Malam itu dikamar nampak Rea sedang terbaring diatas kasur sambil memainkan ponselnya. Sementara Firas sendiri terbaring dibawah menggunakan karpet bulu .
Rea menatap pada lelaki yang kini terbaring disamping tempat tidurnya beralaskan karpet bulu tebal namun karna tidak terbiasa Firas terlihat sangat tidak nyaman sehingga terus berpindah pindah posisi tubuhnya.
Rea tersenyum puas karna telah berhasil mengerjai lelaki yang menurutnya seperti monster gila itu.
"Kita lihat saja , siapa disini yang akan bertahan . Salah sendiri diajak bercerai tidak mau. Dia pikir apa yang bisa diharapkan dari sebuah pernikahan yang sama sekali tidak ada cinta didalamnya. Setiap kata kata yang keluar dari mulutnya hanyalah sebuah reputasi keluarganya sehingga ia bisa mengorbankan dirinya sendiri."
Setelah puas bergumam dalam hatinya Rea kembali fokus pada ponselnya lalu tertawa lepas saat membaca sebuah pesan masuk.
"Kenapa kau begitu berisik, apa kau belum puas menyiksaku dengan menyuruhku tidur dibawah lalu sekarang kau begitu asik tertawa dan mengganggu kenyamananku yang sudah payah aku dapatkan dibawah sana hah!" geramnya seraya mengambil ponsel dari tangan Rea lalu kembali merebahkan tubuhnya di atas karpet bulu miliknya.
"Kenapa kau mengambil ponselku. Aku tidak melakukan kesalahan apapun padamu, berikan ponselku!"pinta Rea padanya.
"Kau sangat berisik ! aku tidak bisa tidur jika kau terus tertawa!" sahut Firas dengan mata terpejam.
"Oke baiklah aku tidak akan tertawa lagi , sekarang berikan ponselku!"
"Tidurlah besok pagi kau akan mendapatkan ponselmu kembali!"
"Dasar, menyebalkan !" gerutunya
Rea yang sedang malas berdebatpun akhirnya memilih merebahkan tubuhnya dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut .
Merasa tidak lagi mendengar protesan dari mulut Rea Firas mendongakan kepala dan melihat keatas tempat tidur . Dilihatnya Rea yang telah membungkus seluruh tubuhnya menggunakan selimutnya.
"Dasar wanita aneh !" ucapnya.
Lalu Firas meletakan kembali ponsel Rea disebelah bantalnya kemudian ia pun mulai memejamkan matanya untuk segera tidur mengarungi mimpi.
3 jam berlalu Firas belum juga bisa tidur walau tanpa kebisingan Rea. Pikirannya melayang jauh memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Ia memikirkan pernikahannya yang terjadi hanya karna sebuah reputasi keluarga. Entah semua ini akan berlanjut sampai kapan ia sendiripun tak pernah tau.
Merasa lelah terbaring namun matanya enggan terpejam Firas memilih mendudukan dirinya dengan menyandarkan tubuhnya ditepian kasur.
Tak lama kemudian terdengar suara tangisan Rea yang begitu pilu dan ketakutan. Entah apa yang dimimpikannya sehingga membuatnya begitu ketakutan dan menangis seperti itu.
Firas yang penasaran akhirnya mendekatinya , namun disaat yang bersamaan pula Rea membuka matanya.
"Kau baik baik saja?" tanyanya pada Rea.
"Maaf, ternyata aku sedang bermimpi." ucapnya.
Firas berjalan kearah meja dan mengambilkan segelas air putih dan memberikannya pada Rea yang masih saja dalam kondisi ketakutan dan penuh dengan keringat .
Rea menerima cangkir yang berisi air putih dari tangan Firas lalu meneguknya hingga tandas tak tersisa. Kemudian menarik nafas dalam dalam.
"Terima kasih". Ucapnya.
"Hemm kembalilah tidur ini masih terlalu malam" ucap Firas dengan datar lalu kembali ketempat tidurnya diatas karpet bulu.
Namun belum juga tertidur kembali tiba tiba saja hujan turun dengan sangat lebat disertai angin kencang dan gemuruh petir .
Karna terkejut Rea tiba tiba saja berlari kearah Fir lalu memeluknya dengan sangat erat karna ketakutan.
"Fir, aku takut" ucap Rea seraya memeluk erat tubuh Firas.
Firas yang terkejut karena tiba tiba saja dipeluk oleh Rea merasa sangat kesal . Karna merasa tak nyaman ia mengibaskan tangan Rea yang menempel lekat dipunggungnya dengan gerakan yang begitu cepat.
"Apa yang kau lakukan? aku tidak akan bisa tidur jika kau terus saja menggangguku seperti ini!" ia berdecak seraya terbangun dan hendak keluar dari kamarnya,
Tapi lagi lagi Rea mendekatinya dan kembali memeluknya saat kembali kilatan petir itu terlihat dari jendela kaca kamarnya dan hujanpun semakin deras ditambah listrik yang juga tiba tiba menjadi padam.
"Tolong jangan pergi , aku sangat takut, jangan tinggalkan aku sendirian!" rengek Rea seraya menangis dengan begitu pilu dan tubuh yang juga gemetar .
Apakah aku sudah keterlaluan ,membiarkannya dalam ketakutan, ah sial! Kenapa aku malah sekarang jadi merasa bersalah . Sebenarnya siapa wanita ini? Kenapa aku merasa sedang bersama gadis kecilku hanya karna melihatnya menangis pilu dan ketakutan seperti ini.
"Baiklah aku tidak akan pergi, tidurlah aku akan menemanimu disini" .
Firas membawa Rea dalam dekapannya dan ia menyenderkan tubuhnya pada tepian kasurnya.
Lama Firas tenggelam dalam pikirannya sendiri masih dengan posisi memeluk wanita yang disebut istri. Wanita yang tak seharusnya ada dikamarnya saat ini karna wanita itu harusnya menjadi istri dari adiknya. Akankah ia bertahan dengan pernikahan tanpa cinta ini yang terjadi karna sebuah reputasi keluarga? Entahlah ia sendiri tidak tau sampai kapan semua ini akan berlanjut.
......................
Sementara dikamar Daniel yang belum juga tertidur ia teringat jika Rea sangat takut jika sedang turun hujan lebat yang disertai petir seperti ini.
Pikirannya kacau memikirkan Rea saat ini, akankah Firas memberikan ketenangan pada Rea yang pasti saat ini sedang ketakutan . Apa yang harus ia lakukan sekarang, haruskah ia pergi ke kamar kakaknya yang sekarang telah menjadi suami dari wanita yang dulu jadi kekasihnya itu. Daniel hanya bisa terus mondar mandir didalam kamarnya.
"Aku tidak bisa berdiam diri disini, aku harus melihat keadaan Rea saat ini dia pasti sedang ketakutan. Kakak tidak akan memperdulikan Rea saat ini."
Lalu Daniel pergi menuju kamar Firas. Sesampainya didepan pintu kamar Firas ia menempelkan sebelah telinganya demi mendengarkan suara dari kamar kakaknya itu.
Namun ia tak mendengar suara apapun dari dalam sana. Akhirnya iapun mencoba membuka pintunya.
Ceklek...
Pintu terbuka dan nampak 2 orang sedang tertidur dengan posisi terduduk dan bersandar pada tepian kasur dalam posisi saling memeluk.
Ada rasa cemburu didalam hati Daniel saat melihat Rea yang dengan begitu nyaman dan tenang dalam pelukan sang kakak. Namun ia bisa apa, Karna ia sendiri yang sudah menyerahkan wanita yang sangat ia cintai itu untuk menikah dan menjadi istri kakaknya sendiri.
"Kenapa rasanya begitu sakit melihat mereka saling berpelukan seperti itu." Daniel menunduk lalu tangannya mencengkeram kuat pada gagang pintu yang sedang dipegangnya itu.
Dirasa hatinya semakin sakit, lalu Daniel menutupkan kembali pintu kamar kakaknya itu lalu kembali kekamarnya.
Sesampainya dikamar Daniel mendudukan dirinya pada sofa yang ada diujung ruangan kamarnya. Sofa yang belum lama dibelinya bersama Rea dan juga atas permintaan Rea saat mereka mendekor ulang tata letak kamarnya beberapa hari sebelum hari pernikahan itu tiba.
Saat sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri tiba tiba saja ponselnya berdering.
Sera...
Nama yang tertera dalam layar ponselnya.
Segera Daniel menggeser tombol hijau dan panggilanpun tersambung .
Entah apa yang mereka bicarakan.
Setelah menutup panggilan telponnya Daniel keluar dari kamarnya dan menuju kemobilnya lalu melajukannya ketempat dimana Sera berada.
.
.
.
BERSAMBUNG ✍️✍️✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
pasti Rea memiliki trauma..
2024-05-07
1
❤️⃟Wᵃf ỉ᭙ꪖ⒋ⷨ⚤•§¢•✰͜͡v᭄
Thor..fi cerita ini kan keluarga mahotra disini kan kayah rayah heran aja rumah yg besar dan megah kok bisa denger hujan ma petir yaa...harusnya rumah itu kedap suara .. mungkin tahu hujan dan kilat kalo gordennya di buka ya kali malem2 gorden dibuka
2023-08-14
0
Bara Ayu
kalo cinta kenapa selingkuh anjenkkkk.. bangke kau ya' benci kali aq, dan satu lagi emng nama sera itu cocok ya buat jadi pelakor gatallll emang
2023-07-19
1