Apartemen Alessandro di Milan Italia
Pria berbadan besar itu tampak menikmati perubahan wajah Sakura yang awalnya memerah karena malu tapi sejurus kemudian wajah cantiknya menjadi merah padam akibat menahan amarah.
"Nggak kamu, nggak due ! Dasar pria! Otaknya meshum semua! Ternyata benar! Otak pria sama burung itu dekat pakai banget!" omel Sakura membuat Alessandro terkekeh geli.
"Sakura, dekat apanya. Lihat ini kepala yang berisi otak aku, ini Bu..." Alessandro hendak menunjuk miliknya yang diantara pahanya.
Tiba-tiba layar ponsel Alessandro berubah menjadi wallpaper Sakura yang sedang tersenyum manis saat melayani pembeli di cafe pastry milik Omanya.
"Lho? Kok dimatiin?" Alessandro berusaha menghubungi Sakura lagi tapi ponsel gadis itu sudah offline. Pria berwajah dingin itu tertawa terbahak-bahak saat tahu tidak bisa menghubungi gadis itu. "Kamu kok gemesin."
***
Raffa Moretti merasa kesal luar biasa karena dirinya tidak diijinkan bertemu dengan Sakura di rumah gadis itu. Bahkan tadi pun Raffa dan Shinichi Park terlibat adu mulut yang membuat pengawal Hideo membawa pergi Raffa dari gerbang rumah keluarga Park.
Raffa berusaha menelpon Sakura tapi hanya ada nada panggil, tanpa diterima. Akhirnya Raffa kembali ke Roma tanpa bisa bertemu dengan Sakura.
***
Setahun Kemudian... London Inggris
Sakura menatap dirinya di depan cermin di sebuah butik daerah Bond Street tempat dimana butik-butik high class disana macam Louis Vuitton, Burberry, Tiffany & Co, Christian Louboutin dan banyak barang branded lainnya.
Sakura sendiri sedang menikmati sekolah sambil liburan di London sekalian bertemu dengan Garvita, Eagle dan Dewananda sebelum mereka kembali ke negara masing-masing. Sakura ada acara pertukaran mahasiswa antara Tokyo University of Art dengan London College of Music.
"Yang ini atau yang ini ya?" gumam gadis berpipi chubby itu bingung usai mencoba dua baju terbitan terbaru dari Burberry.
"Ambil dua-duanya saja Tesoro."
Tubuh Sakura membeku mendengar suara yang sudah lama tidak didengarnya. Sakura sengaja mengganti nomor ponselnya sejak dirinya mendapatkan ultimatum dari Hideo dan Fayza untuk menjauhi duo Moretti hingga ponsel kesayangannya pun harus dipensiunkan karena mereka bisa melacak no IMEI yang dimiliki ponsel unyu Sakura.
Alessandro berdiri di belakang gadis itu dan dirinya harus menahan diri untuk tidak memeluk dari belakang Sakura.
"Nomor mu ganti Tesoro?"
Sakura berbalik. "Iya ganti! Biar aku konsentrasi kuliah! Kalian itu annoying brat, tahu nggak?"
"Apakah kamu tahu betapa aku rindu Omelan kamu?" Mata coklat Alessandro menatap dalam ke mata hijau Sakura.
"Nggak tahu dan tidak mau tahu!" Sakura mengambil dua potong baju brand Burberry menuju ke kasir.
Alessandro mengikuti Sakura dan saat gadis itu hendak membayar, pria Italia itu menyerahkan kartu hitamnya.
"Kamu pasti lama membuka tas Louis Vuitton mu jadi aku bayarkan saja" ucap Alessandro ke arah Sakura yang menatapnya judes.
"Nanti aku ganti."
"Tidak usah Sakura. Aku senang membelikannya untukmu."
Sakura menerima paper bag Burberry yang berisikan dua baju yang dipilih tadi lalu berjalan meninggalkan Alessandro.
"Sakura! Lho kok ditinggal?" Alessandro memasukkan kartu hitamnya ke dalam dompetnya lalu bergegas menyusul Sakura.
Sakura berjalan seolah tidak mendengar tapi tiba-tiba tangannya sudah digenggam oleh Alessandro.
"Benar-benar anak ini!" kekeh pria Italia itu.
"Kenapa tangan aku kamu genggam?" Sakura berusaha melepaskan genggaman tangan Alessandro tapi pria itu lebih kuat.
"Takutnya kamu hilang nanti."
Sakura terbahak. "Kamu ngapain ke London?"
"Ada fashion week disini dan aku mewakili Rumah mode Morr" senyum Alessandro.
"Oh ..."
"Kamu sendiri ngapain bunga tulip?" tanya Alessandro lembut.
Sakura mendongak menatap Alessandro. "Kamu ketularan mas Shin ya? Manggil aku seenaknya!"
"Tapi kamu memang seperti bunga tulip kok, Tesoro."
Sakura menggelengkan kepalanya. "Karepmu ( terserah kamu )!"
"Hah?! Kamu ngomong apa sih?"
"Ngatain kamu jelek pokoknya!"
Alessandro tertawa. "Kamu memang menggemaskan bunga Tulip. Kita makan dulu? Aku lapar."
"Aku mau pulang. Orang rumah pasti sudah menunggu" tolak Sakura.
"Siapa? Eagle McCloud? Dia sibuk di RR's Meal. Rumah bata hanya ada pelayan dan pengawal dan kamu bakalan bosan disana."
"Setidaknya tidak ada kamu, Ale-ale!"
"Memang aku kenapa? Kurang ganteng?"
"Kurang akhlak!"
Alessandro terbahak. "Ya ampun, betapa aku merindukanmu, Sakura. Yuk kita makan." Pria Italia itu menggandeng gadis itu ke sebuah restauran Jepang.
***
Restauran Jepang
Sakura mendelik melihat dua kotak berisikan sushi yang jumlahnya lumayan banyak tersedia di hadapannya. Mata hijaunya menatap tajam ke Alessandro yang hanya tersenyum manis.
"Kamu itu kalau pesan, bisa nggak tanya dulu aku maunya apa? Bukan main pesan dan aku tidak dikasih kesempatan!" omel Sakura.
Alessandro memajukan tubuhnya. "Apa kamu tidak doyan?"
"Doyan lah! Itadakimasu!" Sakura langsung mengambil sebuah sushi dan setelah diberikan Soyu beserta wasabi, langsung memasukkan ke dalam mulutnya.
Alessandro tertawa kecil. Kamu itu benar-benar tidak ada jaimnya. "Kamu dalam rangka apa ke London?"
"Pertukaran mahasiswa antara kampusku dan London College of Music. Ada tiga orang yang terpilih dan salah satunya aku. Ini mumpung hari liburku jadi aku bisa jalan-jalan."
"Besok kamu acaranya apa?"
"Aku? Latihan di kampus. Kenapa?"
"Sabtu?"
"Di RR's Meal bantu Mas Eagle karena pasti penuh dan ramai. Kenapa?"
"Temani aku."
"Kemana? Macam anak kecil saja minta ditemani" ujar Sakura sambil memasukkan sushi keempatnya.
Alessandro tertawa. "Aku anak besar Sakura. Besar semuanya."
Sakura mengacuhkan dua kata terakhir dengan memasang wajah datar.
"Sabtu besok peragaan busana, tas, sepatu dan aksesoris dari rumah Morr. Dan aku malas datang sendirian. So, mumpung kamu di London, kenapa tidak aku bersamamu." Alessandro menatap Sakura dengan penuh permohonan. "Mau ya?"
Sakura membalas tatapan Alessandro dengan wajah licik. "Bayaran aku tidak murah, Mister."
"Kamu minta apa?"
"Lamborghini terbaru."
Mata coklat Alessandro terbelalak. "Yang benar saja Sakura!"
Sakura terbahak. "Take it or leave it."
"Kenapa tidak minta Ferarri sekalian?"
"Itu daftar selanjutnya" jawab Sakura kalem sambil menyesap ocha dinginnya.
Alessandro menepuk kepala Sakura pelan. "Dasar!"
***
Usai makan siang di restauran Jepang, Sakura bersiap untuk pulang dengan mobil yang disediakan oleh Eagle lengkap dengan sopir dan pengawal membuat Alessandro tidak ada celah untuk mengantarkan gadis itu.
"Suruh pulang saja sopir n pengawal kamu!"
"Kamu mau ditembak Opa Arjuna dan mas Eagle? Boleeehhhh..."
Alessandro menyipitkan matanya ke arah gadis chubby itu. "Kalian itu lebih mafioso dibandingkan denganku."
"Sorry Moretti Uno, kalau soal permafiosoan, kamu kalah jumlah keluarga di kami" ucap Sakura yang sudah tiba di mobil Range Rover milik Eagle. Dua pria yang menjadi pengawal merangkap sopir sudah siap di sisi kiri dan kanan Sakura.
"Jangan lupa hari Sabtu. Aku akan jemput kamu di rumah McCloud." Alessandro meraih tangan kanan Sakura dan mencium punggung tangannya.
***
Yuhuuuu Up Sore Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sandisalbiah
kok lebih nyaman ke Moretti uno, walau omonganya mesun tp dia terkesan gentle dan lembut..
2024-01-21
1
nuraisah
lebih baik yg uno aja lebih mateng dibanding yg due
2023-01-21
1
wonder mom
ale2 mule ketularan virus shincan. manggil suka2
2023-01-20
2