak pantas datang ke rumah pria..."

Clarissa terkejut. "Apa? Tidak pantas?"

"Meskipun kita casing bule, tapi aturan keluarga Jawa masih dipegang erat di keluarga kami" cengir Sakura. "Aku sarankan kalau kamu mau bertemu dengan mas Eagle, lebih baik di perusahaan miliknya McC Custom atau ke RR's Meal. Dan janjian dulu! Bukankah kamu juga sama?"

Clarissa mengangguk. Ternyata benar kenapa Ale dan Raffa tergila gila dengan gadis satu ini. Didikannya berbeda dan keluarga nya sangat menarik.

***

Setelah mengobrol sebentar, akhirnya Clarissa pulang dan Sakura pun mencari kakak sepupunya yang rasanya ingin dia jitak. Herman, kagak ada ramah-ramahnya!

"Mas Eagle?" panggil Sakura sambil mengetuk pintu kamar kakaknya.

Tak lama pintu itu pun terbuka dan tampak Eagle dengan wajah kusut. "Apa Sakura?"

"Boleh bicara sebentar?"

Eagle membuka pintu kamarnya lalu mempersilahkan adiknya masuk. Sakura pun duduk di sofa yang ada di dalam kamar bernuansa coklat dan broken white serta harum samar parfum Bleu de Chanel favorit Eagle tercium di sana.

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Eagle sambil duduk di pinggir tempat tidur.

"Mas Eagle nggak sopan deh sama Clarissa. Maksud dia baik, mas."

"Okelah maksud dia baik tapi nanti jadi tuman macam sepupunya! Ingat, dia juga seorang Moretti dan kamu tahu sendiri kan Moretti bagaimana?"!

"Iya tapi..."

"Sakura, please. Mas Eagle sudah parno gara-gara Dewa. Habis mas diamuk sama Opa Juna dan Daddy. Bisa kan Clarissa mencari mas ke McC atau RR's Meal? Kenapa harus ke rumah? Itu yang mas nggak suka."

Sakura pun memanyunkan bibirnya. "Iya deh, terserah mas Eagle. Kan yang punya rumah kamu."

"Apa kamu mau datang ke rumah Alessandro dan Raffa hanya sekedar main?"

Sakura mendelik. "Ya ogah lah! Ngapain?"

"Nah kan? Mas bukan anak kemarin sore Sakura. Mas tahu ada udang dibalik petis kenapa Clarissa kemari."

"Dih, mas Eagle suudzon!"

"Lihat saja, pasti Clarissa gencar ngejar mas macam sepupunya."

Sakura hanya menatap kakaknya skeptis.

***

Keesokan harinya Garvita dan Gabriel datang usai menengok Karl di Dubai. Keduanya yang datang subuh langsung sarapan bersama Eagle dan Sakura.

"Bagaimana Opa Karl?" tanya Sakura.

"Dimarahi Oma lah! Kalian tahu ngemil coklat itu sehari bisa beberapa kali coba! Alibi Opa demi kesehatan jantung tapi ini overdosis!" gerutu Garvita.

"Terus apa lagi?"

"Bang Sean jengkel sama mas Shin."

"Kenapa?" tanya

"Kalian tahu nggak, Arsya tuh kiblat nya ke mas Shin, bilang ke Opa gini 'Opa sembuh ya, Asya jadi sedih lihat opa sakit.' Benar-benar gayanya mas Shin kan?" ucap Garvita sambil menirukan gaya keponakannya.

Sakura dan Eagle terbahak membayangkan balita berambut pirang bermata biru berlebay ria macam panutannya.

"Terus Bang Sean gimana?"

"Ngamuk lah. Papa juga. Langsung keluar maklumat, Mas Shin tidak boleh masuk Belgia!"

Sakura dan Eagle semakin terbahak. "Duh kasihan. Tapi Gar, aku yakin deh kakakku satu itu pasti mendrama di grup keluarga dan sepupu pria lalu dia mencari cara untuk bisa masuk Belgia."

"Nah itu! Kakakmu itu memang cerdas tapi ya ngajak gelut!" sungut Garvita.

***

"Mas Eagle, aku nanti barengan ya berangkat ke kampusnya" pinta Sakura.

"Lha memang mobil kamu kenapa? Rusak?" tanya Eagle.

"Nggak, lagi males ajah nyetir."

"Apa mas Eagle suruh pengawal antar kamu?"

"Eh nggak usah. Bareng mas Eagle saja."

"Terus pulangnya?"

"Gampang, nanti minta dijemput sama Gabriel dan Garvita."

Eagle mengangguk. "Ya sudah siap-siap berangkat."

***

London College of Music

Sakura pun masuk ke ruang kuliahnya setelah sampai di kampusnya. Gadis itu tampak serius mengikuti perkuliahan apalagi resital akan dilakukan sebentar lagi.

Setelahnya Sakura berlatih bersama dengan satu band untuk acara resital. Karya-karya klasik mengalun di aula tersebut membuat para mahasiswa lain ikut menyaksikan latihan musik.

Garvita dan Gabriel yang sudah selesai lebih dulu dan tiba di kampus Sakura, ikut menyaksikan bagaimana sepupunya bermain piano.

"Aku tahu Sakura biasa bermain piano di rumah tapi kali ini kenapa auranya berbeda yaaa" gumam Gabriel.

"Berbeda gimana Gab?"

"Lebih menjiwai dan... auranya Sakura berbeda."

Garvita melihat ke arah sepupunya yang memang tampak serius dalam memainkan karya Chopin, Vivaldi dan Beethoven.

"That's my Tulip, Signora Schumacher."

Garvita dan Gabriel menengok ke belakang dan tampak Alessandro berdiri di belakang mereka.

"Kamu ngapain?" tanya Garvita dengan nada judes.

"Menjemput Tulipku lah! Aku tahu dia tidak membawa mobilnya kan?" senyum Alessandro.

"Ya jelas tidak dibawa, berat tahu!" jawab Garvita dengan galak. "Dengar Mr Moretti Uno, Sakura akan pulang bersama kami karena kami sudah berjanji dengan mas Eagle. Dan jika kamu masih nekad mengajak Sakura pulang bersamamu, jangan harap kamu akan selamat dari hajaran Sakura."

Alessandro menanggapi Omelan Garvita santai. "Kita lihat saja, Tulipku akan pulang bersamamu atau bersamaku."

Garvita memicingkan matanya. "Benar-benar deh!"

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaa

Ini settingnya sebelum acara pernikahan Juliet Yaaa bagi yg bingung

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gifts

Tararengkyu ❤️🙂❤️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***