Merasa tidak terima dengan perlakuan Daniel Sera keluar dari Ruangan itu dan berharap Daniel menyusul dan mencegahnya pergi namun lagi lagi semua itu tidak Daniel lakukan.
Entah kenapa tiba tiba saja Daniel menjadi mati kutu di hadapan Rea yang terlihat biasa saja saat melihatnya sedang bermesraan dengan Sera.
Apa di dalam hatimu tak ada lagi cinta sedikitpun untukku Rea. Secepat itukah kau menghilangkan rasa cinta itu padaku. Apa kau telah mencintai kaka saat ini. Kenapa begitu cepat Rea dan asal kau Rea, bahkan aku masih sangat mencintaimu aku menyesal telah mengkhianati cinta kita Rea, maafkan aku, maafkan aku Rea. Andai waktu bosa ku putar kembali aku tidak akan pernah melakukan semua itu.
"Pekerjaan mana yang harus aku bantu?"
Pertanyaan Rea membuyarkan lamunannya. Dengan cepat Daniel berjalan ke meja lalu mendudukkan dirinya pada kursi kebesaran miliknya. Ia menunjukan berkas yang tertumpuk semakin tinggi di atas mejanya.
Lalu Rea meraih laptop dan mengambil sebagian tumpukan berkas itu dan membawanya ke meja lain yang sudah tersedia di ruangan tersebut.
*
*
*
"Sepertinya Daniel telah melewati batasan di dalam kantor Fir," ucap Leon pada Firas.
"Ada apa dengannya?"
"Daniel membawa kekasihnya ke dalam ruangannya dan saat kami masuk mereka sedang asik bercumbu."
"Lalu bagaimana reaksi dari wanita?"
"Wanita itu, Maksudmu istrimu?"
"Ya , siapa lagi?"
"Jangan bilang ini semua rencanamu Fir."
"Aku hanya ingin tahu setelah pengkhianatan yang dilakukan Daniel, apa wanita itu masih mencintainya dengan begitu besar. Dan aku juga ingin tahu sedekat apa hubungan wanita itu dengannya. Apa dia sama seperti wanita lain yang dipacari Daniel yang dengan mudah menyerahkan tubuhnya padanya atau tidak!"
"Apa yang kau lakukan jika ternyata Rea sudah tersentuh oleh adikmu sendiri?"
Pertanyaan Leon membuat Firas seketika meradang. Ia terlihat begitu marah saat Leon mengatakan Rea telah tersentuh oleh Daniel.
"Seumur hidupku aku tidak akan menerimanya sebagai istriku." Firas berucap seraya mengepalkan kedua tangannya di atas meja dengan nada pelan namun menekan.
Melihat ekspresi Firas, sudut bibir Leon menampilkan senyuman. Ia merasa jika Firas kini berusaha mulai membuka hati untuk wanita yang kini menjadi istrinya.
"Lalu, jika belum apa kau akan mulai membuka hati untuk Rea dan kau akan mengubur cintamu pada gadis kecilmu yang sampai saat ini belum kau temukan itu?"
Firas langsung menundukkan wajahnya mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Leon.
"Entahlah karna sejak hadirnya Rea, perasaan rinduku pada gadis kecilku itu sedikit berkurang. Aku merasa berada di dekat Rea seperti aku berada di dekat gadis kecilku."
Baru kali ini Leon mendengar Firas mau berbicara panjang lebar dan itu membuat Leon semakin bersemangat untuk terus menggali cerita masa lalu tentang gadis kecil yang selama ini menjadi luka dalam kehidupan Firas. Karna Leon pun terus bertanya tanya siapa sebenarnya gadis kecil yang dimaksud oleh Firas. Ingin sekali Leon mencari tahu dan membawanya kehadapan Firas untuk mengobati luka hati Firas yang dibuat olehnya.
Sebagai seorang sepupu yang sejak kecil tumbuh besar bersama membuat Leon merasa kehilangan kehangatan dari Firas yang dulu begitu periang dan hangat pada semua orang.
Ia sempat menyesal karna dulu tidak bisa ikut berlibur ke desa kakeknya bersama Firas karena itu membuat Leon tidak bisa mengetahui penyebab perubahan yang terjadi pada diri Firas.
"Apa kau memasang CCTV di ruangan Daniel?"
"Ya, aku telah diam diam memasang kamera pengawas yang terhubung ke ruangan Daniel."
Penuturan Firas membuat Leon melebarkan matanya tak percaya ternyata diam diam telah menyusun rencananya sendiri.
"Sebenarnya pengawasan itu tertuju untuk kekasihnya Daniel, karna aku curiga jika wanita itu bukanlah wanita baik baik seperti yang Daniel kenal selama ini," tutur firas yang membuat Leon kembali melongo.
"Keren Fir, aku sama sekali tidak menyangka jika kau sampai berpikir sejauh itu."
"Apapun akan aku lakukan demi melindungi perusahaanku. Aku merasa selama Daniel telah dibutakan oleh kenikmatan sesaat yang diberikan oleh wanita itu. karna aku yakin jika wanita itu hanyalah seorang rubah betina yang hanya menginginkan harta keluarga kita."
" Lalu kenapa tidak kau katakan saja pada Daniel jika kau merasa bahwa wanita yang sekarang bersamanya itu adalah seorang rubah betina?"
"Tunggu saatnya tiba karna semua butuh waktu karna Daniel juga tidak akan percaya begitu jika aku mengataknnya tanpa bukti yang kuat ."
"Kau benar Fir, jadi apa rencanamu selanjutnya?"
"Saat ini aku hanya ingin tahu sejauh apa hubungan Daniel dengan wanita yang dia tinggalkan dihari pernikahannya sehingga membuat aku harus menikahinya demi menyelamatkan reputasi keluarga kita."
"Menurut aku Rea itu gadis yang baik Fir, dia tidak mungkin melakukan hal hina seperti itu terlepas dia anak yatim piatu tapi pengasuhnya mengurusnya dan membesarkannya dengan sangat baik."
"Apa kau tahu dimana pengasuhnya sekarang tinggal?"
"Aku tidak tahu pasti Fir, tapi menurut info yang aku dapat, pengasuhnya Rea sekarang pulang kampung menjelang pernikahan Rea karna anaknya sakit keras di kampung bersama orang tuanya."
"Cari tahu tentangnya."
"Oke, aku akan menyuruh orang kepercayaanku untuk segera melakukannya."
Setelah bercerita panjang lebar mereka kini mulai sibuk dengan pekerjannya masing masing Firas yang sibuk membubuhkan tanda pada setiap berkas yang tertumpuk di atas meja. Sementara Leon sendiri juga sibuk mengecek ribuan email yang masuk lewat laptopnya.
Sesekali Firas melirik kamera pengawas yang ia pasang untuk mengawasi gerakan wanita yang kini berstatus menjadi istrinya itu. Terlihat wanita itu begitu fokus saat sedang bekerja. Sudut bibirnya menyimpulkan sedikit senyuman.
Firas sendiri tidak menyangka jika ia berbuat sampai sejauh ini hanya sekedar ingin tahu sejauh apa hubungan sepasang pria dan wanita yang pernah menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih itu. Mengingat Daniel adalah seorang playboy yang suka bermain perempuan membuat Firas meragukan wanita yang kini menjadi istrinya itu. Pasalnya wanita itu adalah mantan kekasih dari adiknya itu.
Entah atas dasar apa tiba tiba saja Firas merasa ingin tahu latar belakang kehidupan Rea.
*
*
*
*
"Emmm... Rea," ucap Daniel memecah keheningan di dalam ruangannya.
Rea hanya menjawab lewat pandangan matanya yang tertuju pada Daniel tanpa keluar sepatah katapun dari mulutnya.
"Boleh aku bertanya?" ucap Daniel lagi pada Rea.
"Apa," sahutnya singkat.
"Bagaimana perkembangan pernikahanmu dengan kakak?"
"Maaf pertanyaanmu tidak wajib aku jawab."
"Kau marah padaku soal Sera tadi?"
"Tidak ada hak untukku marah." jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop seraya jemari lentiknya terus berselancar di atas keyboard dengan begitu lincahnya .
Melihat Rea yang hanya acuh, Daniel beranjak dari kursinya mendekati meja kerja Rea lalu duduk di kursi yang ada di hadapan meja tersebut.
"Apa sudah tidak ada cinta sama sekali di dalam hatimu untukku, apa cintamu yang dulu begitu besar kini telah hilang?" tanyanya dengan wajah yang terlihat sendu.
.
.
.
.
BERSAMBUNG✍️✍️✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
dasar si Daniel tidak tahu malu
2024-05-07
0
Alanna Th
s kudanil mulai mngemis cinta. jngn mnyrh, rea. lk" bjngn tetap akan jadi bjngn kcuali hatinya brubah 180° 😠😜😜
2023-05-25
3