Surat Kecil Untuk Ayah
Hey Gengs, Ini Adalah Kisah Lanjutan dari karya It’s so Hurt’s ya. Ini adalah kisah Jingga, Linzi, Tasya dan juga Dara.
Hayoo, siapa yang kemarin penasaraan kemana Dara? Kemana Linzi? Kenapa gak di tampilkan? Jawabnya ada di sini Ya Gengs. Selamat Membaca ❤️
Naura Jingga Maurice, seorang gadis berusia 16 tahun ini terlihat baru pertama kali memasuki sekolah barunya.
Gadis remaja cantik dan baik hati ini menatap kagum ke arah sekolah yang akan menjadi saksi kerja kerasnya selama 3 tahun kedepan.
"Jingga sudah siap untuk masuk sekolah, nak?" tanya Mamahnya yang menemaninya di hari pertama dirinya masuk ke SMA.
Ya, Jingga baru saja menduduki kelas 1 SMA. Dari awal dirinya dinyatakan lulus saat SMP, dirinya sangat antusias sekali untuk masuk ke dalam tahap fase lingkungan baru.
"Siap Mah, Jingga sudah tidak sabar menemui guru-guru baru," jawabnya sambil tersenyum manis ke arah Mamahnya.
Dara tersenyum bahagia, ketika melihat putrinya yang sudah beranjak dewasa. Kebahagian Jingga saat ini adalah yang utama baginya.
Jingga yang merupakan anak dari Zein suaminya dan juga Tasya selingkuhaan suaminya.
Namun dia masih berbesar hati mau merawat Jingga dengan penuh kasih sayang.
Karena bagi Dara, Jingga terlahir bukanlah karena kesalahaannya, namun karena sebuah takdir yang mempermainkan kehidupan rumah tangganya dulu.
Sehingga tidak ada rasa benci maupun dendam di hati Dara untuk Jingga.
Terlebih, Jingga adalah anak yang berbeda dari anak lainya. Dia memiliki sebuah penyakit yang membuatnya selalu berada diambang kematian.
"Ayo mah kita masuk," ajak Jingga, sambil menarik tangan Dara untuk segera masuk ke dalam sekolah.
Dara tersenyum, sambil mengusap lembut tangan putrinya, "iya sayang, ayo kita masuk," jawabnya, lalu mengikuti langkah Jingga yang sudah begitu hafal di mana ruangan kepala sekolah.
Dia tahu, karena dulu di saat mendaftar, Jingga dengan pintarnya menghafal seluruh jalanan di sekolah ini.
Mulai dari jalan arah ke ruangan guru-guru, ruangan kepala sekolah, perpustakaan dan lain sebagainya.
Hingga Dara tidak khawatir lagi jika Jingga akan mendapatkan kesulitaan setelah ini.
Cukup lama Jingga dan Dara mengobrol dengan kepala sekolah, hingga akhirnya secara resmi mulai hari ini Jingga sudah bisa menikmati masa sekolahnya.
Jingga sengaja tidak mengikuti masa oriantase sekolah ( MOS ) karena Dara takut jika Jingga akan kelelahaan dan penyakitnya akan kambuh.
"Jingga, mama pulang dulu ya sayang, nanti setelah Jingga pulang sekolah, baru telpon mamah ya nak," pamit Dara pada putrinya.
"Baik ma," jawab Jingga dengan penuh keriangaan.
Melihat putrinya yang bahagia seperti itu, Dara merasa tenang untuk meninggalkan Jingga di sekolah.
Dan Dara juga tidak lupa untuk mengingatkan kepala sekolah agar bisa memperhatikan putrinya lebih serius, mengingat jika Jingga selalu menjadi bahan bullyan di sekolahnya dulu.
Di tidak mau keadaan itu akan terulang lagi dan merusak mental Jingga kembali seperti dulu.
Kriiinngggg-krrrriinggg bel sekolah mulai berbunyi, pertanda jika pelajaraan pertama akan segera dimulai.
Jingga perlahaan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas dengan perasaan canggung menatap ke arah teman-teman barunya.
"Hallo, permisi, nama saya Jingga, bolehkah saya duduk disebelah kamu?" tanya Jingga dengan lembut pada seorang teman wanita yang terlihat menatapnya dengan aneh.
Gadis itu menatap penampilan Jingga dari atas hingga ke bawah, "enggak, loe duduk aja dibelakang sana, gue gak mau duduk sama anak kaya elo," hardiknya dengan kasar.
Jingga menyeritkan keningnya bingung, "kaya elo itu maksudnya apa coba? Perasaan penampilaanku biasa-biasa saja, tidak ada yang jelek dan kotor," batin Jingga, menggelengkan kepalanya, merasa bahwa orang itu sangat toxic.
Merasa malas berdebat, Jingga memilih untuk duduk di bangku belakang yang terlihat masih kosong.
"Hallo semua, selamat pagi anak-anak," suara guru wanita yang terlihat baru masuk ke dalam kelas.
"Pagi bu," jawab semua siswa dan siswi serempak.
Guru yang begitu cantik dan terlihat masih sangat muda tersebut, tersenyum ke arah semua muridnya.
"Hari ini kita masuk di ajaran tahun baru sekolah SMA Airlangga, perkenalkan nama saya adalah Esti Handayani Utami, kalian bisa memanggil saya dengan Bu Esti, dan mulai hari ini, saya yang akan menjadi wali kelas untuk kalian semua sampai satu tahun ke depan, apa kalian mengerti?"
"Iya bu," jawab semuanya serempak.
"Baiklah, untuk hari ini kita akan memulai sesi perkenalan terlebih dahulu, jadi silahkan kalian maju satu persatu untuk mengenalkan diri kalian masing-masing, dan apa pekerjaan orang tua kalian, dimulai dari kamu dulu," ucap Bu Esti panjang lebar, lalu menunjuk ke arah siswa yang duduk di deretan depan.
Di saat temannya satu persatu sudah maju, Jingga cukup tercenang ketika melihat ada beberapa temannnya yang di SMP dulu, juga ada bersekolah di sini.
Hingga tiba saatnya dia maju, dengan perasaan yang gugup.
"Ayo, pekenalkan diri kamu," titah bu Esti.
"Hallo semua, perkenalkan nama saya Naura Jingga Maurice, nama ayah saya Zein Alucas Maurice dan ibu saya-," ucapnya terputus, ketika bingung mengatakan nama ibu mana yang ingin dia sebutkan.
"Woyyy cepetaan woy!! Jawab nama ibu aja lama banget loe,"
"Iya lama banget, gak punya ibu kali dia,"
"Enggak, lahir di batu dia makanya gak punya ibu,"
"Aelah dia kan terkenal sebagai anak haram,"
"Wihhh yang bener luu,"
"Iyah, waktu di SMP rahasia ini tuh terbongkar,"
Beberaapa suara teman-temannya yang menyahut menyoraki Jingga.
"Sudah-sudah cukup! Kalian tidak bisa menjudge seseorang sebagai anak haram, jika kalian tidak tau apa kebenaraanya," maki bu Esti, yang membenci ketika murid-muridnya berkata kasar seperti itu.
"Aellah bu, liat dong, nyebut nama ibunya aja lama banget, udah kaya bingung aja sih kebanyakaan ibu," sahut salah satu teman yang sedari dulu di Smp juga sering mengompori teman-teman lainnya untuk ikut membencinya.
Bu Esti sama sekali tidak memperdulikan apa yang diucapkan oleh murid-murid lainnya.
"Sudah ayo, siapa tadi nama kamu?" tanya bu Esti yang lupa.
"Naura Jingga Maurice bu, dan biasa dipanggil Jingga," jawab Jingga.
"Oke Jingga, sekarang lanjutkan perkanalaan diri kamu," pinta bu Esti dengan suara yang sangat lembut.
Jingga menganggukan kepalanya pelan, sambil tersenyum tipis menatap ke arah teman-temannnya lagi.
"Nama saya Naura Jingga Maurice, nama orang tua saya adalah Zein Alucas Maurice dan Andara Naqquenza Maurice, saya sebelumnya bersekolah di Smp Negri 1, sekian perkenalan dari saya, terima kasih," serunya, berhasil mengatasi rasa takutnya serta gugupnya.
"Baik Jingga, kamu boleh duduk sekarang," ucap bu Esti sambil mempersilahkan Jingga untuk kembali ke tempatnya.
"Baik bu," jawab Jingga.
Dan kini mengayunkan langkahnya kembali ke tempat duduknya.
Namun belum sempat dia sampai di tempat duduknya, terlihat ada salah satunya temannya yang menyandung kakinya hingga dia terjatuh.
Buggghhh, "aduuh," keluh Jingga, ketika dirinya terjatuh ke lantai.
"Hahahahhahahahahah, lemah banget sih jadi manusia," ejek teman-temannya.
Jingga merasa sangat miris sekali, ketika dirinya mendapatkan perlakuaan seperti ini.
Bukannya mereka membantu teman yang kesusahaan, mereka malah tertawa dan mengejek seakan-akan Jingga adalah bahan untuk hiburan mereka.
"Heeyyy, sudah-sudah, kalian ini kenapa sih, bukannya teman jatuh dibantuin, malah ditertawakaan," bentak bu Esti. Merasa jengah melihat tingkah anak-anak muridnya ini.
"Kamu tidak apa-apakan Jingga?" tanya bu Esti.
"Iya tidak apa-apa bu," jawab Jingga.
"Aku tidak apa-apa bu, karena aku sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti ini," batin Jingga, tersenyum kikuk dihadapaan gurunya.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
aliva setyowati
kasihan ai jingga di bahan buly sama teman temannya
2023-01-22
0