BAB 18

Keesokan harinya, Robi sudah mengantarkan Samudra kembali ke rumah Nanda. Robi tengah di sibukan dengan pekerjaannya sebelum ia pensiun dari perusahaan milik Nanda saat Cean yang akan mengambil alih perusahannya nanti.

"Kak, masuklah dulu." Ajak Nanda saat menerima Samudra di depan pintu rumahnya.

"Aku harus segera ke perusahaan, banyak yang harus aku selesaikan sebelum pensiun."

Nanda hanya menghela nafas, sudah enam tahun ini Robi menjaga jarak dengannya, hubungan tali peesaudaraan bagai kakak beradik itupun hancur akibat ulan Cean.

"Oma..." Panggil Samudra membuyarkan lamunan Nanda. Sedari tadi Robi sudah meninggalkannya dan Nanda hanya diam saja.

"Iya sayang.."

"Sam lapar, Sam belum sarapan karena ingin sarapan di rumah Oma." Ucap Samudra yang sudah berbicara dengan fasih karena beberapa bulan lagi akan mendaftar ke sekolah dasar.

Nanda tersenyum, Samudra memang sangat menyukai omlet telur yang di taburi oleh keju buatan Nanda.

"Ayo masuk, Oma sudah buatkan untuk Sam." Ucap Nanda.

Samudra duduk di sebelah Nanda, Pras yang melihatnya begitu bahagia melihat cucunya tumbuh berkembang sesuai harapan.

Cean datang untuk ikut bersarapan. "Mom aku ingin omlet keju buatan Mommy." Kata Cean sambil menarik kursi di sebrang Nanda.

"Mommy hanya buat omlet keju satu dan ini untuk Sam." Jawab Nanda.

Mata Cean melihat ke arah Samudra yang juga tengah menatapnya. Namun tiba tiba saja Samudra mendorong piringnya ke arah Cean. "Ini untuk Uncle saja."

Deggg...

Perasaan Cean kembali tak karuan saat Samudra berinteraksi dengannya.

"Ambilah, Cean. Sam memberikan omletnya untukmu." Kata Pras dengan nada dingin.

"Tidak, untukmu saja." Balas Cean mencoba menolak.

"Uncle tidak mau?" Tanya Samudra yang kini berwajah cemberut lalu mencoba menarik kembali piringnya.

"Kenapa kamu ingin memberikannya padaku?" Tanya Cean yang membuat Samudra kembali menatapnya.

"Karena Mommy bilang, kita harus berbagi dengan siapapun." Jawab Samudra.

"Termasuk makananmu?"

Sam mengangguk cepat. "Aku juga suka berbagi makanan dengan temanku di sekolah." Sahutnya lagi.

"Kamu tidak akan kekurangan dengan berbagi?" Tanya Cean dan tanpa Cean sadari hal itu menarik perhatian Pras dan Nanda.

Samudra menggelengkan kepalanya, "Tidak, karena kata Mommy semakin kita memberi semakin banyak kita akan menerima."

"Jadi kamu memberi karena berharap menerima lebih?"

"Ocean!!" Panggil Pras dengan tegas. "Posisikan dirimu karena lawan bicaramu adalah anak yang bahkan belum genap berusia enam tahun." Geram Pras.

"Tidak apa, Opa." Samudra tersenyum melihat ke arah Pras. "Opa jangan marahi Uncle." Ucapnya lagi yang membuat Pras menahan amarahnya.

"Uncle." Panggil Samudra yang kini menatap wajah Cean. "Berbagi itu tanpa syarat, tapi jika kita diberi lebih dari yang kita beri, itu namanya bonus karena kemurahan hati kita."

Samudra berbicara layaknya anak yang sudah mengerti, Samudra memang cerdas dan dewasa sebelum waktunya, hal itu terjadi karena Samudra tumbuh untuk selalu mengerti posisi sang Mommy yang bekerja dan harus menitipkan Samudra di rumah Omanya. Samudra pun perlahan mengerti jika Dirga bukanlah ayah kandungnya karena Dirga dan Nadlyn tidak tinggal di satu rumah.

"Sam, habiskan sarapanmu. Opa akan mengantarmu ke sekolah dan nanti Oma yang akan menjemputmu." Kata Pras dan Samudra mengangguk.

"Oma, biar omlet keju ini untuk Uncle itu. Sam mau sarapan nasi goreng saja seperti Opa." Kata Samudra.

Nanda memindahkan Piring Samudra untuk Cean dan mengambilkan piring baru untuk Samudra berisikan nasi goreng.

Dengan perasaan tidak enak, Cean memakan Omlet keju milik Samudra. Sesekali matanya menatap ke arah wajah Samudra yang terlihat tenang, percis seperti saat melihat Nadlyn.

Wajah Samudra memang begitu mirip dengan Cean, namun segala sikapnya begitu sama dengan Nadlyn.

Samudra menghabiskan sarapannya dan segera berganti pakaian menggunakan seragam sekolahnya.

"Oma, apa seragamku jadi dipindahkan?" Tanya Samudra.

"Maaf, Sayang. Oma belum sempat memindahkannya. Kamu ganti baju dulu di kamar biasa yang kamu tempati dulu ya." Jawab Nanda sambil mengusap kepala Samudra.

"Tidak apa, Oma." Jawab Samudra lalu beranjak ke kamar Cean yang selama ini jadi tempat untuk beristirahat dan menaruh barang barang pribadi Samudra.

Cean pun selesai dengan sarapannya.

"Cean, kapan kau akan mengambil alih perusahaan, Uncle Robi sudah akan pensiun." Kata Nanda mencoba menahan Cean yang akan beranjak dari kursi meja makan.

Cean terdiam, ia baru mengingat jika harus menghadapi Robi baik itu untuk urusan pekerjaan maupun hal pribadi.

"Robi tetap akan pensiun, Sayang?" Sahut Pras bertanya pada istrinya itu.

Nanda mengangguk. "Kak Robi sudah bilang ingin pensiun jika Cean sudah mengambil alih perusahaan." Jawab Nanda tak bersemangat.

"Hemm sayang sekali. Itu tandanya kita akan jarang bertemu dengan Samudra?" Tanya Pras yang diam diam menarik perhatian Cean.

"Itu sudah pasti, Dad. Jika Kak Robi Pensiun, Kak Robi yang akan mengasuh Samudra dan itu tandanya Samudra tidak akan di titipkan lagi pada kita. Kita akan jarang bertemu dengan Samudra."

Pras mengangguk, "Setidaknya kita masih bisa mengunjungi Samudra, bukankah Robi tidak akan membatasi kita sebagai Opa dan Oma nya untuk mengunjungi Sam nanti?"

"Ya, tapi aku tetap saja berat, Dad. Selama ini Samudra selalu bersama kita."

Pras menggengam tangan istrinya itu.

Lagi lagi perasaan asing itu menelusup memasuki hati Cean, entah mengapa Cean seperti tengah berat jika pria kecil yang berada di rumahnya pergi dan tidak kembali.

Cean berdiri dari duduknya dan segera ke kamarnya, ia melihat Samudra tengah memakai kaus kaki nya seorang diri.

"Kamu terbiasa melakukan seperti ini sendiri?" Tanya Cean tiba tiba.

Samudra mengangguk, "Mommy mengajarkanku untuk menjadi mandiri dan tidak menyusahkan orang lain." Jawab Samudra.

"Dimana Mommy mu?" Tanya Cean yang sangat penasaran karena ia tidak menanyakan hal ini pada orang tuanya.

"Mommy sedang bekerja ke luar kota, dan akan pulang hari ini."

"Mommy mu bekerja?" Tanya Cean.

Samudra mengangguk, "Mommy bekerja, Mommy bilang Mommy bekerja untuk masa depanku."

Degg..

Jantung Cean berdegup sangat kencang. "Mungkinkah Nadlyn sudah menyiapkan diri untuk berpisah dengannya?" Batin Cean.

"Apa Dirga selalu menjemputmu kemari?" Tanya Cean tanpa menyebut panggilan Papi untuk Dirga.

Samudra mengangguk, ia sangat mengetahui jika Orang yang biasa di panggil Papi olehnya bernama Dirga. "Jika Papi tidak banyak pekerjaan, Papi akan menjemputku. Jika Papi sibuk, Mommy yang akan menjemput, atau Kakek."

"Kenapa kamu tidak tinggal disini saja?" Tanya Cean mencoba mencari tau lebih dalam.

"Mommy tidak suka tinggal disini. Mommy akan menangis jika tinggal disini."

"Menangis, katamu?"

Samudra berdiri dan mendongakan kepalanya sambil menatap wajah Cean. "Waktu itu aku tidak mau pulang, dan Mommy menginap disini untuk menemaniku, tetapi malam hari aku melihat Mommy menangis, aku tanya kenapa Mommy menangis dan Mommy hanya menjawab Mommy tidak suka kamar ini."

Degg.. Degg.. Deggg

Hati Cean merasakan sesak, entah mengapa setiap kata yang dilontarkan oleh Samudra mampu membuat dirinya berada dalam kesalahan terbesar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Makasih ya untuk yang kemarin kasih aku bunga, like dan seneng rasanya lihat Vote untuk novel ini bertambah. 🤗

Jujur, smua itu bikin aku tambah semangat 🥰

Terpopuler

Comments

Diah Anggraini

Diah Anggraini

suka banget sama kata kata sam..
klo maminya nangis tidur di kamar cean

2024-04-30

1

winda aulia

winda aulia

klo sdh diliputi rasa sesal seperti ini sy suka/Facepalm/

2024-04-25

1

Diah Anggraini

Diah Anggraini

rasakan kau cean

2024-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAN 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 (Season 2)
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126 JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127 Bonchap 1
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAN 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 (Season 2)
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126
JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127
Bonchap 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!