London College of Music London Inggris
Sakura menatap tajam ke arah Alessandro yang sedikit banyak membenarkan bahwa dirinya memiliki kandang buaya.
Cocok! Buaya piara buaya! Tapi setahu aku, buaya itu aslinya binatang setia, kok di manusia jadi kesannya buaya darat super bejat ya? Harusnya kan istilahnya diganti dasar Kelinci celutak! Eh tunggu, kalau modelnya macam si Ale-ale nggambus begini, masa kelinci? Bagaikan bumi dan planet Pluto dong!
"Kamu kenapa Tulip?" tanya Alessandro yang bingung melihat Sakura seperti dalam pikirannya sendiri.
"Ngedumel dalam hati!"
"Hah? Kamu ngomong apa?! Tunggu, sayang. Kamu itu bisa berapa bahasa sih?" senyum Alessandro yang semakin gemas dengan gadis mungil di hadapannya.
"Bahasa? Banyaaakkk! Bahasa Inggris, Indonesia, Perancis tapi kalau ini aku harus pilek dulu baru kedengaran aksennya, Jerman, Jepang, Korea, sedikit Italia tapi paling jago bahasa kalbu" jawab Sakura sambil menghitung dengan jarinya.
"Kalau yang tadi?"
"Bahasa Jawa."
"Kenapa tidak kamu sebut tadi?"
"Kececer" jawab Sakura cuek. "Sudah ah, aku mau pulang. Kamu makan siang sendiri ya? Soalnya tadi sebelum aku berangkat kuliah, minta dimasakin makanan favorit aku. Kan sayang kalau tidak kemakan." Gadis itu mengeluarkan kunci mobil mini Cooper unyu nya.
Tiba-tiba Alessandro mengukung dirinya hingga tubuh Sakura bersandar di mobilnya. "Yakin tidak mau makan siang denganku?"
"Yakin! Dan sekarang kalau kamu tidak ingin aset masa depan kamu tidak bisa berfungsi hingga seminggu ke depan, bisa kah kamu minggir?" tatap Sakura tajam ke Alessandro.
"Kamu tidak akan berani melakukannya Sakura karena itu milikmu... Uhuk!" Alessandro memegangi perutnya yang kena tendangan dengkul gadis itu.
"Dengar Uno, tampaknya dengkul aku memang diciptakan Allah untuk menendang perut dua Moretti! Jadi don't push me ( memaksa aku ) untuk sering-sering melakukannya" seringai Sakura.
"Ya ampun... Tulip... Dios Mio! Benar kata Raffa... dengkul mu benar-benar deh!" ucap Alessandro dengan suara sedikit tercekik.
"Bye manusia spidol! Jangan macam-macam denganku ya!" Sakura pun berjalan menuju kursi pengemudi mobilnya meninggalkan Alessandro yang masih menatap judes ke gadis itu.
Tak lama, mini Cooper warna ungu itu pun pergi meninggalkan kampus dan Alessandro yang segera didatangi para pengawalnya.
Ya ampun Tulip! Kamu sangat menggemaskan!
"Anda baik-baik saja Signor?" tanya salah seorang pengawalnya.
"Tidak lebih baik" senyum Alessandro. Tendangan cinta. That's ridiculous ( Membagongkan ).
***
Kediaman McCloud
Sakura masuk ke dalam rumah yang hanya ada pelayan. Biasanya dirinya melihat Garvita dan Gabriel tapi mereka sedang ke Dubai karena Opa Karl sedang dirawat disana. Terkadang Sakura bingung sendiri melihat Oma Sabine yang bisa dengan Opa Karl dengan tattoo sepenuh itu padahal Oom Ayrton tidak ada tattoo at all.
Eh sekarang dirinya yang dikejar-kejar dua makhluk dengan corat-coret di badan.
"Makanya tho kembang kenangan, Ojo mbatin, Ojo dumeh ( jangan batin, jangan mentang-mentang ), appa mu mulus bukan berarti yang ngejar elu bodinya mulus dari spidol!" gumam Sakura sambil ngeloyor masuk ke kamarnya.
"Eh tunggu! Mana ada kembang kenangan? Yang ada kan tembang kenangan... Memang huruf 't' dan huruf 'k' dekatan di keyboard?" Setelahnya Sakura terbahak. "Allahuakbar, aku sudah ketularan absurdnya mas Shin!"
Gadis itu pun segera menuju kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian yang nyaman untuk makan siang ... atau sore sekalian minum teh karena sudah mau jam tiga.
"Nona Park, ini sudah kami siapkan southern ox tail stew dengan nasi basmati" ucap salah seorang pelayan.
"Thanks Amy. Ya ampun dari kemarin aku pengen makan ini" gumam Sakura yang duduk di kursi makan.
Ox tail stew ( stew buntut sapi )
"Kalian sudah makan?" tanya Sakura ke dua pelayan yang bekerja di rumah McCloud.
"Sudah nona. Selamat menikmati" jawab Amy dan rekannya Janet.
"Thanks." Sakura lalu menyuap makanan nya. "Mmmm...enaaaakkkk!"
***
Ruang Kerja Alessandro Moretti di Rumah Mode Morr
Alessandro tidak terkejut melihat Raffa berada di ruang kerjanya. Seharusnya Alessandro pulang ke Roma atau Milan untuk mengurus pekerjaan lainnya selain boutique Morr tapi karena sepupunya disana sudah bisa menghandle, jadi pria Italia itu fokus dengan cabang mereka yang berada di London bersama dengan Clarissa Moretti sepupunya yang memegang London.
"Bagaimana skripsi kamu?" tanya Alessandro sambil berjalan ke kursi kebesarannya.
"Bagaimana perut kamu?" balas Raffa dengan nada mengejek.
"Apa maksudmu?"
"Lutut Sakura. Sudah mendarat di perut kamu kan?" kekeh Raffa. "Bagaimana rasanya?"
"Tidak kerasa apa-apa."
Raffa mendelik. "Seriously?"
"Lho memang tidak kerasa apa-apa."
Raffa memilih meneruskan desain sepatu untuk koleksi musim panas tahun ini.
"Kamu jadi mengeluarkan desain koleksi buat musim panas, little brother?"
"Ini aku lagi buat."
Suara ketukan di pintu membuat dua bersaudara Moretti itu menoleh dan tampak gadis cantik yang sebaya dengan Alessandro masuk.
"Nah, kalau akur begini kan pemandangan jadi indah dibandingkan dengan cuaca mendung London" senyum Clarissa Moretti.
"Kamu hanya tertipu, Rissa" kekeh Alessandro ke sepupunya yang memang seorang desainer.
"Really, kalian dari kecil susah banget akurnya dan saling bersaing satu sama lain. Oh, ngomong - ngomong gadis bernama Sakura Park itu menggemaskan ya?" goda Clarissa yang tahu dua sepupunya suka dengan putri mantan mafia Korea Selatan dan cucu Yakuza Takara.
"Dia memang menggemaskan" ucap Alessandro dan Raffa bersamaan membuat Clarissa terbahak.
"Aku kok merasa Sakura tidak akan memilih salah satu dari kalian demi perdamaian dunia..." gumam Clarissa sambil duduk di dekat Alessandro yang menatapnya judes.
"Lalu? Kamu sendiri? Bagaimana dengan pria yang membawamu ke rumah sakit karena alergi kacang?" tanya Alessandro.
"Aku belum bertemu dengannya lagi tapi mata birunya tidak dapat aku lupakan. Mata paling biru dan teduh yang pernah aku lihat."
"Aku penasaran siapa yang sudah menolong kamu, Rissa" ucap Raffa yang baru tahu sepupunya nyaris tewas karena pihak bistro tempat dia makan siang tidak bilang ada kandungan kacang almond dan pistachio di cake nya sedangkan Clarissa alergi dua kacang itu.
"Kalau kamu bertemu dengan pria itu lagi?" tanya Alessandro.
"Aku ajak kencan lah!" jawab Clarissa sambil tertawa.
Yang kena tendangan lutut
Yang manyun
***
"Haaaattssyyiinnggg!" Eagle bersin dengan keras di meja makan saat sedang menikmati teh sepulangnya dari MC Custom dan malam nanti dia akan ke RR's Meal seperti biasa untuk mengawasi restoran peninggalan Opa buyut nya.
"Kamu kenapa mas?" tanya Sakura sambil menyeruput teh nya.
"Nggak tahu. Ada yang ghibah aku kayaknya..." Eagle mengambil tissue untuk mengusap hidungnya.
"Mas, rasanya kalau elu kena ghibah, itu gak masuk akal. Kalau mas Shin, nah itu baru! Dia tuh makhluk paling enak dighibah dan dinistakan!" ucap Sakura dengan wajah yakin.
"Kualat kamu sama kakak mu lho, Sakura."
"Lha buktinya emang begitu kok" elak Sakura.
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sandisalbiah
lah.. Clarisa lagi mencari sosok si Eagle tah...
2024-01-21
1
Masumi Hayami
Kan bener dugaan gw.. Eagle.
2023-02-21
1
Masumi Hayami
Jangan2 Eagle hehehehhe
2023-02-21
1