"Masih pantaskah kau bertanya seperti itu padaku?" tanya Rea kembali dengan menahan emosi yang hampir saja meluap saat mendengar pertanyaan dari mulut lelaki yang kini menyandang status sebagai mantan kekasih tersebut.
"Sejak kapan pertanyaan dijawab dengan pertanyaan Rea."
"Sejak kau meninggalkan aku dihari pernikahan kita, karna sejak saat itu semuanya telah berubah!".
"Aku sudah minta maaf Rea, tidak bisakah kau bersikap seperti biasa yang selalu lembut padaku seperti dulu."
"Permintaan maafmu sudah terlambat Daniel. Seharusnya kau bilang sejak awal jika memang kau tidak mencintaiku, harusnya kau katakan sebelum hari itu tiba dan kau...." Rea yang mulai merasa terpancing akhirnya memilih diam dan tidak melanjutkan kata katanya. Kemudian ia memejamkan matanya sejenak menahan emosinya yang sudah mulai memuncak.
"Maaf aku tidak mau membahas masa lalu, tolong tinggalkan aku. Aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku."
"Rea.. ."
"Tolong Daniel, kembalilah ke mejamu. Atau aku akan keluar dari ruangan ini," ucap Rea bernada ancaman.
Akhirnya Daniel pun meninggalkan meja tersebut dan kembali duduk di kursi miliknya.
*
*
*
Di tempat lain.
"Sampai kapan aku harus terus berpura pura mencintai Daniel ay....," keluh Sera lewat panggilan video call terhadap seorang lelaki yang merupakan kekasihnya itu yang selama ini menyuruhnya untuk berpura pura mencintai Daniel demi sebuah rencana yang sudah tersusun sesuai keinginannya.
"Sabar my honey tinggal beberapa langkah lagi semua rencana kita akan berhasil dan kita akan segera menikmati hasilnya."
"Tapi aku lelah untuk terus berpura pura mencintainya. Aku jijik dengan semua ini ay....."
"Honey, jika kau menyerah saat ini benar benar sangat tanggung, dan sangat disayangkan." seorang pria itu berkata sembari membersihkan sisa cairan kental yang baru saja disemburkannya di atas perutnya sendiri.
"Baiklah aku akan melanjutkan rencana kita. jadi kapan kita bisa bertemu kembali aku sangat merindukanmu ay."
"Lusa aku akan menemuimu di tempat biasa. Aku juga sangat merindukan jeritan manjamu honey." lelaki itu berucap sambil mengedipkan matanya.
"Baiklah ay, aku akan menunggumu di tempat biasa."
Setelah melakukan adegan panas melalui panggilan video call, mereka mengenakan kembali pakaiannya masing masing.
Sera mengusap perut yang terlihat semakin membuncit.
Demi kekasih yang sangat dicintainya itu Sera rela mengandung anaknya hanya untuk memperalat Daniel dengan berpura pura mengaku jika Daniel lah yang telah membuatnya Hamil.
Kekasih Sera adalah pesaing bisnis Dari keluarga Mahotra. Pria itu sudah lama menginginkan kehancuran dari perusahaan milik keluarga Mahotra tersebut.
Namun rencananya selalu gagal karena Firas yang merupakan Presdir dari perusahaan tersebut sangat susah disentuh oleh seorang wanita yang ia suruh untuk mendekatinya. Hingga akhirnya ia menyuruh kekasihnya sendiri itu untuk menggoda anak kedua dari keluarga Mahotra. Dan ternyata usahanya berhasil selama kurang lebih satu tahun Sera rela dijadikan kekasih simpanan Daniel yang saat itu sedang berpacaran dengan seorang gadis yang bernama Laudrea Andara atau biasa disapa Rea.
*
*
*
"ini laporannya dan semuanya sudah aku kerjakan sesuai dengan sample yang kau berikan padaku," ucap Rea seraya berjalan keluar dari ruangan tersebut.
"Tunggu Rea, kau mau kemana?"
"Sama sekali bukan urusanmu," jawabnya ketus. Rea menutup kembali pintu ruangan lalu menuju lift.
"Rea..!" seru Leon yang baru saja keluar dari ruangan lain.
"Ya Lee.."
"Kau mau kemana?"
"Makan Le, lapar." Rea menyahut sambil mengusap perutnya namun tanpa menghentikan langkah kecilnya. Lalu menghilang di balik pintu lift yang mulai tertutup.
Rea menuju resto yang berada tak jauh dari gedung tempatnya bekerja.
"Hallo Rea, kau dimana sekarang?" tanya Nilam lewat sambungan telponnya.
"Aku sedang makan di resto dekat perusahaan suamiku."
"Kalo begitu aku akan menyusul, tunggulah 15 menit lagi."
"Okey"
Setelah menutup sambungan telponnya Rea kemudian memanggil pelayan untuk memesan menu makan siangnya. Selang bebarapa menit saja seorang pelayan datang menyajikan makanan yang dipesan olehnya.
Diteguknya lemon tea hangat yang baru saja tersaji di atas meja, Namun tiba tiba saja matanya terasa begitu berat. Ingin rasanya ia terpejam saat itu juga.
"Kenapa mataku rasanya berat sekali kepalaku juga pusing." Rea berkata seraya meletakan kepalanya di atas meja menggunakan kedua tangannya sebagia tumpuan.
Di sudut ruangan restoran yang sama nampak seorang pria tersenyum licik saat melihat reaksi obat tidur yang ia campurkan pada minuman yang dipesan Rea itu telah berhasil sesuai dengan rencananya.
Lalu ia memanggil pelayan yang tadi disuruhnya dan menyerahkan sebuah amplop coklat yang berisi uang sebagai imbalan dari pekerjaan yang telah dilakukannya. Kemudian pria itu membopong tubuh Rea dan membawanya masuk kedalam mobil yang terparkir sempurna di depan restoran tersebut.
"Dimana Rea duduk kenapa dari tadi aku tidak juga menemukan keberadaan di dalam resto ini?" Nilam terus mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan yang ada di dalam restoran tersebut. Namun ia sama sekali tak menemukan Rea.
Nilam kembali membaca nomor table yang telah dipesan oleh Rea dan mengirimnya pada Nilam lewat pesan singkat. Namun hanya ada meja kosong tapi tersaji beberapa menu makanan dan minuman.
"Table dengan nomor inilah yang di kirimkannya lewat pesan tadi, tapi kenapa kosong ya. Hanya ada makanan dan minumannya saja. apa mungkin Rea sedang di dalam toilet. Lebih baik aku tunggu saja dech di sini." Nilam terus berbicara sendiri .
Lama ia menunggu tapi temannya itu tak kunjung menampakan diri. Lalu ia merogoh ponselnya di dalam tas kecil miliknya dan segera menghubungi nomor Rea. Tapi sayangnya hanya jawaban dari seorang operator yang ia dapatkan karna nomor yang ia hubungi itu sedang berada di luar jangkauan.
Lalu Nilam berjalan menuju toilet untuk mengecek keberadaan Rea. Namun lagi lagi ia tidak menemukan sosok Rea di area toilet. Ia pun kembali dalam keadaan cemas.
Dari arah pintu masuk nampak 2 orang pria bersetelan rapih berjalan dengan begitu gagahnya.
Saat matanya menangkap sosok wanita yang dikenalnya dengan cepat Leo menghampirinya.
"Kau Nilam bukan?" tanyanya pada Nilam.
"Iya, apa kau Leon?" tanyanya kembali.
" Ya, kau benar. Apa kau kesini janjian dengan Rea?"
"Betul, tapi sajak tadi aku cari cari Rea gak ada , sedangkan table yang ia kirim padaku adalah di sini," sahut Nilam sambil menunjuk sebuah meja yang tersaji beberapa makanan di atasnya.
Mendengar penuturan dari Nilam, Leon segera menghampiri Firas dan menceritakan semua pada suami dari Rea.
"Apa sudah kau cari di dalam toilet?" tanya Firas pada Nilam.
"Aku sudah mencari di seluruh ruangan yang ada di dalam restoran ini, tapi aku tak menemukan keberadaan Rea. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi sejak aku tiba di sini," ucap Nilam dengan penuh ke khawatiran
Sebab tidak biasanya Rea menghilang seperti ini setelah mereka janjian untuk bertemu. Meskipun ada hal yang mendadak Rea pasti memberinya kabar, tapi ini tidak ada kabar sama sekali bahkan ponselnya saja tidak bisa di hubungi.
"Rea, kau kemana sih, bikin orang khawatir saja tau gak." Nilam terus mencoba menghubungi ponselnya, sementara Leon dan Firas terus menyusuri setiap ruangan yang ada di restoran tersebut.
"Bagaimana?" ucapnya bersamaan saat telah bertemu kembali di samping table yang dipesan Rea.
"Aku tidak menemukannya Fir," ucap Leon dengan nafas yang ngos ngosan.
"Aku juga tidak menemukannya, lalu dimana dia? aku rasa ada yang tidak beres di sini."
Leon dan firas saling pandang lalu menganggukkan kepala dengan pikiran dan tujuan yang sama yaitu memeriksa rekaman CCTV yang ada di restoran tersebut. Kemudian mereka berjalan kearah kasir untuk menanyakan manager dari restoran tersebut.
*
*
*
*
BERSAMBUNG ✍️✍️✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
RossyNara
apa pacarnya Nilam yang nyulik Rea
2024-05-25
0
Yunerty Blessa
siapa yang menculik Rea.....
2024-05-07
0
asiah puteri mulyana
curiga c erik
2024-04-14
0