Selesai meeting sekaligus makan siang itu Rea dan Rama kembali ke kantor.
Rea melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda itu.
"Hae Rea kau sudah kembali?" Tanya Nilam .
"Ya Lam dan sekarang kau lihatlah pekerjaanku begitu menumpuk. Aku heran sama Sera kenapa akhir akhir ini dia sering sekali ijin dengan alasan sakit. Apa kau percaya jika dirinya benar benar sedang sakit? tapi entah kenapa Fellengku mengatakan jika dia tidak sedang sakit!" cerocos Rea sambil menghela nafas berat.
"Ya mungkin saja dia beneran sakit Rea!" Nilam menyahut omongan Rea seraya menyuapkan cemilan kedalam mulutnya sendiri sehingga terdengar sedikit kesusahan karna mulutnya dipenuhi makanan.
"Ish kau ini jika mulutmu penuh jangan bicara. Sebenarnya apa yang kau makan?" Tanyanya seraya menyambar makanan didalam kantong yang berada di atas meja kerja Nilam. "wah inikan kesukaanku," ucapnya kemudian setelah membuka bungkusan yang ternyata isinya adalah cilok dengan bumbu kacang.
"Tapi itu punyaku Rea!" Nilam merebut kembali bungkusan yang sedang dipegang oleh Rea.
"Ish pelit kali lah kau ini. Bagi aku sikit saja lam!" ucap Rea dengan nada suaranya yang khas karna Rea adalah keturunan jawa medan.
"Boleh tapi dengan 1 syarat !" Nilam mengacungkan jari telunjuknya pada Rea.
"Oh my god ! Minta cilok pun harus ada syarat ya. Ya sudah cepat katakan!" Rea merasa sedikit geram pada Nilam.
"Sepulang kantor temani aku ke Mall bagaimana, setuju?"
"Itu saja? oke baiklah sore ini kita ke Mall."
"Nah gitu donk, ini ambilah buatmu semuanya." Nilam menyerahkan bungkusannya kembali pada Rea.
"Serius kau ini buatku semua?" Tanya Rea antusias.
"Ya karna memang aku membelikannya untukmu." Nilam mengerlingkan matanya pada Rea.
"Ish ish ish, centil kali lah kau ini!". Rea mengambil bungkusan dari Nilam lalu memakan ciloknya sambil jari jemarinya terus mengetik dengan terampil pada keyboard laptop didepannya.
Setelah mengabiskan waktu kurang lebih 2 jam lamanya tumpukan berkas yang menggunung didepan Rea pun telah habis hanya tinggal beberapa lembar saja.
Dengan cepat Rea menyelesaikan kerjaannya itu .
"Akhirnya! Selesai sudah pekerjaanku yang menggunung ini." Rea merentangkan kedua tangannya ke depan lalu menggerakkan lehernya ke kanan dan ke kiri karna merasa pegel.
"Rea bisa ke ruanganku sebentar !" Seru Rama dari depan pintu ruangan yang berada agak jauh dari posisi Rea duduk.
"Oke baiklah." Rea beranjak bangun dari duduknya sambil meliuk - liukan pinggangnya yang juga terasa sangat pegal.
Lalu berjalan keluar ruangan dan segera menuju keruangan atasannya itu.
Ceklek
Pintu terbuka dan nampak Rama sedang terduduk di kursi kebesarannya.
"Ada apa kau memanggilku Ram?"
"Bagaimana pernikahanmu dengan Firas?"
"Maaf Ram, tapi itu sama sekali bukan urusanmu!" Rea merasa kesal karna berulang kali Rama menanyakan tentang pernikahannya.
"Aku tahu Rea. Tapi aku peduli denganmu. Karna aku sangat tahu bagaimana sikap Firas terhadap wanita. Dia adalah orang yang sangat dingin dan juga pemarah!"
"Lalu kau mau apa dengan semua itu. Jika kau sendiri sudah tahu tentangnya kenapa kau terus menanyakan tentang kondisi pernikahanku. Maaf aku masih banyak sekali pekerjaan Ram!" Rea keluar dari Ruangan Rama dengan perasaan kesal ia menutup pintu dengan cukup keras.
Di ruangannya Rea duduk sambil menghempaskan tubuhnya pada kursi.
"Kenapa Rea, sepertinya mood kau berubah setelah keluar dari ruangan pak Rama?" Tanya Nilam penasaran.
"Tak apa lam, hanya lagi bete aja saja sama diri sendiri." kilahnya pada Nilam.
"Bohong! Cerita donk Rea."
"Cerita apaan Lam. Aku beneran gak kenapa - kenapa loh."
"Jadi ke Mall kan Rea?" tanya Nilam sambil melihat jam dipergelangan tangannya.
"Jadilah emang sekarang jam berapa?" sahut Rea seraya matanya terus menatap layar laptop.
"Setengah jam lagi."
"Oke. Kalo begitu masih ada waktu membereskan yang satu ini!"
Rea kembali fokus mengetik hingga akhirnya setengah jam sudah berlalu.
Rea dan para karyawan yang lainnya juga akan bersiap untuk pulang. Lebih tepatnya Rea dan Nilam akan pergi ke Mall untuk sekedar cuci mata dan sedikit melupakan segudang pekerjaan yang setiap hari ia kerjakan tanpa mengenal lelah.
Sesampainya di mall.
Nilam yang sedang sibuk memilih baju baju branded tanpa sengaja melihat Sera tengah berjalan bergandengan dengan seorang pria yang tidak bisa Nilam lihat dengan jelas karna dia menggunakan topi dan membelakanginya tapi menurutnya pria itu tidak asing dimatanya.
"Sepertinya itu Sera. Katanya sakit kenapa ada di mall. Bener donk yang Rea bilang dia hanya alasan saja tidak masuk kantor!" Nilam bergumam sendiri karna Rea juga tengah sibuk mencari - cari sesuatu dan jauh dari jangkauan Nilam.
"Rea ternyata benar katamu ?" Nilam mendekati Rea yang sedang memilih - milih baju tidur dan setelan santai untuk didalam rumah.
"Yang mana?" tanya Rea yang tidak mengerti maksud dari pembicaraan Nilam.
"Itu si Sera. Aku barusan lihat dia ada disini bersama dengan seorang lelaki!"
"Sudah aku duga!"
"Laporin aja sama pak Rama!"
"Ogah banget ngurusin dia."
"Ya kau benar. Aku lupa jika kau adalah orang yang paling ogah ikut campur urusan orang lain. By the way aku lapar loh, makan yuk !"
"Nanti makan di Resto sebelah aja!"
Setelah menyelesaikan pembayarannya mereka bergegas keluar Mall. Lalu menuju Restoran yang berada disebelah Mall tersebut untuk mengisi perutnya.
Baru saja terduduk dan sedang memilih menu makanan tiba tiba mata Rea tertuju pada satu table yang kini diduduki oleh orang yang sangat Rea kenali dan begitu dinantikan kehadirannya.
"Daniel," Gumam Rea
Nilam yang sedang duduk dihadapan Rea segera membalikan tubuhnya dan melihat kebelakang.
Tanpa banyak Berpikir Rea langsung menghampirinya. Yang ada dipikirannya saat ini adalah meminta penjelasan tentang kepergiannya dihari pernikahannya itu.
"Daniel kau kah itu?" Rea berdiri menatap Daniel. Yang ternyata sedang bersama wanita yang sangat ia kenali yaitu Sera.
"Re... Rea !" ucapannya begitu gugup ia tidak menyangka akan bertemu Rea disaat waktunya belum tepat dan ia belum siap untuk menjelaskan semuanya.
"Apa ini Daniel. Apa ini alasanmu pergi meninggalkan pernikahan kita!" Rea berteriak hingga menjadi pusat perhatian semua pengunjung Restoran.
"Aku tidak menyangka kau tega melakukan semua ini Daniel. Apa arti cinta, kasih sayang dan perhatian yang selalu kau berikan padaku. Kenapa Daniel kenapa kau lakukan ini padaku!" Rea menangis tersedu sedu dan tubuhnya bergetar hebat merasakan sakit yang begitu luar biasa dihatinya.
"Rea aku akan jelaskan semuanya tapi disini. Ikut aku!" Daniel menarik tangan Rea menuju tempat yang agak sepi dan jauh dari jangkauan orang .
Daniel meninggalkan Sera di mejanya lalu membawa Rea menjauh dari keramaian.
"Lepas...! Lepaskan. Apa lagi yang akan kau jelaskan padaku semuanya sudah jelas. Jadi selama ini kau berhubungan dengan Sera dibelakangku?" Rea terus meronta dan tak berhenti berbicara sembari menarik tangannya dari genggaman Daniel.
"Rea dengarkan aku! Oke iya aku memang berhubungan dengan Sera dibelakang kamu. Tapi aku meninggalkan pernikahan kita karna aku sangat menyayangimu Rea aku tidak mau menyakitimu! Aku_,"
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
aku sudah terlanjur Rea....
2024-05-07
0
Tuty Tuty
aku suka cerita nya sangat menarik thor 👍👍👍👍👍
2023-07-01
1
Alanna Th
tiada maaf bagimu, kudanil!! 😠😠😠 kl lbh berat k sera, putusin rea, bknny mlempar rea k lk" dingin spt fir! kl aq, aq akan 'mnghilang' pergi dari 2 lk" gk beres tsb 😱💔💔💔
2023-05-25
1