Bab 2 : September

Guys.. jangan lupa suprotnya yee.. Like komen and vote plisss🙏😘 Jangan jadi readers hantu, karena satu jejak dari kalian itu sangat berarti buat otor😍😍😍❤️❤️

Happy Reading...😍😍😍🎉

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 19:00...

"Happy anniversary sayang..."

Agam membelikan kue untuk perayaan pernikahannya yang ke 10 tahun.

"Happy anniversary...." Sambut wanita cantik nan anggun sambil menggunakan gaun seksi berwarna merah pekat. Wanita cantik itu tak lain adalah ratu Agam, Kesejukan Agam, dan muara hidup Agam. Nisha.

"Sayang..?" Agam meletakkan kue yang ia bawa, lalu menarik sang istri kedalam pelukannya.

9 jam tak bertemu, membuat rasa rindu di hati keduanya menggebu. Agam langsung menyusuri setiap inci tubuh istrinya itu sambil melayangkan ciuman hangat.

Nisha menghentikan aksi suaminya itu saat mencium bau aneh. "Mas, kamu kok bau sabun tapi agak apek.." ia menghirup dalam leher sang suami, untuk memastikan baunya.

"Bukan Mas sayang, tapi baju itu." Ia menunjuk sebuah kantong plastik berisikan baju dan celana yang basah, akibat perbuatan Yasmine.

"Kenapa bajunya?" Nisha memeriksa baju itu, dan benar saja. Aroma nya menyengat tak sedap.

Karena tak ingin membahas kejadian menyebalkan tadi, Agam pun berbohong. "Tadi OB di rumah sakit tidak sengaja menumpahkan air pel, dan kebetulan aku ada di dekatnya."

"Ya ampun, tapi Mas sudah mandi kan?" Nisha kembali memeluk suaminya, tak peduli dengan baju bau busuk itu.

"Sudah dong, ke kamar yuk.." bisik nya sembari memainkan mata.

"Gendong..." Pinta Nisha tersenyum manja. Agam pun langsung mengangkat tubuh istrinya itu, lalu membawanya naik keatas tangga.

Setibanya didalam kamar, Agam langsung membaringkan tubuh Nisha ke atas ranjang. Dengan lembut ia menyingkapkan ujung gaun seksi itu, hingga terpampang jelas mulus kaki Nisha yang amat menggoda.

"Sayang..." Panggil Agam seraya menatap Nisha penuh cinta dan gairah.

"Iya.. Mas.." Balas Nisha, ia membelai lembut tengkuk sang suami menggunakan ruas jari yang menari indah.

"Sampai pagi...?" Bisik Agam, ia sudah menjajah gaun sang istri hingga tanggal seluruhnya.

"hahahaha... kan, percuma juga aku pakai gaun begini."

"Tubuhmu sangat indah untuk dilewatkan sayang..."

Tak ada lagi percakapan setelahnya, pasangan suami istri itu sudah sama-sama tenggelam dalam penyatuan yang begitu hangat. Hanya ******* halus yang terdengar.

*

*

"I Love You sayang..." Bisik Agam sambil mengecup bibir Nisha. Kini mereka tengah berpelukan dibawah selimut, lengannya dijadikan bantal oleh Nisha.

"Love you to..." Balas Nisha seraya mengusap lembut dahi sang suami.

Agam memejamkan matanya dengan nyaman, belaian lembut Nisha memang selalu menjadi titik lemah bagi Agam.

"Mas, kalau aku mencarikan wanita yang bisa memberikan keturunan, kamu mau?"

Agam membuka matanya, lalu memandang wajah Nisha yang tengah tersenyum lembut. Bagaimana bisa ia tersenyum saat mengatakan itu?

"Sayang, kamu sadar apa yang kamu ucapkan barusan?" Lirih Agam menatap nanar wanita yang sudah 10 tahun mendampinginya itu.

Nisha menundukkan sorot matanya, jemarinya kini berpindah mengusap lembut bahu Agam.

"Kita berdua satu-satunya harapan keluarga, jika kita tak memiliki keturunan, lalu siapa yang akan melanjutkan silsilah keluarga kita?"

Agam tertegun, mungkin Nisha hanya sedang bicara omong kosong. Sebab pembicaraan melantur seperti itu sudah sering terjadi.

"Kalau begitu biar saja keluarga kita punah." Ucap Agam seraya mendekap tubuh sang istri.

"Mas, pernikahan penuh cinta itu indah. Tapi pernikahan tanpa buah hati, bukankah itu hampa?"

Tak terasa buliran bening menitik dari sudut kelopak matanya. Wanita mana yang tak terenyuh, jika kekurangannya lah yang jadi masalah utama.

Deg...

Agam tersentak mendengar penuturan itu. Untuk kali pertama, Nisha menunjukkan kehampaan. Sejauh ini, Nisha adalah sosok wanita yang selalu tersenyum kepada takdir. Saat mereka kehilangan buah hati, justru Nisha lah yang lebih dulu bangkit dari nestapa.

"Sayang, kamu ini bicara apa hm? Apa selama ini kamu merasa hampa? Bahkan dengan segala cinta yang sudah ku berikan?" Agam mengecupi kening istrinya itu sambil tersenyum. Ia tak mau menanggapi serius perkataan sang istri. Bagaimanapun, Nisha adalah sosok wanita sempurna dimata nya.

Nisha membenamkan wajahnya dalam kungkungan sang suami. Ia meneteskan air mata, ia sangat mencintai Agam. Namun akankah Agam tetap bisa bertahan dalam pernikahan ini? Ia tau betul Agam pun pasti sangat menginginkan kehadiran sang buah hati.

...~~...

Kemelut embun pagi masih tebal. Tetesan embun yang mendarat di rerumputan, serta kicauan burung yang riang menambah syahdu suasana pagi ini.

Di sudut tembok ruang rawat, Yasmine membuka perlahan kelopak matanya. Ia menggeliat melepaskan semua penat di otot tubuh.

"Pagi Bu..." Sapa nya sayu, kepada seorang wanita yang tengah terbaring di atas ranjang. Ialah ibu nya Yasmine, yang sudah hampir lima tahun ini terbaring tak sadarkan diri.

Yasmine memulai kegiatan pagi, dengan membasuh tubuh sang ibu menggunakan air hangat. Sesekali ia memiringkan tubuh ibunya itu, lalu menepuk-nepuk perlahan punggung nya.

Dulu Yasmine mempunyai impian, bekerja di salah satu perusahaan besar dengan jabatan tinggi. Dengan prestasi yang ia punya tak mustahil rasanya memimpikan hal tersebut.

Yasmine sangat aktif saat masih kuliah, nilainya selalu bagus bahkan ia pernah memenangkan beberapa kejuaraan antar Kampus.

Namun semua itu sirna saat ia berencana merayakan pesta ulang tahun bersama kedua orang tuanya.

* *

Hari itu, Tepatnya tanggal 9 September. Sehari sebelum ulang tahun Yasmine.

Setiap tahun, Yasmine selalu menghabiskan hari ulang tahunnya bersama Ayah dan Ibu. Tumbuh menjadi anak semata wayang, membuatnya memiliki sifat manja. Terlebih karena orangtuanya selalu menuruti kemauan Yasmine.

Esok hari ulang tahunnya, namun Yasmine galau karena sedang dalam masa ujian akhir semester. Yang artinya ia tak bisa pulang untuk merayakan hari ulang tahun dirumah.

"Bu, tolonglah datang kesini. Besok hari ulang tahunku. Aku tak mau merayakannya sendiri disini." Yasmine merengek melalui panggilan telepon.

"Ibu dan ayah kan baru kesana minggu lalu, bagaimana kalau kita rayakan saja ulang tahunmu setelah masa ujian?" Wanita paruh baya dengan suara lembut itu mencoba membujuk putrinya.

Jarak antar kampus dan rumah orang tua Yasmine cukup jauh, yakni 7 jam perjalanan.

"iih.. ibu.., aku tidak mau tau. Pokoknya jam 12 nanti malam ibu dan ayah harus sudah tiba disini. Kalau tidak, aku tak mau lagi pulang kerumah!" Gadis manja itu menutup telepon, bibirnya condong seperti anak itik. Begitu lah wataknya, apa yang ia inginkan harus segera terpenuhi.

Ibu Yasmine pun memberitahu suaminya, bahwa Yasmine meminta mereka datang malam ini. Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 20.

"Baiklah, nanti kita berangkat setelah urusan di kebun selesai." Pria itu menyetujui, dia lah orang yang paling tak bisa menolak permintaan Yasmine.

Mempunyai 5 hektar kebun kelapa sawit, membuatnya sangat sibuk, apalagi saat jadwal manen tiba seperti hari ini. Ia juga merupakan agen yang membeli kelapa sawit dari para petani lain. Dari usaha itu lah pundi-pundi rupiah terkumpulkan, hingga bisa menyekolahkan Yasmine ke Universitas ternama.

Sore berlalu, Ayah Yasmine baru pulang ke rumah setelah seharian berkutat dengan pekerjaannya. Tubuhnya bahkan masih disinggahi aroma minyak sawit yang kental. Ia langsung menuju kamar mandi karena takut terlambat mengunjungi putri semata wayangnya.

Tepat pukul 17:00, mereka berangkat menggunakan mobil sedan berwarna putih. Jika jalanan tidak macet, maka mereka bisa tiba sebelum jam 12 malam.

Ditengah perjalanan, awan hitam yang sedari tadi menggelayut menumpahkan derasnya air. Disertai amukan guntur yang menggema hebat di langit.

"Ayah, pelan-pelan saja...." Lirih Ibunya Yasmine, ia takut karena jarak pandang begitu terbatas.

"Tenang saja bu, Ayah biasa mengemudi di kondisi seperti ini." Pria itu tak mengurangi kecepatannya, waktunya sangat terbatas. Ia tak mau sang putri kecewa apabila terlambat sampai disana.

Karena tak dapat melihat dengan jelas, Ayah Yasmine langsung membanting setir, saat mendapati lubang besar ditengah jalan. Namun nahas ia kehilangan kendali karena terlalu cepat mengalihkan arah mobilnya.

Mobil sedan putih itu melaju kencang kearah berlawanan, menabrak sebuah mobil berwarna abu-abu dan menyeretnya sejauh 300 meter. Dua mobil yang hancur itu terhenti ketika menabrak beton pembatas jalan.

Pukul 23:00...

Yasmine sibuk menelpon orang tuanya, namun tak ada jawaban. Ia menggerutu karena mengira orang tuanya ingkar janji. Beberapa saat kemudian, ia mendapatkan telepon dari Rumah Sakit.

Pikirannya langsung hilang arah, saat mendengar kabar duka bahwa ayahnya telah meninggal dunia karena kecelakaan. Sementara ibunya masih mengalami masa kritis akibat mengalami pendarahan hebat di kepala.

Di menit-menit menuju ulang tahunnya, ia mendapatkan kejutan tak terduga. Kejutan yang melempar jauh nasib hidupnya, dari anak manja yang berkecukupan, menjadi anak sebatang kara yang harus membanting tulang.

Karena sibuk merawat sang ibu yang sedang koma, Yasmine keluar dari kampus dan bekerja sebagai Teller di salah satu Bank Swasta. Gajinya cukup untuk kehidupan sehari-hari, sementara biaya rumah sakit di tanggung Asuransi.

Satu tahun berselang setelah kecelakaan itu. Pihak Asuransi mencabut biaya pengobatan ibunya Yasmine, mereka mengatakan hanya mampu mengcover pengobatan sampai disana, karena ibunya Yasmine belum lama bergabung di asuransi.

Yasmine pasrah, ia menggantungkan hidupnya pada kebun 5 hektar dan gaji bulanannya. Namun awan kelam terus menerpa. Harga kelapa sawit anjlok, dari 3000 rupiah menjadi 600 perak.

Dengan biaya rawat inap 1,5 juta permalam. Yasmine mau tak mau menjual 2 hektar kebunnya, untuk menutupi biaya perawatan dan menombok kerugian kebun.

Tak cukup sampai disana, harga pupuk melonjak drastis. Para pekerja pun berhenti karena bayaran mereka tak sesuai, bagaimana tidak, harga kelapa sawit sangat anjlok saat itu.

Pusing dengan keadaan, Yasmine pun menjual semua kebunnya. Ia menyimpan uang itu di dalam rekening Bank. Dengan harapan saat ibunya sembuh, mereka bisa kembali merintis usaha.

...**************...

Terpopuler

Comments

titissusilo

titissusilo

oooo dadi seng nabrak Agam ro istri e iku bpk e Yasmine mbulet ndek kono ya....

2023-02-19

2

titissusilo

titissusilo

oooo dadi seng nabrak Agam ro istri e iku bpk e Yasmine mbulet ndek kono ya....

2023-02-19

1

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

minyak,,,,eh nyimak

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Bab 1)
2 Bab 2 : September
3 Bab 3 : Kesempatan 000,1 Persen
4 Bab 4 : Petak Umpet
5 Bab 5 : Pencuri?
6 Episode 6 : Aku Membutuhkanmu
7 Episode 7 : Dia Buta
8 Episode 8 : Wanita Penipu?
9 Episode 9 : Sebatang Kara
10 Episode 10 : Ular
11 Episode 11 : Pemeriksaan Awal
12 Episode 12 : Kaktus
13 Episode 13 : Anak-anak Nakal
14 Episode 14 : Inseminasi
15 Episode 15 : Kubah
16 Episode 16 : Bukan Suami Istri
17 Episode 17 : PS Baru
18 Episode 18 : Klub
19 Episode 19 : Swalayan
20 Episode 20 : 200 Juta
21 Episode 21 : Keyakinan
22 Episode 22 : Anak Baik
23 Episode 23 : Komplotan si Buta
24 Episode 24 : Ketahuan
25 Episode 25 :
26 Bab 26 : Berbadan Dua
27 Bab 27 : Aroma Terapi
28 Bab 28 : Samyang Yang Terbuang
29 Episode 29 : Hamil Diluar Nikah?
30 Episode 30 : Pria Idaman
31 Episode 31 : Wanita Ular
32 Episode 32 : Pengen Motor
33 Episode 33 : Simpati Tak Berguna
34 Episode 34 : Rumah Bordil
35 Episode 35 : Penyelamat
36 Episode 36 : Ada Kutu
37 Episode 37 : Menikah Yuk
38 Episode 38 : Zona Nyaman
39 Episode 39 : Klaster Mewah
40 Episode 40 : Dobrakan Mental
41 Episode 41 : Topping Bubur
42 Episode 42 : Masa Kritis
43 Episode 43 : Jangan Menyerah
44 Episode 44 : Pantaskah?
45 Hiatus
46 Bab 45 : Persidangan
47 Bab 46 : Siapa?
48 Bab 47 : Anna
49 Episode 48 : Bandara
50 Episode 49 : Gagal Pergi
51 Episode 50 : Bukan Kamu, Tapi Dia.
52 Episode 51 : Sebenarnya....
53 Episode 52 : Pernyataan Mengejutkan
54 Episode 53 : Duri Masalalu
55 Episode 54 : Bukan Sekedar Luka
56 Episode 55 : Tak Mungkin
57 Episode 56 : Cinta Tulusnya
58 Episode 57 : Tanda Jadi
59 Episode 58 : Duri Yang Terpendam
60 Episode 59 : Hari Bahagia
61 Episode 61 : Dimarahi
62 Episode Terakhir
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Prolog (Bab 1)
2
Bab 2 : September
3
Bab 3 : Kesempatan 000,1 Persen
4
Bab 4 : Petak Umpet
5
Bab 5 : Pencuri?
6
Episode 6 : Aku Membutuhkanmu
7
Episode 7 : Dia Buta
8
Episode 8 : Wanita Penipu?
9
Episode 9 : Sebatang Kara
10
Episode 10 : Ular
11
Episode 11 : Pemeriksaan Awal
12
Episode 12 : Kaktus
13
Episode 13 : Anak-anak Nakal
14
Episode 14 : Inseminasi
15
Episode 15 : Kubah
16
Episode 16 : Bukan Suami Istri
17
Episode 17 : PS Baru
18
Episode 18 : Klub
19
Episode 19 : Swalayan
20
Episode 20 : 200 Juta
21
Episode 21 : Keyakinan
22
Episode 22 : Anak Baik
23
Episode 23 : Komplotan si Buta
24
Episode 24 : Ketahuan
25
Episode 25 :
26
Bab 26 : Berbadan Dua
27
Bab 27 : Aroma Terapi
28
Bab 28 : Samyang Yang Terbuang
29
Episode 29 : Hamil Diluar Nikah?
30
Episode 30 : Pria Idaman
31
Episode 31 : Wanita Ular
32
Episode 32 : Pengen Motor
33
Episode 33 : Simpati Tak Berguna
34
Episode 34 : Rumah Bordil
35
Episode 35 : Penyelamat
36
Episode 36 : Ada Kutu
37
Episode 37 : Menikah Yuk
38
Episode 38 : Zona Nyaman
39
Episode 39 : Klaster Mewah
40
Episode 40 : Dobrakan Mental
41
Episode 41 : Topping Bubur
42
Episode 42 : Masa Kritis
43
Episode 43 : Jangan Menyerah
44
Episode 44 : Pantaskah?
45
Hiatus
46
Bab 45 : Persidangan
47
Bab 46 : Siapa?
48
Bab 47 : Anna
49
Episode 48 : Bandara
50
Episode 49 : Gagal Pergi
51
Episode 50 : Bukan Kamu, Tapi Dia.
52
Episode 51 : Sebenarnya....
53
Episode 52 : Pernyataan Mengejutkan
54
Episode 53 : Duri Masalalu
55
Episode 54 : Bukan Sekedar Luka
56
Episode 55 : Tak Mungkin
57
Episode 56 : Cinta Tulusnya
58
Episode 57 : Tanda Jadi
59
Episode 58 : Duri Yang Terpendam
60
Episode 59 : Hari Bahagia
61
Episode 61 : Dimarahi
62
Episode Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!