Bandung Pukul 21:50.
Seorang laki-laki yang sedang asik bercinta dengan kekasih gelapnya di sebuah hotel bintang enam, ia terus saja bermain liar di tubuh wanita itu dengan berbagai macam gaya. Tidak lama ia pun berkata, "l love you, sayang," ucap pria itu sambil memindah posisinya yang tadi di bawah kini ia terlihat menjadi pemimpin di atas ranjang panasnya.
"I love you to," jawab wanita itu dengan suara manjanya sambil mendes@h.
"Apa kamu mau, nambah lagi sayang?" tanya pria itu sambil terkekeh setelah mereka berdua mengeluarkan cairan putih secara bersamaan.
Morea tersenyum genit, sambil menggigit bibirnya. "Waktu kita masih banyak sayang, kamu 'kan tahu Al baru saja pergi keluar negeri mungkin dia akan pulang dua Minggu lagi," ujar Morea memberitahu Remon.
Morea Amera adalah anak dari salah satu pengusaha yang terkenal di Indonesia, ia putri satu-satunya dari Pak Hendrik dan ia juga sudah menikah dengan pengusaha juga yang bernama Altezza saat ini usia pernikahan mereka baru berjalan tiga tahun.
Sebenarnya pernikahan mereka inibbukan didasari karena cinta melainkan karena perjodohkan.
"Apa Al tidak akan tahu hubungan kita sayang?" tanya Remon laki-laki yang saat ini menjadi kekasih gelap Morea.
Remon adalah teman sekaligus partner kerja Al, ia masuk kedalam rumah tangga Al dan Morea karena sudah sejak lama ia tertarik dengan Morea. Siapa sangka Morea yang haus dengan kasih sayang dan juga belaian dengan mudahnya berpaling dari Al.
Di karenakan Al terlalu sibuk sehingga memberinya nafkah batin saja jarang.
"Selama kita tidak memberitahunya," jawab Morea menimpali sambil memeluk Remon. Tapi tidak lama tiba-tiba saja ponselnya berdering dengan nama panggilan My Love ia yang tidak mau kalau suaminya itu curiga dengan cepat mengangkat panggilan.
"Kemana saja, kenapa baru di jawab. Sayang?"
"Aku tadi habis mandi mas, makanya aku nggak dengar dan ini baru saja aku jawab."
"Ya sudah, aku cuma mau kasih tahu kamu sayang kalau aku sudah sampai di sini."
"Baguslah, kalau mas sudah sampai. Kebetulan malam ini aku ada jadwal pemotretan maka dari itu aku tutup dulu telponnya," ucap Morea yang langsung saja memutuskan panggilan itu secara sepihak tanpa meminta persetujuan Al.
"Apa katanya?"
"Nggak ada sayang, dia cuma bilang kalau sudah sampai di sana," jawab Morea sambil mengecup mesra bibir Remon. "Ayo, kita tidur sayang, besok pagi aku ada jadwal pemotretan," sambungnya.
"Yakin nggak mau nambah," tawar Remon yang melihat Morea sudah menguap beberapa kali.
Morea yang sudah sangat ngantuk tidak menghiraukan tawaran Remon, Ia memilih memejamkan matanya sambil menarik lengan Remon supaya ia di peluk.
***
Pagi hari, tepat pukul 11:10 dua insan yang sudah adu gambrut menggeliat di bawah selimut. Mereka berdua tidak tahu kalau mereka sudah bangun kesiangan, padahal hari ini adalah jadwal pemotretan Morea di perusahaan Fashion Ezza.
Nada dering ponsel Morea kembali terdengar dengan nama pemanggil yang berbeda, Morea meraba benda pipihnya itu masih dengan tetap memejamkan mata namun saat ia mulai mengenal nada dering itu milik siapa ia dengan cepat membuka matanya, dan tanpa aba-aba ia langsung menggser tombol mereh.
"Siapa, sayang?" tanya Remon yang masih memejamkan matanya juga.
"Pak Ridwan, sepertinya seperti biasa dia menyuruhku untuk cepat datang," jawab Morea dengan santai padahal ia tidak mengangkat panggilan itu tadi.
Ternyata selama ini ia tidak pernah konsisten dalam bekerja karena ia tahu, dirinya adalah istri dari pemilik Fashion Ezza maka dari itu ia sering lalai dan abai.
"Aku mandi dulu sayang, habis itu aku akan ke studio untuk pengambilan gambar. Kamu tahu sendiri kalau pak Ridwan sering kali mengadukan aku ke Al tentang kelalian aku ini dalam bekerja, aku tidak mau lama-lama Al jadi terpengaruh dan menyuruhku berberhenti untuk bekerja di sana," kata Morea menjelaskannya pada Remon.
Ia kemudian bangun menuju kamar mandi, karena ia juga tahu kalau sebentar lagi Al pasti akan menelponnya untuk menanyakan kenapa dirinya selalu saja telat untuk datang ke perusahaan Fashion Ezza untuk melalukan pemotretan.
"Sayang aku juga harus pergi, karena hari ini aku ada meeting dengan klien," uacap Remon sambil memungut pakaiannya.
Morea yang belum masuk ke kamar mandi tersenyum genit. "Mandi bareng dulu, sebagai vitamin di pagi ini biar kita sama-sama bersemangat dalam bekerja." Ia ternyata malah mengajak Remon mandi bersama.
"Sayang aku bisa telat, gimana kalau nanti malam saja kita melanjutkan adengan yang sekarang ini sempat tertunda?"
Morea cemerut namun tetap mengiyakan Remon.
***
Di London, Selasa jam O5:10.
Altezza saat ini sedang melakukan olahraga ringan tubuhnya yang sixpack membuatnya semakin lebih tampan dan mempesona sehingga membuat siapa saja akan ngeces melihat jajaran roti sobeknya.
Altezza atau lebih dikenal sebagai Al, ia adalah pengusaha di bidang kuliner dan juga bidang fashion selama ini Al terlalu sibuk sehingga untuk memiliki kekasih saja ia tidak sempat, maka dari itu kedua orang tuanya berinisiatif menjodohkannya dengan Morea. Siapa sangka tanpa ada penolakan ia ternyata mau menerima Morea sebagai istrinya.
"Tuan, minum dulu," ucap sekretarisnya yang datang menawarkan sebotol air mineral.
Al menoleh ke arah Bagas sekretaris sekaligus teman sekolahnya dulu. "Sudah gue bilang jika kita berada di luar kantor lu jangan bicara terlalu formal," kata Al membalas ucapan bagas, ia kemudian mengambil air botol yang masih ada di tangan Bagas.
"Maaf tuan dimana saja, saya tetap bawahan Anda." Bagas rupanya tidak mau mendengar apa yang tadi Al katakan.
"Kalau begitu lu di bawah gua, katanya jadi bawahan malah berdiri di sana," seloroh Al yang sengaja mengatakan itu karena ingin melihat ekspresi Bagas.
"Bawahan Anda kan, nyonya Morea tu–"
"Itu mah bawahan di atas ranjang," potong Al dengan nada datar. "Apa lu tahu belakangan ini gua merasa ada yang aneh dengan bini gua itu," ujar Al yang memang benar merasa ada yang aneh dengan sifat serta tingkah laku Morea.
"Itu mungkin hanya perasaan Anda saja tuan," balas Bagas menimpali. Ia ternyata sebenarnya sudah tahu kelakukan Morea di belakang Al namun ia hanya bisa diam saja, karena untuk saat ini ia masih belum memiliki cukup bukti untuk membongkar semua apa yang telah di lakukan Morea. Maka dari itu, ia akan berusaha terus untuk mengumpulkan bukti sebanyak mungkin dan juga akan menunggu waktu yang tepat untuk memberi tahu Al.
"Nggak, gue rasa dia sedang menyembunyikan sesuatu." Al rupanya sudah memiliki feeling dan sepertinya juga is sudah mulai curiga pada Morea. "Jika dia bermain di belakangku maka dia sendiri yang akan rugi," sambungnya lagi.
Iya, apa yang dikatakan Al memang benar jika Morea akan rugi sendiri bila menghianatinya.
Al memang jarang memenuhi kebutuhan biologis Morea tapi masalah transferan Al termasuk suami yang loyal, meski uang bulanan Morea masih utuh ia akan tetap mentransfer ke rekening Morea sebagai tanda ia adalah suami yang bertanggung jawab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 385 Episodes
Comments
Kardi Kardi
pasti, dia akan tersentuh oleh ranummm
2024-05-25
2
Maz Andy'ne Yulixah
Morea2,sudah hidup enak malah macam2😏😏
2024-05-15
1
Fifid Dwi Ariyani
teyssehat
2024-03-28
1