BAB 20

Mata mereka saling bersitatap dengan tatapan yang sama sama sulit di artikan.

"Mommy..." Panggil Samudra sambil menarik tangannya pelan.

Nadlyn terkesiap kemudian memutus duluan tatapannya.

"Iya Sayang?"

"Ayo kita pulang." Ajak Samudra.

Nadlyn tersenyum dan mengangguk. Senyum yang sudah lama sekali tidak Cean lihat.

"Ayo..." Balas Nadlyn tersenyum.

"Nad..." Cean memanggil Nadlyn saat Nadlyn ingin melangkah menuju mobilnya.

Nadlyn nenghentikan langkahnya namun tidak melihat ke arah Cean.

"Nad, aku ingin bicara." Kata Cean tiba tiba.

Nadlyn merasakan di situasi yang tidak nyaman, ia sungguh ingin memaki Cean dan melampiaskan amarahnya selama enam tahun, namun Nadlyn menahannya karena ia tidak ingin membuat Samudra ketakutan dan melihat dirinya kacau.

Nadlyn berjongkok mensejajarkan tingginya dengan tinggi Samudra. "Sam naik dulu ke mobil ya. Mommy ada urusan dulu dengan..." Ucapan Nadlyn menggantung seolah bingung menyebut Cean apa di depan Samudra.

"Dengan Uncle itu?" Tanya Samudra.

"Uncle?" Tanya Nadlyn.

Samudra mengangguk, "Kata Opa, Uncle itu tamunya Opa."

Nadlyn tersenyum miris, rupanya Cean terlalu pengecut untuk mengatakan jika dirinya adalah seorang daddy untuk Samudra. Nadlyn berekspektasi terlalu tinggi, tadinya ia berharap kepulangan Cean adalah untuk mengakui keberadaan Samudra, namun jangankan mengakui, bahkan Cean masih tidak menginginkan Samudra, pikirnya begitu.

Samudra mengangguk, dengan menurut ia naik ke arah mobil yang Nadlyn bawa.

Nadlyn berjalan ke arah Cean yang juga berjalan ke arahnya. Hingga mereka berhadapan dengan sempurna.

"Maaf."

"Mari kita bercerai."

Ucap mereka bersamaan. Namun kali ini Nadlyn tidak terlihat lemah, ia tidak mau mendengar arti kata maaf yang di lontarlan oleh Cean.

"Mari kita bercerai, Cean. Kau sudah kembali untuk mengurus perceraian kita, bukan?" Tanya Nadlyn.

Cean terdiam, ia ridak dapat membalas perkataan Nadlyn.

"Aku akan menunjuk pengacaraku, aku tidak akan menuntut apapun, aku tidak akan mempersulit semuanya." Kata Nadlyn lagi.

"Nad..."

"Siapkan berkas berkasmu, sesuai kesepakatan kita enam tahun lalu. Kita akan bercerai setelah kau kembali. Biarkan anak itu bersamaku dan aku janji tidak akan pernah menjadikannya beban untukmu." Kata Nadlyn tanpa memberikan Cean kesempatan berbicara.

Nadlyn berbalik dan segera masuk ke dalam mobilnya. Bahkan Cean melihat kini Nadlyn bisa membawa kendaraan seorang diri. Padahal dulu Nadlyn sangat bergantung padanya meski hanya sebagai sahabat.

"Mommy.." Panggil Samudra saat mobil mereka sudah melaju meninggalkan kediaman rumah Nanda.

"Hem.."

"Apa Mommy kenal dengan Uncle itu?"

Nadlyn tersenyum dan menoleh sekilas ke arah Samudra kemudian fokus kembali menyetir. "Uncle tadi teman sekolah Mommy dulu." Jawabnya mencoba setenang mungkin meski hatinya masih bergemuruh.

"Sama seperti Papi Dirga?" Tanya Samudra. "Papi Dirga juga mengenal Uncle tadi." Ucapnya.

"Papi Dirga sudah bertemu dengan Uncle tadi?" Tanya Nanda balik.

Samudra mengangguk, "Ya, kemarin saat Papi menjemput Sam di rumah Oma."

Nadlyn menghela nafasnya. Ia sama sekali tak mengetahui jika Dirga sudah bertemu dengan Cean.

"Apa yang Uncle itu bicarakan pada Sam?" Tanya Nadlyn.

"Tidak ada Mommy." Jawab Samudra.

Setelah lima belas menit, mereka tiba di rumah Robi. Rumah itu memang terlihat sepi karena Robi sendiri masih aktif dengan pekerjaannya mengelola perusahaan milik Nanda.

Nadlyn dan Sam makan siang bersama karena Sam belum sempat makan di rumah Nanda. Sam terlihat tidak bersemangat makan dan hal itu terlihat oleh Nadlyn.

"Apa makanannya tidak enak?" Tanya Nadlyn.

Samudra menggelengkan kepalanya. "Ini enak, Mom."

"Kenapa Sam seperti tidak berselera?" Tanya Nadlyn lagi.

Samudra terdiam, ia ingin bertanya sesuatu namun ragu ragu.

"Sam.." Panggil Nadlyn dengan lembut.

"Sam ada tugas yang harus Sam kerjakan, Mom."

Nadlyn tau jika putranya itu tengah berbohong.

"Sam, bukankah diantara kita tidak boleh ada rahasia?"

Samudra menatap dalam mata Nadlyn.

"Beri tahu Mommy, Sam kenapa? Adakah yang ingin Sam sampaikan pada Mommy?"

"Sam takut Mommy bersedih."

"Katakan, apa Sam?"

"Mommy, apa Uncle itu Daddy Sam?" Tanya Samudra pada akhirnya.

Jeddaarrrr

Bagai di sambar petir siang hari membuat Nadlyn hanya diam seribu bahasa.

"Apa Uncle itu yang mengatakannya?" Tanya Nadlyn mencoba menetralisir perasaannya sendiri.

Samudra menggelengkan kepalanya, "Tidak, Mommy, Sam hanya bertanya saja."

Nadlyn diam mencoba mencari jawaban apa yang tepat untuk Samudra.

**

Dua hari setelah pertemuannya dengan Nadlyn, Cean tidak lagi melihat keberadaan Nadlyn. Bahkan Samudra tidak lagi di titipkan di rumah Nanda padahal Cean seperti tengah menantikan kedatangan Samudra.

Cean tengah sarapan bersama Nanda dan Pras. Hingga Cean mendegar percakapan kedua orang tuanya.

"Dad, aku menyusul saja datang ke rumah sakitnya." Kata Nanda. "Aku ingin membuat sop ayam kampung untuk Samudra, sop ayam kampung bagus untuk pemulihan."

"Baiklah, jangan terlalu siang. Kasihan Nadlyn, dia juga harus beristirahat agar tidak ikut sakit." Balas Pras yang sangat memperhatikan Nadlyn dan Samudra.

"Iya, Dad."

"Siapa yang sakit?" Tanya Cean entah ditujukan pada siapa.

"Tidak ada hubungannya denganmu." Jawab Pras.

Cean hanya terdiam, Pras begitu dingin pada Cean setelah Regan melaporkan kehidupan Cean diluar negri, terlebih saat Pras tau Cean menjalin hubungan dengan wanita lain.

Pras berangkat ke rumah sakit dan Nanda memulai aktifitasnya di dapur. Ia akan memasakan sop ayam kampung untuk Samudra yang didiagnosa typhus dan harus beristirahat di rumah sakit.

Selesai dengan aktifitasnya, Nanda bersiap untuk ke rumah sakit.

"Mom.." Pamggil Cean yang sedari tadi tidak tenang.

"Hem.."

"Siapa yang sakit?" Tanya Cean.

Nanda menghela nafasnya. "Samudra. Sam terkena typhus dan di rawat di rumah sakit Daddy."

"Maaf, Cean. Mommy harus ke rumah sakit sebelum jam makan siang Samudra. Mommy ingin Sam makan masakan Mommy." Kata Nanda kemudian meninggalkan Cean seorang diri.

Nanda cukup kecewa karena Cean tidak menyusulnya atau berinisiatif untuk mengantarkannya. "Cean, kenapa kamu seperti itu pada darah dagingmu sendiri." Batin Nanda menangisi tingkah laku Cean.

Dirga tengah mengajak bermain Samudra, ia membelikan sebuah mobil remot control pada Samudra.

"Seperti ini." Kata Dirga mencoba memberitahu.

"Aku ingin bermain mobil ini di lapangan, Pi." Kata Samudra.

"Kita akan memainkannya di lapangan dengan track khusus saat kamu sehat nanti." Kata Dirga.

Samudra mengangguk, "Aku menyayangi Papi."

"Papi juga sangat menyayangimu, Boy."

Perhatian Dirga pada Samudra membuat hati Nadlyn terharu, enam tahun ini Dirga dengan setia menemani Nadlyn bahkan bisa menjadi figur seorang ayah untuk Samudra.

Nanda masuk ke dalam kamar perawatan Samudra. Hal itu membuat Dirga berpamitan karena harus kembali bekerja, ia cukup tenang karena ada yang menemani Nadlyn.

"Aku akan kembali lagi nanti malam untuk melihat Sam." Kata Dirga saat berpamitan pada Nadlyn.

"Tidak usah, Ga. Kerjaan mu sedang banyak." Balas Nadlyn. "Kembali lagi saja besok."

Dirga tersenyum, "Jangan lupa minum vitaminmu. Jangan sampai kamu ikutan sakit." Kata Dirga dengan lembut dan diangguki oleh Nadlyn.

"Permisi, Aunty." Pamit Dirga pada Nanda.

Nanda hanya mengangguk, ia cukup tau sikap Dirga pada Nadlyn merupakan sebuah bentuk perhatian.

Tiba tiba saja Nanda merasakan ketakutan, takut jika perceraian Cean dan Nadlyn benar akan terjadi. Nanda ingin egois, Nanda tetap ingin Nadlyn menjadi menantunya, tetap menjadi istri untuk Cean putranya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Note:

Mohon maaf, Up di lanjut saat sudah lulus pengajuan kontrak ya.

Doakan biar lulus review dan kontrak biar aku bisa Up lg.

🙏🙏

Klik Subcribe biar dapat notifikasi Up nya.

Terpopuler

Comments

Eka 'aina

Eka 'aina

jngn gitu Bu Nanda anakmu bukan orang baik, bahkan di suka bermain wanita kasihan nadlyn dpt bekas, menjijikan 😝

2025-01-24

0

ning sora

ning sora

ojo egois bu Nanda, anakmu wae pecundang lho

2024-12-06

2

💕Rose🌷Tine_N@💋

💕Rose🌷Tine_N@💋

mommy Nanda anda benar2 egois ya...
didik dl anak km dgn benar...br boleh berharap Nad tetep jd mantu..

2024-10-12

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAN 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 (Season 2)
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126 JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127 Bonchap 1
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAN 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 (Season 2)
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126
JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127
Bonchap 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!