07. Hanya Mirip

Flashback on

Seorang gadis kecil sedang bermain dipinggir danau. Dibawah pepohonan yang sangat rindang ia terduduk sambil sesekali melempar bebatuan kecil kedalam air danau yang sangat jernih.

Ia bersama seorang pengasuh yang sedang menyuapinya makan.

Tanpa sengaja lemparan terakhirnya mengenai tubuh seorang anak laki laki .

"Aduh!" suara seorang anak laki laki tanggung itu mengaduh kesakitan.

"Nona kecil hati hati. Lemparanmu kena orang yang sedang duduk di sana," ucap seorang pengasuhnya seraya menunjuk kearah anak laki laki tersebut.

"Ups. Maaf ncus Lea tak sengaja," ucapnya seraya menyatukan kedua telapak tangannya.

"Loh kok minta maafnya sama ncus. Minta maaf sama kaka yang ada di sana ayo kita minta maaf!" Ajak pengasuh itu sembari berjalan mendekati anak lelaki itu.

"Maafin Lea ya kak. Lea tak sengaja tadi lempar batunya kena kakak. Kakak pasti kesakitan ya?"

"Ah tidak apa apa aku kan laki laki masa segitu aja udah sakit!"

"Wah kaka hebat. Kaka seperti super hero. kakak mau tak jadi super hero yang selalu lindungi Lea?" ucapnya seraya menutup mulutnya lalu tersenyum manis menampilkan deretan giginya yang belum sepenuhnya tumbuh kembali karna pergantian gigi susunya.

Gadis kecil itu sangat enerjik dan mudah sekali akrab dengan siapapun.

"Baiklah aku akan menjadi super hero untukmu gadis kecil."

"Namaku Lea kaka."

"Baiklah Lea. Ayo ikut aku, kita main di sana!"

"Siapa nama kaka yang ganteng ini hihi?" tanyanya seraya tertawa geli.

"Panggil aja Fir !"

"Mana boleh kakak. Kakak kan lebih besar dari Lea jadi Lea akan panggil kak Fir."

"Ya. Baiklah terserah Lea saja!"

Lalu mereka asik bermain dan bercanda ria.

Diusia Fir yang sudah menginjak 14 tahun itu merasa nyaman saat dekat dengan Lea seorang gadis kecil yang baru berumur 8 tahun itu.

"Lea apa boleh aku menyukaimu?"

"Tentu saja boleh kak. Kenapa kakak bertanya seperti itu?"

"Apa Lea suka sama aku?"

"Iya kaka, Lea sangat menyukai kaka. Lea juga sayang sama kaka."

Saat sedang asik bermain. Tiba - tiba seekor ular datang mendekati Lea lalu mematuk kakinya hingga Lea jatuh pingsan .

"Lea!" Teriak Fir.

"Nona kecil kenapa dia?" tanya pengasuhnya dengan begitu panik padahal sedari tadi ia selalu memperhatikan keduanya yang sedang asik bermain sambil bercanda.

"Ada ular sus. Lea dipatuk ular!"

"Apa! Waduh gimana ini?" ucapnya panik.

"Ayo kita bawak ke rumah kakekku saja didekat sini!"

Lalu Firas dan pengasuhnya itu membawa Lea ke rumah kakeknya yang tak jauh dari danau tersebut.

Dengan dibantu sang kakek Fir memberikan pertolongan pertama pada Lea hingga akhirnya Lea selamat dari bahaya bisa ular dan mulai tersadar.

"Kak, tadi ada ular. Lea sangat takut kak." Ucap Lea seraya terisak lalu memeluk Fir.

"Tenang Lea. Ular itu sudah aku usir dan sudah pergi jauh."

"Kakak hebat. Kakak benar benar super heronya Lea!" Lea terus memeluk erat Fir.

"Aku janji akan selalu jadi super hero untukmu gadis kecil. Aku menyayangimu." Fir membalas pelukan gadis kecil itu.

Bahkan mungkin aku mencintaimu gadis kecil. Rasanya aneh dekat denganmu. Hatiku berdebar debar, jantungku berpacu sangat cepat. Senyumanmu membuat aku sangat nyaman Lea.

Aku janji aku akan menjagamu hingga besar nanti aku akan selalu menyayangimu Lea.

Firas berucap dalam hati.

Dua minggu sudah Fir berlibur di desa kakeknya. Dan selama itu pula Fir dan Lea selalu bermain bersama. Makan dan minum bersama bahkan terkadang Lea tidak mau pulang saat berkunjung ke rumah kakeknya Fir. Hingga terkadang mereka tidur bersama.

Mereka terikat satu sama lain. Hingga saatnya Fir akan kembali ke kota karna liburannya telah usai. Dan ia akan segera mulai masuk sekolah. Mereka berpisah dengan tak rela.

"Kapan kakak datang kesini lagi? Lea pasti bakal kangen sama kaka."

"Saat liburan sekolah nanti aku pasti akan kesini mengunjungimu. Tunggu aku ya gadis kecil. Aku pasti akan datang menemuimu."

"Baiklah kak Fir ku sayang Lea akan menunggumu di sini kita pasti akan ketemu lagi kan kak?"

"Tentu saja gadis kecil. Aku sayang menyayangimu!"

"Lea juga menyayangimu kak Fir."

Lalu mereka berpelukan seakan tak mau berpisah.

Firs kembali ke kota dengan meninggalkan gadis kecilnya yang sangat disayanginya dengan sebuah janji akan datang kembali untuknya. Gadis kecil yang bernama Lea itu telah menguasai hati dan pikiran Firas.

Dalam perjalanan ia selaku mengingat saat - saat bersama Lea. Sangat membuatnya bahagia dan hidupnya menjadi berwarna. Firas jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis kecilvyang bernama Lea.

...****************...

Saat liburan sekolah kembali tiba Firas sangat senang karna akan bertemu dengan gadis kecilnya . Ia kembali berlibur ke kampung kakek dan neneknya demi bertemu dengan Lea gadis kecilnya. Namun sesampainya di sana ia tak bisa lagi menemui gadis kecilnya itu. Karana keluarga itu sudah pindah entah kemana rumahnya kosong tak berpenghuni.

Firas begitu kecewa karna kehilangan Lea. Bahkan ia sempat mengamuk di danau menumpahkan segala kekecewaan dan rasa rindu yang telah lama ia tahan untuk gadis kecilnya itu. Ia datang dengan satu tujuan yaitu bertemu gadis kecilnya dan melepaskan rasa rindu yang selama ini tertahan.

"Gadis kecilku di mana kamu, aku datang untuk bertemu denganmu tapi apa yang kamu lakukan padaku? kamu pergi tanpa memberitahuku Lea. Dimana kamu Lea? aku sangat merindukanmu Lea. Dimana kamu gadis kecil!" Firas terus berteriak sambil menangis di pinggir danau.

Sejak saat itulah Firas berubah menjadi seorang pria yang sangat dingin dan angkuh bahkan jadi sering marah marah meski hanya kesalahan kecil yang tidak sengaja dilakukan oleh siapapun kepadanya.

Flashback off

Hei kaka ipar pelan pelan makannya, nanti tersedak!" ucap Leon pada Rea.

"Hehe. Maaf soalnya aku udah lama gak sarapan menu sarapan favoritku yang satu ini," ucap Rea seraya terus menyuapkan bubur itu kedalam mulutnya sendiri.

"Apa kau sangat menyukai bubur bandung ini?" tanya Leon kemudian.

"Ya sejak kecil aku sangat menyukainya."

"Kalo begitu suruh saja mbak Ratna membuatkannya untukmu setiap hari!"

"Ah itu tidak mungkin Leon. Buat bubur seperti ini memakan waktu yang sangat lama jadi tidak mungkin bisa membuatnya setiap hari."

"Leon cepat sudahi sarapanmu kita akan segera berangkat," ucap Fir yang mulai merasa jengah dengan keakraban dua orang didepannya.

"Ini masih terlalu pagi Fir. Aku masih ingin mengobrol sama kaka ipar."

"Tidak bisa Leon karna aku juga harus segera pergi bekerja kalo tidak aku akan terlambat," sahut Rea

Kemudian berlalu pergi menuju kamar hendak mengganti pakaiannya.

"Apa kau tidak mau mengenal istrimu lebih dalam lagi ku rasa Rea gadis yang baik Fir!" ucap Leon kala melihat Rea pergi.

"Bicara sekali lagi piring ini akan mendarat di keningmu Leon !".

"Ya baiklah aku tidak akan bicara. Dasar manusia es!" ucap Leon kesal.

"Apa kau sudah bosen bekerja denganku?"

"Tentu saja tidak Fir. Oke baiklah aku akan bersiap tunggu sebentar. Kalo begitu kau juga bersiaplah Fir. Apa kau akan ke kantor dengan pakaian joging seperti itu!"

Firas bergegas bangun lalu menuju kamar mengganti pakaiannya .

.

.

.

Mereka lalu pergi menuju kantor. Rea pun sudah bersiap dan mengganti pakaian kerjanya setelah selesai sarapan.

Di dalam mobil saat perjalanannya ke kantor. Firas terus mengingat cara Rea memakan bubur ayam. Sama persis seperti saat ia pertama kali melihat gadis kecilnya yang sedang menikmati bubur ayam kesukaannya di pinggir danau.

Apa mungkin dia memang gadis kecilnya atau memang hanya mirip.

.

.

.

.

BERSMBUNG✍️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***