BAB 17

"Biar mandi disini saja, Mom. Lagi pula aku mau turun dulu ke bawah, ponselku tertinggal di mobil." Kata Cean lalu berjalan kearah pintu kamar, namun sesekali ia menengok ke arah belakang untuk melihat wajah Samudra.

Cean berjalan dengan perasaan yang semakin tidak karuan, entah apa yang ada di dalam pikirannya. Ia mencari ponselnya untuk mengabari Rena jika dirinya sudah mendarat sekaligus untuk meyakinkan hatinya jika tujuan awalnya kembali adalah untuk mengakhiri semuanya.

Saat Cean menutup pintu mobil setelah mendapati ponselnya, perhatiannya kini tertuju pada sebuah mobil yang baru saja memasuki halaman rumahnya.

Cean menyipitkan matanya, menanti siapa seseorang yang berkunjung ke rumah orang tuanya. Hingga Cean sedikit terkejut dengan salah satu sahabat lamanya di SMA dulu.

"Dirga..."

Dirga yang sudah tau jika hari Cean kembali hanya menganggukan kepalanya saja.

"Hai Ce, kau sudah kembali?" Tanya Dirga berbasa basi.

"Dirga, benarkah ini kau?" Cean seperti menemukan salah satu barang berharganya.. Pasalnya diantara ke tiga temannya dulu, hanya dengan Dirga lah yang cukup dekat dengannya.

Kini mereka berdiri saling berhadapan, "Selamat datang kembali, Cean." Ucap Dirga lalu memeluk Cean, pelukan persahabatan yang sudah tidak pernah mereka lakukan lagi setelah kelulusan sekolah.

Cean sebenarnya bingung, bagaimana bisa Dirga berada di rumah orang tuanya, bagaimana bisa Dirga tau jika Cean akan kembali hari ini mengingat selama enam tahun terakhir ini mereka tidak saling berkomunikasi.

"Apa kabarmu?" Tanya Cean sambil melepas pelukan mereka.

"Baik, sangat baik."

"Masuklah, Ga. Sudah lama kita tidak berjumpa." Ajak Cean namun Dirga terlihat ragu.

"Paapiiiii." Seru seorang anak kecil, siapa lagi kalau bukan Samudra.

Dirga dan Cean sama sama menoleh ke arah Samudra, dan Cean langsung melihat ke arah Dirga yang tengah tersenyum lalu berjongkok seolah akan menangkap Samudra.

Deggg...

"Hai Boy, apa kabarmu hari ini?" Tanya Dirga yang kini mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Samudra.

"Sangat baik." Jawab Samudra dengan ceria. "Kita jadi pergi, Pi?"

"Kau sudah jadi anak yang baik hari ini?" Tanya Dirga dengan manisnya.

Samudra mengangguk, "Aku membantu Nanny melipat pakaianku, aku juga makan tidak di suapi oleh Nanny, dan aku juga menghabiskan susu juga serealku, Pi."

"Good, Papi suka itu." Kata Dirga sambil mengusap lembut kepala Samudra.

"Dirga...." Panggil Cean dengan tatapan seolah meminta penjelasan.

Dirga yang sadar dengan kehadiran Cean pun segera berdiri sambil menggendong Samudra.

"Pi, Uncle ini tamunya Opa." Ucap Samudra yang membuat hati Cean seperti dihantam oleh benda tajam.

Samudra memanggil pria lain dengan sebutan Papi, tapi memanggil Uncle pada Daddy nya sendiri.

Dirga tersenyum pada Samudra lalu menurunkan Samudra perlahan. "Ambil tas mu, lalu berpamitan pada Oma dan Opa. Papi menunggumu disini, Boy."

"Oke Papi." Kata Samudra lalu berlari masuk ke dalam rumah.

Cean hanya diam membeku, mencoba mencerna apa yang Cean lihat dan dengar dengan mata dan telinganya sendiri.

"Selama ini kau dan Nadlyn berhubungan?" Tanya Cean penuh rasa ingin tau.

Dirga mengangguk, "Dan aku akan segera menikahi Nadlyn, setelah kau melepasnya." Ucapnya dengan tenang. "Bukankah kau kembali untuk kesepakatan itu? Untuk mengurus perceraianmu bersama Nadlyn?" Tanyanya yang membuat Cean ingat kembali akan tujuannya namun di waktu yang bersamaan Cean menjadi ragu.

"Kau mengambil kesempatan, Ga." Geram Cean.

Dirga tersenyum sinis, "Aku mengambil kesempatan. Mengambil kesempatan yang sudah di sia siakan olehmu." Dirga menghela nafas sejenak, "Apa aku salah?"

Cean membuang wajahnya, ia enggan menatap wajah Dirga, wajah sahabatnya yang ia anggap kini sebagai pengkhianatnya.

"Papi, ayo kita pergi." Ajak Samudra yang kini sudah memakai ranselnya.

"Sudah berpamitan dengan Opa dan Oma?"

"Sudah, Pi."

"Sekarang berpamitanlah pada Uncle ini." Ucap Dirga.

Samudra mendongakan wajahnya menatap wajah Cean yang berada tinggi di atasnya.

"Uncle, Sam pulang dulu."

Cean hanya menatap mata Samudra, bentuk mata yang nyaris sama dengan bentuk mata miliknya, benar benar miniatur Cean sewaktu kecil.

"Ayo, Boy." Ajak Dirga lalu mereka memasuki mobil dan meninggalkan rumah Nanda.

Cean masih terdiam dengan arah mata mengikuti pergerakan mobil Dirga hingga tak terlihat lagi.

"Kau marah? Kau menyesalinya?" Tanya Pras yang sedari tadi memperhatikan Cean dan Dirga.

Cean menatap sang Daddy.

"Kau ingin marah tapi tak bisa marah? Kau ingin protes tapi tak bisa protes bukan?" Tanya Pras lagi.

"Dad, sudahlah." Sahut Nanda. "Cean baru kembali. Biar Cean istirahat dulu."

Pras hanya meredam amarahnya, ia tidak bisa menasehati anaknya jika itu di depan istrinya.

"Cean kembalilah ke kamarmu, istirahatlah dulu." Kata Nanda.

Cean pun segera kembali ke kamarnya, ia berniat membersihkan diri namun matanya tertuju pada tumpukan cucian yang yerdapat baju Samudra yang tadi ia pakai. Cean meraihnya dan menggenggamnya erat, melihatnya dengan tatapan entah, tanpa sadar mencoba menghirup aromanya, namun semakin dalam hingga ada buliran bening keluar dari sudut mata Cean.

Cean segera menghapus sudut matanya yang basah. "Perasaan apa ini?" Gumam Cean tak mengerti. "Mengapa hatiku sakit? Mengapa hatiku tak rela?"

Di tempat lain, Dirga tengah mengajak Samudra bermain, hingga dua jam mereka habiskan di arena permainan itu dan Dirga mengajak Samudra untuk makan sebelum akhirnya mengantarnya pulang ke rumah Robi.

"Boy.." Panggil Dirga.

"Ya, Pi..."

"Apa kamu menyayangi Papi?" Tanya Dirga seakan menahan sesak.

Samudra mengangguk cepat, "Sayaaaang sekali, sayang Sam pada Papi besaaar sekali." Jawabnya sambil merentangkan kedua tangannya.

Dirga tersenyum, ia berharap jika rasa sayang Samudra padanya tidak akan pernah berubah.

Dirga mengantar Samudra kembali kerumah Robi.

"Cucu Kakek sudah pulang." Sapa Robi.

"Kek, tadi Sam bermain bersama Papi, Sam berhasil mengalahkan score Papi di game menembak." Seru Samudra.

"Keren sekali itu, Sam."

"Ya Kek, Papi yang mengajarkan Sam."

Robi hanya tersenyum mendengar cerita antusias dari cucu semata wayangnya itu.

Samudra segera masuk ke dalam kamarnya karena sudah terlalu lelah, Robi mengajak Dirga untuk berbincang.

"Jam berapa besok pesawat Nadlyn mendarat?" Tanya Robi pada Dirga.

"Kalo tidak ada kendala, jam sebelas siang, Uncle."

Robi hanya menganggukan kepalanya. "Ku dengar Cean sudah kembali."

Dirga hanya diam dan diamnya Dirga membuat Robi tau akan kekhawatirannya.

"Dirga, aku tau kau sangat mencintai putriku. Tapi kenyataannya Nadlyn masih lah istri sah Cean." Ucap Robi berhati hati.

"Aku akan mengalah jika Cean kembali memperjuangkan cintanya dan Nadlyn mau menerimanya." Jawab Dirga berbesar hati.

"Cean kembali bukan untuk memperjuangkan cintanya karena Cean memang tidak pernah mencintai Nadlyn. Cean kembali untuk menyelesaikan perceraiannya." Robi menjeda kalimatnya sejenak, "Bukankah itu kesepakatan antara Cean dan Nadlyn?" Tanya Robi dan Dirga hanya mendengarkannya saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Note:

Vote ku dari kemarin gak bertambah nih, yang masih punya jatah Vote, bantu aku Vote novel ini ya.

Sudah aku tambahin Up nya, bantu like dan koment nya juga ya 🙏

Terpopuler

Comments

Eka 'aina

Eka 'aina

si cean mau nyesel sampek nangis darah juga bodo amat pokoknya gk rela klo mereka balikan kasihan Dirga

2025-01-24

0

Miss Typo

Miss Typo

ya harus tetep bercerai, gak rela bgt kalau seandainya Nadlyn kembali pada Cean

2025-02-07

0

Ida Naurah

Ida Naurah

poko'a g rela bngt Thor klw nadlyn balikan LG sama sicean

2024-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAN 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 (Season 2)
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126 JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127 Bonchap 1
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAN 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 (Season 2)
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126
JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127
Bonchap 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!