BAB 7

Sepanjang perjalanan, Nadlyn hanya diam. Hanya Ayla dan Nanda yang mengantar Nadlyn, sementara Disya harus berangkat ke kampus karena ada kuliah.

Regan nemeriksa kehamilan Nadlyn dan di saksikan oleh Pras.

"Bayimu sehat sekali." Kata Regan sambil tersenyum.

Nadlyn pun hanya tersenyum menanggapinya.

"Apa kau merasakan mual? Tekanan darahmu rendah." Tanya Pras sambil melihat rekam medis milik Nadlyn.

"Tadi pagi Nadlyn muntah muntah, Dad. Dan banyak mengeluarkan keringat dingin." Bukan Nadlyn yang menjawab melainkan Nanda.

"Sabar ya Nad, ini wajar di trimester pertama. Daddy akan memberikan obat mual untukmu dan juga vitamin agar kau tidak anemia." Kata Pras pada menantunya itu.

Nadlyn hanya diam dan tersenyum tipis.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, akhirnya Nadlyn kembali pulang bersama Nanda dan Ayla.

"Apa ada yang ingin kau makan, Nad?" Tanya Nanda.

"Ya bilang pada kami jika menginginkan sesuatu. Orang hamil tidak boleh menahan makanan yang sedang di inginkan." Sahut Ayla.

"Tidak ada Mom, Aunty. Terimakasih." Jawab Nadlyn.

"Apa kau ingin kerumah Papamu? Kau rindu Papamu?" Tanya Nanda penuh pengertian.

"Aku memang merindukan Papa, tapi aku tidak ingin kerumah Papa." Jawabnya dengan sendu.

Nanda dan Ayla hanya saling melirik.

Setelah sepuluh menit, mereka tiba kembali di rumah Nanda. Jarak rumah sakit dengan rumah Nanda memang sangat dekat. Nadlyn segera kembali ke kamar Cean meski kakinya enggan melangkah ke kamar yang dulu pernah jadi tempat favoritnya.

Cean menoleh ke arah pintu saat pintu kamarnya terbuka, dilihatnya Nadlyn yang melangkah masuk ke dalam kamar sambil membawa satu plastik putih berlogokan rumah sakit milik keluarga Daddy Pras.

Nadlyn meletakan plastik itu di atas nakas dan segera kekamar mandi, tiba tiba saja perutnya mual kala mencium bau nyengat dari wangi parfum yang Cean pakai.

Hoekk, hoekkk..

Nadlyn memuntahkan makanan yang tadi ia sempat makan di kantin rumah sakit.

Cean yang mendengarnya tetap memilih acuh, ia mengambil headsetnya dan memasangkannya di kedua telinganya.

Nadlyn membasuh mulutnya dan membersihkan diri, kemudian keluar dengan pakaian yang sudah lengkap, perasaanya terasa sakit saat melihat Cean yang masih duduk dan malah menyumpal telinganya dengan headset sambil bermain ponsel dengan posisi yang sama sedari tadi saat Nadlyn baru saja tiba.

"Cean aku ingin bicara." Kata Nadlyn yang berdiri percis di samping Cean.

Cean tidak menggubrisnya meski samar ia mendengar suara Nadlyn. Cean hanya tidak siap jika Nadlyn membahas kondisi kandungannya karena Nadlyn baru saja pulang dari rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya.

Nadlyn yang kesalpun menarik paksa headset di telinga Cean membuat Cean menjadi emosi. "Apa apaan kamu, Nad?" Bentak Cean yang kini berdiri dari duduknya.

Untuk pertama kalinya Cean membentak Nadlyn, bahkan dulu sewaktu mereka masih bersahabat, tidak pernah sekalipun Nadlyn mendengar suara keras dari Cean.

Nadlyn memalingkan wajahnya, "Aku ingin bicara." Kata Nadlyn menahan rasa sesaknya, dan sebisa mungkin ia menahan untuk tidak menangis di depan Cean.

"Soal apa?" Tanya Cean dengan nada dingin.

"Aku akan bicara pada Daddy Pras, agar kau tetap bisa melanjutkan study di London." Ucap Nadlyn pada akhirnya.

Nadlyn memilih mengalah, Nadlyn memilih melepas Cean dari pada harus terus merasakan sakit melihat sikap dingin Cean padanya.

Cean diam, ia mencoba mencerna semua perkataan Nadlyn padanya.

"Aku tidak akan menjadikan anak ini sebagai penghalangmu untuk mengejar impianmu. Kamu bisa tetap melanjutkan studymu di London." Kini Nadlyn berani membalas tatapan Cean.

"Daddy tidak akan mengijinkannya." Balas Cean.

"Aku yang akan bicara pada Daddy Pras."

Mereka saling bertatapan hingga Nadlyn yang memutus kontak matanya. Kini Nadlyn berdiri dengan posisi membelakangi Cean. "Aku akan bicara dengan Daddy Pras malam ini juga."

"Lalu bagaimana denganmu? Apa rencana untuk dirimu sendiri?" Tanya Cean.

"Aku akan tetap melahirkan anak ini, dia punya hak untuk lahir ke dunia dan aku yang akan membawanya untuk terlahir ke dunia."

"Bagaimana dengan pendidikanmu?" Tanya Cean ingin tau. Cean sangat tau jika Nadlyn mempunyai hobi menggambar dan bercita cita ingin menjadi desain interior.

"Prioritasku bukan lagi soal impianku." Suara Nadlyn bagai tercekat, namun Nadlyn melanjutkan perkataannya. "Tujuanku sekarang adalah anak yang sedang aku kandung."

Entah mengapa, jawaban Nadlyn membuat hati Cean tercubit. Cean dapat merasakan jika Nadlyn tengah menahan emosinya, bahkan mungkin menahan tangisnya.

"Dan soal anak ini." Lanjut Nadlyn berbicara. "Anak ini akan menjadi anakku, hanya anakku saja." Kini Nadlyn berbalik kembali menatap wajah Cean. "Selesaikan studymu hingga S2 di London, dan saat kamu pulang enam atau tujuh tahun lagi, segeralah mendaftarkan perceraian kita di pengadilan, aku tidak akan membebanimu soal anakku, aku tidak akan mengganggu masa depan dan duniamu dengan anak ini, kita akan jalan masing masing tanpa pernah berhubungan lagi." Akhirnya satu tetes air mata lolos dari mata Nadlyn dan dengan cepat Nadlyn mengusapnya.

Nadlyn kembali ke dalam kamar mandi, ia duduk di dalam bathtub yang kosong sambil memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya diantara kedua lututnya, Nadlyn menangis sejadi jadinya seolah mengeluarkan rasa sesak di hatinya.

Cean pun mendengar suara tangisan itu dari dalam kamar nya meski tidak terlalu kencang karena pintu kamar mandi yang tertutup dan terhalang oleh walk in closet. Tubuh Cean pun merosot dan berlutut di atas lantai, ia menundukan wajahnya sambil menangis, "Maafkan aku, Nadlyn. Maafkan aku."

Mereka sama sama tenggelam dalam penyesalan masing masing. Baik Cean maupun Nadlyn harus tetap menerima takdirnya, hanya saja Nadlyn tidak ingin terus berada dalam penyesalan, ia akan menebus kesalahannya dengan melahirkan dan membesarkan calon anaknya.

**

Malam hari, Nadlyn mengutarakan keputusannya bersama Cean pada Pras dan Nanda, tapi tentu saja Nadlyn tidak menceritakan soal rencana perceraiannya yang akan dilakukan saat Cean kembali setelah enam sampai tujuh tahun Cean menyelesaikan studynya hingga S2 nya nanti.

Nadlyn hanya mengatakan jika semua yang di utarakannya ini demi masa depan mereka bersama dan mereka akan kembali berkumpul di usia yang sudah cukup matang untuk tau akan tanggung jawabnya dan kewajibannya masing masing.

Demi untuk di setujui oleh Pras dan Nanda, Nadlyn pun mengatakan akan malanjutkan juga studynya setelah anak mereka lahir, tantu saja hal ini memang jadi salah satu keinginan Pras dan Nanda, tapi untuk memisahkan Cean dan Nadlyn sementara waktu, membuat Pras ragu dan sungguh Pras tidak ingin hal ini terjadi.

Tapi pada akhirnya, Nadlyn berhasil meyakinkan Pras, Cean akan kembali melanjutkan studynya di London dan akan berangkat minggu depan. Dan untuk Nadlyn, Pras meminta Nadlyn untuk tetap tinggal dirumah bersama Pras dan Nanda. Nadlyn terpaksa menyetujui meski ia sudah merencanakan akan kembali kerumah Robi sang Ayah jika Cean sudah berangkat ke luar negri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai disini, seru gak sih cerita soal Cean dan Nadlyn?

Makasih yg udah ngeramein komentar di novelku 🤗

Terpopuler

Comments

Four Lovely

Four Lovely

sejauh ini bagus thor, jgn buat nadlyn ngidam yg di luar nalar ya karna tdk suka jk ngidam yg aneh2 di luar nalar

2024-12-15

1

Yus Warkop

Yus Warkop

😭😭😭😭😭😭 nyesek banget aku setuju keputusan badlyn buat si cean menyesal nantinya thor

2024-12-24

1

Miss Typo

Miss Typo

semangat nad, kamu wanita yg kuat. selalu nangis tiap baca 😭

2025-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAN 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 (Season 2)
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126 JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127 Bonchap 1
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAN 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 (Season 2)
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH
126
JODOH SAMA MANTAN (Jodohnya Kevin)
127
Bonchap 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!