BAB 10

Setelah satu bulan lamanya, akhirnya Nadlyn diperbolehkan pulang. Robi membawa Nadlyn kembali kerumahnya.

"Nadlyn sangat merindukan kamar Nadlyn, Pa.." Ucap Nadlyn saat mulai memasuki rumahnya itu.

"Kamarmu masih tetap sama, Papa tidak berani merubah apapun di kamarmu."

Nadlyn tersenyum, "Papa memang slalu tau yang terbaik untukku."

Bulan berganti, kini kandungan Nadlyn sudah memasuki bulan ke empat, Nadlyn juga sudah melewati masa trimester pertama yang berat. Kini Nadlyn sudah tidak lagi merasakan mual dan muntah.

Perlahan psikis Nadlyn pun kembali normal setelah rutin teraphy bersama psikiaternya, Nadlyn mulai menerima kehidupannya dan mulai bersemangat lagi menjalani kehidupannya.

Pagi ini Nadlyn tengah menikmati sarapannya, omlet sayur dengan mayones dan saus tomat menjadi menu sarapan favoritnya satiap pagi.

"Pagi sayang." Sapa Robi yang mencium puncak kepala Nadlyn.

"Pagi juga Pa." Jawab Nadlyn tersenyum.

Robi duduk percis didepan Nadlyn dan memakan sarapannya. "Apa rencanamu hari?"

"Hari ini aku akan ke super market, susu hamil ku sudah mau habis, Pa."

"Baiklah, hati hati dan tidak boleh pergi sendiri. Supir akan menemanimu."

Nadlyn hanya mengangguk, ia tidak akan pernah lagi membantah sang ayah, Nadlyn akan slelau mematuhi apapun yang Robi perintahkan untuknya. Cukuplah satu kali Nadlyn mengecewakan Robi, sungguh ia tidak ingin lagi Robi kecewa dan bersedih karena ulahnya.

Nadlyn tengah berjalan jalan mengitari rak di super market, ia mendorong trolly yang sudah terisi beberapa dus susu hamil, cemilan dan kebutuhan pribadinya. Meski usia kandungannya sudah memasuki empat bulan, namun perut Nadlyn sudah terlihat sedikit menonjol.

"Tinggal kapas wajah." Gumam Nadlyn.

Nadlyn mencoba meraih kapas yang terletak di rak, namun tangannya bersentuhan dengan tangan seseorang yang ingin mengambil kapas yang sama.

Seketika membuat mereka saling menoleh,

"Dirga."

"Nadlyn."

Ucap mereka bersamaan.

"Ya ampun, Nad. Aku gak nyangka ini kamu, rambutmu sekarang pendek?" Kata Dirga yang semakin menyukai penampilan Nadlyn, terlebih kini Nadlyn memakai dres terusan selutut berwarna broken white dan cardigan berwarna biru muda.

Nadlyn tersenyum. "Aku sekarang lebih menyukai rambut pendek." Jawabnya.

Pasalnya, dulu rambut Nadlyn cukup panjang, dengan bagian bawah rambut yang di curly membuat Nadlyn terlihat sangat cantik. Semua itu Nadlyn lakukan mengingat Cean selalu saja mempunyai pacar yang berambut panjang.

Setelah keluar dari rumah sakit dan sembuh dari depresinya, Nadlyn memutuskan untuk memotong rambutnya sebahu, dan hal itu membuat Nadlyn lebih percaya diri.

Dirga melihat ke arah trolly belanjaan Nadlyn, ia melihat beberapa dus susu hamil di dalam trolly, lalu matanya tertuju pada perut Nadlyn yang memang terlihat sedikit buncit meski tertutup dress longgar dan cardigannya.

"Nad.. Kamu??" Tanya Dirga menggantung.

Nadlyn mengusap perutnya dan tersenyum, "Aku akan jadi seorang Mommy." Tidak ada lagi raut wajah sedih, Nadlyn sudah menerima takdirnya.

"Dengan siapa kamu menikah?" Tanya Dirga. "Dari semenjak kelulusan aku memcarimu, tapi kamu seperti hilang di telan bumi."

"Kita bicara di cafe aja ya, Ga. Aku gak bisa cerita disini." Jawab Nadlyn.

Dirga membantu mendorong trolly hingga ke kasir. Bahkan Dirga yang membayarkan semua apa yang Nadlyn beli. Meski Nadlyn sudah melarangnya, namun Dirga tetap keras kepala. Entah mengapa di mata Dirga, Nadlyn terlihat menyedihkan, tatapan matanya sendu dan senyumnya tidak seceria dulu.

Setelah memberikan barang belanjaan milik Nadlyn pada supirnya, kini Dirga membawa Nadlyn untuk makan siang bersama di sebuah cafe yang masih berada di sekitar super market itu.

"Mau pesan apa?" Tanya Dirga.

Mata Nadlyn masih melihat buku menu dan mencari sesuatu yang ia ingin kan sedari kemarin. "Ah ini dia." Kata Nadlyn dengan mata berbinar.

Dirga melihat kearah yang di maksud. "Banana split?"

Nadlyn mengangguk. "Aku ingin itu dari kemarin, tapi Papa tidak bisa membelikannya karena akan mencair jika di bawa ke rumah, dan aku baru bisa keluar rumah hari ini."

Mendengar hal itu membuat Dirga semakin penasaran.

"Ada lagi?" Tanya Dirga.

"Ini dan air mineral saja."

Dirga memesankan semua pesanannya kepada waiters.

"Kamu kuliah dimana, Ga?" Tanya Nadlyn membuka obrolan.

"Universitas XX."

"Sama Jojo dan Leo?" Tanya Nadlyn lagi.

Dirga menggelengkan kepalanya. "Leo kuliah di Rusia, dan setelah itu akan tinggal disana karena ayahnya akan menetap di sana juga. Kalau Jojo sekarang dia kuliah Jepang."

Nadlyn hanya tersenyum menanggapinya, semua orang menjalankan kehidupannya untuk mengejar masa depannya, tidak seperti dirinya yang harus merelakan impiannya karena harus fokus kepada anaknya kelak.

Nadlyn menunduk sambil mengusap perutnya, dalam hatinya ia berkata, "Aku tidak apa apa, impianku sekarang adalah membawamu ke dunia dan menemanimu."

Dirga melihat kesedihan di mata Nadlyn, "Apa yang terjadi, Nad?" Tanya Dirga yang membuat Nadlyn langsung menatap wajah Dirga.

Nadlyn terdiam, hingga seorang pelayan membawakan pesanan mereka dan meletakannya di meja.

Nadlyn langsung memakan banana split yang ia inginkan sedari kemarin. "Ini enak, Ga." Ucap Nadlyn.

Dirga mengangguk. "Pasti enak, karena gratis." Balas Dirga dan membuat Nadlyn sedikit tertawa.

"Ya, yang namanya gratisan pasti slalu enak, Ga." Ucap Nadlyn mendukung.

Hingga suapan ke tiga, Nadlyn mulai memberanikan diri bercerita pada Dirga. "Aku hamil anak Cean." Ucapnya lirih dan membuat Dirga tersedak.

Dirga langsung meminum air minumnya dan menatap wajah Nadlyn yang tampak tenang.

"Malam saat di resort, kami melakukan kesalahan. Itulah mengapa saat paginya aku begitu ingin dengan segera meninggalkan resort dan kamu mengantarku pulang."

Dirga tertegun mendengar semua yang dikatakan Nadlyn.

"Tapi Cean tanggung jawab kan, Nad?"

Nadlyn tersenyum, "Awalnya, Cean menyuruhku untuk menggugurkan kandunganku, bahkan dia sendiri yang memberikan padaku obat untuk menggugurkan kandunganku."

Dirga terlihat geram, ia mengepalkan tangannya seolah meninju udara, "Shiiittt" Umpatnya.

"Kalian cukup dekat, pasti bisa dengan mudah menikah, Nad." Kata Dirga.

Nadlyn mengangguk, "Ya, kami memang menikah karena hal tadi di ketahui oleh Kakaknya Cean."

"Jadi kalian sudah menikah?" Tanya Dirga tak percaya.

Nadlyn mengangguk, "Tapi aku sudah melepaskannya kembali, aku tidak ingin merampas kehidupan Cean, biarlah anak ini hanya mempunyai aku." Lalu Nadlyn menceritakan dengan detail semua sikap Cean yang berubah drastis padanya.

"Pengecut, Badjingan." Umpat Dirga lagi. Hati Dirga seolah sakit mendengar semua yang dialami oleh Nadlyn, terlebih saat Nadlyn depresi dan hampir kehilangan sang bayi.

"Aku sedang berusaha untuk hidup sebaik mungkin tanpanya, Ga. Sekarang tujuanku hanya pada calon bayiku."

"Kamu terlalu mengalah pada Cean, Nad." Balas Dirga. "Kamu melepaskan Cean sementara kamu sendiri terjebak."

"Aku bisa apa, Ga? Hatiku jauh lebih sakit saat melihat Cean mengacuhkanku. Bahkan Cean tak pernah sekalipun mau tau tentang kondisi anaknya di perutku. Aku lebih memilih melepaskannya dari pada aku terus terusan terluka."

Mereka sama sama terdiam, "Tapi ternyata hatiku jauh lebih terluka saat melihat kepergian Cean, Ga. Ternyata aku mencintainya sedalam itu, ternyata aku tidak biasa jika tidak ada Cean, aku wanita yang bodoh ya, Ga?" Nadlyn menangis dan menutup wajah dengan kedua tangannya. Dirga segera berpindah untuk duduk di sebelah Nadlyn dan memeluknya. "Aku bodoh karena terlalu mencintai Cean. Iya kan, Ga?"

Dirga hanya diam dan menenangkan Nadlyn lewat pelukannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Diah Anggraini

Diah Anggraini

nadlyn kamu ga bodoh.. cetan aja yang bodoh..
sedih dah judulnya hari ini bacanya

2024-04-30

1

Nila

Nila

Cean pasti menyesal

2024-05-07

0

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-10-30

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAN 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 (Season 2)
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126 JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127 Bonchap 1
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAN 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 (Season 2)
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126
JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127
Bonchap 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!