Masih Acara Resepsi Luke Bianchi dan Rin Ichigo
"Sakura, katakan padaku. Apa benar kamu tidak tertarik sama sekali denganku?" Alessandro menatap dalam ke mata hijau itu.
"Nope."
"Are you sure ( apa kamu yakin )?" Michel menghisap rokoknya dan menghembuskan ke arah lain yang tidak mengenai wajah Sakura.
"So sure. Yakin! Serius!"
"Apa kamu lebih menyukai adikku?"
"Moretti due? Nope. Aku tidak tertarik dengan kalian berdua! Bikin pusing tahu nggak! Aku malah merasa bakalan ada perang Baratayudha modern dengan lakon pria Italia bukannya pria India!" balas Sakura judes.
"Perang Baratayudha?" Alessandro terkekeh. "Mungkin bisa terjadi jika adikku tidak mau mengalah padaku."
"Astagaaa! Kalian itu kakak beradik kandung bukan sih?" hardik Sakura gemas.
"Jika berurusan dengan soal cinta dan wanita, perang pun aku jabani, Sakura."
Sakura menggelengkan kepalanya. "Pulang sana ke Jerman!"
"Buat apa pulang ke Jerman? Aku sudah selesai kuliahnya" kekeh Alessandro. "Kamu tahun ini kuliah kan? Jadi masuk Todai?"
"Ya sudah pulang ke Italia sono!"
"Kamu ngusir?! Bagaimana kalau kamu ikut ke Roma denganku?" goda Alessandro yang membuat mata hijau Sakura menggelap menjadi coklat pertanda gadis itu marah.
"In your dream, manusia penuh coretan!" jawab Sakura dengan nada judes.
"Really Sakura, bisa tidak manggil aku dengan namaku?"
"Moretti Uno?"
"Nama depan Sakuraaaaa..."
"Ale-ale? Morotin? Manusia spidol?"
Alessandro merasa gemas dengan gadis berpipi chubby di hadapannya. Kalau tidak ingat di belakangnya ada empat orang yang mengawasinya bagaikan mata laser, ingin rasanya merengkuh Sakura masuk ke dalam pelukannya dan memberikan ciuman panas ke bibir yang menggemaskan itu.
"Ngapain kamu sama adikku?"
Alessandro memejamkan matanya tanda dia kesal. Sial! Shinichi datang juga!
Alessandro pun berbalik dan menatap pria imut di hadapannya yang tidak ada takutnya berbalik menatap tajam ke dirinya. "Halo, Shinichi Park. Bukankah aku sudah bilang kita akan bertemu lagi?"
"Stop the crap, Ale-ale! Aku minta kamu menjauhi dari adikku!"
"Why?"
"Karena kamu mengganggu adikku!" jawab Shinichi tegas.
Alessandro menoleh ke arah Sakura. "Apakah aku mengganggu mu?"
"Yup. Isn't it so obvious ( bukankah sangat jelas )?" seringai Sakura durjana membuat Alessandro gemas.
"Oke... Aku pergi." Alessandro berbisik di telinga Shinichi. "Sai, tua sorella sarà mia ( kamu tahu, adikmu akan menjadi milikku )."
"Non appartiene a nessuno ( Dia bukan milik siapa-siapa )." Shinichi melirik judes ke Alessandro yang lebih tinggi darinya.
Pria Italia itu hanya tersenyum smirk. "We'll see about that." Alessandro mengedipkan sebelah matanya ke Sakura yang membuat gadis itu ingin melempar Manolo Blahnik nya ke wajah menyebalkan itu.
"See you again Sakura." Alessandro melangkah kembali masuk ke dalam ballroom pesta setelah mengangguk ke Alexis, Raveena, Garvita dan Gabriel.
Shinichi menghampiri adiknya. "Kamu baik-baik saja?"
"I'm fine, mas. Don't worry." Sakura memeluk kakaknya agar merasa tenang. Shinichi memang gampang panik kalau menyangkut keluarganya.
"Yuk masuk." Shinichi menggandeng tangan adiknya lalu menghampiri keempat orang disana dan mereka pun kembali masuk ke area pesta.
***
Alessandro menyalakan rokoknya yang kedua di area taman belakang hotel. Tadi usai berbasa-basi dengan keluarga Bianchi, Alessandro melihat bagaimana Shinichi sangat menjaga adiknya bahkan gadis menggemaskan itu juga seolah mengacuhkan dirinya.
Pria berwajah dingin itu juga tidak mengerti mengapa dirinya tidak bisa berpaling dari gadis yang jauh dari selera dan tipenya. Sejak pertama kali melihat Sakura di sekolah Raffa, Alessandro sudah tertarik dengan mata hijau yang tidak jelas warnanya itu.
Pria berbadan besar itu tersenyum geli mengingat julukan yang diberikan gadis itu. Sakura tidak ada takut-takutnya mengatasi dirinya manusia spidol, Moretti Uno, Morotin... apalagi? Luke benar. Raffa juga memiliki perasaan yang sama denganku ke Sakura.
Suara ponselnya membuat lamunannya buyar dan mengambil benda pipih itu dari saku balik jasnya. Bibirnya tersenyum smirk melihat siapa yang menelponnya.
"Really?! Kamu ke Tokyo!" bentak Raffa di seberang.
"Ciao fratellino ( hello little brother )" sapa Alessandro sambil membuang asap rokoknya.
"Brengseeekkk kau Alessandro! Kamu sengaja mengirim aku ke Roma padahal kamu ke Tokyo demi menemui Sakura!" amuk Raffa namun Alessandro hanya menanggapi santai.
"Bukankah kamu juga terpilih menjadi salah satu kandidat pengganti paman Alberto sebagai kepala keluarga Moretti?" jawab Alessandro santai.
"Kamu memang @$$ hole, Big Brother! Fu** You!" maki Raffa yang hanya dijawab kekehan Alessandro.
"Ngomong-ngomong Sakura tambah cantik, Raffa. Dan aku yakin, Sakura akan memilih aku" ucap Alessandro tenang.
"Over my dead body, Alessandro!"
"With pleasure! Dengan begitu tidak ada penghalang antara aku dan Sakura bukan?" seringai pria berbadan tegap itu.
" Vaffanculo ( Fu** you )!" Raffa lalu mematikan panggilannya.
Alessandro dengan santainya memasukkan ponselnya lagi ke dalam saku jasnya. Sorry little brother. Apapun akan dilakukan soal cinta dan wanita.
***
Roma Italia
Raffa Moretti berteriak kencang di dalam kamarnya untuk melampiaskan emosinya. Tubuh Raffa bergetar menahan amarah dan rasanya dirinya ingin menghancurkan semuanya. Pria itu pun memilih menuju ruang gym keluarga nya dan memutuskan untuk berlari diatas treadmill. Raffa membuka kaosnya hingga badan berotot nya yang juga bertattoo terpampang dengan jelas di kaca tempat gym.
Pria itu menyetel lagu dari ponselnya yang terhubung dengan bluetooth ke speaker di seluruh ruang gym. Setelahnya Raffa mulai berlari Diatas treadmill dengan lagu milik Thirty Second To Mars berjudul This is War.
*This is war
It's the moment of truth, and the moment to lie
The moment to live and the moment to die
The moment to fight, the moment to fight
To fight, to fight, to fight*
Raffa menaikkan tempo kecepatan treadmill nya. Jika ini war of love, aku akan fight dengan mu, Abang!
Raffa tersenyum smirk dan segala rencana sudah tersusun di otak nya. Setelah dirasa cukup, Raffa menghentikan larinya. Tunggu aku Sakura, akan aku singkirkan abangku yang menyebalkan itu!
***
Tokyo Jepang, Kediaman Keluarga Park
Sakura baru saja pulang dari ujian praktek Tokyo University of Art major piano dan vocal. Gadis itu memang sudah belajar main piano sejak usia tiga tahun membuat keluarga senang ada yang meneruskan jejak Rhea Giandra dan Eiji Reeves yang merupakan pianis keluarga Pratomo. Sepupu Sakura banyak yang bisa bermain alat musik tapi yang serius masuk ke akademik hanya dirinya.
Rumah tampak sepi karena sang kakak masih di kampus untuk kuliah praktek musim panas sedangkan kedua orangtuanya masih berada di perusahaan masing-masing.
Suara dering ponselnya, membuat gadis yang hendak berganti pakaian mengurungkan kegiatannya dan mata hijau Sakura tampak malas melihat siapa yang menelpon.
"Ya?" jawabnya judes.
"Halo Sakura. Sudah sampai rumah?"
"Sudah dan aku minta muka rata, tarik pengawal kamu!" hardik Sakura kesal.
"Maaf sayangku, tidak bisa. Aku hanya menjaga apa yang menjadi milikku..." senyum Raffa. "Mandi Sakura, biar segar seperti aku yang baru saja mandi..."
"Oh astagaaa!" Sakura mematikan panggilan Raffa namun pria itu menelpon nya kembali dan gadis itu menerima nya. "Apa lagi?"
"Ti Amo Sakura..."
Pake baju dulu muka rata!
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sandisalbiah
gila aja.. gegara cewek duo beradik jd duel.. gak lucu sih.. cinta boleh.. bodoh jangan lah.. 🙄🙄
2024-01-21
1
Uniie Gentra
di cerita ini Raffa nya udah ganti orang ya Thor??
2023-01-25
2
wonder mom
rame n bakalan petang baratayudhanya. tp...bau2 morotin due minggir udh d. 🤫
2023-01-18
1