17. Keputusan Rea.

Pagi menyapa. Matahari terlihat mulai menampakan sinarnya dari sela sela jendela yang masih tutup rapat.

Sepasang suami istri yang masih belum juga bisa saling menerima satu sama lain itu mulai membuka matanya perlahan.

"Aaaaaaaaa!" teriakan Rea begitu nyaring dan menggema di seluruh ruangan kamarnya.

"Kenapa kau begitu berisik, kau selalu saja mengganggu tidurku!"

"Apa yang telah kau lakukan padaku," ucap Rea seraya memukuli lengan Firas.

"Hei wanita aneh, aku tidak melakukan apapun padamu. Kau sendiri yang datang dan memelukku lalu memintaku untuk tidak pergi meninggalkanmu semalam. Jangan pura - pura lupa dan sekarang menyalahkan aku." sahutnya seraya terbangun dari duduknya lalu kembali menjatuhkan dirinya keatas tempat tidur.

Semalam saja tidak menempati tempat tidurnya itu rasanya telah lama sekali.

Rea terdiam lalu mengingat - ingat kembali tentang kejadian semalam. Akhirnya ia pun teringat saat dirinya menangis karna ketakutan saat hujan petir melanda dan dirinya meminta pada Firas untuk menemaninya.

Wajahnya bersemu merah karna malu , beruntung Firas yang sudah kembali tidur di atas tempat tidurnya itu tidak melihatnya.

"Baiklah kali ini aku membiarkanmu tidur di atas kasurku, karna aku merasa telah mengganggu tidurmu semalam. Tapi jangan harap jika malam ini aku akan membiarkanmu seperti sekarang ini." Rea mendengus kesal seraya berjalan menuju ke arah kamar mandi.

"Dasar wanita aneh," ucap Firas saat melihat Rea yang berlalu menuju kamar mandi.

Beberapa saat kemudian. Rea telah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap setelan ke kantornya.

Tidak lupa ia menyiapkan pakaian untuk Firas. Kemarin ia sempat berpikir bahwa dirinya tidak akan lagi menyiapkan keperluan Firas bekerja karna merasa sakit hati. Namun setelah ia pikirkan kembali akhirnya ia memutuskan menyiapkan keperluan suaminya bekerja seperti sebelumnya.

Setelah dirasa semuanya selesai kemudian ia keluar kamar lalu menuju lift dan turun kebawah.

"Pagi Mbak Ratna!" sapanya pada ART yang sedang menghidangkan menu sarapan paginya.

"Pagi juga Non Rea," sahut sang ART tersebut.

"Maaf ya mbak, aku kesiangan jadi gak bantuin mbak Ratna buat siapin sarapan," ucap Rea.

"Ah tidak apa - apa Non, itukan memang tugas saya, jadi tidak perlu dibantu sama non Rea loh," jawab ARTnya.

Tak berselang lama terlihat Daniel dari arah lift sedang berjalan menuju ke arah meja makan.

"Pagi Rea!" sapanya pada Rea.

"Hemm," sahut Rea kemudian.

"Pagi niel, pagi Rea!" sapa Leon yang juga baru saja muncul dari arah kamarnya.

"Pagi Leon!" ucap Rea dan Daniel bersamaan.

"Cieh kompak," celetuk Leon kemudian.

Rea hanya mendengus kesal pada Leon lalu memanyunkan bibirnya.

"Canda Rea, o'ya mana Fir, kenapa belum bergabung sarapan? tumben biasanya selalu on time," tanya Leon heran.

"Mungkin masih tidur, karna semalam kelelahan," celetuk Rea dengan santainya.

Dan sontak saja Daniel dan Leon tersedak makanan yang sedang mereka kunyah di dalam mulutnya.

"Baguslah kalo hubungan kalian ada  kemajuan," seloroh Leon dengan santai.

"Maksudmu apa Leon ?" Rea mendelik dengan tajam ke arah Leon.

"Bukannya baru saja kau bilang semalam Fir kelelahan. Lalu kenapa kau melotot begitu padaku, apa aku telah salah bicara?" tanyanya bingung.

"Tidak bukan kau yang salah tapi aku!" jawab Rea kesal.

Daniel yang sedang menikmati makanannya juga diam diam mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Rea yang hanya menjawab sekenanya saja.

Pikiran Daniel mulai melayang jauh. Memikirkan kemungkinan yang bisa saja terjadi saat semalam ia melihat mereka tertidur dengan posisi yang saling berpelukan dan terlihat begitu nyaman.

Apa adegan mereka berlanjut ditempat tidur dan mereka sudah melakukan malam pertama atau mereka sudah saling cinta. Ah kenapa aku jadi memikirkan mereka? Tidak ada salahnya karna mereka sudah menikah dan semua itu terjadi karna kesalahanku sendiri. Semoga saja mereka bisa saling mencintai dan menerima satu sama lain. Tapi kenapa hatiku sakit ya membayangkan semua itu, argghhh.....

Leon menatap Daniel yang sejak tadi hanya diam tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.

"Hei jagoan!" seru Leon pada Daniel.

"Apaan?" sahut Daniel santai.

Namun belum sempat Leon berbicara sesuatu, Firas sudah muncul dari arah lift menuju ke meja makan dan akan segera bergabung menyantap sarapan paginya.

"Kenapa kau lama sekali Fir? kau sekarang tidak lagi konsisten pada waktumu sendiri," ucap Leon.

"Semalam aku tidak bisa tidur dengan benar," sahut Firas.

Ia melirik wanita yang sedang menyendok nasi goreng untuknya. Seperti sebelumnya Rea yang selalu melayani suami dinginnya itu saat sarapan.

Daniel hanya melirik sekilas lalu tersenyum kecut kepada wanita yang dulu adalah kekasihnya. Namun lagi lagi ia mengingat akan kesalahannya yang telah pergi meninggalkannya di hari pernikahannya itu.

Kenapa aku merasa iri saat melihat Rea melayani kakak di meja makan seperti ini, padahal aku harusnya kan senang karna Rea memang wanita yang tepat untuk kaka. Aku tidak salah kan, mencarikan jodoh untuk kakakku sendiri.

"Apa kau akan kekantor hari ini?" tanya Firas pada sang adik.

"Ya kak, aku akan kembali bekerja dan bertanggung jawab atas pekerjaanku yang selama ini telah terbengkalai," sahut Daniel.

"Baguslah, aku tunggu laporanmu secepatnya."

"Aku juga akan pergi bekerja," sela Rea tiba tiba.

"Apa peringatan yang aku katakan semalam masih kurang jelas." Fir berucap dengan setengah marah.

"Tapi aku bosan jika harus di rumah sendirian," keluh Rea.

"Jika kau ingin bekerja itu harus di kantorku, bukan di tempat Rama. Apa kau mengerti?"

"Aku tidak mau!" Rea menjawabnya dengan begitu ketus.

"Jika tidak mau maka tetaplah di rumah." Tegas Fir.

"Kenapa kau begitu egois?"

"Karna aku tidak mau orang orang melihatmu bersama lelaki lain sementara semua orang tahu bahwa kau adalah istriku." Firas berkata dengan begitu tegas tanpa terbantahkan.

Rea terlihat begitu kesal, namun ia juga membenarkan kata kata yang diucapkan oleh Firas.

Kini Rea sedang dilanda delima. Ia bingung antara harus diam di rumah atau bekerja di kantor milik keluarga suaminya. Tidak terbayang jika ia harus berdiam diri di rumah tanpa melakukan aktifitas apapun pasti akan sangat membosankan. Namun membayangkan setiap detik harus bertemu dengan kedua lelaki yang telah membuat hidupnya berantakan membuat Rea merasa malas jika harus bekerja di kantor milik keluarga suaminya itu.

Pada akhirnya Rea memilih untuk pergi bekerja pada perusahaan milik suaminya itu. Ya walaupun ia harus selalu berhubungan dengan kedua lelaki itu tapi itu lebih baik jika dibanding ia harus berdiam diri di dalam rumah tanpa melakukan apapun. Jika ia bekerja setidaknya ia bisa mengalihkan pikirannya pada suatu pekerjaan sehingga tidak akan membuatnya merasa bosan.

"Jadi apa keputusanmu?"

Pertanyaan Firas membuyarkan lamunan Rea.

"Baiklah, aku akan ikut bekerja."

Setelah mengambil keputusan itu Rea bangkit dari duduknya lalu menyambar tasnya dan berlalu pergi meninggalkan meja makan dan ketiga lelaki yang masih terduduk di ruang makan tanpa mempedulikan seruan Leon yang mengajaknya untuk pergi bersama menuju kantornya.

Karna ia lebih memilih pergi sendiri menggunakan taksi online yang sudah dipesannya itu.

.

.

.

BERSAMBUNG✍️✍️✍️

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kenapa Daniel....sakit kah melihat Firas dan Rea 😏

2024-05-07

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

thor a suka karakter rea yg tidak manja

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 01. Pernikahan
2 02. Pernikahan 2
3 03. Manusia salju
4 04.Kau Pikir Kau siapa
5 05.Setia Kawan
6 06. Gadis Kecilku
7 07. Hanya Mirip
8 08. Menjadi semakin Rumit
9 09.Untuk Istriku.
10 10.Daniel Kembali
11 11.Daniel kembali 2
12 12. Wanita Kuat
13 13. Rea vs Sera
14 14. Mari Kita Cerai
15 15. Monster Gila
16 16. Aku Tidak Akan Pergi.
17 17. Keputusan Rea.
18 18. Pekerjaan Baru
19 19. Memasang Camera pengawas.
20 20. Rea Hilang.
21 21. Rea Hilang 2
22 22. Aku Akan merebutnya
23 23. Miniatur Sepasang Pengantin.
24 24.Rencana Samuel.
25 25. Berusaha Mengingat.
26 26.Aku Mau Pulang
27 27. Yang sebenarnya terjadi
28 28. Sehina itukah dimatanya.
29 29. Dia super heroku
30 30.Mencintai wanita yang sama.
31 31.Menantu kesayangan.
32 32. Perasaan yang aneh.
33 33.Ciuman pertama.
34 34.Cherin Brizella
35 35. Aku juga Bisa.
36 36.Kembalikan ponselku
37 37. Bertemu Samuel.
38 38. Rea adalah Lea
39 39.Perubahan sikap Firas
40 40.Kembali Menghangat
41 41. Menjadi istri Seutuhnya
42 42. Menghadiri Reuni
43 43. Kehilangan untuk kedua kalinya.
44 44. Lagi lagi Cherin
45 45. Rela tak semudah kata.
46 46. Sebagian ingatan dimasa kecilnya.
47 47. Desa dan danau
48 48.Aku mengingat semuanya.
49 49. Tidak Sadarkan diri.
50 50. Bertemu Nilam.
51 51. Kembali pulang
52 52. Salah Masuk
53 53. Siapa Lelaki itu
54 54. malam yang indah
55 Bab 55.
56 Bab 56
57 Bab 57.
58 Bab 58
59 Bab 59.
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62.
63 Bab. 63
64 Bab 64.
65 Bab 66.
66 Bab 67
67 Bab 68
68 Bab 69.
69 Bab 70
70 Bab 71
71 Karya Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
01. Pernikahan
2
02. Pernikahan 2
3
03. Manusia salju
4
04.Kau Pikir Kau siapa
5
05.Setia Kawan
6
06. Gadis Kecilku
7
07. Hanya Mirip
8
08. Menjadi semakin Rumit
9
09.Untuk Istriku.
10
10.Daniel Kembali
11
11.Daniel kembali 2
12
12. Wanita Kuat
13
13. Rea vs Sera
14
14. Mari Kita Cerai
15
15. Monster Gila
16
16. Aku Tidak Akan Pergi.
17
17. Keputusan Rea.
18
18. Pekerjaan Baru
19
19. Memasang Camera pengawas.
20
20. Rea Hilang.
21
21. Rea Hilang 2
22
22. Aku Akan merebutnya
23
23. Miniatur Sepasang Pengantin.
24
24.Rencana Samuel.
25
25. Berusaha Mengingat.
26
26.Aku Mau Pulang
27
27. Yang sebenarnya terjadi
28
28. Sehina itukah dimatanya.
29
29. Dia super heroku
30
30.Mencintai wanita yang sama.
31
31.Menantu kesayangan.
32
32. Perasaan yang aneh.
33
33.Ciuman pertama.
34
34.Cherin Brizella
35
35. Aku juga Bisa.
36
36.Kembalikan ponselku
37
37. Bertemu Samuel.
38
38. Rea adalah Lea
39
39.Perubahan sikap Firas
40
40.Kembali Menghangat
41
41. Menjadi istri Seutuhnya
42
42. Menghadiri Reuni
43
43. Kehilangan untuk kedua kalinya.
44
44. Lagi lagi Cherin
45
45. Rela tak semudah kata.
46
46. Sebagian ingatan dimasa kecilnya.
47
47. Desa dan danau
48
48.Aku mengingat semuanya.
49
49. Tidak Sadarkan diri.
50
50. Bertemu Nilam.
51
51. Kembali pulang
52
52. Salah Masuk
53
53. Siapa Lelaki itu
54
54. malam yang indah
55
Bab 55.
56
Bab 56
57
Bab 57.
58
Bab 58
59
Bab 59.
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62.
63
Bab. 63
64
Bab 64.
65
Bab 66.
66
Bab 67
67
Bab 68
68
Bab 69.
69
Bab 70
70
Bab 71
71
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!